Setelah selesai makan siang, ketiganya langsung pulang menuju rumah Ken. Selama dalam perjalanan, Ken dan Shenna tampak saling perang dingin tidak ada yang mau bicara satu sama lain.
Akhirnya, mereka pun sampai dan Ken langsung keluar dari dalam mobil tanpa mengajak Shenna.
"Ayo Kakak Ipar, kita masuk."
"Ah, iya Dek."
Shenna pun masuk ke dalam rumah yang sangat besar itu, dan Shenna terlihat celingak-celinguk.
"Kakak Ipar, kamar Bang Ken ada di lantai dua, Kakak Ipar langsung naik saja ke lantai dua. Kamarnya yang di sebelah kanan dan pintunya yang besar."
"Ah iya."
Shenna pun perlahan melangkahkan kakinya naik ke lantai dua, seperti kata Naufal di sebelah kanan terlihat pintu kamar yang beda daripada yang lain. Pintu kamar itu terlihat besar, lalu Shenna pun memutar daun pintu dan mulai masuk ke kamar Ken.
Ken yang baru saja membuka bajunya langsung menoleh, sedangkan Shenna tampak membelalakkan matanya.
"Ngapain kamu masuk ke sini?"
Shenna membalikan tubuhnya, sungguh saat ini dia sangat gugup melihat roti sobek milik Ken.
"A-ku...a-ku..."
Ken kembali memakai bajunya dan mendorong pelan tubuh Shenna untuk keluar dari dalam kamarnya.
"Kamar kamu di sana, bukan di sini," seru Ken dengan menunjuk sebuah kamar.
Tanpa banyak bicara, Shenna pun segera pergi dan masuk ke dalam kamar yang ditunjukan oleh Ken.
Shenna memperhatikan setiap sudut kamar itu, dan ternyata itu adalah kamar tamu.
"Masih mending lah aku tidur di sini, daripada harus tidur satu kamar apalagi satu kasur sama si kuda Nil, bisa-bisa badanku remuk gelut setiap malam," gumam Shenna.
Shenna pun merebahkan tubuhnya di atas kasur itu, tatapannya lurus ke langit-langit kamar itu. Tapi, tiba-tiba mata Shenna melotot dia melihat hewan yang paling dia takuti nemplok tepat di atas wajah Shenna.
Ya, Shenna sangat takut kepada cicak. Entah kenapa Shenna merasa geli melihat hewan yang satu itu, dan walaupun itu jauh di langit-langit kamar tapi tetap saja Shenna ketakutan.
"Huawaaaa...cicaaaaakkk!"
Shenna berteriak dan berlari keluar kamar dan kembali masuk ke dalam kamar Ken. Shenna langsung melompat ke atas tempat tidur Ken, Ken yang baru saja memejamkan matanya kaget melihat Shenna melompat ke atas tempat tidurnya.
"Astaga, kamu ngapain sih teriak-teriak!" bentak Ken.
"Aku gak mau tidur di kamar itu, aku mau tidur di sini saja."
"Enak saja, aku gak mau ya satu ranjang sama kamu," bentak Ken.
"Bodo, pokoknya aku gak mau tidur di sana!" teriak Shenna dengan menutup tubuhnya dengan selimut Ken.
Ken berdiri di samping Shenna dengan berkacak pinggang, lalu dengan kasarnya menarik selimutnya.
"Keluar dari kamarku!"
"Gak mau."
Ken menarik tangan Shenna tapi tangan Shenna yang satunya lagi berpegangan erat ke kepala ranjang.
"Ayo keluar."
"Aku gak mau, kuda Nil."
"Buruan kamu keluar dari kamarku, aku gak mau tidur satu ranjang sama kamu."
"Ya sudah, kalau kamu gak mau tidur satu ranjang denganku, kamu tidur saja di kamar tamu dan aku tidur di sini," sahut Shenna.
Ken melepaskan tangan Shenna, napasnya terengah-engah menahan emosi.
"Dasar wanita tidak tahu diri, ini adalah rumahku berani sekali kamu ngatur-ngatur dimana aku harus tidur!" bentak Ken.
"Bodo amat, pokoknya aku gak mau tidur di kamar itu."
Ken benar-benar sudah kehabisan kata-kata menghadapi rubah kecil itu. Ken pun mulai naik ke atas tempat tidurnya, dan Ken memasang pagar guling di tengah-tengah kasur.
"Ini adalah batasnya, jangan sampai kamu tidur melebihi batas ini apalagi sampai merubahnya karena aku tidak akan segan-segan untuk menguncimu di kamar tamu itu," ancam Ken.
Shenna membayangkan kalau dia sampai di kunci di kamar itu, dengan cicak yang menempel di mana-mana membuat Shenna bergidik ngeri. Sehingga pada akhirnya, dengan terpaksa Shenna pun menganggukkan kepalanya.
Ken mendelikan matanya ke arah Shenna, dan dia pun mulai merebahkan tubuhnya. Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya Ken pergi menuju alam mimpinya.
"Busyet dah, cepat banget dia molor," gumam Shenna.
Karena Shenna juga merasakan kelelahan, dia pun mulai merebahkan tubuhnya dan ternyata bukan Ken saja yang mudah tepar, Shenna pun sama baru saja nempel dengan bantal, dia sudah tepar.
***
Sementara itu di restoran....
