Bab 20 Kehidupan Gian

Jenny memeriksa keadaan dapur, dan ternyata kondisinya sudah sangat terkendali apalagi saat ini Chef Arnold sudah kembali lagi.

"Bagaimana Chef, aman kan?" tanya Jenny.

"Aman terkendali, Bu," sahut Chef Arnold.

"Syukurlah."

Jenny mulai memperhatikan semua pekerjaan karyawannya, dan tatapannya berhenti di Chef baru yang selalu saja membuat Jenny penasaran.

Gian tampak serius bekerja, dia tidak pernah lihat ke mana-mana, yang dia lihat hanyalah pekerjaan supaya pekerjaannya cepat selesai.

"Dia dingin banget jadi orang, saking dinginnya, kelakuan dia menjadi menyebalkan," batin Jenny.

Jenny kesal banget dengan sifat Gian yang begitu dingin, tapi sifat Gian justru membuat Jenny menjadi penasaran.

"Chef Gian."

"Iya Bu."

"Buatkan makan siang untukku, dan bawa ke ruangan ku," seru Jenny.

"Baik Bu."

Jenny pun segera pergi dari dapur dan masuk ke dalam ruangannya.

Setelah beberapa saat menunggu, Gian pun selesai dan segera mengantarkannya ke ruangan Jenny.

Tok..tok..tok..

"Masuk."

Perlahan Gian pun membuka pintu ruangan Jenny dan Gian pun masuk dengan membawa nampan makanan untuk Jenny.

"Ini Bu, makan siangnya."

"Terima kasih."

"Kalau begitu, saya pamit undur diri."

"Tunggu!"

Gian menghentikan langkahnya dan kembali memutar tubuhnya menatap Jenny, Jenny menyerahkan sebuah kunci kepada Gian.

"Ini kunci apa, Bu?" tanya Gian.

"Ini kunci motor, supaya kamu tidak usah jalan kaki lagi untuk berangkat ke sini," sahut Jenny.

"Maaf Bu, bukanya saya menolak rezeki, tapi saya tidak bisa menerima itu semua. Saya baru bekerja dua hari di sini, dan saya tidak mau membuat kecemburuan sosial di kalangan sesama karyawan. Lagipula, saya sudah terbiasa jalan kaki jadi Ibu tidak usah merasa kasihan kepada saya karena saya pun bekerja di sini untuk mendapatkan uang bukan untuk mendapatkan belas kasihan dari siapa pun. Kalau begitu saya pamit untuk kembali bekerja."

Gian pun dengan cepat keluar dari ruangan Jenny, dan Jenny tidak bisa berkata apa-apa lagi. Jenny merasa kecewa dengan jawaban Gian, padahal dia sudah berbaik hati ingin memberikan sebuah motor supaya dia tidak capek jalan kaki lagi.

"Sombong sekali dia, menolak pemberianku," kesal Jenny.

Sebenarnya Jenny tidak berniat untuk merendahkan Gian, dia hanya merasa kasihan saja saat melihat Gian pulang kerja malam dan harus jalan kaki.

Sementara itu, Gian kembali ke dapur dengan raut wajah kesalnya.

"Kenapa semua orang selalu bersikap seperti itu kepadaku? apa wajahku terlihat menyedihkan? apa aku orang yang pantas menerima belas kasihan dari orang-orang? dari dulu aku memang selalu direndahkan oleh semua orang," batin Gian.

Gian adalah seorang anak yatim piatu, sejak kecil dia diasuh oleh Neneknya. Tidak ada yang mau berteman dengan Gian, Gian selalu direndahkan karena Gian adalah seorang anak miskin.

***

Waktu pun berjalan dengan sangat cepat, waktu sudah menunjukan pukul 21.00 malam dan waktunya restoran Jenny tutup.

Jenny benar-benar penasaran dengan kehidupan Gian, dia pun berniat mengikuti Gian. Jenny mulai melajukan mobilnya dengan sangat pelan dan jaraknya jauh dari Gian supaya Gian tidak curiga.

