Episode 16 : Little Clown

Yuna sedang tertidur di ruangan yang disiapkan Wilmort.

Aku yang tidak ingin menganggunya beristirahat, keluar dari ruangannya dan berniat untuk mengobrol dengan Wilmort.

Wilmort yang sedang duduk di kursi resepsionis langsung mengajakku untuk keluar.

"Jika kau ingin berbicara, maka temani aku minum kopi.

Aku mengangguk sebagai tanggapan.

Wilmort mengajakku ke kedai kopi yang terletak dekat disebelah Rumah Budak.

Kami memilih duduk di lokasi yang jauh dari keramaian publik supaya dapat membahas topik yang sensitif dengan aman.

Sebelum mulai pembahasan, aku dan Wilmort sama sama memesan kopi.

Wilmort menyarankan padaku untuk mencoba kopi yang ada di kedai ini karena rasanya enak.

Karena di dunia lama aku lumayan suka kopi, aku memutuskan untuk mencobanya.

"Silahkan Kopinya." Ucap pelayan sambil menaruh 2 gelas kopi ke meja kami.

"Terima kasih" balasku dengan tersenyum.

Setelah kopi nya datang, aku langsung meminumnya pelan karena masih panas.

"Enak!" ucapku terkejut

"Ya kan?" balas Wilmort

Aku yang melanjutkan meminum kopinya dilihat oleh Wilmort dari depan.

"Sepertinya kau sudah terbiasa dengan kopi." Ucap Wilmort

"Iya, dari dulu aku memang suka meminum kopi, terutama kopi hitam." balasku.

Wilmort yang mendengar pendapatku, lanjut meminum kopinya.

"Kalau begitu, langsung saja ke intinya. Apa yang ingin kau bicarakan denganku?"

Wilmort yang terlihat sudah siap untuk mengobrol, langsung kuberitahu tentang hal yang ingin kubicarakan.

"Aku ingin berbicara mengenai kelompok yang menculik Yuna dan datang ke Rumah budak hari ini." Ucapku dengan muka serius.

Wilmort yang mendengar bahwa aku ingin membicarakan kelompok yang datang ke rumahnya, langsung memasang muka serius.

"Mereka bukanlah kelompok biasa, mereka adalah kelompok pemburu manusia dan demi human terbesar di Nuvoleon, Little Clown."

Setelah mendengar nama kelompok itu, aku lanjut bertanya.

"Mereka Kelompok yang menangkap manusia dan demi human untuk menjual mereka dan memperoleh duit kan?" Ucapku memastikan

"Ya, mereka bukan hanya ada di sekitar Kota Saphire, mereka ada di seluruh kota di negara Nuvoleon."

"Sekuat apa mereka?" Tanyaku penasaran.

"Semua anggota mereka 2x lebih kuat dibanding Prajurit Nuvoleon. Pemimpin mereka, yang sampai sekarang masih belum diketahui namanya. Dikatakan lebih kuat dari Camelot."

"?!"

"Lebih kuat dari Camelot?! monster itu?! " Pikirku terkejut.

"wajahnya masih belum pernah diketahui siapapun, ada yang bilang bahwa dia dulunya adalah seorang Jenderal, Seorang petualang legendaris, bahkan pahlawan."

"Pahlawan?" Tanyaku penasaran

"Ya... Tepatnya Pahlawan ke 4."

"!!"

Aku terkejut mendengarnya.

"Pahlawan Keempat, kalau tidak salah dia perempuan kan?" Ucapku memastikan.

"Ya, karena dia belum pernah terlihat dimanapun, dia dicurigai sebagai pemimpin dari Little Clown saat ini."

Seorang pahlawan perempuan, dan pemimpin Little Clown? yang dikabarkan lebih kuat dari Camelot?

Aku berpikir sambil berusaha untuk tidak mempercayai itu.

"Tetapi seharusnya kemungkinan itu kecil kan? seorang perempuan memimpin sebuah kelompok pemburu manusia dan demi human yang bahkan 2x lipat lebih kuat dari Prajurit Nuvoleon?, kemungkinan itu seharusnya sangat kecil." Ucapku menyangkal.

Wilmort berpikir sebentar sebelum menjawab.

"Ya, seharusnya sekelompok pemburu manusia seperti mereka dipimpin oleh orang yang terlihat kuat dan memiliki aura menindas kan?" Balas Wilmort.

"Ya, sulit dipercaya jika wanita yang memimpin mereka." Ucapku yakin.

Setelah saling berbagi pendapat mengenai Pahlawan ke 4, aku langsung kembali ke topik.

"kembali ke topik, apakah mereka hanya sekedar memburu manusia dan demihuman?"

"Kenapa kau berpikir seperti itu?" Tanya Wilmort

"Saat aku diserang oleh mereka, mereka lebih terlihat seperti pembunuh daripada pemburu."

