Jerat Hasrat Hot Mommy

Jerat Hasrat Hot Mommy

Direnggut Paksa

"Siapa kalian?" Shanum berusaha memberontak ketika dua orang pria berpakaian hitam menarik paksa tubuh kecilnya ke dalam mobil mewah.

Shanum semakin gemetar ketakutan saat salah satu dari pria berbadan kekar mengarahkan jarum suntikan ke tangannya.

"A–apa yang mau kalian lakukan? Aku tidak mengenal kalian, tolong lepaskan aku!" mohon Shanum, berulang kali memelas, berharap para preman itu memiliki rasa kasihan padanya.

Namun, mereka tidak mengindahkan permohonan Shanum. Dugaan wanita itu benar, mereka mau membuatnya diam dengan menyuntikkan obat penenang. Setelah obat itu disuntikkan di punggung tangannya, mata Shanum terasa berat dan perlahan menutup dengan sendirinya, walau Shanum berusaha keras untuk membuat dirinya tetap terjaga.

"Tuhan, selamatkan aku."

***

Shanum merasa kepalanya sangat pusing, perlahan gadis itu membuka matanya. Pandangannya berpendar ke sekitar, ruangan yang dia tempati saat ini terlihat sangat asing di matanya.

"Di mana ini?" tanyanya bergumam seorang diri.

Belum sempat mendapatkan jawaban atas keheranannya, Shanum dikagetkan dengan siluet seseorang yang duduk di sofa di depan ranjang.

"Sudah bangun?" kepulan asap terlihat dalam cahaya temaram. Pria itu mematikan rokoknya, berjalan menghampiri Shanum sambil membuka kancing kemejanya satu persatu.

Tepat berada di tepi ranjang, dia membuka kemejanya, menyisakan celana panjang. Naik ke atas ranjang, mendekati Shanum yang semakin ketakutan hingga berkeringat dingin.

"Apa kau benar-benar masih perawan, Baby?" tanya pria itu, suara paraunya menciutkan keberanian Shanum. Bukan hanya tubuh gadis itu saja yang gemetar, tetapi giginya ikut bergemelatuk.

"Si–siapa kau?" Shanum menepis tangan pria itu. Lampu kamar dimatikan, Shanum tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Namun, jika didengar dari suaranya saja, Shanum tahu dia tidak mengenal pria itu.

"Aku, orang yang akan menikmati keperawananmu, Baby." pria itu semakin merangkak naik ke atas tubuh Shanum, mengunci tangan Shanum ke atas dengan sebelah tangan kekarnya sampai gadis itu tidak bisa berkutik.

"Jangan! Jangan begini… Aku tidak mengenalmu. Kumohon lepaskan aku. A–aku tidak memiliki kesalahan apa pun padamu, bukan?" Shanum menangis sejadinya, menggelengkan kepalanya berulang kali.

"Tangisanmu membuatku semakin yakin kalau kau memang masih virgin, Baby. Aku semakin bersemangat," ucapnya tanpa memperdulikan tangisan Shanum.

Tangannya mulai meremas bukit kembar Shanum dari balik kemeja yang dikenakan gadis itu. Pria itu merasa kegirangan karena dia bisa menilai jika Shanum memanglah masih virgin.

"Ahh… aku bisa menebak ukurannya," ucapnya sambil tersenyum.

"Jangan bersikap kurang ajar. Apa kau memang memiliki kebiasaan, mengutip setiap gadis di pinggir jalan dan memperkosanya? Mesum kurang ajar!" maki Shanum, terlalu marah karena pria di atasnya terus menjamah tubuhnya tanpa henti.

"Ssstt!" pria itu meletakkan satu jarinya di bibir Shanum. "Jangan menuduhku sembarangan, Baby. Aku sudah membayar mahal untuk harga virginmu, dua milyar, harga yang fantastis, bukan?" pria itu membelai tubuh Shanum.

"Du–dua milyar? Jangan berdusta, aku tidak menerima sepeser pun!" bantah Shanum.

Pria itu sudah tidak mau banyak bicara lagi. Langsung merobek kemeja Shanum hingga kancingnya terlepas. Tangannya menyusup masuk ke dalam rok Shanum, dan bermain-main di area sensitif gadis itu.

Malam panjang pun terjadi. Meski sudah melawan sekeras apa pun, hal yang tidak diinginkan tetap saja terjadi. Mahkota yang selama ini selalu dia jaga, akhirnya direnggut paksa oleh seorang pria tidak dikenal. Bahkan, wajahnya saja Shanum tidak bisa melihatnya. Malam naas tidak bisa dia hindari.

Entah sudah berapa kali pria itu merudapaksanya. Sampai shanum lelah dan merintih pun, pria itu tetap tidak peduli.

