Bab 6 Terkejut

Keesokan harinya...

Shenna pun pamitan kepada kedua orangtuanya karena hari ini dia terpaksa harus kembali ke Indonesia.

"Mama dan Papa akan segera menyusul kamu pulang ke Indonesia," seru Mama Sintya.

"Iya Mam."

"Jaga diri kamu baik-baik, Shenna," seru Papa Miko.

"Iya Pa, Papa juga jangan banyak pikiran, cepat sembuh, biar bisa kembali lagi ke Indonesia," sahut Shenna.

Shenna pun memeluk kedua orangtuanya secara bergantian, lalu Shenna pun meninggalkan rumah sakit menuju Bandara.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Shenna pun sampai di Bandara. Ternyata Ken dan kedua orangtuanya sudah menunggu kedatangan Shenna.

"Ya ampun, kita nunggu di sini hampir jemuran, kamu itu ke mana saja sih?" bentak Ken.

"Ken, kok gitu ngomongnya? jangan bentak-bentak anak gadis orang, lagipula penerbangannya masih 15 menit lagi kok," seru Mama Elsa dengan merangkul Shenna.

Shenna tampak tersenyum sinis ke arah Ken.

"Ayo sayang, kita berangkat."

Mama Elsa menggandeng tangan Shenna, sedangkan Ken berjalan di belakang bersama Papa Farid.

"Shenna gadis yang cantik loh Ken, Papa juga kalau masih muda pasti sudah jatuh cinta sama Shenna," bisik Papa Farid.

"Ya sudah, Papa aja sana yang nikahi dia," ketus Ken.

"Memangnya kamu mau punya Mama baru?" goda Papa Farid.

Ken langsung menatap tajam ke arah Papanya itu. "Berani Papa nikah lagi dan khianati Mama, Ken pastikan Papa akan menyesal seumur hidup Papa," kesal Ken.

Ken berjalan lebih cepat meninggalkan Papanya itu.

"Apaan, kamu berani mengancam Papa!" teriak Papa Farid.

Di dalam pesawat, Shenna dan Ken duduk bersebelahan. Aura permusuhan diantara mereka semakin terlihat, keduanya langsung memakai earphone masing-masing karena mereka sama-sama tidak mau diganggu.

***

Setelah menjalani perjalanan yang sangat panjang, akhirnya mereka semua pun sampai di Bandara Soekarno Hatta.

Sopir pribadi Ken sudah datang...

"Ma, Pa, ayo kita pulang," ajak Ken.

"Shenna, kamu ikut mobil kami saja, nanti biar kami antarkan kamu pulang," seru Papa Farid.

"Ah, tidak usah Om, Shenna sudah menghubungi sahabat Shenna untuk menjemput Shenna."

"Mama dan Papa sudah dengar kan? sekarang ayo cepetan kita pulang, Ken sudah sangat capek dan ingin cepat-cepat istirahat," ketus Ken.

"Menyebalkan sekali pria ini, ingin rasanya aku tendang dia sampai ke planet Mars supaya bertemu dengan alien karena dia pantasnya berteman dengan alien, sama-sama menyeramkan," batin Shenna dengan geramnya.

"Kalau begitu, kami pulang duluan ya Shenna, kamu hati-hati di jalan. Oh iya, Tante minta nomor ponsel kamu dong."

Mama Elsa pun menyerahkan ponselnya kepada Shenna dan dengan cepat Shenna mengetikan nomornya di ponsel Mama Elsa.

"Terima kasih ya, sayang."

Mama Elsa memeluk Shenna dan mencium pipi kiri dan pipi kanan Shenna. Shenna pun menunggu di pinggir jalan, dan tidak membutuhkan waktu lama mobil Jenny pun sampai di Bandara.

Shenna dengan cepat masuk ke dalam mobil dengan raut wajah yang tidak bersahabat, Jenny pun mulai melajukan mobilnya meninggalkan Bandara

"Kalian lama banget sih?" kesal Shenna.

"Biasalah, macet Shen," sahut Vlo.

"Kamu kenapa Shen? pulang-pulang kok wajahnya cemberut kaya gitu?" tanya Jenny.

"Aku lagi badmood, malas cerita sama kalian. Nanti malam kita ke Bar, aku bakalan cerita semuanya sama kalian," sahut Shenna.

"Oke," jawab Vlo dan Jenny bersamaan.

Vlo dan Jenny sudah tahu kalau saat ini Shenna sedang menghadapi masalah serius, karena kalau Shenna sedang menghadapi masalah serius, dia akan mengajak mereka datang ke bar langganan mereka.

Sementara itu, Ken dan kedua orangtuanya sudah sampai di rumah mereka.

"Selamat datang Kakak, Mama, Papa!" sapa Naufal yang merupakan adik Kendrik.

"Jangan sok manis, wajahmu tidak cocok," dingin Ken.

"Ishh..ishh..ishh..masih saja sikapnya dingin, pantas saja semua wanita takut sama Bang Ken, orang dia kelakuannya menyeramkan seperti kaya yang mau makan orang," gerutu Naufal.

"Sssttt..kamu gak boleh bicara seperti itu kepada Abang kamu, Naufal," seru Mama Elsa.

