Akwal yang terus berdoa untuk mengusir Dedemit dan Setan kini semakin Akwal berdoa dengan suara keras semakin Dedemit dan setan cekikikan terus semakin keras. Suasana di rumah Bu Rt semakin mencekam bukan hanya Dedemit saja yang muncul tetapi ketika Akwal berdoa Dedemit yang mendengar doa Akwal itu makin keras cekikikan dan menghilang entah ke mana tetapi muncul kembali Setan dan Dedemit lainnya.
Seluruh tubuh Akwal kini merinding dan terasa berat untuk bergerak, Akwal berdiri tegap meski ingin menolong Mawar dan Bibi Rt karena tubuhnya yang sulit di gerakan Akwal melantunkan suaranya untuk berdoa semakin keras. Semua Dedemit yang berdatangan kini semakin menjadi jadi cekikikannya. "Hik Hik hik hik hik Huak Huaak Hik cik hik cik Hik Hik hik hik hik." Suara cekikikan para Dedemit.
Semakin keras cekikikan ketika Akwal semakin mengeraskan suara doanya. Dedemit yang terus bermunculan semakin banyak kini salah satu Dedemit menghampiri Akwal untuk mencekik Akwal tetapi Dedemit yang menyentuh Akwal hilang seketika hanya meninggalkan asap yang tebal dan bau busuk. Akwal yang menghirup tak kuat menahan ingin muntah.
Akwal ketika menahan ingin muntah sambil membaca doa karena semakin lama semakin banyak terhirup bau busuk Dedemit yang menghilang setelah menyentuh Akwal, kini Akwal muntah dan membaca doanya pun terhenti. Seketika para Dedemit dan Setan kini semakin banyak bermunculan seperti pesta para Dedemit dan Setan di halaman dan di dalam rumah Bu Rt.
Akwal yang mulai gugup sesudah muntah karena banyak Dedemit dan Setan yang berlalu-lalang di halaman rumah Bu Rt dan di dalam rumah, ada yang menghampiri Akwal.
Kini dengan kegugupannya Akwal mencoba untuk fokus berdoa agar Dedemit dan Setan segera menghilang.
Waktu yang seperti lama di jalani kini membuat Akwal sedikit ketakutan karena semakin lama semakin banyak yang bermunculan.
"Hik hik hik hik hik Huuuuuh Haaaaaah Hik hik hik hik hik hik hik Huuuuuh Haaaaah Hik hik hik hik." Gemuruh para Dedemit dan Setan yang berlalulalang.
Akwal yang sudah tidak kuat lagi karena sudah lemas dan menahan berat tubuhnya dan merinding di seluruh tubuhnya semua Dedemit dan setan mendadak menghilang semuanya Akwal pun merasa lega dan sekaligus aneh karena semua Dedemit dan Setan hilang.
**
Kediaman Bah Sutosomo.
Bah Sutosomo yang sedang ritual memanggil Dedemit dan Setan kini terhenti karena ada yang memanggil dari balik pintu rumah.
"Permisi, Bah Sutosomo apa ada di dalam, permisi Bah permisi." Ucap seseoramg, sambil mengetuk pintu.
"Haduh siapa lagi sudah mulai pagi begini ada yang mengetuk pintu mengganggu saja." Ucap Bah Sutosomo.
"Permisi, permisi Bah Sutosomo apa ada di dalam."
Karena terus menerus ada yang mengetuk pintu kini Bah Sutosomo berdiri dan berjalan menuju pintu rumahnya untuk membukakan pintu agar tahu siapa yang mengetuk pintunya yang sudah menjelang pagi. Jam 02:30 WIB.
Seseorang yang mengetuk pintu kaget karena pintunya terbuka tanpa ada yang membalas ucapannya. Kini kagetnya terurai saat Bah Sutosomo berbicara.
"Siap kau datang kemari, menganggu saja." Ucap Bah Sutosomo.
"Anu Bah Sutosomo maafkan saya kalau mengganggu Bah Sutosomo. Aku Nijar Bah ingin meminta bantuan Bah Sutosomo biar perusahan aku maju Bah." Ucap Nijar, dengan gugup karena melihat tampilan Bah Sutosomo.
"Oh kau Nijar ingin manjur dan semakin pesat perusahaan, baik kalau begitu masuklah ke dalam." Jawab Bah Sutosomo.
Kini Nijar pun masuk ke dalam rumah Bah Sutosomo, bulu kuduk Nijar merinding ketika memasuki rumah Bah Sutosomo.
"Kau duduk'lah dulu tunggu sebentar aku sedang melakukan ritual ku dulu sebelum pagi." Ucap Bah Sutosomo.
