"Puaskan aku, Nona!" Arthur menyerang Shanum ingin ******* bibir wanita itu. Namun, Shanum buang muka.
"Nikahi aku, Tuan. Aku ... tidak ingin berzina. Sudah cukup sekali, aku tidak mau diperlakukan sama seperti dulu lagi," ucap Shanum dengan bibir bergetar menahan tangis.
Arthur mematung, dia menatap wajah Shanum yang sudah berurai air mata. Ditatapnya wajah itu lekat, mencari kebenaran atas apa yang Shanum katakan barusan. Namun, tidak ada gurat candaan yang ditunjukkan Shanum yang suda berurai air mata.
"Cih! Jadi, inilah maksudmu? Jangan-jangan, kau sengaja menabrakku supaya malam ini terjadi? Kupikir, kau wanita polos yang sangat menghargai martabat dan harga dirimu. Ternyata, aku salah besar, ya! Kau tidak lebih dari seorang wanita hina yang--" belum sempat Arthur menyelesaikan ucapannya, Shanum langsung melotot tajam menatap pria itu.
"Cukup, Tuan!" sentak Shanum dengan suara paraunya. Dia menatap tajam Arthur yang mengatainya begitu. Hatinya sudah perih, malah disematkan luka baru akibat perkataan Arthur lagi. Entah sudah berapa lubang luka yang enggan untuk sembuh. Pahitnya masih terasa melebihi empedu.
"Anda tidak cukup tahu aku. Tolong, jangan katakan sesuatu yang menyakitkan!" sambung Shanum, suaranya begitu lirih. Namun, masih bisa didengar oleh Arthur.
"Lantas, kenapa? Aku sudah bisa menebaknya. Wanita-wanita sepertimu ini sudah bisa ditebak apa kemauannya. Sengaja menabrakkan diri agar bisa naik ke ranjang para pria kaya, bukan? Sekarang, tujuanmu hampir tercapai, dengan tidak tahu malunya kau meminta aku untuk menikahimu?" Arthur tersenyum sinis. Pria itu semakin menghimpit tubuh Shanum ke dinding.
"Tidak semua wanita-wanita miskin sepertiku tergila-gila pada pria kaya seperti Anda. Kecelakaan itu murni, bukan hasil rekayasa seperti yang kau pikirkan, Tuan. Jika aku bisa membayar semua utang-utangku, jika kau memberikan kesempatan untukku menyicilnya, aku tidak akan menerima pilihan ini. Aku tidak akan bersedia berada di titik serendah ini sampai memohon untuk dinikahi pria yang akan menyetubuhiku malam ini!" ucap Shanum, tatapannya nyalang sekaligus terlihat memohon. Simbahan air matanya sudah membanjiri wajah Shanum, membuat siapa saja yang melihatnya merasa kasihan.
"Sudahlah. Kau tidak perlu beralasan lagi. Diantara wanita-wanita yang akan aku tiduri, hanya kau yang sangat tidak tahu malu. Meminta menjadi Nyonya, padahal kita hanya melakukan one night stand!" ledek Arthur.
"Nikahi aku untuk satu malam saja, Tuan. Aku memiliki alasanku sendiri mengapa aku meminta dinikahi walau hanya untuk satu malam. Kita menikah secara siri, dan setelah kita berhubungan, kau bisa menceraikan aku," ucap Shanum penuh keyakinan. "Tidak akan ada yang merasa dirugikan," lanjut Shanum.
"Menikah untuk satu malam saja? Kau ... mau aku menjadi suamimu untuk satu malam saja?" tanya Arthur berusaha meyakinkan Shanum lagi.
Shanum mengangguk tanpa keraguan. "Ya. Aku harus membayar utangnya dengan cara ini. Jadi, aku...." Shanum tidak melanjutkan ucapannya.
'Aku sudah pernah dilecehkan satu kali. Aku tidak mau membuat dosa besar untuk yang kedua kalinya. Semoga, aku bisa menghilangkan bayangan buruk malam itu dan melayani Tuan Arthur sampai dia puas. Setelah ini, kuharap semuanya selesai dan aku tidak akan bertemu dengannya lagi walaupun kami bekerja dalam satu kantor.'
"Baiklah. Aku akan menikahimu, untuk satu malam." Arthur akhirnya setuju dengan permintaan Shanum. Lagipula, hanya pernikahan satu malam, begitu pikirnya.
Arthur meninggalkan Shanum begitu saja. Shanum segera melepaskan ikat pinggang yang sudah mengikat tangannya sampai meninggalkan bekas kebiruan. Shanum menghapus air matanya, bukan takdir pahit ini yang Shanum inginkan. Bahkan, sekarang dia akan menikah secara siri dengan Bosnya, untuk satu malam agar dia tidak merasa berdosa saat melayani hasrat Bosnya.
Shanum pikir, setelah kejadian empat tahun yang lalu, hidupnya akan damai dan tentram tanpa gangguan apa pun. Tidak Shanum ketahui, justru cobaan hidupnya terasa lebih berat dan kejam. Bertubi-tubi dia mendapatkan rentetan masalah, seakan banyak-banyak orang yang tidak rela akan kebahagiaannya dan selalu mendoakan supaya Shanum selalu tertimpa bencana.