Tamu semakin membludak, restoran Jenny terletak di tempat yang strategis. Di apit oleh perkantoran di mana-mana, awalnya yang datang ke sana kebanyakan para pria yang ingin melihat Jenny berbeda dengan sekarang yang dipenuhi wanita yang melihat chef baru yang tampan.
"Astaga, tamunya banyak banget," gumam Jenny.
Wajah Jenny yang cantik sudah dipenuhi dengan keringat, sungguh hari ini adalah hari yang sangat melelahkan untuk Jenny dan semua karyawan.
"Bu, tamu meminta Chef Gian yang mengantarkan makanannya," seru salah satu pelayan.
"Apa? astaga, biar aku aja yang antarkan makanannya."
Jenny pun membawa nampan berisi makanan yang dipesan oleh beberapa wanita-wanita high class. Bukan tanpa alasan mereka meminta Gian yang mengantarkannya, karena tadi Gian memang sempat mengantarkan makanan ke beberapa meja.
"Ini pesanannya, Mba," seru Jenny ramah.
"Hai, tadi kan aku sudah bilang kalau aku ingin Chef tampan itu yang mengantarkannya, kalian budeg ya!" bentak salah satu wanita.
"Maaf Mba, Chef Gian sedang banyak pekerjaan di dapur jadi dia tidak bisa mengantarkan pesanan Mba-mba sekalian."
Jenny masih sabar, walaupun dalam hatinya begitu dongkol dengan bentakan tamu wanita itu.
Wanita yang satunya lagi menatap tajam ke arah Jenny, mereka tidak tahu siapa Jenny.
"Kamu itu hanya pelayan di sini, dan kami tamu jadi kamu harus mengikuti semua permintaan kami. Kami ingin Chef tampan itu yang mengantarkannya, atau kami tidak akan bayar makanan ini dan gaji kamu akan dipotong."
Semua orang menoleh ke arah mereka, karena ketiga wanita itu berkata dengan nada yang sangat tinggi. Pak Remon hendak menghampiri Jenny tapi Jenny mengangkat tangannya untuk menghentikan Pak Remon.
"Mba, Chef Gian itu tugasnya memasak di dapur bukanya mengantarkan makanan kepada tamu. Jadi, terserah Mba-mba sekalian mau makan atau tidak yang jelas Chef Gian tidak akan mengantarkan makanan ke sini," seru Jenny dengan menahan amarahnya.
"Kurang ajar, berani sekali kamu berkata tidak sopan kepada kami. Kamu belum tahu siapa kami?"
Byuuuurrrr....
Salah satu wanita itu mengguyur wajah Jenny dengan air minum membuat Jenny memejamkan matanya dengan kedua tangan yang mengepal.
Pak Remon dan semua karyawan tampak melotot dengan kejadian itu, bahkan para tamu yang sudah tahu siapa Jenny merasa sangat kaget dengan perlakuan tamu sombong itu.
Untuk sesaat restoran itu hening, semuanya melihat ke arah Jenny dan ketiga tamu wanita sombong itu. Jenny mengusap wajahnya yang basah, dan menatap wanita yang barusan mengguyur wajahnya dengan air.
"Makanya jangan berani macam-macam dengan kami," serunya dengan senyuman sinisnya.
Tanpa aba-aba, Jenny menjambak rambut wanita itu dan menekan kepala wanita itu ke piring yang berisi steak membuat kedua temannya melotot.
"Kalian orang kaya baru ya? dan aku yakin kalau kalian baru masuk ke dalam restoran ku makanya main kalian belum terlalu jauh. Coba kalau masuk ke restoran itu, lihat siapa pemiliknya? kalian tidak lihat, di depan sana terpampang foto siapa?" geram Jenny.
Kedua wanita itu tampak mengingat-ngingat dan seketika mereka menutup mulutnya karena foto yang mereka lihat itu adalah foto wanita yang saat ini ada di hadapan mereka.
Jenny melepaskan jambakannya membuat wanita itu kelabakan.
"Pak Remon!"
"Iya Bu."
"Minta mereka bayar dua kali lipat makanan ini, kalau mereka tidak mau, suruh mereka cuci piring ke belakang."
"Baik Bu."
Jenny pun dengan hati yang kesal, langsung meninggalkan meja itu dan ketiga wanita yang tadi terlihat sombong hanya bisa menundukkan kepalanya karena merasa malu.
*
*
*
Yuk yang mau ikutan event votenya, edisi 1-28 Februari...
Juara 1 : 75k
Juara 2 : 50k
Juara 3 : 35k
Kalian juga bisa memberikan komen terbaik kalian karena akan ada pulsa untuk 5 orang komen terbaik dan masing-masing mendapatkan pulsa 20k....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Fandek
Bagus Jenny biar kapok tuh orang kaya sombong macam dia
2023-04-01
3
☠☀💦Adnda🌽💫
lucu jg tuh see janny..... jambak terus biar kusut dach tuh rambut mereka blm tau siapa janny 🤣🤣🤣
2023-03-15
1
🍌 ᷢ ͩ🔵🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤🍁❣️🦚⃝⃟ˢᴴ
heh makanya jadi orang itu jangan terlalu sombong jadi malu kan sekarang.
jadi orang kaya baru aja belagu sana cuci piring di belakang 😂😂😂
2023-02-25
1