Note :
Kita sering terlalu berusaha membuat sekeliling kita bahagia, memprioritaskan kebahagiaan secara berlebihan. Apapun di lakukan, yang penting orang lain bahagia dulu.
Sampai akhirnya kita sendiri pun lupa...
Kita lupa.... kalau kita sendiri juga sebenarnya perlu untuk bahagia.
DawnLover (ig : _dawnlover011)
.
.
“Kalau begitu, let her go” tandas tuan Adoffo dengan dingin.
Mendengar itu, Matteo langsung berdiri
“Biarkan dia pergi mana yang ayah maksud?”
“Kau pikirkan sendiri. Kau sudah dewasa. Jangan jadi hanya sekedar payung tapi jadikan dirimu rumah untuknya” tuan Adoffo memandang sang istri yang tersenyum ke arahnya.
“Pikirkanlah boy, jangan sampai kau telat melangkahnya” tuan Adoffo langsung pergi di ikuti sang istri.
“Arrrrgh kenapa aku jadi pengecut begini” teriak Matteo frustasi. Ia sungguh pusing sekarang. Langkah apa yang harus di ambilnya sekarang.
“Tidak. Aku tidak ingin kehilangan Cia. Aku akan memperjuangkannya”.
Matteo tanpa pikir panjang langsung bertolak ke apartemen Claudia.
.
.
Ting.. ting.. ting..
Clau yang baru membereskan dapur mendengar bel apartemennya berbunyi. Clau langsung melihat siapa yang bertamu.
“Loh, kok kembali lagi, ada yang ketinggalan kah?” tanya Clau kepada Matteo yang sedang berdiri di depan pintu apartemennya dengan menyembunyikan kedua tangannya di balik punggungnya. Jika Claudia lihat, wajah Matteo sangat datar dan dingin juga bercampur tegang.
“Matt, are you okay?”
“I’m not okay Cia” jawab Matteo dengan dingin.
“Why? Kau sakit?” tanya Claudia kepada Matteo sambil mendekati Matteo untuk mengecek suhu tubuh Matteo. Ketika Claudia hampir menyentuh dahi Matteo, Matteo malah reflek memegang tangan Claudia menggunakan tangan kanannya sedangkan tangan satunya tetap berada di punggungnya. Sehingga tangan Clau menggantung di udara ketika Matt menahan pergelangan tangannya. Keduanya saling berpandangan dengan tatapan mengunci. Seakan waktu berjalan sangat lambat dan keadaan berubah jadi hening, sampai dentingan bunyi jam di tangan Matteo terdengar. Tik.. tik... tik... tik....
“I’m okay but not very okay(aku oke, tapi tidak terlalu oke)” Matteo membuka suara terlebih dahulu.
“Ha? Bagaimana bisa?” Clau jadi bingung sendiri dengan jawaban Matteo yang seperti itu. Clau sendiri baru tersadar tangan mereka yang masih berpegangan. Akhirnya Clau berniat menarik tangannya terlebih dahulu. Namun lagi-lagi, Matteo menahan tangan Clau, enggan melepaskan.
“Hei kau kenapa Matt?”
“Kamu Cia” jawab Matteo singkat.
“Aku? Kenapa dengan ku? Jangan membuatku bingung Matt”. Sungguh Claudia bingung dengan tingkah Matteo saat ini. Ada apa dengan pria di hadapannya ini? Kesambet petir atau bagaimana?.
Namun Matteo tidak menjawab pertanyaan Claudia. Ia hanya menatap Claudia dengan sangat dalam. Hingga membuat Clau jadi kesal sendiri.
“Oh come on Matt, what happened? Kau bilang kau tidak oke? Lalu kau mengatakan aku? Jadi yang benarnya yang mana ini” gerutu Clau pada Matteo yang sedang cosplay jadi patung dan tidak menjawab pertanyaan Claudia.
“You are the reason Cia (kamu adalah alasannya Cia)” ucap Matteo sambil melepaskan pergelangan tangan Claudia dan memberikan sebuket bunga mawar merah bercampur dengan bunga aster. Rupanya tangan Matteo yang bersembunyi di punggungnya itu sedang memegang sebuket bunga.
Mendapat perlakuan seperti itu, Claudia jadi terbengong dan melongo. Mulutnya bahkan terbuka di sertai dengan mata yang berkedip-kedip sangat cepat. (Bayangkan saja bagaimana ekspresi Claudia saat ini Hehehehe).
