“Aku tidak berbohong Matt, hati ku memang masih sakit dengan masa lalu tapi sekarang kenyataannya aku sudah mengubur perasaanku pada Niel.” Claudia tersenyum getir mengatakan itu. Seenggok daging bernama hati itu tetap saja berdenyut nyeri dan berdetak cepat ketika mengingat kejadian 3 tahun sebelumnya.
“Tatalah hatimu sebelum kembali Cia” jawab Matteo dengan perasaan campur aduk sekarang.
Claudia hanya tersenyum tipis dan berlalu meninggalkan Matteo makan masakannya dan berjalan mendekati sang puteri yang sedang tertidur pulas di sofa, lalu memindahkannya ke dalam kamarnya.
“Kau bohong Cia, kau belum mengubur perasaanmu terhadap pria itu” lirih Matteo dengan kepala menunduk. Ia mengepalkan kedua tangannya menahan gejolak di hatinya.
.
.
Mansion Enzo
“Kenapa mukamu di tekuk begitu boy, bukan kah baru bertemu calon teman hidup” ejek tuan Adoffo kepada putra semata wayangnya.
Mendengar itu, Matteo melihat sang ayah sedang menikmati secangkir kopi dan cake puccia buatan bundanya. Langkahnya terhenti untuk menuju kamarnya, ia malah berbelok haluan menuju sang ayah.
Matteo mengambil satu cake puccia dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
Dukk...
Matteo mendudukan pantatnya dengan kasar di kursi. Sepertinya suasana hati Matteo benar-benar kacau.
“Bicaralah anak muda, apa yang membuat kamu sampai menemani pria tua ini bersantai” tuan Adoffo melihat Matteo seperti sedang memikirkan sesuatu bahkan garis dahinya mengkerut.
“Apa ini tentang Cia mu itu?” tanya tuan Adoffo lagi.
“Dia akan kembali ke negaranya” Matteo tersenyum getir mengatakan itu.
“Lalu, apa salahnya di situ?”
“Tidak ada yang salah Yah, hanya saja hattt” ucapan Matteo terpotong ketika sang bunda langsung menyela ucapannya.
“Hatimu kenapa” Nyonya Allesia langsug duduk di kursi yang berada di samping suaminya.
Matteo memegang dadanya “Hatiku sakit karena Cia masih saja menyimpan perasaannya terhadap mantan suaminya itu”. Matteo meremas dadanya dengan guratan kekecewaan di garis wajahnya.
Mendengar itu tuan Adoffo dan Nyoya Allesia paham apa yang di maksud anaknya. Sepertinya Matteo sedang sedih bagaimana permasalahan hatinya dengan Claudia.
Selama ini, Matteo selalu menjadi tempat Claudia berkeluh kesah, menjadikan Matteo sebagai tempat untuk berteduh sekaligus bangkit dari keterpurukan. Mengapa harus Matteo? Karena yang di kenal Clau hanyalah Matteo ketika ia sampai di negara Roma. Bahkan Matteo sendiri yang menawarkan dirinya menjadi teman kepada Claudia.
Matteo menjadi pribadi yang hangat dan manis ketika bertemu dengan Claudia. Pandangan Matteo kepada Claudia berbeda, bukan seperti wanita yang ia anggap hanya pelampiasan nafsu. Entahlah, sepertinya ada daya tarik tersendiri di dalam Claudia yang membuat Matteo menjadi terpikat.
Namun, selama mereka bersama Claudia, Matteo tidak mengungkapkan perasaaannya secara langsung.
Bukannya tidak berani. Hanya saja, setiap kali Matteo bertanya tentang masalah perasaaan, Clau enggan menanggapi. Clau mengatakan ia malas membuka hati, luka sebelumnya saja goresannya masih tersisa, lalu untuk apa menambah lagi?. Setiap mendengar itu Matteo jadi urung menyampaikan perasaannya kepada Claudia.
Selain Claudia tidak ingin membuka hati, Matteo urung menyampaikan perasaannya karena takut Clau jadi tidak nyaman dan akan menghindari Matteo.
Sungguh Matteo tidak ingin jika hal tersebut terjadi.
Jadi, ia lebih baik memendam perasaan sendiri tanpa harus mengungkapkannya. Menemani hari-hari Claudia saja sudah lebih dari cukup untuknya.
“Katakan sejujurnya perasaanmu kepada Cia” ucap sang papa.
“Terkadang, ada orang yang tidak bisa membedakan dan mengerti perasaan lawan jenisnya, mungkin saja ia tidak ingin berharap terlalu jauh. Takutnya ia salah tafsir. Atau juga ia memang tidak memiliki perasaan khusus terhadap orang itu” tuan Adoffo berdiri mendekati jendela yang dimana diluar sedang gerimis.
“Jangan jadikan 3 tahunmu sia-sia hanya karena kekhawatiranmu yang belum tentu benar akan terjadi jika seandainya kamu berbicara jujur kepada Cia”. tuan Adoffo memandang Matteo yang masih diam membisu. Mungkin sedang mencerna apa maksud perkataan sang ayah.
“Boy, kau pasti tidak ingin kan Cia hanya menjadikanmu sebagai payung yang ia gunakan untuk berteduh sejenak. Dan akan pergi meninggalkanmu ketika hujan reda bahkan sudah menemukan pelangi” ucap bunda Allesia dengan lembut.
“Aku sungguh takut, jika nanti keputusanku salah” Matteo mengepalkan kedua tangannya.
“Aku tidak ingin menjauh, namun aku juga takut mendekat” batin Matteo dalam hati.
“Kalau begitu, let her go” tandas tuan Adoffo dengan dingin.
Note :
Sesungguhnya, saat seseoang pergi. Ada rindu yang tertinggal.
Rindu yang akan kita rasakan
DawnLover (ig: _dawnlover011)
.
.
Hai hai kakak....
Semoga suka dengan up nya yah😍😍😍
jangan lupa like, comment, subcribe, vote dan favoritkan ya
Hayu semangat menyambut hari Senin besok😁✨✨✨
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Shuhairi Nafsir
ceritanya terlalu membosankan lagi lemah Thor.
2023-01-29
1
Dede Imas Madaraisahdi
mantan kadal ga mau ambil resiko 😁
2023-01-28
1
Nur Yanah
Lanjut thor semangat
2023-01-16
3