14 : Pemberontakan palembang

11-06-1797

Sehari setelah keberangkatan rombongan kapal ahmad menuju dinasti Qing, hutan provinsi sriwijaya.

Dipagi buta ribuan pasukan tak dikenal segera merapihkan tenda-tenda mereka juga mempersiapkan persenjataan.

Mereka nampak tergesa-gesa untuk menyelesaikan tugas masing-masing.

16-07-1797

Kota palembang, istana gubernur Jendral.

Istana al-amin merupakan istana gubernur Jendral mahmud aji syahari. Mantan Sultan palembang sekaligus gubernur Jendral provinsi sriwijaya.

Saat ini sedang terjadi pengepungan oleh pasukan sosialis nusantara atau psn yang menuntut pembebasan provinsi sriwijaya menjadi negara republik-sosialis.

Tentu pasukan Kesultanan Sunda dan pasukan gubernur Jendral tidak akan diam.

Sekitar 45,000 orang bersenjata meriam 12 pound,musket dan flinlock berusaha mengambil alih istana al-amin namun 7000 pasukan Kesultanan Sunda dan 5000 pasukan gubernur Jendral bersama-sama menahan serangan dan gempuran di gerbang dan dinding kota.

Barikade pertahanan pertama yang berada diluar istana menjadi titik paling intensif, dengan pertahanan berupa 6000 prajurit bersenjata senapan B-1 dan 55 senapan B-2 sebagai bantuan tembakan.

Sehari sebelum pemberontakan pecah, hutan dekat kota palembang.

Terdapat sebuah markas militer ilegal disini, markas tersebut dibangun oleh gober hein. Seorang penyebar paham sosialis asal vienna yang menargetkan negara-negara Asia sebagai tempat penyebaran.

Datang bersama para pedagang Kesultanan Ottoman dengan alasan berlibur, kini ia menghimpun kekuatan pada rakyat pelosok yang kurang edukasi akibat kurangnya pemerataan pembangunan karena sulitnya akses.

Setelah melakukan kontak ke desa-desa pedalaman dan menghasut mereka kini ia memiliki kekuatan sebesar 50,000 orang untuk dikirim untuk menjatuhkan palembang.

10-05-1797

Kantor utama.

Terlihat sedang akan diadakan rapat, para petinggi kelompok PSN sedang mendiskusikan strategi untuk menguasai kota palembang tanpa harus melibatkan rakyat biasa.

Karena jika mereka memerintahkan membunuh rakyat biasa, maka reputasi mereka sebagai pembebas dan pemberi harapan merdeka akan hancur.

Lagi pula siapa yang akan percaya seorang pemimpin yang berjanji membebaskan dengan cara membunuh rakyat biasa yang tak tahu apa-apa.

Namun untungnya sekitar 20 pasukan intelejen Kesultanan berhasil menyusup ke rapat tersebut.

"Baiklah kurasa kita bisa mulai pertemuannya"

Semua yang hadir pun mengangguk.

"Pertama kuucapkan Terima kasih karena sudah mau bekerjasama memberantas ketidakadilan bangsawan. Era bangsawan sudah berakhir dan kini waktunya rakyat jelata yang memimpin"

"Kita akan menyerang dan merebut kota palembang, kita juga akan merebut pelabuhan dan benteng kutobesak untuk meminimalisir serangan balasan"

"Ketua izin bertanya" Ucap salah satu anggota

"Silahkan"

"Mampukah kita menembus benteng kutobesak? Benteng itu punya banyak persenjataan berat juga dinding yang mencapai 12 meter bersama ratusan meriam"

"Tidak apa kita asti bisa, mau sebanyak apapun meriam mereka kekuatan rakyat bisa menghancurkan mereka"

"Tapi Ketua, bukankah kepercayaan anggota kita akan menurun jika terlalu banyak korban?"

"Memang namun untuk membangun era baru diperlukan pengorbanan baik itu harta, tenaga, bahkan nyawa"

Orang yang sebelumnya bertanya hanya mengangguk lalu memegangi dagunya.

"Baik apakah ada yang punya rencana sebelum kita menyerang?"

"Saya Ketua"

"Silahkan"

"Ketua menurut saya kita bisa melakukan penyerangan diwaktu tengah malam. Kita bisa menyerang ketika pasukan yang ada di benteng kutobesak maupun istana palembang sedang kurang bertenaga"

"Saran yang bagus, ada lagi?"

