Ch. 10

Sementara Nashaka yang sudah selesai dengan urusannya, lantas segera turun dari mesin yang mengantar barang pada karyawan bagian pemisah dan pemilih barang yang masuk di gudang itu.

"Katakan saja apa yang mau kau katakan, Ziick. Kau tau sendiri kalau aku tidak punya banyak waktu. Apalagi hanya untuk menunggumu bicara yang tak jelas seperti ini." Gemas Nashaka pada sikap asistennya.

Tidak ada pilihan lain selain mengatakannya secara langsung, akhirnya Ziicko pun mengungkapkan apa yang harus ia laporkan saat ini.

"Anda butuh sekretaris segera, Tuan."

Dengan cepat pun Ziicko berhasil menyampaikan berita yang baru saja ia dapat.

Nashaka mengernyit tidak mengertj apa yang diucapkan oleh Ziicko baru saja. Sebab pria itu ingat betul jika masih memiliki Liana sebagai sekretarisnya selama ini.

"Bukannya aku masih punya Liana? Lantas kenapa aku musti cari orang baru lagi? Jelas-jelas nanti mereka bakalan membuatku semakin pusing, karena harus menyesuaikan lagi." Protes Nashaka pada sang asisten.

Sementara Ziicko menggeruk kepalanya yang tak gatal. Lagi-lagi ia bingung mau mengungkapkannya pada atasannya ini.

Nashaka mencuci tangannya, lalu keluar lagi dan meraih jas yang sempat ia sampirkan di salah satu kursi sebuah ruangan khusus untuk dirinya, ketika ia bertandang ke Bandung.

"Katakan dan jangan berbelit. Kau tau sendiri aku tidak suka orang yang seperti itu." Tekan Nashaka pada setiap katanya.

Menarik napas dalam-dalam, Ziicko menguatkan diri dan mentalnya terlebih dulu, sebelum mendapat semprotan amarah dari Nashaka.

"Liana mengundurkan diri satu jam yang lalu, Tuan. Sehingga kini tinggal menunggu persetujuan anda," beritahu Ziicko pada atasannya yang super sibuk.

Bukan. Lebih tepatnya pria itu menyibukkan dirinya dan semakin sibuk, hingga sampailah dirinya pada posisi sekarang ini. Kegigihan Nashaka yang membuat Ziicko kagum dan tetap setia pada pria dingin ini.

"Dia sudah mau melahirkan?" tanya Nashaka lalu menghembuskan napasnya kasar setela mendapat anggukan dari Ziicko.

Jika ini alasannya, maka Nashaka tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan untuk menceganya saja tidak berhak. Karena Liana sudah mengatakan di jauh-jauh hari kalau wanita itu akan fokus pada bayinya.

"Ya sudah, suruh bagian HRD untuk mencari penggantinya. Ingat, bukan yang kegatelan atau suka pakai baju kurang bahan. Aku nggak suka." Tegas Nashaka pada Ziicko. Sang asisten pun melaksanakan perintah dari atasannya.

***

Terlihat seorang wanita yang tengah mengelap keningnya sedikit basah itu dengan sebuah sapu tangan, di mana di salah satu sudut terdapat sulaman seuah bunga berwarna biru.

"Ternyata cari kerja itu sesusah ini, ya." Gerutunya. Selesai mengelap wajahnya yang basah oleh keringat, wanita itu pun kembali memasukkan sapu tangan ke dalam tas lagi.

"Semangat Tusha, kamu pasti bisa. Pasti dapat kali ini!" Seru wanita itu pada dirinya sendiri.

Natusha Hilgina, biasa dipanggil dengan sebutan Tusha, tidak pernah menyerah untuk mendapat pekerjaan di ibu kota yang kehidupannya sangat keras. Wanita itu melamar kerja dari perusahaan satu ke yang lain.

Hingga sampai juga dirinya pada perusahaan terakhirnya hari ini.

"Kamu pasti diterima, Tusha." Begitulah cara Tusha menyemangati dirinya sendiri.

Dengan langkah yang penuh semangat, Tusha melangkah masuk dan bertanya pada resepsionis di mana ruangan untuk sesi wawancara pencari pekerja.

Setelah diberitahu, dengan sangat hati-hati Tusha melangkah seraya mengingat kembali arahan-arahan yang diberikan pada resepsionis tadi.

Sibuk menelisik setiap tanda yang ada di atas, Tusha tidak memperhatikan jalannya hingga pada akhirnya wanita menabrak seseorang dan hampir saja tubuhnya terpental karena lawannya terasa sedikulit keras. Beruntungnya ada sepasang tangang tangan yang merengkuh tubuhnya, sehingga Tusha tidak sampai jatuh.

"Maaf, saya kurang hati-hati. Terimakasih juga sudah menolong saya," ucap Tusha sembari membungkukkan tubuhnya setelah memisah diri dengan cepat dari orang itu.

Tidak mendapat respon, lantas Tusha mengangkat wajahnya. Betapa terkejutnya Tusha di kala melihat sosok orang yang berdiri di hadapan dirinya. Seolah jantungnya berhenti berfungi seketika itu juga.

"Kamu!" Serunya tanpa sadar, sebab terlalu shock.

Terpopuler

Comments

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

Tusha koq sampai shock begitu Nashaka kah

2023-02-05

0

🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

typo kah nel "sedikit "🤭

2023-02-02

0

[}€3! ikem]

[}€3! ikem]

semangat 💪💪💪

2023-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!