Akwal dan pak Rt saat melihat pak Sutaman mengobati pak Danar dengan jimat pemberian Embah Yai Dores, tubuh Akwal dan pak Rt merinding karena melihat asap di jimat yang di pegang oleh pak Sutaman.
Pak Danar yang kepanasan berteriak histeris saat di obati pak Sutaman. Pak Sutaman pun tangan nya kepanasan, karena tidak kuat menahan panas pak Sutaman melepaskan jimat yang di pegang nya.
"Pak Rt kurasa saya tidak mampu untuk mengatasi ini, lebih baik saya memanggil Embah Yai Dores saja." Ucap pak Sutaman.
"Haduh gimana ini, ya sudah panggil Embah Yai Dores saja." Jawab pak Rt.
kini pak Sutaman berangkat menuju Kampung Lorong Sebrang untuk memanggil Embah Yai Dores.
"Haduh bagaimana ini Akwal, pak Danar malah tambah parah ini." Ucap pak Rt.
"Tenang paman Rt, biar Akwal saja yang bantu pak Danar dengan berdoa lagi, tadi juga saat Akwal berdoa pak Danar seperti nya merasa membaik, sambil nunggu pak Sutaman kembali bersama Embah Yai Dores." Ucap Akwal.
"Iah sudah cepat Akwal, kalau begitu paman akan menolong yang pingsan di luar yah, nanti kalau sudah paman ke sini lagi." Ucap pak Rt.
"Iah paman." Jawab Akwal.
Pak Danar yang semakin histeris dan kepanasan kini dipegang oleh tangan Akwal dan Akwal pun berdoa, seketika pak Danar merasa membaik tidak terlalu kepanasan dan histeris. Pak Rt membantu satu persatu yang pingsan, digendong ke dalam rumah pak Danar dan bu Sulastri yang pingsan pun di gendong dan dibaring kan di kursi. Setelah selesai semuanya kini pak Rt ingin kembali menuju Akwal untuk menemani, akan tetapi tubuh pak
Rt terasa berat dan pintu rumah pak Danar menutup buka sendiri, pak Rt tubuh nya semakin berat dan merinding karena penasaran kini pak Rt menoleh ke arah pintu yang terbuka tutup sendiri, saat pertama melihat nya tidak terlihat apa-apa.
Pak Rt merasa lega karena tidak melihat apa apa, tetapi semakin ingin melangkahkan kaki tubuh pak Rt berat dan kaku ditambah lagi seluruh badan pak Rt bulu kuduk nya merinding lebih kuat dari sebelumnya.
Pak Rt kini mencoba untuk tenang akan tetapi semakin mencoba untuk tenang malah semakin ketakutan, pak Rt mencoba untuk memanggil Akwal, ketika ingin berteriak suara pak Rt menjadi tidak ada, seperti ada yang menutupi mulut nya.
Suara pintu rumah pun semakin kencang seperti ada orang yang membantingkan pintu, pak Rt saat mendengar suara pintu, pak Rt menelan ludahnya sendiri dan semakin merinding dia tambah badan pak Rt bergetar,
"Mengapa ini, padahal tidak ada apa apa dan mengapa aku tak bisa berteriak, haduh tubuh ku berat seperti mengendong sesuatu." Gumam pak Rt.
Pak Rt yang berdiri ingin melangkah sangat berat ingin berteriak tak ada suara nya tetapi tak selang lama tubuh nya mulai bergerak seperti biasa dan mencoba berteriak untuk memanggil Akwal.
"Akwal cepat ke sini bantu paman." Teriak pak Rt.
"Baik paman tunggu sebentar." Jawab Akwal.
Kini Akwal yang sudah melihat pak Danar tidak terlalu kepanasan membiarkan nya dulu karena paman Rt berteriak meminta bantuan.
"Ada apa paman mengapa berteriak?"
"Ini Akwal, tadi badan paman terasa berat dan merinding, mengapa ya? dan saat ingin berteriak, paman tak ada suaranya dan suara pintu seperti ada orang yang membantingkan dengan keras. Apa Akwal mendengar nya." Ucap pak Rt.
"Akwal tidak mendengar suara pintu yang di bantingkan paman, mungkin itu hanya perasaan paman saja karena
ketakutan." Ucap Akwal.
Ketika paman Rt dan Akwal berbicara suara pintu terbuka pun terdengar lagi kini Akwal dan Pak Rt menoleh ke arah pintu tetapi tidak ada apa apa.