Hingga, setelah beberapa saat mengikuti Gian, Gian pun masuk ke sebuah rumah yang Jenny lihat itu seperti kontrakan. Karena jalannya kecil, Jenny pun memutuskan untuk keluar dari mobilnya dan melanjutkannya dengan cara jalan kaki.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Gian masuk dan mencium punggung tangan Neneknya. Jenny mulai mendekati kontrakan Gian, dan dia mengintip dari balik jendela yang tirainya sedikit terbuka.

"Nenek sudah makan?" tanya Gian.

"Belum Nak, Nenek nungguin kamu."

"Gian kan sudah bilang, Nenek jangan nungguin Gian. Kalau mau makan, makan saja duluan."

"Ini nasinya hanya tinggal satu piring lagi Gian, sengaja Nenek tidak makan karena pasti kamu pulang kerja lapar."

Mata Gian berkaca-kaca, dia benar-benar sangat benci kepada dirinya sendiri karena sampai saat ini belum bisa membahagiakan Neneknya.

Gian pun memeluk Nenek yang sangat dia cintai itu.

"Maafkan Gian ya Nek, karena selama ini Gian belum bisa membahagiakan Nenek."

"Tidak apa-apa Gian, Nenek tidak minta apa-apa dari kamu. Cukup kamu sehat saja, Nenek sudah bahagia."

Gian sampai meneteskan airmatanya tapi Gian dengan cepat segera menghapus airmatanya, dia tidak mau Neneknya sedih.

"Ya sudah, sekarang kita makan berdua ya. Biar Gian suapin Nenek, mudah-mudahan besok Gian punya rezeki dan Gian akan membeli beras untuk makan kita berdua."

"Amin."

Gian pun menyuapi Neneknya dan bergantian dengan dirinya. Sementara itu, Jenny yang dari tadi mengintip dari luar sudah meneteskan airmatanya. Jenny tidak menyangka kalau Chef tampan itu hidupnya penuh dengan kesedihan.

*

*

*

Yuk yang mau ikutan event votenya, edisi 1-28 Februari...

Juara 1 : 75k

Juara 2 : 50k

Juara 3 : 35k

Kalian juga bisa memberikan komen terbaik kalian karena akan ada pulsa untuk 5 orang komen terbaik dan masing-masing mendapatkan pulsa 20k....