"Besok pagi kau sudah bisa pergi!" ucap pria itu, setelah puas bermain, dia langsung mengenakan pakaiannya. Meninggalkan Shanum yang sudah terkulai lemah dengan tubuh yang terasa remuk.

Air mata Shanum mulai mengalir. Isakan menyayat ikut terdengar di dalam kamar gelap itu. Dalam sekejap, harta berharganya direnggut paksa oleh pria asing.

"Dua miliyar? Si–siapa yang menjualku?" Shanum meringis, bergerak sedikit saja dia tidak bisa. Tubuhnya terasa hancur.

Lelah menangis seorang diri dalam kamar asing yang gelap, Shanum akhirnya tertidur. Melupakan sejenak kepedihan yang sedang dideranya tanpa ampun. Mungkin, Tuhan sedang menguji kekuatannya.

***

Kicauan burung terdengar menggema hingga mengganggu tidur Shanum. Sinar keemasan mentari yang merangkak naik pun menyilaukan netranya yang masih terpejam. Rasa lelahnya membuat Shanum masih ingin tidur lebih lama lagi. Namun, ketika kejadiaan menyakitkan semalam kembali teringat olehnya, Shanum tersadar.

Shanum memandangi ruangan tempatnya tidur, dia merasa kamar yang ditempati sekarang terasa berbeda dengan kamar yang semalam. Shanum memeriksa tubuhnya, memang hanya bekas kissmark yang bertebaran di tubuhnya. Tetapi, Shanum sangat heran kala melihat dia sudah berpakaian lengkap.

"Siapa yang mengenakan pakaian ini padaku? Aku ingat, semalam aku tertidur dalam keadaan tela*Jang. Dan, ini juga bukan pakaian milikku. Berarti, aku dipindahkan ke sini saat aku tertidur?" gumam Shanum, matanya kembali berpendar ke segala penjuru. Kamar yang Shanum tempati sekarang juga sangat bagus. Gadis itu bisa bertaruh jika itu adalah kamar VIP.

"Tuhan, ujian apa yang kau berikan? Aku tidak sekuat harapanmu, Tuhan…." Shanum kembali menangis, matanya terasa perih karena dia terlalu sering menangis sejak semalam.

"Rio, maafkan aku karena tidak bisa menjaga kesucianku. Minggu depan kita akan menikah, tetapi aku…." Shanum menggantung ucapannya, tidak sanggup melanjutkan ucapannya sendiri. Dia merasa dirinya adalah wanita paling hina karena tidak bisa menjaga kesucian untuk calon suaminya, Rio.

Dering ponsel Shanum berbunyi, mengagetkan wanita itu dari lamunannya. Shanum mencari-cari keberadaan ponselnya, mendapati benda pilihnya berada di dalam laci nakas.

"Selamat pagi, Sayang. Bagaimana kabarmu?" tanya Rio setelah Shanum menggeser icon hijau untuk menjawab panggilan kekasihnya.

"A–aku baik kok. Bagaimana denganmu?" tanya Shanum, berusaha terlihat baik-baik saja.

"Ah, baik?" nada suara Rio sedikit kaget. Namun, sejurus kemudian pria itu tertawa.

"Kamu sedang di mana? Kata Ibumu, semalam kamu tidak pulang ke rumah? Shanum, kamu pergi ke mana?" cecar Rio, nada suaranya terdengar begitu khawatir.

"Minggu depan pernikahan kita akan dilangsungkan, kenapa kamu malah suka keluyuran malam-malam?" tanya Rio lagi.

"Maafkan aku, Rio. A–aku hanya berniat mencari angin malam saja kok. Semalam aku menginap di rumah Rara, keasikan main sampai lupa pulang. Takut Ibu marah, aku menginap di rumah Rara," jawab Shanum. Entah mengapa, kebohongan bisa langsung terpikir olehnya.

"Benarkah?" tanya Rio memastikan lagi.

"Tentu saja."

"Kalau begitu, aku jemput kamu di sana, ya?" tawar Rio, sungguh-sungguh akan menjemput Rio untuk membuktikan sesuatu.

"Ti–tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri kok," tolak Shanum khawatir.

"Tidak apa, tunggu di sana. Aku akan menjemputmu sekarang juga," ucap Rio tanpa mau mendengarkan bantahan apa pun.

