Kediaman rumah bu Rt.
Mawar yang sudah membaringkan Bu Rt dan melihat wajah Bu Rt pingsan kini mencoba untuk membangunkan nya.
"Bu.. Bu sadar Bu, Mawar sudah tidak takut lagi Bu, cepet Bu sadar." Ucap Mawar, sambil menggoyangkan tubuh Bu Rt.
Tiba tiba suara Dedemit pun terdengar kembali. "Hik hik hik hik hii, HooooAaaaa Hoooo Aaaaaaa."
"Siapa itu, aku tak akan takut." Ucap Mawar, dengan lantang.
Mawar yang memberanikan diri berbicara lantang akan tetapi tubuh dan kakinya terasa berat dan merinding di selulur tubuhnya.
Mawar yang semakin berat menahan tubuhnya kini mematung tak mengucap sepatah kata pun karena di hadapan nya terlihat sesosok Dedemit.
Mawar yang mematung di hampiri oleh Sesosok Dedemit perempuan dan tak selang lama datang lagi Sesosok Kuntilanak di hadapan Mawar.
Kini Mawar merasakan sensasi yang luar biasa, ketakutan nya kini muncul kembali, saat sesosok Mahluk menghampiri wajah Mawar, Mawar yang menatap nya kini menjadi tatapannya kosong karena saking takutnya Mawar hingga tak bisa apa-apa.
***
Kediaman Bah Sutosomo.
"Setan alas setan weles Setan Dedemit hadir hadir, Setan alas setan weles Setan Dedemit setelah datang pergi ke arah mana yang aku mau, huak huok huak huok Hah hah hah haa. Segeralah pergi." Ucap Bah Sutosomo, sambil memegang boneka kulit hewan. Dedemit yang sudah berwujud kini melesaat entah ke mana.
**
Akwal yang kini sudah hampir sampai ke Kampung Lorong Badak yang menaiki angkutan umum kini turun di tepi jalan, di persimpangan jalan, karena dari jalan raya menuju Kampung Lorong Badak agak lumayan jauh, di karena kan sudah larut malam ojeg pun tidak ada yang mangkal, Akwal terpaksa jalan kaki.
Akwal yang sudah berbekal ilmu saat belajar di luar kampung nya saat berjalan menyusuri jalan yang sunyi dan cahaya yang redup, Akwal merasakan hawa yang pekat dan tidak asing baginya, di karena tidak menganggu, Akwal terus berjalan mempercepat langkah kakinya.
"Duh andai tadi di jalan tidak ada kemacetan pasti aku tidak akan sampai selarut ini tetapi kurasa Paman Rt sama Bibi Rt akan bangun kalau aku yang mengetuk pintu." Gumam Akwal.
Karena agak lumayan jauh Akwal sesekali berlari karena ingin cepat bertemu paman Rt dan bibi Rt nya, karena sudah hampir 12 tahun tidak bertemu dari usia 11 tahun sampai usia 23 tahun. Di karena kan Akwal menuntut ilmu di kobong, kini sesudah beres ingin memberi kejutan ke paman Rt dan bibi Rt maka Akwal tidak memberitahu terlebih dulu kepada paman Rt dan bibi Rt nya bahwa Akwal akan pulang.
Sepanjang perjalanan Akwal begitu ceria karena akan melepas rindu pada keluarga nya, Akwal berjalan terus dan terkadang sesekali berlari. Kini Akwal sudah hampir sampai akan tetapi ketika melihat ke rumah paman Rt dan bibi Rt nya, pintu rumah terbuka lebar. Akwal kaget karena di kira ada maling masuk kini Akwal berlari menuju rumah paman Rt dan bibi Rt.
Alangkah kagetnya Akwal saat masuk ke rumah paman Rt dan bibi Rt, ada seorang gadis cantik yang tak asing bagi diri nya dia mematung dengan tatapan yang kosong, dan Akwal dikagetkan lagi karena melihat ada bibi Rt yang tertidur di kursi dengan tak wajar, kini Akwal memanggil gadis yang mematung yang menatap kosong tetapi gadis itu tidak menjawab nya.
" Assalamu'alaikum, permisi apa yang terjadi mengapa emba bisa ada di rumah paman Rt dan bibi Rt saya." Ucap Akwal.
Karena tidak menjawab saat di tanya terus menerus oleh Akwal, Kini Akwal melihat lebih teliti lagi karena ada yang aneh dengan gadis di hadapan nya, Akwal yang sudah berbekal ilmu dengan sigap membaca doa di hadapan gadis tersebut, dan seketika gadis yang mematung dengan tatapan kosong itu tersadar dan langsung berteriak histeris.
