Episode 17 : Rencana Latihan

Matahari masuk ke ruangan yang ditempati Yuna, membuat dia terbangun di pagi hari.

"Hoammmmm." Ucap Yuna menguap

Yuna yang baru saja bangun dari tidurnya, bingung dengan tempat dia berada.

"Eh?"

Tempat dia berada sekarang tidaklah sama ketika dia diculik, tempat yang nyaman dengan tempat tidur luas yang dia tiduri, dan sebuah jendela yang membiaskan cahaya matahari masuk ke ruangannya.

"Loh? Dimana aku sekarang?" Ucap Yuna sambil melihat ruangan sekitar.

*Tok Tok Tok (Suara pintu diketuk)

"?"

"Apakah aku boleh masuk?"

Yuna kenal dengan suara itu, suara yang sudah lama dia rindukan.

Karena dia malu membiarkan Rave melihat penampilannya saat baru tidur, Yuna dengan cepat langsung berusaha untuk merapikan pakaian dan rambutnya yang berantakan.

Setelah 5 menit berlalu, Yuna akhirnya memanggil Rave untuk masuk.

"Ah, silahkan masuk."

Rave yang mendengar bahwa dia sudah dipersilahkan masuk langsung membuka pintu.

*Cklek* (Suara pintu terbuka)

Rave yang masuk ke ruangan melihat Yuna yang sedang duduk di tempat tidurnya.

Rambutnya yang berwarna pirang dengan panjang sampai ke pinggulnya bersinar cerah diterangi matahari

"Gimana tidurmu?" Tanyaku kepada Yuna

"Sangat nyenyak, beban ku terasa hilang ketika bangun." Ucap Yuna sambil tersenyum.

"Begitu ya....Ah, sarapan sudah siap, apakah kau ingin makan bersama?"

"Tentu saja!" Ucap Yuna sambil bangun dari tempat tidur dan berlari ke sisi Rave

Yuna mengikuti Rave dari belakang sambil sesekali menatap wajah Rave.

"Rave?" Panggil Yuna.

"Hmm? ada apa?" Balas Rave menengok Yuna

Yuna yang melihat Rave menatapnya entah kenapa menjadi merasa malu dan mengalihkan pandangannya.

"T-tidak apa-apa" Ucap Yuna Gugup.

Rave yang melihat Yuna bertingkah seperti itu hanya bingung tidak mengerti.

...----------------...

Setelah 2 menit berjalan, mereka sampai ke ruangan besar yang menjadi tempat makan di rumah Wilmort.

Wilmort yang sudah duduk menunggu, langsung menyapa mereka ketika melihat mereka sudah memasuki ruangan.

"Selamat pagi Nona, apakah tidurmu nyenyak?"

Yuna yang mendengar dirinya dipanggil langsung menjawab dengan gugup.

"Ah i-iya, terima kasih sudah membiarkan saya tidur di sini" Ucap Yuna sambil membungkuk.

"Tidak apa apa, aku sudah dibantu banyak oleh Rave dan ini adalah salah satu bentuk balas budiku padanya."

Yuna yang melihat nama Rave di sebut menengok ke arahnya.

Rave yang menyadari wajahnya ditatap langsung menjelaskan kepada Yuna.

"Wilmort adalah orang yang membantuku dalam mencarimu, dia yang awalnya memberi tahu aku bahwa kamu akan dijual ke rumah ini, dan dia juga adalah orang yang telah memberiku banyak pelajaran." Ucap Rave menjelaskan.

Yuna yang mendengar bahwa Wilmort adalah salah satu orang membantu Rave dalam mencarinya, langsung menundukkan kepalanya dalam dalam.

"Terima kasih banyak atas segala bantuan yang anda berikan kepada saya."

Wilmort yang terkejut melihat Yuna menundukkan kepalanya langsung menyuruh dia untuk segera mengangkat kepalanya.

"Tidak-tidak, tolong angkat kepalamu Nona, saya membantu Rave tidak hanya percuma-cuma, tetapi aku juga meminta uang sebagai gantinya untuk memberikanmu kepadanya.

"Tapi tetap saja! anda adalah orang yang memberi tahu Rave bahwa saya akan dijual di sini kan?"

"itu..."

"Jika itu benar, maka terima kasih saya pun tidak terasa cukup. Jika memang ada sesuatu yang bisa saya lakukan, entah itu mencuci pakaian ataupun makanan. Tolong panggil saya kapan saja."

Yuna yang masih menunduk membuat Wilmort menyerah.

"Baiklah, baiklah.. Jika kau memang bersikeras, maka bisakah kau menolongku untuk mencuci piring setelah kita sarapan?"

Yuna yang mendengar bahwa dia diperlukan langsung menjawab dengan semangat.

"Iya!"

...----------------...

Setelah selesai sarapan, aku berbicara dengan Wilmort selagi menunggu Yuna mencuci piring.

"Wilmort, aku akan pergi mengajak Yuna pergi ke kamp latihan hari ini."

"Hoooh, kau benar benar akan melatihnya ya?"

"Ya,itu benar, tetapi...aku sadar bahwa aku tidak bisa selamanya melatihnya. Maka dari itu, apakah kau punya rekomenasi guru yang bisa mengajarnya?

Wilmort yang ditanya olehku berpikir sebentar sebelum menjawab.

"Sejujurnya aku tidak tau mengenai guru yang bagus. Tetapi, aku bisa memberikanmu tempat dimana kau mungkin bisa menemukan guru yang cocok untuknya."

"Bisakah kau memberitahuku nama tempat itu?" Tanyaku

"Tentu, tempat itu adalah toko scroll skill yang terletak di sebelah persis kamp pelatihan."

"Toko Scroll skill?"

"Ya, di sana terdapat beberapa pensiunan yang dulunya adalah mantan guru akademi sihir di Ibukota. Sepertinya mereka bisa melatih Yuna jika kau memintanya. Walau mereka sebenarnya adalah orang yang keras kepala sih."

Aku yang mendengar penjelasan dari Wilmort langsung bertanya mengenai arti dari mereka yang keras kepala.

"Keras kepala? apa maksudnya?" Tanyaku penasaran

"Yang kumaksud adalah mereka susah dibujuk, jika kau membeli scroll sihir di toko mereka dengan menawar harga, mereka akan terus menolak sampai kau menyerah dan membeli nya dengan harga yang bahkan lebih tinggi dari harga aslinya.

"Eh?"

"Maka dari itu jika kau memang berniat untuk membujuk mereka, persiapkan mentalmu."

Aku yang mendengar penjelasan dari Wilmort entah kenapa jadi merasa ragu.

"Rave! aku sudah selesai." Panggil Yuna.

"Ah iya!, tolong tunggu sebentar."

Aku yang menyuruh Yuna untuk menunggu sebentar langsung berpanmitan dengan Wilmort.

"Wilmort kami pergi dulu." Ucapku berpamitan dengan Wilmort.

"Ya, nikmatilah waktumu." Balas Wilmort.

Dan setelah itu, aku dan Yuna langsung menuju ke Kamp Pelatihan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!