Note :
Waktu tak menyembuhkan, ia hanya membuatmu melupakan.
Kau tak sembuh, kau hanya sedang lupa
DawnLover (ig : _dawnlover011)
.
.
“Matt, tidak semudah itu aku melupakan orang yang pernah aku jadikan satu-satunya” lirih Clau dengan mata berembun.
Degg
Sungguh sangat sakit sekali rasanya ketika Clau mengatakan itu.
“Maaf” ucap Claudia lagi.
Clau memandang Matteo yang sepertinya kecewa lantaran cintanya bertepuk sebelah tangan. Namun Clau sungguh tidak ingin berbohong tentang perasaannya. Ataupun memanfaatkan Matteo, sungguh Clau tidak ada niat seperti itu.
“Sepertinya aku benar-benar terjebak dengan perasaan ini Cia, ingin memiliki seseorang yang hatinya sudah di miliki” Matteo memandang Clau dengan perasaan sedih dan gundah.
“Aku sungguh tak ada niat menyakitimu Matt” sesal Clau melihat gurat kesedihan Matteo.
“Jika kedekatan kita hanya untuk membuat kita sebatas saling menyembuhkan luka karena orang lain, sebaiknya kita tidak usah bertemu” ucap Matteo dengan dingin Matteo berdiri dari duduknya dan mengambil buket bunga tadi di atas meja.
“Karena ketika lukamu sembuh lalu kau memilih pergi, dan sialnya kepergian mu menjadi luka baru untuk ku Cia” Matteo memandang Clau dengan tajam.
“Jika kedekatan kita memang hanya sebatas itu, seharusnya memang kita tidak usah bertemu saja. Karena apa untungnya jika orang yang berhasil memberi warna cerah di hidupku, itulah jugalah yang memberi hujan dan mendung di hidupku”
“Matt” Claudia sedih ketika Matt mengatakan itu. Sungguh Claudia sakit hati ketika Matt mengatakan itu. Ia seakan memperalat Matteo.
“Matt, jangan begitu hiks hiks” Clau menjadi sedih dan menangis seakan perkataan Matteo itu menohok hatinya.
“Jangan menangis. Aku tidak suka melihatmu menangis” ucap Matteo dengan dingin.
“Tapi aku juga tidak suka melihatmu ketus kepadaku” lirih Clau di sertai isakan tangis yang semakin kencang saja. Suara tangisan itu terdengar memilukan.
“Shiiit” Matteo langsung berjalan ke arah Claudia dan memeluknya erat.
“Maaf Cia” lirih Matteo dengan pelan.
Tapi Clau tidak menjawab perkataan Matteo. Ia hanya membalas pelukan Matteo dengan sangat erat.
“Matt, kau tau aku itu tak sekuat mentari. Aku sangat rapuh Matt, aku ibarat setipis awan saat ini” Claudia menumpahkan segala perasaan yang di alaminya saat ini.
“Hem tak apa dan tak masalah Cia. Menangislah jika itu bisa membuat sesak di dadamu lega” Matteo menenangkan perasaan Claudia, tapi Matteo sendiri lupa menenangkan hatinya karena kekecewaan yang ia dapat dari orang yang sedang ia peluk.
Setelah lama diam berpelukan dan tak ada yang berniat melepaskan. Akhirnya Matteo buka suara.
“Bolehkah aku meminta satu hal?” tanya Matteo.
“I,iya boleh” gugup Claudia karena baru tersadar kedekatannya dengan Matteo saat ini
“Berikan aku kesempatan Cia”
“Ha? Kesempatan apa?” Claudia langsung melonggarkan pelukannya kepada Matt, dan melihat wajah tampan Matteo yang berkharisma.
Matteo kemudian memegang kedua bahu Claudia dan memandang wajah ayu yang selalu ia rindukan dan ia dambakan.
“Pandanglah aku sebagai pria dewasa Cia. Bukan sekedar temanmu. Cobalah untuk jatuh cinta kepadaku, kepada bagaimana caraku menyentuhmu tanpa menggunakan kedua tanganmu”
Deg.. Jantung Claudia berdetak cepat
Clau tahu apa arti dari perkataan Matteo saat ini.
“A, aku” gapap Clau dengan kikuk
“Coba saja dulu. Kalau memang tak bisa. Maka itu sudah takdirku. Bukan kah level tertinggi mencintai itu adalah mengikhlaskannya. Tapi setidaknya mari mencoba dahulu” ucap Matteo penuh harap.
Claudia diam membisu, apa yang harus di lakukannya sekarang.
