Mobil Shenna pun sampai di sebuah perusahaan, tempat yang dijadikan sebagai tempat rapat pagi ini. Terlihat Tora sudah menunggu kedatangan Ken, dan di saat mobil Shenna datang, Ken langsung menghampirinya dan membukakan pintu mobil untuk Ken.
"Kok, kamu tahu aku ada di dalam mobil ini?" tanya Ken bingung.
Tora terlihat terkejut, Tora tadi mendapatkan pesan dari istrinya kalau Ken berangkat bersama Shenna dan seperti istrinya, Tora tidak sadar kalau dirinya sudah melakukan sesuatu yang akan mencurigakan Ken mau pun Shenna.
"Aku pikir, Tuan Ken dan Nona Shenna sekarang sudah menjadi pasangan suami istri, jadi bisa saya simpulkan kalau Tuan dan Nona akan datang secara bersamaan ke sini," sahut Tora dengan pura-pura tenang.
"Terus, kok kamu tahu kalau ini mobilnya si Rubah itu?"
"Saya sudah sangat sering rapat bersama Nona Shenna, jadi saya sudah tidak asing lagi dengan mobil ini."
Ken merasa percaya dan tidak memperpanjang pertanyaannya membuat Tora merasa lega. Ken pun mulai memasuki perusahaan, sedangkan Shenna dan Sherli sudah masuk terlebih dahulu.
Selama rapat di mulai, banyak wanita yang memperhatikan Ken tapi Ken terlihat acuh tidak memperdulikan tatapan wanita-wanita itu.
"Astaga, wanita-wanita itu norak banget, ngelihatin si kuda Nil sampai segitunya," batin Shenna.
Sementara itu, para pria ingin sekali melihat Shenna tapi karena mereka tahu kalau sekarang Shenna sudah menjadi istri Ken membuat mereka merasa takut kalau ketahuan curi-curi pandang kepada Shenna.
Satu jam berlalu, rapat pun selesai Shenna dan Sherli segera keluar dari ruangan rapat dan akan kembali ke perusahaannya.
"Tunggu, Nona Shenna!" seru Pak Hamid dengan menahan lengan Shenna.
Shenna melotot dengan melihat lengannya yang di pegang oleh pria tua tidak tahu diri. Shenna pun melepaskan tangannya dan raut wajah Shenna berubah menjadi kesal.
"Ada apa ya, Pak?" tanya Shenna dengan kesalnya.
"Nona Shenna, bagaimana kalau nanti siang kita makan siang bersama sembari membicarakan masalah proyek kita," seru Pak Hamid.
"Maaf Pak, saya lagi banyak pekerjaan dan masalah proyek yang sedang kita garap, Bapak bisa langsung hubungi Manager lapangan saya, kalau begitu, saya permisi dulu," sahut Shenna dingin.
Shenna hendak melangkahkan kakinya dan lagi-lagi Pak Hamid menahan lengan Shenna membuat Shenna semakin kesal.
"Lepaskan tangan saya!" tegas Shenna.
"Kenapa Nona menjadi judes seperti ini? padahal waktu itu Nona memberi kode kepada saya, bukanya Nona menyukai saya?" seru Pak Hamid dengan percaya dirinya.
"Hah, apa?"
Sherli sampai menutup mulutnya menahan tawa. Sementara itu, Ken dan Tora yang baru keluar dari ruangan rapat tampak mengerutkan keningnya saat melihat pria tua sedang memegang lengan Shenna.
"Astaga Pak Hamid, kode apa? saya tidak pernah menyukai Pak Hamid, jangankan pria tua seperti Bapak, pria tampan seperti suamiku saja, aku malas menghadapinya jadi Bapak jangan macam-macam, ya," sahut Shenna dengan menghempaskan tangan Pak Hamid.
"Jadi, waktu itu anda hanya menggoda saya saja supaya saya bisa memberikan proyek itu kepada anda?"
"Ya, kira-kira begitulah," sahut Shenna santai.
"Sial, kalau begitu saya akan batalkan kerjasama dengan perusahaan anda," geram Pak Hamid.
Shenna melipat kedua tangannya di dada dan tersenyum ke arah Pak Hamid.
"Oh, jadi Bapak ingin membatalkan kerjasama kita? Bapak lupa ya, kalau kita sudah tanda tangan kontrak dan kalau dari salah satu kita membatalkan kontrak, otomatis dia harus membayar pinalti dua kali lipat, apa Bapak sanggup?" seru Shenna dengan senyumannya.
