Mama Sintya melepaskan pelukannya. "Apakabar Jeng Elsa, sudah lama kita tidak bertemu?" seru Mama Sintya.
"Alhamdulillah aku baik, cuma saat ini suami aku sedang dirawat di sini."
"Loh, kok bisa samaan, suami aku juga sedang dirawat di sini."
"Oh, Mas Miko sakit apa?"
"Dia punya penyakit jantung, Jeng. Kalau Mas Farid sakit apa?"
"Dia, cuma asam lambungnya naik. Oh iya, apa ini Shenna?" tanya Mama Elsa.
"Iya Jeng."
"Ya ampun, sudah besar kamu cantik banget sayang," seru Mama Elsa dengan memeluk Shenna.
"Apa ini, Kendrick?" tanya Mama Sintya.
"Iya Jeng."
"Ya Allah, tampan sekali kalau aku masih muda sepertinya aku jatuh cinta sama putramu, Jeng," seru Mama Sintya.
"Bagaimana kalau kita ngobrolnya di restoran saja, kebetulan di sebrang rumah sakit ini ada restoran 24 jam," seru Mama Elsa.
"Boleh."
Akhirnya Mama Sintya menarik tangan Ken, sedangkan Mama Elsa menarik tangan Shenna. Tapi lagi-lagi Shenna dan Ken menolak bersamaan.
"Ma, Shenna masih capek jadi Mama sama Tante saja yang makan, Shenna ingin istirahat," seru Shenna.
"Ken juga capek, lagipula Papa gak ada yang jaga jadi Ken, ingin tidur," seru Ken.
Shenna dan Ken segera masuk ke dalam ruangan rawat Papanya masing-masing dengan menggeret koper mereka.
Sedangkan Mama Sintya dan Mama Elsa memilih untuk pergi ke restoran. Sesampainya di restoran, kedua Mama itu duduk berhadapan dan segera memesan makanan.
"Jeng, apa putra mu sudah punya calon?" tanya Mama Sintya.
"Belum Jeng, dia itu dingin dan cuek sekali kepada wanita dan setiap ditanya kapan nikah, dia selalu saja menolaknya padahal usia dia sudah sangat matang untuk menikah," sahut Mama Elsa.
"Sama, Shenna juga seperti itu dia dingin sekali kepada pria."
Mama Sintya dan Mama Elsa menghembuskan napasnya secara kasar, sungguh mereka sangat tidak mengerti dengan sikap anak-anak mereka.
"Jeng, aku punya ide bagaimana kalau kita jodohkan anak-anak kita? sifat mereka sama-sama dingin, siapa tahu mereka bisa berubah kalau sudah menikah. Lagipula, kalau mereka tidak dijodohkan seperti ini, aku yakin mereka bakalan terus seperti itu," seru Mama Sintya.
"Aku setuju, baru saja aku mau ngomongin itu."
"Berarti kita sehati dong, ya."
Kedua Mama itu tampak tertawa bersama, mereka memang sangat khawatir dengan anak-anak mereka yang sama sekali dingin kepada lawan jenis.
***
Keesokan harinya....
Papa Ken keadaannya sudah mulai membaik dan sekarang Mama Elsa, Ken, dan juga Papanya memutuskan untuk mengunjungi Papanya Shenna di ruangan sebelah sebelum mereka pulang.
"Pagi, semuanya!" sapa Mama Elsa.
"Eh, Jeng Elsa. Silakan masuk."
Ketiganya pun masuk, Ken melihat sekilas ke arah Shenna yang saat ini sedang mengotak-ngatik laptopnya.
"Bagaimana keadaan Mas Miko?" tanya Mama Elsa.
"Alhamdulillah, sekarang sudah lumayan ada perkembangan," sahut Mama Sintya.
"Shenna, ini ada tamu, kok kamu malah sibuk sendiri," lirih Papa Miko.
Shenna menoleh dan ternyata ruangan itu sudah ramai, Shenna memang seperti itu di saat sedang bekerja, dia tidak akan memperhatikan keadaan sekelilingnya saking fokusnya pada pekerjaan.
"Astaga, maaf Pa."
Shenna pun menghampiri kedua orangtua Ken dan mencium punggung tangan keduanya.
"Kamu percis sama seperti Ken, Ken juga seperti itu gila kerja padahal dia bisa saja mempercayakan semuanya kepada Asistennya tapi entahlah, Om sudah pusing dengan anak nakal itu," seru Om Ismail dengan mengusap kepala Shenna.
"Apaan sih, Pa," kesal Ken.
"Jeng, bagaimana apa kamu sudah bicarakan masalah hal kemarin kepada Mas Ismail?" tanya Mama Sintya.
"Sudah, dan dia sangat bahagia serta sangat setuju dengan rencana kita. Iya kan, Pak?"
"Iya, kita percepat saja jangan tunggu lama-lama," sahut Papa Ismail.