"Saya Ketua"

"Ya silahkan"

"Menurut saya lebih baik mengambil alih gudang senjata mereka terlebih dahulu agar persenjataan kita bertambah. Setelah itu melakukan serangan kecil-kecilan untuk membuat mereka kerepotan sebelum menyerang dengan kekuatan penuh"

"Dimengerti, aku juga berfikiran sama. Namun kita harus dengar semua pendapat yang ada agar lebih mudah menyusun strategi"

"Ketua saya punya saran"

"Tentu silahkan"

"Memang benar jika menyerang gudang senjata bisa membuat kekuatan kita lebih besar setelah berhasil merebutnya namun keamanan disana jauh melebihi benteng kutobesak jika dilihat dari jumlah pasukan yang terlihat. Belum lagi jika terjadi pertempuran maka mereka punya persediaan dalam jumlah yang lama dan akan membuat rencana penyerangan utama kita gagal"

"Baik itu juga saran yang kuharapkan, lalu apakah ada yang punya saran target pertama?"

"Ketua saya punya saran juga"

"Baik silahkan"

"Bagaimana jika langsung menyerang istana? Disana adalah pusat dari segalanya. Dengan jatuhnya istana ketangan kita makan sudah pasti kita akan menang"

"Begitu ya, istana itu... Memang jika kita langsung menguasai maka besar kemungkinan kita menang dengan cara menyandra gubernur Jendral"

[Author:buat yang nanya kenapa mantan Sultan yang gabung dibawah Kesultanan Sunda dikasih gelar gubernur Jendral. Itu karena mereka juga di kasih posisi sebagai pemimpin militer tertinggi di wilayahnya(provinsi) namun tetap berada dibawah komando Sultan Sunda, panglima, dan kepala angkatan Darat/Laut Kesultanan.

Intinya pangkat mereka mereka di militer itu Jendral namun juga pemimpin militer tertinggi(khusus diprovinsi-nya) namun secara nasional setelah kepala angkatan darat/laut, panglima dan Sultan sunda]

"Baik kita lanjut ke pembukaan lain, masalah logistik kita.... "

Skip time.

16-07-1797

Pagi Hari penyerangan, ribuan pasukan berbaris membawa persenjataan mereka masing-masing. Ada yang membawa senapan musket

Kota palembang, istana gubernur Jendral.

Terlihat berbagai ekspresi percaya diri diantara mereka lantaran beredar rumor gubernur Jendral sedang sakit dan pasukan yang menjaga kota palembang sebagian besar sedang berlatih gabungan dengan pasukan dari provinsi lain di provinsi pagaruyung.

Ada juga rumor yang beredar diantara mereka kalau Kesultanan Sunda sedang banyak melakukan operasi penyerangan markas bajak laut sehingga bantuan militer kemungkinan besar akan datang terlambat.

"Caken menurutmu penyerangan kita. Bisa berhasil tidak?"

"Entahlah, tapi dengan kekuatan persatuan rakyat aku yakin kita pasti menang"

"Tapi... Aku merasa ada yang aneh"

"Sudahlah jangan dipikirkan, kita pasti menang" Ucap rekannya yang optimis

Ribuan pasukan itu pun mencapai dinding kota palembang yang memiliki ketebalan 6 meter dan tinggi 18 meter yang menjulang tinggi.

Dinding tersebut merupakan dinding yang dibangun belanda sebelum masa kebangkitan namun akibat VOC bangkrut membuat tempat ini terbengkalai dan akhirnya diteruskan pembangunannya oleh gubernur Jendral provinsi sriwijaya.

Pasukan pemberontak segera berbaris menunggu komando sementara itu gerbang kota yang terbuat dari baja setebal 300mm telah ditutup dan semua warga telah mengefakuasikan diri ke ruang bawah tanah dirumah masing-masing.

Seorang dengan tampang gagah tengah melihat kota palembang dari kejauhan, tujuannya adalah menembus langsung pertahanan dan menangkap gubernur Jendral yang berada di istana. Meski ia mendengar rumor kalau sangat gubernur jendral tengah sakit ia tak percaya begitu saja, sebab Kesultanan Sunda menghadiri upacara penobatan kaisar baru dinasti Qing yang diwakili oleh Sultan, para gubernur Jendral, para patih dan juga kaum terpelajar khusus.

