Suara bunyi bel berbunyi. Sang ART bergegas untuk membukanya.
"Permisi, saya ingin bertemu dengan Raihan. Sampaikan padanya. Ada Syila datang," ucap Syila dengan percaya diri.
Sang ART menyuruh Syila untuk masuk ke dalam, dan duduk di ruang tamu. Ternyata Syila menyusul Raihan ke rumahnya. Dia sudah tak sabar ingin melihat kehancuran Killa.
Suara ketukan pintu kamar, menghentikan perdebatan Raihan dengan Killa. Raihan berjalan untuk membuka pintu kamar.
"Ada apa Bi?" tanya Raihan.
"Saya ingin memberitahu, kalau di ruang tamu ada wanita bernama Syila. Dia ingin bertemu dengan Bapak," ungkap sang ART membuat kedua mata Killa dan Raihan membulat sempurna.
Mendengar nama Syila, Killa terlihat naik pitam. Dia ingin mengusir Syila dari rumahnya. Raihan menarik tangan Killa dengan kasar.
"Ingat, kamu itu sedang hamil! Jangan bertindak gegabah, yang nantinya akan membahayakan kamu," ucap Raihan. Killa mencoba menahan amarahnya, dia tampak menghela napas panjang. Benar yang dikatakan suaminya, bisa saja Syila berbuat nekat kepadanya.
Raihan dan Killa menuruni anak tangan menghampiri Syila yang sudah menunggunya di ruang tamu.
"Wah ... wah ... wah. Ternyata kalian berdua masih terlihat mesra ya? Aku tak menyangka. Aku kira, kalian akan bertengkar hebat setelah kamu tahu apa yang terjadi dengan aku dan juga Raihan," ejek Syila. Membuat Killa merasa geram.
Dia menghampiri Syila dan langsung menampar wajah Syila.
"Dasar wanita ja*lang! Penggoda suami orang! Berani-beraninya kau menginjakkan kakimu di rumahku! Sebaiknya kau cepat pergi dari sini, sebelum aku mengusir kamu dengan paksa!" ancam Killa, dan justru membuat Syila terkekeh.
"Sepertinya kau tak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Kau yang telah merebut Raihan dariku. Asal kau tahu, kami menjalin hubungan sebelum kau datang di hidupnya. Ayahnya memaksa dia menikahi kamu, padahal kami saling mencintai, dan kami sudah menjalani hubungan cukup lama," ungkap Syila membuat Killa begitu terkejut. Dia merasa dipermainkan dengan Raihan dan juga keluarganya.
Killa mencoba menahan air matanya, dia ingin tetap terlihat kuat. Dia tak ingin menunjukkan kehancuran dirinya saat ini.
"Berarti aku yang menang, karena aku berhasil menjadi istri sahnya. Karena perempuan seperti kau memang tak pantas untuk menjadi istri seorang CEO. Lihat saja pakaianmu saat ini! Persis seperti seorang jala*ng, wanita murahan," sindir Killa.
Bukannya menyadari, Raihan justru menampar wajah Killa. Dia merasa tak suka Syila dianggap seperti seorang jala*ng.
"Tutup mulutmu! Aku mencintainya! Lebih baik kau terima saja dia sebagai madumu! Aku akan bersikap adil kepada kalian. Aku akan membagi waktuku untuk kalian," ucap Raihan. Killa masih memegangi bekas tamparan di wajahnya.
"Cih, adil? Tidak! Aku tak mau! Aku tak akan sudi menerima dia sebagai maduku! Lebih baik aku bercerai darimu! Aku yakin kamu tak akan pernah bisa adil kepadaku," sahut Killa.
"Terserah kamu saja! Namun yang pasti, aku tak akan pernah menceraikan kamu. Terlebih saat ini kamu sedang mengandung anakku. Sudahlah! Lebih baik kau bersahabat dengan keadaan! Aku yakin, lambat laun akan menerima situasi ini. Ya sudah, lebih baik cepat kau siapkan makanan untukku dan Syila! Tadi kami belum sempat sarapan," ujar Raihan.
Raihan begitu kejam. Bisa-bisanya dia menyuruh Killa menyiapkan makanan untuk dirinya dan juga Syila. Dimana perasaannya?
"Tidak! Aku tidak mau! Aku tak sudi membiarkan dia tetap di sini dan makan masakan aku," sahut Killa.