"Lebih cepat, lebih baik," sambung Papa Miko.
Shenna dan Ken tampak bingung dengan apa yang sedang dibicarakan kedua orangtua mereka.
"Kalian sedang membicarakan apa?" tanya Ken dingin.
"Begini Ken, kami semua sudah sepakat kalau kami akan menjodohkan kamu dengan Shenna," seru Mama Elsa.
"Apa?" teriak Shenna dan Ken bersamaan.
"Kalian itu sudah dewasa, bahkan sudah sangat dewasa tapi kalian selalu bersikap dingin kepada lawan jenis kalian, kami hanya khawatir saja takutnya kalian gak suka lawan jenis," seru Mama Sintya.
"Astaga Mama, kok bisa-bisanya Mama berpikiran seperti itu? Shenna masih normal Ma, cuma Shenna masih belum siap untuk menikah," kesal Shenna.
"Terus, Mama dan Papa harus menunggu berapa tahun lagi supaya kamu siap menikah? wanita sepantaran kamu itu, seharusnya sudah punya anak dua atau tiga."
"Ma, please Shenna akan menikah tapi tidak sekarang. Lagipula Shenna tidak mau menikah dengan dia, memangnya Mama pikir Shenna tidak bisa apa mencari pria sendiri?" kesal Shenna.
"Memangnya kamu pikir, aku juga mau apa menikah sama kamu. Kamu itu bukan tipe aku!" sentak Ken.
"Sudah jelas kan, Ma. Aku sama dia tidak cocok sama sekali, jadi lebih baik batalkan acara perjodohan konyol kalian itu," seru Shenna.
"Sudah diam, pokoknya tidak ada bantahan lagi, kalian akan tetap menikah dengan atau tanpa persetujuan kalian!" tegas Papa Ismail.
Ken mengusap wajahnya kasar, sedangkan Shenna tampak kesal.
"Besok, Shenna harus kembali ke Indonesia karena banyak pekerjaan yang harus Shenna urus," seru Shenna dengan kesalnya.
"Kebetulan sekali, kami juga besok mau pulang ke Indonesia, jadi kita bisa sama-sama pulang ke Indonesia," seru Mama Elsa.
Shenna tiba-tiba menarik tangan Ken dan keluar dari ruangan itu.
"Sepertinya mereka ingin pendekatan terlebih dahulu," seru Mama Sintya dengan senyumannya.
"Iya, Jeng."
Shenna membawa Ken ke taman rumah sakit, sesampainya di taman rumah sakit, Ken langsung menghempaskan tangan Shenna.
"Apa-apaan kamu, main tarik orang sembarangan!" sentak Ken.
"Hai, dengarkan aku baik-baik. Aku masih belum mau menikah, walaupun nantinya aku akan menikah, aku tidak akan menikah denganmu jadi lebih baik sekarang kamu bujuk orangtua kamu supaya mereka membantalkan acara perjodohan konyol ini," ketus Shenna.
"Memangnya kamu pikir, aku juga mau apa menikah denganmu? jangan aku saja yang bujuk kedua orangtuaku, tapi kamu juga harus membujuk kedua orangtuamu," sahut Ken.
"Oke, deal."
Shenna dan Ken saling berjabat tangan, mereka sama-sama menolak perjodohan itu.
Shenna pun dengan cepat meninggalkan Ken dan kembali ke ruangan rawat Papanya. Sesampainya di sana, ternyata kedua orangtua Ken sudah pulang.
"Ma, Pa, Shenna mohon batalkan acara perjodohan itu, Shenna masih belum mau menikah," rengek Shenna.
"Keputusan kami sudah bulat, Shenna. Kami akan tetap melakukan perjodohan itu!" tegas Mama Sintya.
"Tapi Ma---"
Mama Sintya menutup telinganya sendiri. "Mama sudah tidak mau mendengar alasan kamu lagi, pokoknya kamu dan Ken akan tetap menikah."
"Kok, Mama gitu sih?"
Mama Sintya tidak memperdulikan keluhan putrinya itu, membuat Shenna semakin kesal.
*
*
*
Yuk yang mau ikutan event votenya, edisi 1-28 Februari...
Juara 1 : 75k
Juara 2 : 50k
Juara 3 : 35k
Kalian juga bisa memberikan komen terbaik kalian karena akan ada pulsa untuk 5 orang komen terbaik dan masing-masing mendapatkan pulsa 20k....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Rin Rs
Novel ny seru tpi kadang aku kesusahan baca perkataan ny kerna ada yg typo jdi susah apa2 pon semoga sukses thorr,, salam dri malysia...
2023-05-21
1
Fandek
coba saja dulu ,witing tresno jalaran seko kulino 🤭
2023-03-29
2
⍣⃝⃞🌈ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ★᭄᭄R⃟нǟᰔᩚянǟ☯︎⃟࿐❥
duh emak ...
semoga dia jodohku
💞🙈🙈💞
2023-03-25
2