Tentu ia menyadari jika memang gubernur Jendral itu sedang sakit maka ia akan tetap tinggal diistana.

Ia pun berbalik menatap pasukannya yang tengah berbaris dengan senapan mereka.

"Semuanya! Dengankan!"

"Sebentar lagi perang akan dimulai dan kita akan memulai pertempuran yang menjadi awal kebebasan kita semua!"

"Pasukanku yang kuat, dengarlah perintah ku. Angkat senjatamu dan berjuanglah!"

""Yaaahhhh!!!""

"Meriam arahkan serangan pada gerbang dinding kota. Kita tidak boleh melibatkan rakyat tak bersalah dalam hal ini"

"Kita wajib bersama-sama menegakan keadilan rakyat!"

"Meriam bersiap!"

"Tembak!!!"

Boom! Boom! Boom! Boom!

Empat ledakan Meriam terdengar dan sebuah peluru seberat 24 pound melesat menabrak gerbang kota.

Tak ingin tinggal diam pasukan yang sudah berada di dinding kota pun langsung berbaris mempersiapkan serangan balasan.

Dipihak Kesultanan, para perwira dan pasukan mortar tengah menyiapkan persenjataan mereka. Terlihat juga beberapa senapan mesin yang letakan mengarah keluar kota.

"Cepat! Cepat! bawa amunisi mortarnya!"

"Senapan mesin! Siapkan senapan mesin!"

"Kamu pergi ke ruang komunikasi dan minta semua pasukan yang tersisa untuk melindungi istana gubernur jendral!"

"Siap komandan!"prajurit itu pun langsung bergegas turun dari gerbang kota dan naik kuda menuju istana.

"Semua pasukan bersiaga! Kita saat ini diserang oleh pemberontak! Mereka hanyalah orang-orang yang ditipu oleh kelompok sosialisme Eropa! Mereka telah melupakan kebaikan dan kemurahatian Baginda Sultan yang telah membebaskan mereka dari perbudakan!"

"takbir!"

""Allahu akbar!!!""

Seorang prajurit dengan berkuda nampak sedang membawakan kabar.

"Komandan! Ada kabar penting. Pasukan dukungan akan datang dalam 2 jam! Mereka saat ini berada diselat malaya"

"Benarkah?! Bagus, kau ambil kembali senjatamu dan cari posisi barikademu!"

"Siap komandan!"

Di sisi pasukan pemberontak, melihat kalau gerbang telah ditembak beberapa kali dari kejauhan masih tetap kokoh, komandan yang memimpin 10,000 orang pun memerintahkan pasukannya untuk maju.

"Pasukan! Ikuti aku, serang!!!"

""Serang!!!""

Perlahan 10,000 pasukan pemberontak mulai mendekati dinding kota, mereka menggunakan senjata yang bermacam-macam seperti musket, flintlock, panah, golok, mandau dan parang.

"Untuk kebebasan!"

""Untuk kebebasan!""

Teriakan sang komandan membuat semangat pasukan memberontak membara. Di gerbang kota seorang perwira tengah memandang pergerakan pasukan pemberontak yang sudah masuk jangkauan serangan.

"Mortir...Tembak!"

Bhuum! Bhuum! Bhuum!

Shiiuuu! Shiiuuu! Shiiuuu!

Duar! Duar! Duar!

Setelah ditembakan mortir pun meledak menghancurkan formasi 10,000 pasukan pemberontak.

"Senapan mesin bersiap!"

Semua pasukan operator senapan mesin Kesultanan yang ada didinding kota pun memgokang senapan mereka.

Pasukan pemberontak terusendekat dengan sangat cepat membuat mereka berada dalam jangkauan senapan mesin.

"Senapan mesin tembak!"

Ratatatatatatatata!

Rentetan tembakan langsung secara bersamaan menghabisi pasukan pemberontak dari jarak jauh, rentetan peluru dengan kecepatan rata-rata diatas 800 meter/detik membuat jumlah pasukan pemberontak yang mendekati tembok kota menipis dengan cepat, hanya dalam waktu kurang dari 2 menit. Jumlah pasukan pemberontak yang telah maju ke dinding kota terus berkurang dengan cepat.

