Sepasang suami istri tertawa puas dan memberikan uang yang berjumlah besar kepada Bah Sutosomo.
Bah Sutosomo yang menerima uang berjumlah besar dari sepasang suami istri, kini ikut tertawa."Hah hah hah haha."
"Bah, sudah kirim Dedemit kepada musuh mu, mungkin malam ini musuh mu itu sedang merasakan penderitaan dan akan Bah kirim kan lagi Setan, Jin dan Dedemit pada musuhmu itu, hah hah hah haha." Ucap Bah Sutosomo.
"Benarkah itu Bah, aku ingin cepat menyaksikan dia menderita, aku tak salah datang ke sini, Bah Sutosomo emang paling sakti, hah haha." Jawab sepasang suami istri.
Bah Sutosomo setelah berbicara dan tertawa, tangan kirinya memegang boneka yang terbuat dari kulit hewan, boneka itu diberi darah segar sambil Bah Sutosomo kumat kamit baca mantra, kini suasana di rumah Bah Sutosomo auranya mencekam, bau amis dan bau kemenyan pun terhirup oleh sepasang suami istri, yang kini terdiam ketakutan sambil menahan muntah dan mengamati Bah Sutosomo yang sedang ritual.
Boneka dari kulit hewan yang di lumuri darah segar, kini bergerak sendiri saat Bah Sutosomo menyimpannya ke wadah yang berisi daging mentah dan darah segar, boneka itu menghisap darah segar dan melahap daging mentah yang berada di wadah. Mata boneka dari kulit hewan pun menyala merah, menyorot tajam pada poto yang di berikan oleh sepasang suami istri kepada Bah Sutosomo.
Bah Sutosomo yang memakai pakaian serba hitam, kepala di tutupi belangkon, kalung tengkorak yang menghiasi lehernya, kini setelah melakukan ritual Bah Sutosomo memukul boneka yang terbuat dari kulit hewan, "Duaarrrrr" dan memasukan serpihan kaca ke dalam perut boneka kulit hewan.
Sontak suami istri yang menyaksikan sangat kaget, serasa jantung ingin copot saat Bah Sutosomo memukul boneka kulit hewan itu.
"Hah hah hah haha, Bah sudah menambahkan penderitaan musuh mu itu." Ucap Bah Sutosomo, sambil tersenyum menyeramkan ke arah wajah sepasang suami istri.
Sepasang suami istri hanya menganggukkan kepala dan sedikit tersenyum saat berpapasan seyum dengan Bah Sutosomo.
"Bah, kalau memang sudah beres, Bah Sutosomo memberikan teror dan penderitaan terhadap saingan dan musuhku, aku beserta istriku pamit yah Bah, aku takut pulang terlalu larut." Ucap Suami yang meminta bantuan kepada si Bah Sutosomo.
"Baik, silakan-silakan kalau kalian ingin pulang, Bah tak melarang tetapi jangan salah kan si Bah ini, kalau kalian di jalan di hampiri Dedemit menyeramkan." Ucap Bah Sutosomo, sambil tertawa. "Hah hah hah haha."
"Haduh, jangan lah Bah, masa iya kami di pertemukan sama Dedemit sih Bah." Ucap sepasang suami istri, dengan gugup.
"Hah hah hah haha, Bah ini hanya bercanda, silakan-silakan kalau mau pamit pulang hati-hati di jalan." Ucap Bah Sutosomo, dengan tersenyum mengerikan.
"Duh si Bah ini, nakutin aja. Bah, kami pamit pulang, terima kasih telah membantu kami Bah, ini tambahan buat si Bah, buat beli mandat dan kemenyan nya." Ucap sepasang suami istri.
"Terima kasih, kalau kalian menginginkan sesuatu datang lah kemari, Bah Sutosomo ini akan mewujudkannya, Hah hah hah haa." Jawab Bah Sutosomo, sambil tertawa.
Sepasang suami istri pun pamit pulang, mereka berdua berdiri terus berjalan keluar rumah Bah Sutosomo, untuk menuju mobil yang di parkiran di depan halaman Bah Sutosomo. Sepasang suami istri merasa senang karena telah puas memberikan penderitaan pada saingan juga musuhnya, dan sedikit takut saat melihat ritual yang dilakukan Bah Sutosomo.
Sepasang suami istri pun kini pergi meninggalkan kediaman Bah Sutosomo, pulang menaiki mobilnya.
***
Di rumah pak Danar.
