Titik Temu yang rumit

Perjalanan mereka di lanjutkan karena mereka ingin cepat sampai ke puncak gunung Ciremai, kebetulan bulan ini sedang banyak-banyak nya bunga edelweis di atas..

Namun persediaan air mereka sudah habis,di sekitar shelter itu ada sumber mata air yang jaraknya 10 menit dari shelter, karena terdengar suara aliran air yang lumayan deras ,dirwan yang berinisiatif untuk ngambil air itu "gue mau ngambil air dulu ya" ucapnya sambil membawa botol dan jeligen..

Dirwan sudah jalan menuju sumber mata air,ia merasa seperti di ikuti oleh sesuatu, setiap ia menoleh ke belakang tidak ada siapa-siapa..

greeseekkk. .. .

Kali ini nampak jelas suaranya yang mengikuti dirwan selama berjalan menuju lokasi mata air,ia menoleh ke samping dan ia melihat harimau putih yang kemarin menuntun mereka..

Hati dirwan merasa lega karena harimau itu selalu menjaga kemanapun mereka pergi,setiap dirwan berhenti pun , harimau itu ikut berhenti juga..

Tak lama kemudian dirwan telah sampai di lokasi mata air itu,ia sangat takjub dengan apa yang di lihatnya,ia tak pernah merasakan sensasi ini sebelumnya,karena yang ada di pandangannya ada air terjun kecil dan di bawahnya seperti kolam ,ada dua kolam berdampingan,yang satu airnya dingin dan satunya lagi airnya panas..

kolam itu struktur nya bulat sempurna yang di batasi oleh bebatuan alam..

Dirwan pun melangkah menuju air terjun itu untuk sekedar membasuh mukanya, sesampainya di air terjun itu ia langsung menjulurkan tangannya ke aliran air terjun itu untuk mengambil air yang akan ia gunakan untuk membasuh muka..

"segerrr...." ujarnya

Lalu ia penasaran dengan kolam air panasnya,ia mencoba mencelupkan satu jari telunjuknya untuk memastikan tingkat kepanasan air itu, sungguh tak di sangka airnya tifak terlalu panas namun nyaman untuk di pakai..

sekian lamanya ia menikmati suasana di mata air itu,ia hampir lupa tujuan awalnya untuk mengambil air,ia bergegas kembali ke tepi untuk mengambil botol dan jeligen,ia langsung ngambil air langsung dari air terjunnya..

Setelah semuanya penuh dan di rasa sudah cukup,ia bergegas kembali ke shelter..ia berjalan sedikit cepat karena ia takut kelamaan karena ia malah bermain dulu disana...

di tengah perjalanan ia merasakan perasaan yang berbeda ,hawa yang mulai tidak nyaman,ia merasa jalan kembali bukan lewat sini,karena sangat berbeda sekali dengan awal ia berjalan ke mata air..

tanpa pikir panjang lagi dirwan berbalik arah dan kembali menuju mata air namun setelah ia membalikkan posisi badannya ke,ia kaget sekali dengan raut wajah yang mulai panik,ia melihat jalan yang tadi ia lalui tidak ada,hanya ada rumput liat saja,tidak ada jalan setapak apapun..

dirwan tidak punya pilihan lain selain jalan terus kedepan ia hanya mengandalkan instingnya untuk menemukan jalannya kembali,tapi setelah beberapa jam lamanya ia berjalan,ia merasa kembali lagi ke jalan itu,kali ini ia menandai salah satu pohon,ia menggantungkan satu botol yang kecil,lalu ia terus berjalan kembali,tapi ia kembali lagi ke tempat pohon yang ia tandai sebelumnya..

Dengan pikiran yang sudah tidak karuan,rasa panik yang mendalam membuat dirwan semakin putus asa untuk berjalan kembali...

mengingat hari semakin sore dan ia hanya membawa air karena tas yang ia bawa di simpan di shelter.