Saat pasukan pemberontak telah mencapai jarak 200 meter pasukan Kesultanan Sunda dengan sigap menembakan senapan B-1.

Perbedaan kecepatan tembakan antara pasukan pemberontak dengan pasukan Kesultanan Sunda membuat jumlah korban Kesultanan Sunda jauh lebih sedikit.

Senapan B-1 yang merupakan senapan semi-otimatis dengan 20 amunisi dalam sekali isi ulang membuat senapan ini dengan cepat membalas serangan benruntun dari tembakan musket pasukan pemberontak.

Seorang sersan sedang fokus menembaki pasukan yang mencoba menaiki dinding kota, tembakan terus ia arahkan pada pasukan pemberontak yang menang jumlah.

Dor! Dor! Dor!

Cklek

Dor! Dor! Dor!

Cklek

"Sial! Mereka terlalu banyak, amunisi ku hanya tersisa 80 butir. Jika terus begini maka dinding kota akan dengan mudah ditembus.

"Makan ini!"teriak sersan tersebut sambil melemparkan granad tangan.

Duar!

"Uaaghhh!"

"Sakit! Arghh!"

Ledakan granad tersebut langsung melukai pasukan pemberontal yang ada dibawah.

Disisi lain seorang perwira dari benteng kutobesak dari divisi kavaleri baja, kapten jasahani ajnata bersama pasukannya tengah dalam perjalanan setelah mendengar penyerangan dinding kota.

Ia bersama 200 pasukannya membawa ranpur badak(lihat di chapter "7:invasi ke semenanjung Malaya part 1) dengan meriam 50mm-nya yang mampu menjebol gerbang kastil negara Eropa manapun.

Berdiri dikendaraanya dengan sebuah senapan B-2, ia memantau pasukan pemberontak yang sudah menggunung didepan gerbang kota, kapten jasahani pun mengambil radio komunilasinya yang terhubung ke semua pasukannya.

"Disini badak kuto-kepala, kepada seluruh badak kuto arahkan meriam kalian pada musuh!"

Semua meriam ranpur badak pimpinan kapten jasahani pun naik beberapa derajat.

"Musuh dalam jangkauan dalam 3...2...1...Tembak!"

Boom! Boom! Boom! Boom!

Ledakan bersamaan 50 ranpur badak menggelegar menghantarkan tembakan peluru meriam kaliber 50mm kepada musuh yang ada didepannya.

Barikade pasukan pemberontak pun kacau dan membuat pasukan penyerang memilih untuk mundur.

Melihat musuhnya mundur, seorang perwira berpangkat mayor segera mengambil radio komunikasi disampingnya.

"Semua pasukan Kesultanan! Dengar perintah. Musuh telah mundur saatnya mlakukan serangan balasan!"

"Buka gerbangnya"

Gerbang kota yang sebelumnya ditutup pun terbuka dan terlihatlah barikade pasukan Kesultanan Sunda terlihat berdiri tegap dengan membariskan senapan mereka kearah gerbang.

"Semua pasukan! Takbir!"

""Allahu akbar!!!""

Gema suara takbir seketika menambah suasana pertempuran, semngat juang pasukan Kesultanan langsung naik pesat dan membuat pasukan pemberontak segera memilih mundur, namun sayangnya ranpur badak dengan mudah menghadang mereka dan membuat serangan mereka tak berguna.

23-07-1797

Setelah bertempur secara berkala selama 7 hari, pasukan pemberontak pun menyerah dan para petinggi mereka baik Eropa maupun pribumi di pancung didepan umum.

Namun tentu kerusakan yang ditimbulkan tidak kecil, tentara Kesultanan Sunda mengalami 203 korban jiwa, 769 luka-luka dan 13 orang menghilang. Ada juga 2 ranpur badak yang meledak setelah dia hajar oleh bom seberat 8kg oleh pasukan pemberontak.

24-08-1797

Shanghai, pelabuhan kota.

Saat ini ahmad sedang bersantai menikmati pemandangan pelabuhan kota Shanghai yang menjadi pusat perdagangan di timur dinasti Qing.