*****

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

paling ulah pacarnya atau keluarga pacarnya yang sebenarnya g senang terhadap shanum..jahat banget

2024-03-16

0

Putri Minwa

Putri Minwa

kisah cerita yang sangat menarik thor

2023-09-04

0

dita18

dita18

baru mampir thoorrr

2023-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 Direnggut Paksa
2 Tanda Kissmark
3 Foto Malam Itu
4 Garis Dua
5 Tempat Tinggal Baru
6 Kelicikan Rio
7 Arthur Ikut Kontraksi
8 Cari Cucuku!
9 Anak siapa??
10 Petaka
11 Orang yang sama??
12 Tidurlah Denganku!
13 Membantu atau Merendahkan?
14 Merasa Terganggu
15 Kecemasan Rara
16 Siapa Dia??
17 Apakah Aku Anak Haram?
18 Jatuh Tempo
19 Nikahi Aku, Tuan!
20 Pernikahan Satu Malam???
21 Istri Satu Malamku!!
22 Bukan Lagi Istri Semalam
23 Memimpikan Daddy
24 Aku Menagih Hutangmu!
25 Minta Maaf
26 Tidak Sabaran
27 Talak Aku, Tuan!
28 Dia Sangat Mirip Denganmu!
29 Resah
30 Usaha Mencari
31 Permintaan Arthur
32 Layani Aku
33 Pemaksaan Arthur
34 Video Viral
35 Menunggu Sebuah Permohonan
36 Tidak Butuh
37 Ketahuan??
38 Ini Daddy-mu!
39 Rengekan Arsenio
40 Detektif Arsenio
41 Ajakan Kencan
42 Memperjuangkan Cinta
43 Dinner
44 Wanita Keberapa??
45 Dia Putraku??
46 Arsenio ... Ini Daddy!
47 Merubah Sikap
48 Mau Menemui Daddy
49 Oma!
50 Putranya Daddy Arthur!
51 Ketidaksukaan
52 Pertemuan Mendadak
53 Pertentangan
54 Sudah Mati!
55 Ketegangan Shanum
56 Dia yang Menjualmu
57 Miserable
58 Aku Tahu Semuanya
59 Terpikir Untuk Menikah
60 Tertegun, Tercekat, dan Terkejut
61 Menikahlah Denganku!
62 Mommy!
63 Sahabat Lama
64 Kita Harus Bicara!
65 Bujukan Kenya
66 Jawaban Shanum
67 Menginap
68 Draft
69 Tidak Lagi Peduli
70 Datang Melamar
71 Pilihan Dari Shanum
72 SAH!
73 Kamu Berharga
74 Tamu Tak Diundang
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Direnggut Paksa
2
Tanda Kissmark
3
Foto Malam Itu
4
Garis Dua
5
Tempat Tinggal Baru
6
Kelicikan Rio
7
Arthur Ikut Kontraksi
8
Cari Cucuku!
9
Anak siapa??
10
Petaka
11
Orang yang sama??
12
Tidurlah Denganku!
13
Membantu atau Merendahkan?
14
Merasa Terganggu
15
Kecemasan Rara
16
Siapa Dia??
17
Apakah Aku Anak Haram?
18
Jatuh Tempo
19
Nikahi Aku, Tuan!
20
Pernikahan Satu Malam???
21
Istri Satu Malamku!!
22
Bukan Lagi Istri Semalam
23
Memimpikan Daddy
24
Aku Menagih Hutangmu!
25
Minta Maaf
26
Tidak Sabaran
27
Talak Aku, Tuan!
28
Dia Sangat Mirip Denganmu!
29
Resah
30
Usaha Mencari
31
Permintaan Arthur
32
Layani Aku
33
Pemaksaan Arthur
34
Video Viral
35
Menunggu Sebuah Permohonan
36
Tidak Butuh
37
Ketahuan??
38
Ini Daddy-mu!
39
Rengekan Arsenio
40
Detektif Arsenio
41
Ajakan Kencan
42
Memperjuangkan Cinta
43
Dinner
44
Wanita Keberapa??
45
Dia Putraku??
46
Arsenio ... Ini Daddy!
47
Merubah Sikap
48
Mau Menemui Daddy
49
Oma!
50
Putranya Daddy Arthur!
51
Ketidaksukaan
52
Pertemuan Mendadak
53
Pertentangan
54
Sudah Mati!
55
Ketegangan Shanum
56
Dia yang Menjualmu
57
Miserable
58
Aku Tahu Semuanya
59
Terpikir Untuk Menikah
60
Tertegun, Tercekat, dan Terkejut
61
Menikahlah Denganku!
62
Mommy!
63
Sahabat Lama
64
Kita Harus Bicara!
65
Bujukan Kenya
66
Jawaban Shanum
67
Menginap
68
Draft
69
Tidak Lagi Peduli
70
Datang Melamar
71
Pilihan Dari Shanum
72
SAH!
73
Kamu Berharga
74
Tamu Tak Diundang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!