Sampai akhirnya Claudia buka suara.
“Baiklah, semoga dengan keputusan ini, kau dan aku tidak ada yang terluka apa lagi terpaksa” Clau sepertinya mulai luluh dan mencoba membuka hatinya. Ia sepertinya juga sudah mulai terbiasa dengan hadirnya Matteo di sisinya. Jadi mari kita buka lagi gembok hati yang sudah berkarat itu.
Bagai di terpa angin segar, muka Matteo yang awalnya terdapat garis wajah sedih, kita kembali cerah.
“Cia, kau tidak berbohong kan?” Matteo ingin memastikannya lagi.
“Yes, mari kita coba tuan Matteo” Claudia tersenyum manis
“Hahaha as you wish nona Cia” Matteo reflek memeluk Claudia lagi.
Claudia hanya tersenyum dengan tingkah Matteo saat ini. Ia tidak menghindari pelukan Matteo namun enggan kembali membalasnya.
Sampai terdengar suara anak kecil yang masuk di telinga kedua makhluk yang sedang berpelukan itu.
“Uncle, kenapa memeyuk mom Nore?” tanya Nore sambil mengambil sebuket bunga yang berada di lantai.
“Eh Nore” ucap Claudia dan Matteo bersamaan. Mereka langsung melepaskan pelukan karena ada Nore. Rasanya Matteo jadi malu karena ketahuan pada sosok anak kecil yang amat lucu itu.
“Nore sudah bangun?” Matteo membungkuk mensejajarkan tinggi badannya dengan si kecil Nore.
“Yes, kayau tidak bangun, tidak mungkin Nore di cini hihihihi” Nore malah cekikikan menjawab pertanyaan Matteo
“Hahaha rupanya sudah mulai yah Nore mempermainkan uncle Teo” gemes Matteo langsung mengacak rambut singa Nore yang berantakan karena baru bangun tidur.
Matteo langsung menggendong Nore untuk duduk di sofa. Kasihan kan jika Nore kelamaan berdiri di lantai tanpa menggunakan alas kaki atau pun kaos kaki.
“Uncle, kenapa beyum puyang nanti opa mayah loh? Suara cadel Nore yang memang masih belum fasih berbicara.
“Ummm.... uncle menunggu tuan puteri Nore bangun” kilah Matteo pada Nore.
“Apa sejak menunggu Nore bangun,uncle hayus memeyuk mom juga ya?” tanya Nore dengan polosnya.
Mendengar pertanyaan Nore itu membuat wajah Matteo dan Claudia jadi pias, merah merona.
“Oh no, wajah uncle meyah. Apa uncle cakit?” tanya Nore langsung bangkit berdiri di sofa memegang pipi Matteo yang bersemu merah dan panas.
“Mom, uncle sakit. Yihatyah mom pipi uncle panas” Nore memegang dan menepuk pelan kedua pipi matteo.
“E,eh itu bukan sakit girl, itu uncle mungkin kepanasan” Clau tersenyum geli melihat wajah Matteo saat ini. Sungguh merah merona. Matteo kalah telak oleh si baby girl Leonore.
“Benaykah?” tanya Nore menaikkan salah satu alisnya memandang Matteo.
“Yupp girl, sekarang kemarilah jangan memegang wajah uncle seperti itu” Claudia mengambil Nore di sofa yang Matteo duduki saat ini.
“Iiiii Nore mau sama uncle mom” gerutu Nore karena di pisahkan dengan Matteo.
“No no no, baby di sini aja sama mommy” Clau memeluk erat Nore dan mencium pipi bakpau Leonore.
.
.
.
Hai Kaka seperti biasa ya jangan lupa like, comment, vote, subscribe, favoritkan dan berbagi bunga kembangnya untuk author biar makin semangat update heehhee😆😆😆😜
Tapi btw, mampir juga dong di cerita kedua aku judulnya "Terjerat Pesona Dewi Athena" disana pembacanya masih sedikit banget😢😢...
Mohon bantuannya kakak² pembaca tersayang😍😍😍 Minta di ramaikan juga (hihihi)
Selamat istrahat ya...
Ingat besok kita di tuntut untuk bekerja😆✨✨✨
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
amalia gati subagio
well drama queen in action berburu perhatian lebih modal kepedihan aku yg paling tersakiti?! plz clo kurangi munafikmu
2023-01-27
0
amalia gati subagio
gak niat, gak berusaha bebas, memasung diri krn ego terluka, dendam yg dipelihara, so.... itu pilihanmu
2023-01-27
0
Yurniati
lanjut thorr
2023-01-17
4