Untuk sebuah kota, pertahanan laut berupa armada tidak main-main. Hanya untuk kota ini saja dioperasikan 2000 kapal Jung cina berbagai ukuran mulai dari 30, 45, hingga 98 dan 110 meter. Juga kapal iron clad yang dibeli dari inggris...meski begitu mereka nampak tidak sering mengoperasikannya.

Untuk sebuah mitra, bisa dikatakan Kekaisaran Qing adalah mitra dagang dengan besar perdagangan pak ng kecil diantara kekairasan mughal, Kekaisaran Persia, Kesultanan Ottoman bahkan keshogunan Tokugawa akibat beberapa pejabat tinggi Kekaisaran yang disogok inggris dan Rusia untuk mengurangi perizinan dagang Kesultanan Sunda.

Tentu hal ini membuat ahmad mengalami sedikit emosi, ia juga berharap saat perang napoleon kelak Inggris akan mengalami kejatuhan.

Namun dibalik itu hal yang paling membuat ahmad muak adalah Kekaisaran Qing dituntut paksa untuk tunduk dengan aturan yang hanya mengizinkan mereka membeli kapal dari Inggris atau Rusia, bahkan Kesultanan Sunda yang memberikan diskon besar hingga setengah harga ditolak oleh pejabat yang menjadi negosiator.

Maka dari itu ahmad memutuskan untuk memberikan kapal-kapal besarnya sebagai hadiah dengan maksud memaksa Inggris atau Rusia melemahkan aturan mereka.

Dizaman ini, memberikan kapal ukuran besar dan kuat dalam persenjataan dianggap sebagai pengungkapan persekutuan serta aliansi tak tertulis, sebagian besar negara didunia ini mengartikan tindakan ini sebagai "lepaskan pengekang pada Sekutu ku atau kita berperang" Dan bisa bisa saja dalam 2 sampai 3 bulan dinasti Qing akan dapat kembali berdagang kapal dengan bebas.

Ahmad saat ini sedang duduk di sebuah kursi dan membuka sebuah surat tanpa nama.

_________________________________

Assalamualaikum baginda, semoga baginda sehat selalu dan menerima berkah dari Allah, saya hamid ali. jendral yang ditugaskan untuk membantu pasukan di kota palembang ketika terjadi pemberontakan.

Laporan saya adalah, seluruh pasukan pemberontak berhasil dikalahkan, 5000 orang yang tersisa menjadi tawanan dan diasingkan ke malaka, semua petinggi mereka dieksekusi. Namun hal yang membuat saya tidak percaya adalah semua persenjataa mereka berasal dari Inggris. Senapan, bom hingga bubuk mesiu dan meriam.

Kami juga sedang mencari beberapa gudang senjata tersembunyi yang informasinya kami dapat dari barang-barang petinggi mereka.

Untuk saat ini hanya ini yang bisa saya beritahukan, semoga baginda selalu bahagia. Wassalamu'alaikum.

_________________________________

Ahmad punembakar surat tersebut dengan pemantik api kecil yang ia beli di dunia modern.

"Sepertinya Inggris benar-benar cocok jadi target serangan dari benda itu"

Ahmad pun segera pergienunu pasukannya dan meminta mengirimkan beberapa kode ke markas tentara Kesultanan Sunda di bogor, ya itu merupakan markas utama terbaru setelah markas utama di bandung kekurangan tempat. Bisa dibilang markas utama kedua yang tentunya salam ng terkoneksi dengan markas utama di ibukota.

Setelah ahmad mengirimkan beberapa kode ke markas utama, ahmad kembali ke kapalnya dengan para gubernur Jendral yang baru selesai membeli banyak oleh-oleh.

Ahmad yang sudah di dek kapal hanya memandangi mereka dengan sedikit senyum.

"Sepertinya pemerintahanku berjalan cukup baik, tak pernah terbayangkan sekarang aku memiliki orang-orang bergelar Sultan disuatu negri yang secara resmi berada di bawahku, meski begitu aku menganggap mereka sebagai keluarga baruku"

Ahmad pun memandangi lautan yang berada di seberang pelabuhan dan menghirup udara sambil memejamkan mata, setelah itu ahmad pun masuk ke dalam kabin.

Beberapa jam kemudian, perjalanan ke peking pun dilanjutkan dimana kapal yang ditumpangi ahmad berada di barisan depan.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!