"Iya silakan Bah lanjutkan dulu ritualnya aku bisa menunggu." Jawab Nijar.
Bah Sutosomo kini melakukan lagi ritual memanggil Dedemit dan Setannya.
"Setan alas setan weles Setan Dedemit hadir hadir. Setan alas setan weles Setan Dedemit setelah datang pergi ke arah mana yang aku mau huak huok huak huok Hahah haha. Segeralah pergi." Ucap Bah Sutosomo, sambil memegang boneka kulit hewan.
Nijar yang melihat Bah Sutosomo melakukan ritual kini ketakutan dan mulai merending semakin menjalar ke seluruh tubuhnya.
**
Kediaman rumah Bu Rt.
Akwal yang sudah bernafas lega karena Setan dan Dedemit sudah menghilang meski merasa penasaran karena menghilang secara tiba tiba, kini Akwal menolong Mawar yang tergeletak pingsan di lantai dan membaringkannya di kursi berjajaran dengan Bu Rt yang belum sadar dari pingsannya.
Ketika Akwal sudah membaringkan Mawar dan ingin menyadarkannya, tiba tiba tubuh Akwal merinding lagi dan tubuhnya terasa berat kini Akwal melihat lihat di rumah dan di halaman rumah tidak ada penampakan tetapi alangkah kagetnya saat Akwal memalingkan ke arah Mawar muncul sesosok.
Sesosok Dedemit yang tadi menghilang kini muncul lagi Akwal kaget dan mundur beberapa langkah, jantung Akwal terasa ingin lepas karena saking kagetnya yang langsung muncul di depan wajah Akwal.
Kini Akwal mulai menguatkan lagi hatinya supaya rasa ketakutan tidak menguasai dirinya. Akwal mulai berdoa dengan fokus Dedemit yang mendengar Akwal berdoa malah cekikikan. "Hik hik hik Hik hik Hiah Huuaaaah Hik hik hik hik."
Akwal tidak menghiraukan suara cekikikan melainkan pokus untuk berdoa.
Tib tiba Dedemit itu hilang seketika dan meninggalkan asap dan bau busuk. Akwal segera keluar rumah untuk menghirup udara segar karena di dalam rumah Bu Rt sangat bau busuk.
**
Kediaman Bah Sutosomo.
Bah Sutosomo yang memegang boneka kulit hewan kini bonekanya terjatuh seketika Bah Sutosomo menghentikan ritualnya karena tangannya kesakitan karena panas dari boneka kulit hewan.
"Haduh mengapa ini." Teriak Bah Sutosomo.
Nijar yang sedari tadi ketakutan melihat Bah Sutosomo kini jantungnya terasa mau copot karena teriakan Bah Sutosomo yang tiba tiba.
Bah Sutosomo yang kebingungan karena tidak biasanya kejadian seperti itu kini ingin melanjutkan lagi ritualnya tetapi teringat bahwa di hadapannya ada tamu yang ingin memajukan perusahaannya.
"Oh yah aku hampir lupa bahwa di hadapanku ada tamu, maafkan telah lama menunggu." Ucap Bah Sutosomo.
"Tidak apa apa ko Bah, tidak lama menunggu ko." Jawab Nijar, dengan gugup dan ketakutan.
"Hahahahaa hahaha jangan seperti itu lah biasa saja, Bah tidak akan memakan mu." Ucap Bah Sutosomo, dengan bercanda yang tetap menyeramkan.
"I i iya Bah, habisnya aku takut saat melihat ritual Bah Sutosomo yang berteriak dan menjatuhkan boneka yang seram itu." Jawab Nijar, dengan gugup.
"Ha ha ha hahah, sudah sudah tidak apa apa kau kemari ingin memajukan perusahaan mu bukan kalau begitu apa yang akan kau berikan pada Bah." Ucap Bah Sutosomo.
Nijar yang mengerti ucapan Bah Sutosomo tidak menjawab ucapannya melainkan membuka dompetnya dan memberikan amplop berisi uang. Bah Sutosomo kini terseyum lebar saat menerimanya dan mulai melakukan ritual kembali...,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
✳️Nåtåßÿå_ßÿå✳️🐣
Banyaaakkk banget kalimat yang diulang², pusing eike, ceritanya juga muter², mode marathon aku bacanya😌😌
2021-08-04
1
Bidadarinya Sajum Esbelfik
demiitny ngelunjak ya. dibacain doa malah ketawa bukn kebakaran 🤪🤪🤪🤪🤪
2021-07-04
0
Anna Seri
pesantren kobong di lingkungan aku ada 2
2021-05-08
0