"Apakah pilihanku ini salah?" Shanum terduduk di atas ranjang, menangkup wajahnya sendiri dengan tangan. Dia menangis dalam diam, tidak ada yang merangkulnya. Tidak ada yang berusaha menenangkannya, mengusap punggungnya supaya tangisnya mereda.
Hanya Shanum yang bisa menghibur dirinya sendiri, menguatkan hatinya sendiri, menganggap semua ini jalan untuk menjemput kebahagiaan di depan sana.
Kebahagiaan yang wujudnya pun belum terlihat tapi sudah sangat diharapkan oleh Shanum. Meyakinkan diri semua kesusahan ini akan segera berakhir.
"Leo! Siapkan acara pernikahan sekarang juga!" perintah Arthur membingungkan Leo yang sedang menonton televisi. Fokus pria itu langsung terpecah.
"Pernikahan? Untuk siapa, Tuan?" tanya Leo.
"Untuk aku dan wanita itu," jawab Arthur.
"Aku akan menghubungi Nyonya Kenya, Tuan. Biar Nyonya bisa membantuku untuk menyiapkan segalanya. Takutnya, semua akan lama karena mendadak, Tuan," ucap Leo, meraih ponselnya yang berada di atas meja.
Arthur berjalan cepat ke arah Leo, merebut ponsel pria itu. "Jangan panggil Mama. Dia tidak akan membantu apa pun, hanya mengomel saja di sini. Lagipula, tidak perlu menyiapkan pernikahan mewah seperti yang kau bayangkan itu. Hanya pernikahan siri sederhana saja," ucap Arthur, menaruh kembali ponsel Leo di atas meja.
"Pernikahan siri?" tanya Leo. "Tuan, Anda serius?"
"Ya, cepat siapkan semuanya. Jangan membuat aku menunggu terlalu lama lagi!" desak Arthur tak mau menunggu lama. Dia mengenyakkan bokongnya di sofa, menyandarkan punggungnya.
"Baik, Tuan."
Leo menghubungi orang-orangnya untuk menyiapkan semua perlengkapan pernikahan Arthur. Walaupun yang akan dilangsungkan hanya pernikahan siri biasa saja. Tapi, yang Leo siapkan berbeda jauh dari apa yang Arthur dan Shanum pikirkan. Dekorasi yang Leo siapkan lumayan mewah dan bagus. Desain berwarna putih yang dipadukan dengan warna gold membuat suasana menjadi lebih mewah.
Shanum bingung, bagaimana caranya Leo bisa mempersiapkan decorasi semewah itu dalam waktu yang sesingkat itu.
"Tuan, semuanya sudah selesai. Penghulu yang akan menikahkan kalian juga sudah ada di sini, beserta para saksi. Dikarenakan Ayah dari Nona Shanum sudah meninggal dunia, bisa diwakilkan," ujar Leo.
Shanum mengenakan gaun berwarna putih, dengan dandanan flawsless. Walaupun hanya pernikahan sederhana yang di mau Arthur, tapi Leo mempersiapkan yang terbaik dan sesederhana mungkin bagi Leo. Menurutnya, walau hanya pernikahan siri, namun ini pernikahan pertama Arthur, makanya semuanya harus bagus.
"Shanum Mahira, apakah ada keterpaksaan untuk melaksanakan pernikahan ini?" tanya Pak penghulu.
Shanum cukup lama terdiam dalam tundukan kepalanya. "Saya tidak terpaksa sama sekali, Pak," jawabnya.
"Baiklah. Kita akan segera melangsungkan pernikahannya," ucap Pak penghulu.
"Arthur, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Shanum Mahira binti (...), dengan seperangkat alat sholat di bayar tunai!" Pak penghulu menghentakkan tangannya.
"Saya terima nikah dan kawinnya Shanum Mahira dengan mas kawin tersebut, tunai!"
"Bagaimana para saksi, sah?" tanya Pak penghulu pada beberapa orang saksi yang sengaja diundang Leo untuk datang.
"Sah!" jawab mereka
"Sah!"
Setelah akad nikah selesai dilaksanakan, air mata Shanum pun menetes. Seumur hidupnya, dia sangat tidak menduga, dirinya akan jatuh ke tahap menjadi istri satu malam karena hanya untuk melayani hasrat saja. Tidak ada cinta dan perasaan khusus seperti yang selalu Shanum impikan dulu. Memang, setelah memiliki Arsenio, Shanum tidak lagi berani untuk memimpikan pernikahan impiannya.
"Selamat, kalian sudah menjadi suami istri yang sah di mata agama," ucap Pak penghulu, mengagetkan Shanum dari lamunannya memikirkan nasib.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Wirda Lubis
selamat pernikahan siri mu shanum semoga dapat kebahagiaan
2023-04-27
0
Mara
Semoga ini awal bahagimu shanum...dan semoga karaktermu di bab selanjutnya menjadi lebih berani ✌️😊
2023-03-13
2
Aisyah Muhammad
semangat shanum...buat c Arthur jatuh cinta lebih dalam padamu...
2023-03-11
1