"Ini rumahku! Aku berkuasa di sini, lagi pula saat ini kamu masih menjadi istriku. Kamu harus menjalani apa yang aku perintah! Cepat sana, aku lapar! Jangan buat aku melakukan kekerasan kepadamu! Jika kamu menyayangi anak itu, jangan macam-macam! Ikuti perintahku!" ancam Raihan.
Akhirnya dengan perasaan sedih, Killa menjalankan perintah suaminya. Semua ini dia lakukan demi anaknya, dia tak ingin kehilangan anak dalam kandungannya.
"Ya Allah, ibu sabar banget si sama bapak. Ibu masak, dia malah mesra-mesraan sama selingkuhannya," ucap Bi Sumi.
"Biarkan saja Bi. Sekarang mereka bisa bahagia di atas penderitaan aku. Suatu saat nanti aku akan membalas setiap tetesan air mata aku," ucap Killa lirih.
"Sayang, istri kamu lama sekali masaknya. Perut aku sudah sangat lapar. Tenaga aku terkuras karena kamu tadi meminta dua ronde. Sepertinya, istri kamu sengaja ingin membuat aku mati kelaparan," ucap Syila.
Hingga akhirnya Raihan menghampiri Killa yang sibuk memasak.
"Bisa cepat tidak si masaknya? Syila sudah sangat lapar, kamu sengaja ya dibikin lama masaknya?" bentak Raihan.
"Ini juga lagi diusahakan secepatnya. Kau pikir masak itu bisa sebentar! Tunggu saja, kalau kalian tak sabaran. Beli saja di luar, bukannya kamu mampu untuk beli," sahut Killa ketus.
"Tutup mulut kamu! Aku tak ingin dengar kamu mengaturku! Aku hanya ingin masak makanan kamu. Lebih baik kau cepat selesaikan," ujar Raihan.
Ingin rasanya Killa memasukkan sianida atau racun serangga, untuk meracun keduanya.
Makanan telah tersusun rapi. Raihan mengajak Syila makan. Kini keduanya sudah berada di meja makan. Dia tampak menikmati makanan yang dibuat untuk Killa. Sedangkan Killa memilih untuk masuk ke kamarnya. Dia tak sanggup melihat kemesraan suaminya dengan madunya di depan kedua matanya.
Killa tampak memeluk guling, dan melupakan perasaannya saat itu. Dadanya terasa sesak, dia menangis sampai sesenggukan. Berbeda halnya dengan pasangan tak punya hati. Bahkan Raihan tak menawarkan istrinya makan.
"Masakan dia enak ya. Kalau nanti aku hamil, aku boleh ya minta dimasakkan oleh dia setiap hari?" tanya Syila sambil menikmati makanannya.
"Tentu saja sayang, apapun aku lakukan. Termasuk menyuruhnya masak. Dia memang pintar masak, makanya aku suka makan masakan dia," sahut Raihan.
"Pantas saja kamu tak ingin melepaskan dia," ujar Syila sambil terkekeh dan Raihan menganggukkan kepalanya.
Memangnya dia yang hanya bisa mengangkang saja. Padahal Killa memiliki semuanya, dia bisa memanjakan Raihan dengan masakannya dan juga kepuasan di ranjang.
Syila dan Raihan sudah selesai makan dan memilih untuk duduk bermesraan sambil menikmati tayangan Televisi.
"Benar-benar jahat pak Raihan. Kasihan Ibu Killa. Padahal dia wanita yang baik, lemah lembut, cantik lagi. Pintar masak, dan bahkan sudah memberikan dia anak. Aku yakin, suatu saat nanti Pak Raihan akan menyesal kalau Bu Killa pergi meninggalkannya, dan lebih memilih wanita murahan itu," umpat Bi Sumi.
Dengan tak tahu malunya, Syila mengajak Raihan ke kamar untuk bermesraan. Syila sengaja membuat Raihan terang*sang kembali. Membuat Raihan gelap mata, dan menginginkannya lagi.
Hingga akhirnya Raihan menuruti keinginan Syila, dia pun menginginkannya lagi. Keduanya memasuki kamar, dan melihat Killa yang sedang membaringkan tubuhnya di ranjang.
"Awas kamu! Pindah sana ke kamar sebelah! Syila ingin mencoba bercinta di kamar ini," usir Raihan.
"Tapi Yang, kalau dia mau lihat adegan live enggak apa-apa dia disini atau mungkin kita mau main bersama," ucap Syila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Soraya
aduh thor knpa sih karakter syakilla dirubah
2023-08-26
0
Tika Rotika
si killa bloo
2023-08-20
0
TRIDIAH SETIOWATI
bodoh
2023-08-11
0