Terpopuler

Comments

Patrick Khan

Patrick Khan

.kasian gian dan nenek nya..
.sehat2 y nek

2024-01-05

1

Fandek

Fandek

Semoga aja Gian mau dibantu sm Jenny

2023-04-05

2

☠☀💦Adnda🌽💫

☠☀💦Adnda🌽💫

pantesan gian sedikit menutup diri... nggak taunya hidupnya menyedihkan 😢😢😢

2023-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Shenna Liora Audrey Si Cantik Yang Dingin
2 Bab 2 Vlora Valencia, Si Cantik Yang Bar-bar
3 Bab 3 Jenny AMBERLY, Si Cantik Yang Baik Hati
4 Bab 4 Duo Kulkas Bertemu
5 Bab 5 Perjodohan
6 Bab 6 Terkejut
7 Bab 7 Kembali Berseteru
8 Bab 8 Pertemuan Dua Keluarga
9 Bab 9 Pernikahan Shenna Dan Ken
10 Bab 10 Perkelahian Di Malam Pertama
11 Bab 11 Salah Paham
12 Bab 12 Vincent Volker
13 Bab 13 Chef Tampan
14 Bab 14 Pengantin Baru Yang Menggemaskan
15 Bab 15 Para Wanita Cantik Yang Menyeramkan
16 Bab 16 Serba-serbi Di Malam Hari
17 Bab 17 Kedatangan Mami Vlo
18 Bab 18 Tiada Hari Tanpa Berseteru
19 Bab 19 Fans Para Cogan
20 Bab 20 Kehidupan Gian
21 Bab 21 Kehidupan Vlo
22 Bab 22 Si Cogan Bereaksi
23 Bab 23 Bantuan Dari Jenny
24 Bab 24 Vincent Panik
25 Bab 25 Vlo Dilawan!
26 Bab 26 Sedikit Perhatian
27 Bab 27 Makan Malam 3 Ladies
28 Bab 28 Pesona Para Ladies
29 Bab 29 Kisah Pilu Gian
30 Bab 30 Kembalinya Para Mantan ( Jenny )
31 Bab 31 Kembalinya Para Mantan ( Vlo )
32 Bab 32 Kembalinya Para Mantan ( Shenna )
33 Bab 33 Kecurigaan Ken
34 Bab 34 Pertengkaran Ken Dan Shenna
35 Bab 35 Kecurigaan Vlo Dan Jenny
36 Bab 36 Para Mantan Tidak Tahu Diri
37 Bab 37 Kekhawatiran Ken
38 Bab 38 Perasaan Iba
39 Bab 39 Kesedihan Shenna
40 Bab 40 Kenyataan Pahit
41 Bab 41 Keterkejutan Vlo
42 Bab 42 Perlakuan Tak Terduga
43 Bab 43 Benih-benih Cinta
44 Bab 44 Cinta Shenna
45 Bab 45 Tanda-tanda Cinta
46 Bab 46 Kebahagiaan Para Ladies
47 Bab 47 Pernikahan Vlo Dan Vincent
48 Bab 48 Liburan Bersama Part I
49 Bab 49 Liburan Bersama Part II
50 Bab 50 END
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 Shenna Liora Audrey Si Cantik Yang Dingin
2
Bab 2 Vlora Valencia, Si Cantik Yang Bar-bar
3
Bab 3 Jenny AMBERLY, Si Cantik Yang Baik Hati
4
Bab 4 Duo Kulkas Bertemu
5
Bab 5 Perjodohan
6
Bab 6 Terkejut
7
Bab 7 Kembali Berseteru
8
Bab 8 Pertemuan Dua Keluarga
9
Bab 9 Pernikahan Shenna Dan Ken
10
Bab 10 Perkelahian Di Malam Pertama
11
Bab 11 Salah Paham
12
Bab 12 Vincent Volker
13
Bab 13 Chef Tampan
14
Bab 14 Pengantin Baru Yang Menggemaskan
15
Bab 15 Para Wanita Cantik Yang Menyeramkan
16
Bab 16 Serba-serbi Di Malam Hari
17
Bab 17 Kedatangan Mami Vlo
18
Bab 18 Tiada Hari Tanpa Berseteru
19
Bab 19 Fans Para Cogan
20
Bab 20 Kehidupan Gian
21
Bab 21 Kehidupan Vlo
22
Bab 22 Si Cogan Bereaksi
23
Bab 23 Bantuan Dari Jenny
24
Bab 24 Vincent Panik
25
Bab 25 Vlo Dilawan!
26
Bab 26 Sedikit Perhatian
27
Bab 27 Makan Malam 3 Ladies
28
Bab 28 Pesona Para Ladies
29
Bab 29 Kisah Pilu Gian
30
Bab 30 Kembalinya Para Mantan ( Jenny )
31
Bab 31 Kembalinya Para Mantan ( Vlo )
32
Bab 32 Kembalinya Para Mantan ( Shenna )
33
Bab 33 Kecurigaan Ken
34
Bab 34 Pertengkaran Ken Dan Shenna
35
Bab 35 Kecurigaan Vlo Dan Jenny
36
Bab 36 Para Mantan Tidak Tahu Diri
37
Bab 37 Kekhawatiran Ken
38
Bab 38 Perasaan Iba
39
Bab 39 Kesedihan Shenna
40
Bab 40 Kenyataan Pahit
41
Bab 41 Keterkejutan Vlo
42
Bab 42 Perlakuan Tak Terduga
43
Bab 43 Benih-benih Cinta
44
Bab 44 Cinta Shenna
45
Bab 45 Tanda-tanda Cinta
46
Bab 46 Kebahagiaan Para Ladies
47
Bab 47 Pernikahan Vlo Dan Vincent
48
Bab 48 Liburan Bersama Part I
49
Bab 49 Liburan Bersama Part II
50
Bab 50 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!