Setelah kejadian baku hantam antara papa Bram dan mertuanya, Claudia juga sudah langsung di bawa pulang oleh orangtuanya setelah pertengkaran itu. Kini Daniel sedang duduk di ranjang kamarnya dengan sang istri, ia menarik rambutnya frustasi dan berteriak
“Akhhh sial, kenapa jadi begini, kenapa malah berantakan. Apa aku salah mencari perempuan lain untuk mendapatkan keturunan”. Rasanya kepalanya mau pecah memikirkan masalahnya yang bertubi-tubi hari ini. Belum lagi sakit dan lebam di wajahnya akibat pukulan papa Bram dan ayah mertuanya.
Daniel berdiri dan berjalan menuju balkon kamarnya. Di bawah sana diteras rumahnya, ia melihat mobil sang istri terpakir di garasi, namun sayang pemiliknya telah pergi. Melihat itu, dada Daniel seakan sesak dan seeenggok daging bernama hati terasa sakit dan nyeri.
“Kenapa kamu tidak sabar sedikit lagi Clau” lirih Daniel terdengar putus asa. Tatapannya menerawang jauh kedepan. Entah apa maksud Daniel berkata demikian, yang pasti hanya dia yang tahu artinya.
Tok tok tok..
“Nak, sedang apa? Mama masuk ya” mama Sarah langsung membuka kamar sang putera tanpa menunggu jawaban pemilik kamar dan nyelonong masuk. Mama Sarah sekalian membawa obat p3k dan baskom berisi air dingin untuk mengompres luka di wajah sang anak.
“Jangan bengong saja, kemarilah kita obati lukamu” mama Sarah langsung menaruh baskom dan obat di ranjang sang anak, mendekati puteranya yang sejak tadi tidak menyahut perkataannya, lebih tepatnya melamun. Entahlah dia sedang memikirkan apa.
“Apa yang harus aku lakukan sekarang ma” tanya Daniel tanpa melihat sang ibu.
“Kamu ketika melakukan itu, pasti sudah tahu konsekuensi yang akan terjadi” jawab mama Sarah dengan lembut.
“Aku melakukan semua itu demi Clau ma, supaya dia bisa memiliki bayi meskipun itu bukan dari rahimnya. Aku tidak tega melihat dia terkadang melamun memikirkan soal momongan. Belum lagi keluarga besar kita dan teman arisan mama yang suka bertanya kapan punya anak”.
Mendengar itu mama Sarah, meghela nafas.
“Tujuanmu mungkin baik, tapi tetap saja kamu salah Niel. Masih banyak cara untuk mendapatkan anak, bukan dengan selingkuh. Di sini istrimu yang paling terluka. Tidak ada pembenaran atas perselingkuhan, apapun alasannya” tandas mama Sarah kepada Niel yang hanya diam.
“Kamu sudah dewasa, tindakanmu itu sudah pasti ada konsekuensi dan kamu harus menerimanya” mama Sarah berjalan keluar kamar setalah mengatakan itu. Dia sedikit heran bagaimana sang anak memikirkan hal seperti itu.
Setelah kepergian sang mama, Daniel menghela nafasnya dengan kasar dan tangannya seakan meninju angin.
Daniel teringat perkataan sang istri sebelum pergi, kalau dia akan menggugat cerai sang suami.
“Maaf sayang, aku menyakitimu dengan sengaja” lirih Daniel dengan suara yang nyaris tak terdengar
**
Di sisi lain, di kediaman orangtuanya lebih tepatnya di kamarnya Claudia menangis sesegukan meratapi nasibnya, dia sangat jarang bermasalah tapi sekali bermasalah, masalahnya langsung seberat ini.
“Tidak, aku tidak boleh lemah. Untuk apa menangisi penghianat seperti dia” Claudia menghapus air matanya dengan kasar.
Ia mengelus perutnya yang masih rata. “Kita pasti bahagia tanpa Daddy sayang, Mommy menyayangimu”.
Claudia sudah bertekad tidak akan memberitahukan tentang kehamilannya pada suaminya. Untuk apa pikirnya, toh suaminya sudah punya calon anak dengan selingkuhannya. Claudia mengambil keputusan bercerai dengan sang suami dan menyembunyikan kehamilannya pada semua orang termasuk kedua orangtuanya. Karena jika orangtuanya tahu tentang kehamilannya bisa saja mereka tidak menyetujui keputusan Claudia.
Untuk perceraiannya di setujui oleh kedua orangtuanya, meski bunda Lara sempat meminta Claudia untuk memikirkan baik-baik, jangan mengambil keputusan dalam keadaan terpuruk. Namun Claudia bersikeras, ayahnya juga setuju atas keputusan sang puteri karena yang dilakukan menantunya itu adalah hal yang sangat salah dan juga dilakukan dalam keadaan sadar. Masalah perceraiannya di urus oleh sang ayah, jadi ia tidak perlu memikirkan lagi.
2 minggu kemudian
Claudia dan Daniel resmi bercerai. Keduanya sama-sama tidak menghadiri pengadilan. Kini Claudia tidak menangis lagi, wanita hamil itu semakin berseri setelah lepas dari keterpurukan yang terjadi di rumah tangganya.
Berbeda dengan Daniel, rupanya pria itu menjadi terpuruk, dirinya tidak terurus, wajahnya ditumbuhi bulu halus dan tubuhnya sedikit kurus.
“Semakin cantik” Daniel memandang foto mantan sang istri dengan mata yang berkaca-kaca. Foto itu dikirim oleh sang asisten ketika Claudia sedang berada di pusat perbelanjaan.
Entahlah selama dua minggu ini, Daniel sangat merindukan Claudia, tiap hari dia selalu merindukan sang istri, bahkan saking rindunya, ia selalu memeluk bantal Claudia dan mencium baju mantan istrinya itu yang masih terpajang rapi di lemari.
.
.
.
Note :
"Apa pun keputusan yang di ambil, jangan pernah menyesalinya. Pikirkan apa saja yang membuatmu kembali seperti sedia kala"
DawnLover
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejaknya kakak²
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
sutiasih kasih
helehhh lagu lama.... nyesel istri pergi dri hidupmu....
kmaren saat selingkuh bahagia bgt.... mna ada smpet inget perasaan istri yg di hianati...
2024-12-09
0
Naraa 🌻
Ga ada kata ampun buat laki-laki yg selingkuh apapun alasannya ttp salah, gregetan sama bundanya masih aja baik
2023-05-23
2
Alanna Th
tergoda wnt lain, bkn pingin punya anak! bnyk cara, bkn selingkuh! 😱😠😜
2023-05-15
2