"Kamu dengar suara pintu terbuka sekarang dan tidak ada apa apa setelah dilihatkan." Ucap pak Rt.
"Iah paman ini aneh, apa jangan jangan." Ucap Akwal.
"Jangan jangan apa Akwal." Jawab pak Rt.
"Jangan jangan teror mahluk halus lagi yang mau di tuju ke pak Danar paman." Ucap Akwal.
"Iah dari kemarin malam dan malam ini mengapa pak Danar jadi begini, padahal pak Danar baik loh orang nya mengapa ada orang yang tega mengirim Mahluk halus untuk melukai pak Danar ya." Ucap pak Rt.
"Akwal tak tahu pak Rt pak Danar baik atau tidak nya, kalau begini harus di obati dan di lawan orang yang sudah berbuat begini paman dan Dukun ya sekalian biar jera."Ucap Akwal.
"Kita tunggu saja pak Sutaman, dia kan lagi memanggil orang sakti yang tadi siang ke sini yang langsung bisa mengobati pak Danar, sekalian kalau dia ke sini lagi, kita suruh untuk melawan dukun yang mengirim Mahluk halus ke pak Danar, soal biaya pak Danar kan orang berada pasti berapapun akan dibayar nya." Ucap pak Rt.
"Iah kalau begitu paman kita lebih baik bantu membangunkan warga dan bu Sulastri yang pingsan, karena pak Danar sudah agak mendingan." Ucap Akwal.
"Iah bener kamu Akwal, selagi tak terjadi hal hal yang aneh." Jawab pak Rt.
Kini Akwal dan Pak Rt mencoba membangunkan warga dan bu Sulastri yang pingsan.
**
Kediaman Bah Sutosomo.
Bah Sutosomo yang sedang melakukan ritual berhenti sejenak karena ada yang mengetuk pintu dan memanggil namanya.
"Haduh siapa, mengganggu saja." Gerutu Bah Sutosomo, sambil berdiri dan melangkah menuju pintu.
ketika Bah Sutosomo membuka pintu rumah nya ternyata yang datang itu sepasang suami istri yang menyuruh Bah Sutosomo.
"Kalian, mengapa tidak memberitahu dulu kalau mau ke sini, silakan masuk." Ucap Bah Sutosomo.
"Maafkan Bah, ini mendadak sambil ingin ngasih tambahan sama Bah Sutosomo buat beli perlengkapan ritual." Ucap sepasang suami istri.
"Iah silakan duduk dulu biar enak bicaranya." Jawab Bah Sutosomo, sambil terseyum.
"Iah Bah, makasih, jadi begini Bah buat orang ini menderita dan teror terus keluarga nya tetapi jangan sampai dia meninggal cukup beri dia siksaan yang menyakitkan dan teror sampai gila dia bah." Ucap lelakinya.
"Iah bener Bah, nanti soal biaya akan saya tambah, kami ingin melihat mereka menderita." Ucap wanitanya.
"Tenang tenang itu bisa Bah Sutosomo tangani." Jawab Bah Sutosomo.
"Tetapi tadi sore aku liat bersama istri ku sengaja lewat ke rumah nya dia baik baik saja loh Bah." Ucap lelakinya.
"Tadi itu mereka memanggil dukun dan membuat Bah terganggu, tetapi tenang semua sudah Bah bereskan, ini juga Bah sedang melakukan ritual untuk membuat mereka kesakitan dan teror, tetapi Bah biarkan dulu karena ada kalian ke sini." Ucap Bah Sutosomo.
"Kalau begitu lanjutkan Bah buat dia menderita dan berikan teror yang menyeramkan." Ucap sepasang suami istri...,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Ely Pink
masa ada orang sakti
2021-07-03
0
Nicky Uminacheva
terlalu d buat" ceritanya gk masuk akal, masak iya satu kampung gk ada masjid/mushola, gk da kyai, ustad ato apapun 🤔gk seru cerita anak balita nih mah.... author kurang pengetahuan kyk nya klo bikin cerita... belajar lg thoooorr
2021-06-09
1
vita zoom
Bahasanya agak belibet. Perlu diperhatikan penggunaan tanda baca (titik dan koma), agar lebih mudah dipahami. Tapi ceritanya bagus 👍 Semangaaattt
2021-02-10
0