"Sudah tak perlu berbasa-basi! Ayah sudah tahu semua kelakuan kamu diluar sana, kalau kamu masih berhubungan sama wanita murahan itu. Bahkan kalian sudah menikah siri. Kamu memang benar-benar keterlaluan Rai, padahal kamu tahu kalau saat ini Killa sedang hamil anak kamu," bentak Ayah Abimanyu.
"Syukurlah kalau ayah sudah tahu. Iya aku tahu Yah, kalau Killa saat ini sedang hamil anak aku. Tapi, cinta tak bisa dipaksakan Yah. Selama ini aku sudah berusaha untuk mencintai dan menerima Killa di hidup aku. Namun, Syila yang tetap ada di hatiku. Aku janji, akan berusaha untuk berbuat adil. Aku akan berusaha menjadi suami dan ayah yang bertanggung jawab untuk mereka. Aku mohon sama Ayah, selama ini aku selalu menuruti keinginan Ayah. Termasuk membuat Killa hamil," jelas Raihan.
Satu tamparan mendarat di wajah Raihan. Ayah Abimanyu terlihat sangat marah. Raihan tampak memegangi wajahnya yang terasa panas. Wajahnya terlihat memerah menahan perasaan kesalnya.
"Dasar laki-laki tak punya otak dan perasaan! Kau pikir Killa itu mainan? Ayah benar-benar kecewa sama kamu. Ayah yakin suatu saat nanti, kamu akan menyesali perbuatan kamu. Kamu akan menyadarinya, disaat Killa tak ada lagi di hidup kamu! Ayah tak mau dengar, Ayah kasih peringatan kepada kamu! Kalau kamu belum juga menceraikan Syila, Ayah akan membuat Killa menceraikan kamu. Secara otomatis, Ayah akan menarik semua fasilitas yang selama ini ayah berikan kepada kamu," ancam Ayah Abimanyu.
"Sekarang Ayah masih bisa menutupi kelakuan bejat kamu dari Killa, karena ayah menginginkan cucu yang masih dalam kandungan Killa," ujar Ayah Abimanyu.
"Yah, kalau Ayah mau cucu. Aku juga bisa kok memberikan cucu untuk ayah dari Syila." Raihan masih terus berusaha, agar sang ayah mau menerima kehadiran Syila.
Ayah Abimanyu menolak keras, dia tak sudi memiliki cucu dari Syila. Dia hanya menginginkan cucu dari Killa. Ayah Abimanyu masih memberikan kesempatan kepada Raihan untuk mengubah pikirannya. Ayah Abimanyu hanya ingin Killa yang menjadi menantunya.
Hari ini Killa berniat memeriksakan kandungannya ke dokter. Seperti biasa, dia akan periksa sendiri ke rumah sakit. Dia memilih berbohong, menutupi sikap Raihan kepadanya. Saat Bunda Bunga menawarkan diri ingin mengantarkan Killa ke rumah sakit.
Killa terkejut, saat dirinya bertemu dengan Sinta di poli kandungan. Sinta adalah teman Killa, sat duduk di bangku kuliah. Mereka dulu sangat dekat.
"Killa? Ya Allah apa kabar? Aku kangen banget sama kamu," ucap Sinta.
"Aku juga kangen banget sama kamu, Sin. Sudah lama banget ya kita lost contact? Kamu Lagi hamil juga?" sahut Killa.
"Iya, aku benar-benar kehilangan jejak kamu. Setelah kamu lulus, aku tak tahu kabar kamu lagi. Terakhir aku dengar, perusahaan papa kamu bangkrut. Terus, rumah kamu di jual, dan kamu pindah kemana aku enggak tahu. Kamu pun enggak ngabarin aku. Tahu-tahu aku ketemu kamu sekarang, kamu lagi hamil. Nikah sama orang mana La? Aku belum nikah La, aku kesini mau ketemu kakak aku. Dokter Dimas itu kakak aku," jelas Sinta.
"Serius, Dokter Dimas itu kakak kamu? Kok aku enggak tahu ya, kalau dia kakak kamu. Dulu, pas aku suka main ke rumah kamu. Aku enggak pernah ketemu sama kakak kamu," sahut Killa.
"Iya, kakak aku dulu kuliah di UGM. Jarang pulang, karena dia fokus sama kuliahnya. Dia juga ambil spesialis dan kerja pun di Yogya. Setelah dia ada pengalaman dan sudah lulus, baru dia pindah kesini. Suami kamu mana? Enggak nganter kamu periksa kandungan?"
Killa menceritakan, kalau dia menikah karena perjodohan. Menikah dengan anak teman papanya. Sebelum papanya meninggal, sang papa sudah menitipkan kepada orang tua dari suaminya sekarang. Killa mengatakan kalau suaminya orang yang sibuk, pemilik perusahaan.