"SAKIT AALAH SAKiT. HADUh. Sakit, sakit, sakit haduh sakit." Rengek pak Danar.
Sulastri yang berteriak histeris karena melihat sosok yang menyeramkan kini tergeletak tak sadar kan diri di dekat pak Danar.
Pak rt beserta warga yang sudah berkumpul kini berjalan menuju kediaman pak Danar.
"Ayok, cepat kita ke rumah pak Danar, takut ada kejadian yang tidak di inginkan bila kita terlambat." Ucap pak rt.
"Iya pak rt, mari kita lihat." Ucap salah satu warga.
Di halaman rumah pak Danar, semua warga dan pak Rt mendengar suara teriak histeris pak Danar, tetapi sebagian warga melarikan diri dan berteriak, karena ketakutan saat melihat Pocong dan Kuntilanak yang melayang di atas genting rumah pak Danar, dan masuk ke dalam rumah pak Danar. Tinggal hanya pak Rt dan dua orang warga yang tersisa, sejenak mematung karena kaget, pak Rt beserta dua orang setelah melihat sesosok Kuntilanak dan Pocong yang melayang. Pak rt kini tersadar.
"Cepat kita masuk, jangan takut, kita kesini untuk menolong pak Danar dan istrinya Sulastri cepat ayo." Ucap pak Rt.
Dua orang warga yang kaget dan mematung kini tersadar kembali oleh ajakan pak Rt.
"Iya pak Rt, mari kita masuk, te te tetapi pak Rt duluan masuk ke dalam rumah pak Danar nya." Ucap kedua orang warga yang masih gugup.
"Haduh gimana ini, mari kita sama-sama saja masuk ke dalam nya." Ucap pak Rt.
Kini pak Rt dan dua orang warga yang tersisa dari banyak nya warga yang lari karena ketakutan, pak Rt dan kedua orang warga tersebut masuk ke dalam rumah pak Danar yang sudah terbuka lebar pintu nya.
Ketika pak Rt dan dua orang warga masuk, alangkah kagetnya saat menghampiri pak Danar yang sedang berteriak kesakitan, perut pak Danar membuncit besar dan di ruangan pak Danar terhirup bau amis yang membuat muntah pak Rt dan kedua orang warga yang mengikuti pak Rt.
Pak Rt setelah muntah kini menutup hidungnya dengan kain yang ada di dalam rumah pak Danar, pak Rt menyarankan juga kepada kedua orang yang mengikutinya untuk menutup hidungnya. Setelah menutup hidung pak Rt dan kedua orang warga, kini menghampiri pak Danar untuk membantu pak Danar yang meringis kesakitan di bawah lantai, dan juga membantu istrinya Sulastri yang tergeletak pingsan.
Pak Rt dan kedua orang kini mengangkat pak Danar ke atas kasur dan membaringkannya, pak Danar yang meringis kesakitan kini di beri air minun putih oleh pak Rt tetapi pak Danar memuntahkan nya.
kedua orang warga kini mengangkat istri pak Danar untuk di baringkan di atas kasur dekat pak Danar karena pingsan.
Pak Danar meringis, terus menjerit histeris kesakitan, pak Rt dan kedua orang warga kini saling bertatapan karena bingung harus bagaiman melihat kondisi pak Danar yang kesakitan serta perut yang terus membuncit.
"Pak Rt, kita harus bagaimana, pak Danar bukan karena sakit biasa, ini aneh perut pak Danar membuncit besar." Ucap salah satu yang mengikuti pak Rt.
"Benar pak Rt, kita harus bagaimana." Ucap salah satunya lagi.
"Sudah jangan panik, ini aneh mengapa perut membuncit terus menerus dan rumah ini bau amis serta ada mahluk halus seperti Pocong dan Kuntilanak masuk ke rumah pak Danar apakah mungkin ini." Ucap pak Rt.
"Mungkin apa pak Rt." Tanya dua orang yang mengikuti pak Rt dengan serempak....,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
KadalKocak
madat..bukan mandat..
2022-04-24
0
KadalKocak
kalo ketawa tu "hahahahaha..." disambung nulisnya, kalo hah hah hah haha..tu ngos ngosan..tau ga sih cara nulis yg bener?..banyakin baca novel deh biar ada referensi..jangan nulis semaunya aja..
2022-04-24
0
Rasya Arsya
itu pak lurah nua malah komen, bukan nya bantuin pak rt
2022-02-27
0