Wajah Pak Hamid menjadi pucat, hingga akhirnya tanpa banyak bicara lagi, Pak Hamid pun pergi meninggalkan Shenna.
"Dasar tua Bangka tidak tahu diri," geram Shenna.
Ken dan Tora pun melewati Shenna, tidak lupa Ken berhenti tepat di samping Shenna dan membisikan sesuatu ke telinga Shenna.
"Makanya jangan curang jadi orang, dan akhirnya kena batunya, kan?" ledek Ken.
Ken pun tertawa dan pergi meninggalkan Shenna, sedangkan Shenna terlihat sangat kesal dengan ledekan Ken.
"Kuda Nil, menyebalkan."
***
Sementara itu di klinik kecantikan miliknya, suasana hati Vlo benar-benar sangat tidak baik-baik saja. Kedatangan Mami dan Papi tirinya sudah merusak mood Vlo.
Siang ini, tamu yang datang ke klinik kecantikan Vlo sangat banyak membuat sebagian tamu harus menunggu di ruangan tunggu.
Vlo pun menuruni anak tangga dan melihat ke arah luar klinik.
"Si Vincent belum pulang, Nin?" tanya Vlo.
"Belum Bu."
"Astaga, dia ke mana? kok, belum datang juga," kesal Vlo.
Baru saja Vlo hendak melangkahkan kakinya, terdengar suara mobil berhenti di depan kliniknya dan Vlo pun mengurungkan niatnya.
"Siang, Nona!"
"Dari mana saja kamu? jam segini baru kembali?" tanya Vlo dingin.
"Maaf Nona, tadi aku ketiduran," sahut Vincent dengan cengirannya.
Semua wanita yang dari tadi duduk menunggu di ruang tunggu, tampak menganga melihat Vincent.
Salah satu wanita muda bangkit dari duduknya dan menghampiri Vincent dan membuat Vincent merasa risih.
"Ya ampun, sopir Nona Vlo ternyata tampan sekali, apa kamu sudah punya pacar, tampan?" tanya wanita itu dengan mengusap pipi Vincent.
Vincent sampai merinding dibuatnya, Vincent pun berlari dan bersembunyi di belakang tubuh Vlo.
"Nona Vlo, apa aku boleh menyewa sopirmu? ototnya begitu sangat keras membuat aku sangat menginginkannya, pasti dia begitu hebat di atas ranjang," serunya dengan nada dibuat seseksi mungkin.
"Allahuakbar."
Vincent sampai bergidik ngeri mendengar ucapan wanita itu, sedangkan Vlo tampak menaikan satu alisnya.
"Ckckck astaga, wanita zaman sekarang berani banget. Kebalik, bukan pria yang godain wanita tapi malah wanita yang ngebet sama pria," ledek Vlo.
"Iya dong Nona, ngapain kita nungguin pria yang suka sama kita, kelamaan. Lebih baik sekarang gerak cepat biar gak diserobot orang lain, seperti Nona, percuma punya wajah cantik, harta melimpah, kalau gak punya pasangan," seru wanita itu dengan entengnya.
Vlo mulai tersulut emosi, dia pun berdiri di depan wanita itu dan menatap tajam ke arahnya.
"Aku bukannya jomblo, aku juga bukannya gak laku, tapi karena aku gak jualan aja kaya kamu. Memangnya kamu yang seperti tempat pariwisata, banyak pengunjungnya keluar masuk tapi yang serius kagak ada," seru Vlo dengan sinisnya.
Vlo pun langsung pergi meninggalkan wanita yang saat ini wajahnya memerah menahan malu karena ucapan Vlo. Sedangkan Vincent menahan tawanya dan pergi juga dari tempat itu.
*
*
*
Yuk yang mau ikutan event votenya, edisi 1-28 Februari...
Juara 1 : 75k
Juara 2 : 50k
Juara 3 : 35k
Kalian juga bisa memberikan komen terbaik kalian karena akan ada pulsa untuk 5 orang komen terbaik dan masing-masing mendapatkan pulsa 20k....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Fandek
Bagus Vlo ,lebih baik jomblo terhormat wkwk bukan tempat pariwisata 🤣🤣🤣
2023-04-05
3
⍣⃝⃞🌈ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ★᭄᭄R⃟нǟᰔᩚянǟ☯︎⃟࿐❥
jan takut jdi jomblo ...
byk temennya kox
🤩🤩🤣🤣
2023-03-29
2
☠☀💦Adnda🌽💫
keren bngt omonganmu vlo.... bukan barang obralan atu diskonan y... limited edition.... jd nunggu yg mampu dan sanggup membawanya ok 👍
2023-03-15
1