Dirwan terus berjalan tanpa arah karena tidak ada jejak jalur bahkan sampah pun tidak ada,jika ada sampah yang ia temukan,itu bisa menjadi titik terang untuk keluar dari hutan, biasanya ada orang yang pernah lewat jika terdapat sampah.

…Namun dengan tekad yang kuat,ia tidak ingin tersesat yang kesekian kalinya lagi,rasa trauma kejadian kemarin pun belum lekas sembuh dari perasaan,di tambah lagi sekarang ia harus mengalami kembali tragedi yang tidak di inginkan.

selama berjalan tanpa arah,ia pun merasa lelah dan memutuskan untuk beristirahat sejenak,ia bersandar di bawah pohon yang cukup besar,ketika ia memandang ke arah langit ia teringat sesuatu..

Ia membawa Pluit yang bisa ia gunakan sebagai kode darurat,ia mencoba meniup pluit itu dengan keras sembari di selingi minta tolong,namun usaha nya sia sia karena tidak ada yang menyaut panggilan darurat tersebut..

Ia tertunduk terkulai lemas,kaki gemetar seakan-akan aliran darah ia terhenti.. tiba-tiba datang burung jalak hitam yang selalu mengikuti andre tadi, ternyata burung jalak itu mendengar kode darurat dari pluit yang tadi ia bunyikan..

burung jalak itu mendarat di pangkuan dirwan,mematukan paruhnya agar dirwan bangkit kembali,ia pun bangkit karena ia tau burung ini bisa membawa kembali ke shelter..

dirwan bangkit dari duduknya lalu ia mulai berjalan mengikuti burung jalak itu,namun burung ini tidak terbang melainkan lompat dan berjalan,terkadang burung ini menoleh ke kanan kiri..

meskipun rasa lelah masih terasa,dirwan memaksakan untuk berjalan karena ia tak ingin terus berada disini..

Disisi lain andre dan wahyu mencari di sekitar shelter , bahkan wahyu sampi menyusuri jalanan yang menuju mata air hingga ia sampai di mata air pun tidak menemukan dirwan..

padahal jarak dari shelter ke mata air itu bisa di bilang dekat karena hanya hitungan menit saja untuk sampai..namun usaha mereka berdua tidak mendapatkan hasilnya, mereka berdua sangat mengkhawatirkan dirwan karena sudah 4 jam lebih lamanya ia tak kunjung kembali.

dree burung jalak kemana ? ,tanya wahyu ,ia menanyakan burung jalak itu karena merasa aneh saja, dari tadi selalu di pundak andre..

lahh iyaa kemana burung itu,ujarnya

Detik demi detik ,hari pun mulai gelap kembali,rasa khawatir yang menyelimuti isi hati mereka, perasaan panik pun muncul karena takut dirwan kenapa-kenapa di jalan..

cuu,jangan khawatir,bentar lagi datang...!!! suara kakek-kakek

suara itu muncul tiba-tiba, sekarang wahyu pun bisa mendengar nya dengan jelas namun suara itu terasa sangat dekat dengan keberadaan mereka namun di sekeliling tidak ada seorang pun .

Dre lo denger ngga ada suara kakek-kakek,tanya sambil merasakan bingung dan tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

ia aku denger kok,yaudah kita tunggu aja disini,dirwan pasti balik lagi kesini, ucapnya andre

Yang bicara kepada mereka berdua ternyata leluhurnya andre , Karena ketika dalam keadaan genting seperti sekarang ini,kakek ini selalu memberikan petunjuk dan membimbing mereka ..

Andre sudah merasa tenang , sebenarnya ia tau yang bicara itu siapa tapi ia enggan untuk bercerita pada wahyu ,karena tidak baik juga menceritakan kejadian ketika mereka sedang ada di tempatnya.

Langit kemerah-merahan sudah mulai terlihat,malam hari pun akan semakin membuat suasana di shelter menjadi gelap gulita tanpa adanya penerangan sedikit pun,karena senter yang mereka bawa pun sudah kehabisan baterai nya.

...****************...

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!