"Aaaaahhhhhh Setaaannnnn Seeeetaaaan jangan dekati aku Aaaaaaah jangan dekat jangan dekat Aaaaaahhhh."
Akwal yang melihat gadis di hadapan nya berteriak histeris kini Akwal mencoba untuk menenangkannya dengan dibarengi doa dan seketika gadis yang berteriak histeris kini mulai membaik dan tersadar akan ke kosongan nya.
"Emba tidak apa apakan, apa yang terjadi di sini." Tanya Akwal.
Gadis di hadapan nya tidak langsung menjawab melainkan melihat dari atas sampai bawah ke arah badan Akwal, setelah melihat cukup lama kini gadis di hadapan nya berbicara.
"Siapa yah, apa kau manusia bukan, atau Dedemit yang menyamar." Ucap Mawar, dengan heran.
"Mengapa begitu Emba emangnya saya terlihat seperti Dedemit, memangnya apa yang terjadi di sini, mengapa bibi Rt saya terlihat tidur tak wajar di atas kursi dan mengapa emba mematung dengan tatapan kosong saat saya sampai di sini dan ke mana paman Rt saya." Ucap Akwal.
"Kau menyebut paman Rt dan bibi Rt, berarti apa kau Akwal benarkah kau Akwal. Apakah itu benar kau Akwal." Ucap Mawar, dengan senang.
"Benar aku Akwal tetapi emba ini siapa yah mengapa mbak tahu nama saya dan emba ada di rumah paman Rt dan bibi Rt malam malam begini." Jawab Akwal.
Kini Mawar menjadi pucat wajah nya dan sedikit sedih sebelum menjawab perkataan Akwal.
"Aku Mawar Akwal teman kecil mu, aku ke sini karena ketakutan tetapi malah merepotkan paman Rt dan bibi Rt." Jawab Mawar.
Tak selang lama ketika Akwal ingin menjawab ucapan Mawar rumah bibi Rt terasa pekat dan bau amis serta kemenyan juga dibarengi suara cekikikan di halaman rumah.
Mawar yang merasakan bau amis juga kemenyan dan mendengar suara cekikikan kini menggigil tubuhnya merinding dan ketakutan nya muncul kembali, tetapi Akwal yang mengetahui itu kini Akwal menyadarkan Mawar agar tidak terlarut dalam ketakutan dan tidak menatap kosong, Akwal menyuruh Mawar untuk membaca doa dari pada ketakutan yang berlarut larut tetapi bibir Mawar terasa berat untuk mengucapkan doa.
Akwal yang mengetahui tanpa harus ada penjelasan mengapa Mawar saat pertama di lihat mematung dan menatap kosong kini tahu Akwal tahu peyebab nya, karena ada teror mahluk halus yang tak kasat mata.
"Keluar lah kau jangan menakut nakuti keluarga ku, cepat dasar kau Dedemit atau Setan atau apalah kau cepat jangan mengganggu pergilah." Ucap Akwal, dengan lantang.
Suara cekikikan kini semakin keras serta bau amis dan kemenyan semakin pekat, Mawar yang tak kuat menahan baunya kini Mawar muntah dan badannya menggigil, Akwal yang melihat itu kini membantu Mawar untuk menenangkannya, dan Akwal membaca doa, tetapi ketika ingin membantu Mawar niat ya terhenti karena di pintu rumah terlihat jelas wujud yang mengerikan, buruk rupa rambut terurai panjang yang melayang ingin menghampiri Mawar dan Akwal.
Akwal yang kaget ketika melihat kini mulai membiasakan diri dan mulai berdoa, ketika Akwal berdoa Dedemit yang di hadapan nya cekikikan semakin keras.
"Hik hik hik hik hii Aaaaa ooooh Hik hik hik hik Hii."
Akwal yang mulai merinding di seluruh tubuhnya kini terus fokus berdoa. Mahluk Dedemit yang mendengar Akwal berdoa kini cekikikan nya semakin lama semakin keras disertai bau amis yang semakin menyengat membuat Akwal menahan muntah dan sambil terus berdoa, Mawar yang sudah muntah kini pingsan karena tak kuat menahan bau yang pekat....,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Djoko Waluyo
bahasanya ga nyaman utk dibaca
2022-01-30
0
SaNi
ya alloh thorr... dedemit e kog bikin laperrr zaa🤤🤤
2021-04-08
0
Nhiela Chan
klo bisa kalimatnya digunakan dengan bahasa yg baku biar enak baca nya
2021-04-04
0