"Jadi kau bilang mereka punya pekerjaan lain selain memburu manusia?"

"Ya, contohnya aja seperti Pembunuh Bayaran."

"!"

Wilmort yang mendengar pendapatku seketika terkejut.

"Kau... kau benar benar memiliki insting yang bagus nak." Puji Wilmort

"Ha? apakah itu artinya aku benar?" Ucapku memastikan

"Ya, dulunya mereka memang di kenal sebagai kelompok pembunuh bayaran."

"Dulu?"

"Ya, itu hanya dulu, entah kenapa setelah itu mereka berhenti melakukan itu. Dan mengganti pekerjaan mereka menjadi pemburu manusia."

"Apakah masih mungkin jika mereka masih membunuh seseorang?" Tanyaku penasaran.

"Itu sangatlah mungkin, kemungkinannya juga sangat besar. Jika dilihat dari pakaian mereka dan senjatanya, maka bisa dibilang mereka masih membunuh orang." Balas Wilmort.

Pakaian yang mereka kenakan adalah jubah hoodie berwarna hitam dan sebilah pisau yang menjadi senjata mereka. Sangat cocok dengan ciri ciri sebagai Assasin.

"Kalau begitu sebaiknya aku berhati-hati, oh ya, apakah mereka adalah tipe kelompok yang mencuri orang ketika sudah mencuri mereka sebelumnya?"

Wilmort yang mendengar pertanyaan itu memasang ekspresi bingung.

"Apa maksudmu?" Tanya Wilmort.

"Maksudku adalah, apakah ada kemungkinan jika Yuna akan diculik lagi?" ucapku menjelaskan.

Wilmort yang memahami artinya, langsung menjawab.

"Kemungkinan itu besar, apabila ras selangka Elf dibiarkan berjalan sendirian dengan penjagaan minim, maka dia bisa diincar lagi."

Aku yang tau bahwa Yuna masih bisa diculik, langsung mengepalkan tanganku.

Aku berpikir bagaimana caranya agar Yuna bisa berjalan di dunia luar sendirian tanpa rasa takut.

Tetapi dengan adanya kelompok pemburu manusia seperti Little Clown, kemungkinan dia bisa berjalan sendiri adalah susah.

Ras yang langka seperti Yuna yang adalah Elf. adalah sasaran utama bagi mereka.

Karena itu, sepertinya aku harus membuat Yuna bisa membela dirinya sendiri supaya ia dapat melawan ketika aku tidak ada di sampingnya.

"Aku akan bilang ke dia untuk melatih dirinya sendiri ketika dia sudah bangun nanti." Ucapku kepada Wilmort.

"Kupikir itu ide yang bagus, tapi... awal awal kau harus membantunya sedikit. Karena kemungkinanan dia masih tidak mengerti cara melatih dirinya sendiri.

" Ya, aku tau itu, aku akan memberi tau nya cara melatih dirinya sendiri."

"Bagus."

Waktu sudah menunjukkan pukul 1.00 yang artinya sudah berganti hari.

Aku meminum kopiku yang masih tersisa banyak.

Wilmort yang daritadi mendengarkan, bertanya kepadaku mengenai Yuna.

"Rave, apakah gadis itu adalah Pacarmu?"

"Pfffftttt.." tanggapku sambil meyemburkan kopiku yang kuminum.

"A... a... a.. apa maksudnya itu?" tanyaku sambil gagap."

"Yah... yang kumaksud adalah, kau mungkin bisa menjadikan Elf itu sebagai istrim-"

"Uhuk! uhuk! uhuk!." potong Rave sambil terbatuk.

Rave terbatuk setelah mendengar Wilmort menggodanya.

"Tidak mungkin dia ingin bersama dengan orang sepertiku!" teriak ku membantah.

"Tidak, tidak. Sudah jelas bahwa dia tertarik padamu kau tau? aku melihatnya dengan jelas ketika dia bertemu denganmu.

"Ha?! apa yang kau maksu-"

"Shhhhhhh!!!" ucap salah satu pelayan.

"Ah..m.. maaf" ucapku sambil kembali duduk.

"Hmmmm, sudah kuduga kau orang yang kurang peka soal masalah seperti ini Rave.

"Kan sudah kubilang apa sebenarnya maksudmu?" ucapku sambil berbisik.

"Haishhhh, sudah sudah. waktu sudah terlalu malam, ayo kembali ke Rumah." Ucap Wilmort seolah mengabaikan.

Wilmort yang langsung keluar, meninggalkan ku sendirian yang masih duduk.

"O-oi.. Tunggu aku" ucapku memanggilnya.

Dan begitulah, hari esok sudah tiba dan Yuna terbangun dari tidurnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!