“Hei jangan bengong begitu, terimalah. Ini untukmu” Matteo menyodorkan bunga itu kepada Clau.
Melihat respon Claudia yang masih diam, Matt langsung menyerahkan bunga itu di tangan Claudia.
“E,eh ini benar untukku”
“He’em” Matteo mengangguk dan tersenyum manis.
Melihat senyuman Matteo itu, Clau jadi bergidik geli karena setahu Clau, Matteo adalah tipe orang yang sangat dingin dan anti romantis. Tapi apa ini, saat ini Clau mendapat perlakuan tak terduga dari Matteo. Membuat Clau menerka-nerka apa yang terjadi, mengapa Matt bersikap manis kepadanya? Apa ini sebagai bentuk tanda perpisahan karena sebentar lagi Clau dan Nore akan kembali ke negaranya. Atau ada maksud lain? Memikirkan itu membuat Clau pusing sendiri.
“Hei, kau tidak mempersilahkan aku masuk” suara bariton Matteo membuyarkan lamunan Clau yang sedang diam dan hanyut dengan pikirannya sendiri.
“I,iya silahkan”
.
.
.
Di sinilah mereka sekarang, di ruang tamu apartemen Clau, mereka sedang duduk di sofa yang berhadapan, penghalang mereka hanyalah meja.
“Kenapa kau kembali lagi dan memberiku sebuket bunga” Clau membuka suara terlebih dahulu
“Menurutmu?” Matteo malah bertanya balik kepada Claudia.
“Aku pikir ini sebagai bentuk perpisahan darimu karena aku akan kembali ke Indonesia”
“Tidak, tapi itu sebagai tanda perasaan ku padamu Cia” jawab Matteo langsung to the point. Tanpa basa-basi.
“Perasaan apa maksudmu?” tanya Clau. Claudia sepertinya sudah mengerti arah pembicaraan Matteo. Hanya saja, ia memastikan kembali agar tidak salah.
“Kau pasti tau Cia apa maksud ucapanku”
“Katakan saja sejujurnya Matt, jangan berteka-teki” tandas Claudia.
“Bunga itu sebagai lambang perasaanku terhadapmu Cia. Mawar merah melambangkan cinta pandangan pertama, keindahan dan keberanian. Bunga aster mewakili cinta, pesona dan kepekaan.” Matteo menjelaskan tentang makna bunga kepada Claudia.
“Matt, jangan bilang kau mencintaiku?” tanya Clau dengan pelan sambil memandang bunga yang diberikan Matt padanya. Bunga itu masih di tangannya.
“Ya, kau benar aku memang mencintaimu. Maaf jika aku harus mengutarakannya. Namun aku tidak ingin membohongi perasaan ku Cia” Matteo memandang Clau yang masih betah memandang bunga di tangannya.
Mendengar ucapan Matteo, Clau jadi terdiam dengan pikiran dan hatinya.
“Terimakasih untuk cinta itu Matt. Tapi maaf jika aku tidak bisa membalasnya” ucap Clau pada akhirnya, sambil meletakkan bunga itu di atas meja.
Deggg
Bagai terjatuh di atas ketinggian dan tersambar petir d siang bolong, itulah yang dirasakan Matteo saat ini. Ia berusaha mengontrol emosi hatinya lantaran kecewa yang ia dapatkan dari ucapan Clau.
“Katakan apa alasannya kau tidak membalas perasaanku Cia” Matteo berusaha kuat dan tegar ketika mengatakan itu.
Mendengar itu, Clau menatap Matteo dengan mata berembun.
“Katakan Cia, apakah aku salah tentang perasaan ini? Diam-diam aku mencintaimu tanpa pernah berani untuk mengutarakannya padamu” Matteo tersenyum getir ketika mengingat 3 tahun terakhir ini, poros hidupnya hanya untuk Clau saja.
“Matt, tidak semudah itu aku melupakan orang yang pernah aku jadikan satu-satunya” lirih Clau dengan mata berembun.
.
.
Seperti biasa kak jgn lupa like, comment, vote, favoritkan dan jgn lupa beri hadiah juga ya ehehehe😁😁✨
Kuyyyy semangat Senin pkoknya🌻🌻👏👏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Evy
jangan patah semangat Matteo...
2025-03-20
0
Alanna Th
aq mnangis utk matteo, thor 💔😱😭😭
2023-05-15
1
Siti Nurjanah
kasihan Matt patah hati di tolak clau
2023-02-07
2