Kini saatnya Killa di periksa. Dimas terkejut saat sang adik datang bersama pasiennya.
"Bang, kenalin! Ini Syakilla, teman dekat aku sewaktu duduk di bangku kuliah. Kami baru bertemu lagi. Ternyata dia pasien Abang," jelas Sinta.
"Ya ampun, dunia sempit banget. Kalau kamu enggak bilang gini, Abang enggak akan tahu, kalau dia teman kamu," ucap Dimas.
"Iya. Aku aja baru tahu hari ini. Soalnya kami sudah lama banget enggak bertemu sama dia, Bang. Abang dulu juga 'kan sibuk terus, jarang pulang ke Jakarta. Killa kini berusia 23 tahun dan Dimas berusia 28 tahun.
Semenjak itu hubungan Killa dengan Dokter Dimas semakin dekat, jika mereka bertemu saat Killa periksa kandungan. Hubungan Killa dan Sinta pun kembali dekat seperti dulu, mereka sering bertemu dan mengobrol lewat telepon. Hari ini Sinta berniat mengunjungi rumah Killa. Ternyata, ancaman sang ayah tak membuat sikap Raihan berubah kepada Killa. Seakan dirinya mengabaikan ucapan ayahnya. Karena dia yakin kalau Killa tak akan mengadu kepada ayahnya.
Sinta baru saja sampai di rumah Killa, Killa terlihat senang karen akhirnya dia punya teman mengobrol. Meskipun saat ini Raihan berada di rumah, Killa memilih untuk mendiamkan Raihan. Semenjak kejadian Syila datang, Killa bersikap cuek kepada sang suami. Dia tak peduli lagi Raihan mau pulang apa enggak ke rumah. Killa hanya menunggu saatnya tiba dirinya akan pergi meninggalkan Raihan. Rumah tangganya tak lagi harmonis, Killa sudah merasa kecewa dengan sang suami.
"Seperti ada orang mengobrol di bawah? Ada tamu siapa ya?" Raihan tampak bertanya-tanya .
Hingga akhirnya dia memilih untuk melihatnya ke luar.
"Oh, temannya. Dia sekarang sudah punya teman dan membawa temannya ke rumah. Senang banget dari tadi ketawa terus, giliran sama suaminya cuek banget," ucap Raihan.
Raihan sepertinya tak menyadari, mengapa sang istri sikapnya berubah kepadanya. Dialah penyebab sang istri seperti itu. Wanita mana yang tak akan merasa sakit, melihat sang suami berselingkuh di depan matanya sendiri. Bahkan dengan teganya mereka bercinta secara terang-terangan. Lebih menyakitinya, sang suami membuat dirinya hamil hanya untuk mewujudkan keinginan ayahnya, dan dengan teganya sang suami telah menikahi selingkuhannya secara siri.
Sinta tercengang, saat melihat Raihan pergi begitu saja melewati Killa yang saat itu bersama Sinta. Raihan memutuskan pergi dari rumah, padahal hari ini adalah jadwalnya dia berada di rumah. Raihan menjadi serba salah sendiri.
"La ...?" tanya Sinta. Raut wajah Killa berubah sendu. Sinta yakin, kalau rumah tangga sahabatnya ada masalah.
Ternyata Killa tak mampu menahan perasaannya saat itu, KIlla langsung memeluk tubuh sang sahabat meluapkan perasaannya. Killa tampak menangis di dalam pelukan Sinta, bahkan sampai menangis sesenggukan.
"Sebenarnya lo ada masalah apa si La? Gue yakin kalau rumah tangga lo lagi ada masalah. Lo bisa cerita sama gue! Lo sekarang enggak sendiri lagi La. Kalau lo mau, lo bisa jadikan gue tempat curhat lo," ujar Sinta.
Sinta merasa iba dengan kondisi sahabatnya itu, terlebih saat ini sang sahabat sedang hamil. Killa melepaskan pelukannya dan menghapus air mata yang menetes di wajah cantiknya.
"Makasih ya Sin," ucap Sinta.
Kita memang tak pernah tahu rencana Allah untuk kita. Disaat Killa menghadapi persoalan rumah tangga. Allah mempertemukan dia kembali dengan sang sahabat. Sebagai teman mengobrol.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Ratu Kalinyamat
smiga dgn berteman kila bsa mendapat jln kluarnya dlm menghafapi si raihan. yg ga tau diri.itu. smoga ajh amin
2023-08-06
0
Pia Palinrungi
next
2023-07-02
0
Salman Alfarisi
SM dokter Dimas aja kil
2023-05-12
2