Ken pun segera menaiki tangga menuju lantai dua, di mana kamarnya berada. Ken masuk ke dalam kamarnya dan langsung menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Ah, akhirnya aku bisa kembali lagi ke kamarku," gumam Ken.

Sudah hampir 3 tahunan Ken tinggal di Amerika dan kadang juga bolak-balik ke Indonesia. Ken sangat terobsesi dengan pekerjaannya, sampai-sampai lupa untuk masa depannya sendiri dan itu tidak jauh berbeda dengan Shenna.

***

Malam pun tiba...

Saat ini Shenna, Vlo, dan juga Jenny sudah berada di sebuah bar mewah. Bar itu tidak sembarangan orang bisa masuk karena harus mempunyai kartu member untuk masuk ke sana.

"Apa?" teriak Vlo dan Jenny bersamaan.

Vlo dan Jenny sangat terkejut mendengar curhatan Shenna.

"Siapa pria beruntung yang dijodohkan sama kamu, Shenn?" tanya Vlo.

"Entahlah, aku juga gak tahu. Pokoknya dari awal bertemu, pria itu sangat-sangat menyebalkan," sahut Shenna dengan kesalnya.

"Tapi pria itu tampan kan, Shenn?" sambung Jenny.

"Tampan sih tampan, cuma ya itu sangat menyebalkan."

Vlo dan Jenny saling pandang satu sama lain..

"Gak apa-apalah Shen, lagipula usia kamu sudah cukup matang untuk menikah. Terima saja perjodohan dari orangtua kamu," seru Jenny dengan santainya.

Shenna kesal dan melempar Jenny dengan kentang goreng.

"Enteng banget kamu ngomong kaya gitu, memangnya kamu mau dijodohin kaya gitu sama pria yang sama sekali kamu tidak kenal?" kesal Shenna.

"Aku kan, sudah gak punya orangtua jadi gak bakalan ada yang jodohin aku," sahut Jenny dengan senyumannya.

Shenna melirik ke arah Vlo yang santai-santai saja dengan minumannya, Shenna yang kesal pun kembali melempar Vlo dengan kentang goreng.

"Woi, dari tadi kamu diam aja kasih saran kek, kasih solusi kek," kesal Shenna.

"Aku gak bisa berkata apa-apa lagi, terserah kamu saja apa pun keputusan kamu, aku sama Jenny pasti akan mendukungnya, iya kan Jen?" seru Vlo.

Jenny mengacungkan jempolnya, merasa tidak ada solusi apa-apa akhirnya Shenna mengajak kedua sahabatnya untuk melepas rasa stres dengan menari mengikuti lagu yang sangat memekakkan telinga itu.

Semua pria menganga melihat tiga wanita cantik dan seksi, meliuk-liuk menari mengikuti alunan lagu.

Sementara itu, Ken dan Tora yang merupakan asistennya baru saja sampai di Bar.

"Tor, aku memintamu membawa aku ke sebuah tempat yang bisa membuatku tenang, tapi gak masuk ke Bar juga kali," kesal Ken.

"Ini Bar bukan sembarang Bar Bos, tidak sembarangan orang yang masuk ke Bar ini. Lagipula, katanya Bos ingin menghilangkan rasa stres, ya inilah tempatnya," sahut Tora.

"Tapi kamu harus jagain aku ya, aku gak mau sampai ada satu wanita pun yang mendekati aku," ketus Ken.

"Siap Bos, aku akan menjaga Bos dari gangguan para wanita-wanita di dalam sana."

Akhirnya Ken dan Tora pun masuk ke dalam Bar itu, suara bising langsung menyambut Ken membuat Ken untuk sesaat memejamkan matanya.

"Ayo Bos, di sana ada kursi kosong," seru Tora.

Para wanita seksi dan menggoda berebut menghampiri Ken tapi dengan sigap Tora menghalanginya dan mengusir para wanita itu.

Tora dengan cepat memesankan makanan dan minuman untuk mereka berdua. Sedangkan Ken tampak melihat ke arah depan, terlihat 3 wanita cantik dan seksi sedang menari dengan indahnya namun sayang, ketiganya membelakangi Ken.

"Bos, apa Bos mau pesan Bir juga?" tanya Tora.

"Tidak, aku tidak suka minum-minuman seperti itu."

Ken memang lama tinggal di luar negeri, tapi Ken tidak terpengaruh dengan pergaulan bebas di sana.

Tidak lama kemudian, pesanan Tora pun sampai dan Ken langsung mengambil orange jus yang dia pesan sembari melihat ke arah depan. Tiba-tiba Shenna pun membalikan tubuhnya, sehingga Ken dengan jelas bisa melihat Shenna.

Byuuuurrrr...

Ken menyemburkan orange jus yang baru saja sampai di mulutnya itu.

"Astaga, Bos kenapa?"

Mata Ken melotot dan hampir saja keluar. "Wanita itu," gumam Ken.

Ken tidak menyangka kalau wanita seksi yang dari tadi meliuk-liukan tubuhnya di depan itu adalah Shenna, wanita yang akan dijodohkan dengan dirinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***