Note :
“Dimana tidak ada pergumulan, di situ tidak ada kekuatan”
DawnLover
.
.
Sering kali saat mengalami pergumulan, mungkin semua orang pasti merasa putus asa, tak terkecuali Claudia. Namun, ternyata di balik semua itu, pergumulan tersebut dapat memberikan kekuatan. Maka tegarlah saat dihadapkan dengan berbagai masalah, karena hal itu yang akan menjadikanmu pribadi yang kuat.
**
Saat ini Claudia sedang duduk bersama kedua orangtuanya di ruang tamu.
“Apa kamu yakin dengan keputusanmu ini Clau?” tanya ayah Agam kepada sang puteri.
“Iyah yah, aku sudah memutuskan untuk pergi keluar negeri. Aku butuh waktu sejenak untuk menepi dan memulai kehidupan baru” jawab Claudia.
“Tapi kamu anak kami satu-satunya, pikirkanlah kembali” bunda Lara sunguh tidak tega berpisah dengan puterinya.
“Kamu bisa memulai kembali dari awal tanpa harus keluar negeri. Kamu bisa bekerja di perusahaan ayah, bisa menjadi wanita karir Clau” ayah Agam masih mencoba membujuk sang puteri, tapi rupanya itu tidak membuat keputusan Claudia berubah, ia tetap ingin keluar negeri.
Hingga akhirnya ayah Agam dan bunda Lara menyetujui keputusan Claudia keluar negeri. Tapi sebelum ia pergi, ia membuat permintaan kepada sang ayah untuk menyembunyikan tentang kepergiannya kepada semua orang tak terkecuali dari mantan suami dan mertuanya. Claudia juga tidak mau orangtuanya mengunjunginya di tempat barunya nanti hingga Claudia dia sendiri yang akan pulang.
Meski berat mengikuti permintaan sang puteri, namun demi kebahagiaan sang anak, ayah Agam dan bunda Lara menyetujuinya.
.
.
3 hari kemudian
Saat ini mereka sedang berada di bandara, mengantar kepergian sang puteri menuju negara Roma yang di kenal sebagai kota abadi. Claudia mengambil penerbangan pagi tujuannya supaya cepat sampai.
“Jaga dirimu baik-baik sayang, jika terjadi sesuatu segera kabari kami. Kami akan sangat merindukanmu” sang ayah memeluk sang anak dengan perasaan sedih.
Jangan tanyakan bagaimana bunda Lara saat ini, sudah pasti ia menangis dalam melepaskan kepergian sang puteri. Mereka bertiga saling berpelukan dengan perasaan sedih dan pilu.
Hingga tiba saatnya Claudia berangkat ke negara tujuannya, ia langsung masuk ke dalam pesawat dan duduk sesuai dengan nomor kursi di tiket pesawatnya.
Ada perasaan entah yang dirasakan Clau saat ini. Ia memejamkan mata dan menghela nafasnya
Tes…
Ya benar, Clau sedang menangis ketika mengingat masalah yang terjadi sebelumnya. Semuanya begitu cepat terjadi. Bohong jika ia sudah tidak mencintai suaminya, sejujurnya ia sangat mencintai suaminya, namun takdir seolah berkata lain, bahwa mereka harus berpisah. Tapi di balik itu semua, Clau melihat masalahnya dari sudut pandang yang berbeda, Clau tidak ingin menganggap masalah itu menjadi keterpurukan bagi hidupnya melainkan menjadi pengalaman dan menjadi kekuatan sendiri untuknya.
“Cengeng” gumam pria yang duduk bersebelahan dengan kursi Claudia yang sedang membaca sebuah majalah. Rupanya perkataannya itu telah sampai di telinga Claudia.
Sontak saja Claudia membuka matanya dan memandang seorang pria yang berbicara tadi.
Namun yang di tatap hanya diam saja, memandang balik pun tidak.
Enggan menanggapi omongan pria tadi, Clau lebih memilih diam dan mencoba untuk tidur. Karena waktu yang ditempuh untuk sampai di kota tujuannya berkisar 17 jam lebih.
Pria yang berbicara dengan Clau tadi rupanya memperhatikan Clau sekilas ketika sudah terlelap di alam mimpi
“cantik” gumamnya dengan senyuman tipis.
Rupanya saat ini Clau terbangun dari tidurnya karena merasa lapar. Kebetulan para pramugari sedang mendorong meja yang berisi beberapa makanan berat dan juga minuman untuk diberikan kepada penumpang pesawat.
Akhir-akhir ini, nafsu makan Claudia bertambah, mungkin karena kehamilannya juga jadi Clau sangat banyak makan dari biasanya, apalagi makanan yang manis-manis.
“Makannya pelan-pelan saja” pria tersebut kembali memulai obrolan dengan Clau.
“Maaf tuan, selagi itu tidak mengganggumu tidak perlu berkomentar” ketus Clau menanggapi.
Mendengar itu, pria berperawakan tampan itu yang sedang meneguk wine menoleh ke arah Clau.
“Namaku Matteo, namamu siapa nona”? ia menatap Clau dengan senyuman yang meneduhkan.
“Aku tidak mau berkenalan dengan orang asing, dan aku tidak perlu tahu namamu. Jadi terimakasih” ketus Clau pada pria yang bernama Matteo itu dengan tidak ramah sama sekali.
“ini ambillah” Matteo menyodorkan sepotong cake hidangan penutup yang di berikan para pramugari tadi.
Claudia diam melihat Matteo menyodorkan sepotong cake itu, karena dalam hatinya sedang berperang antara di ambil atau tidak. Antara gengsi dan malu karena sempat ketus, tapi dia mau makan sepotong cake itu untuk dia makan.
“Tidak terimakasih” ucap Clau pada akhirnya.
Melihat itu Matteo tersenyum dan tanpa persetujuan ia menaruh cake itu di meja Claudia.
“Itu untukmu saja, lagian aku tidak suka yang manis-manis” Matteo kembali meneguk winenya.
Mendapat perlakuan seperti itu, mata Claudia berkaca-kaca dengan senyuman mengembang, entah dia tersentuh dengan perlakuan Matteo atau bagaimana. Tapi itu tidak lama, sejurus kemudian, muka Claudia kembali datar.
“Aku memakannya karena aku tidak suka makanan di buang-buang” Clau langsung memasukkan ke dalam mulutnya cake tadi.
Mendengar hal itu Matteo hanya tersenyum tipis.
“Namaku Claudia” ucap Clau disela-sela makannya tanpa menoleh kearah Matteo
.
.
.
.
Jangan lupa like, comment, subcribe, vote dan favoritin yah kakak🤗
Jangan bosan nunggu update dari author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Dede Imas Madaraisahdi
seorang wanita perlu byk waktu utk menyembuhkan luka Krn seorang lelaki, tetapi seorang lelaki butuh seorang wanita utk menyembuhkan sebuah luka...
jelas bedanya
2023-01-28
4
amalia gati subagio
marah, kecewa, sakit hati, its ok! Terpuruk diselingkuhi....? bo doh kebanget bangetan! Sono pesta gilak, sini bundin?
2023-01-27
1
DawnLover❣️
yappsss bener bgt kak🤩👏👏👏
2023-01-18
0