Terpaksa Menikah Dengan Mafia

Terpaksa Menikah Dengan Mafia

Menolak

"Sylvia sayang, dengarkan mommy!! Apapun yang terjadi jangan pernah keluar dari sini. Kau harus diam sampai polisi datang . Apa kau mengerti?"

Seorang wanita terlihat gelisah dalam tidurnya. Dia menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan dengan keringat yang menetes di pelipisnya. Dan tidak lama setelah itu, dia membuka matanya dan berteriak histeris.

"TIDAAKKK!!!" wanita itu terbangun dengan air mata yang menetes, nafasnya terengah-engah mendapatkan mimpi yang sama setiap malamnya. Dia mengusap kasar wajahnya dan mulai mengatur nafasnya secara perlahan.

"Lagi-lagi mimpi itu." gumamnya pelan. Dia melirik jam yang menempel di dinding kamarnya yang udah menunjukkan pukul 5 pagi.

Wanita itu beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi. Hari ini dia berencana melakukan hal yang menyenangkan yang akan membuatnya melupakan sejenak beban hidupnya.

...****************...

Brakh..

"Aku tidak mau tahu, kau harus segera melunasi semua hutang mu, jika tidak, kami akan menyita rumahmu." teriak si penagih hutang.

"Tolong beri kami waktu sedikit lagi, Tuan." seorang wanita paruh baya bersujud di bawah kaki si penagih hutang, meminta untuk di beri waktu untuk melunasi semua hutang nya.

"Berapa kali tuan kami memberi kalian kelonggaran, hah?" bentak pria itu

"Ini kesempatan terakhir. Jika kalian masih tetap tidak bisa melunasi hutang kalian maka kami akan menyita rumah kalian, kecuali...

"Kecuali apa Tuan?" tanya wanita paruh baya itu

"Kau memberikan putrimu pada Tuan kami."

Deg

"Ayo kita pergi!!" segerombolan orang penagih hutang, pergi meninggalkan rumah tersebut meninggalkan sepasang suami istri yang masih tertegun karena syok.

...****************...

"What? Are you kidding me? Daddy meminta ku untuk menikah dengan pria yang tidak aku kenal?" Sylvia begitu geram mendengar orang tua nya dengan mudah memintanya untuk menikah dengan orang yang tidak dia kenal sebagai pelunas hutang yang mereka lakukan.

"Come on Sylvia, bantu Daddy!! Daddy tidak mempunyai pilihan lain. Jika tidak, mereka akan menyita rumah kita." Isaac memelas. Dia akui dia telah salah berhutang pada seorang mafia. Tapi mau bagaimana lagi, saat itu dia sangat membutuhkan uang. Apalagi sekarang dia tidak bekerja lagi dan Sylvia juga sedang cuti. Uang yang di berikan putri nya itu juga tidak akan bisa menutup semua hutang-hutangnya walau hanya setengahnya saja.

"Tapi dad, pasti ada cara lain untuk melunasi hutang Daddy, kan? Tanpa aku harus menikah dengan pria itu."

"Maafkan kami, Sylvia. Tapi kami terpaksa waktu itu. Lagipula kami berhutang juga untuk memasukan mu ke akademi kepolisian. Kami berhutang pada mereka untuk membiayai mu yang sangat ingin menjadi polisi. Dan semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit."

Sylvia mengusap wajahnya kasar. Lagi-lagi alasan itu yang ibunya gunakan untuk menyerang dirinya. Dia akui untuk menjadi anggota polisi di butuhkan uang yang banyak. Dan untuk mewujudkannya, dia tidak menyangka jika orangtuanya harus berhutang pada seorang mafia.

Sylvia adalah seorang anggota polisi. Dia menjadi polisi karena ingin meneruskan tugas mendiang ayah kandungnya yang seorang kepala polisi. Selain itu, alasan terpenting dia menjadi polisi adalah untuk mengungkap kematian kedua orangtuanya yang di bantai secara brutal saat dia masih berusia 3 tahun.

Saat itu, dia selamat karena ibunya menyembunyikannya di lemari dan memintanya untuk tidak keluar. Dari tempat persembunyiannya, dia melihat ibunya di bantai begitu keji. Tidak ada ketakutan di dalam dirinya. Dia hanya menatap ibunya yang tergeletak bersimbah darah dengan tatapan kosong.

Polisi yang menangani kasus kematian ayah dan ibunya tidak menemukan titik terang. Karena tidak ada bukti, lama kelamaan kasus itu ditutup.

Setelah dewasa, Sylvia masuk ke akademi kepolisian. Dia mengumpulkan bukti yang dia dapatkan dari hasil penyelidikan polisi yang menangani kasus tersebut.

Dan sekarang dia terpilih menjadi anggota polisi terbaik. Bahkan banyak badan intelijen yang ingin merekrut nya menjadi salah satu bagian dari mereka.

FBI, CIA, dan Badan Keamanan Nasional, Semua itu badan intelijen yang di miliki negaranya. Dan semua menawarinya untuk bergabung dengan berbagai iming-iming yang menggiurkan.

Tapi bukan karena itu yang menjadikan Sylvia mempertimbangkan pinangan mereka, tapi dia sedang menimang-nimang badan intelijen mana yang bisa membantunya menangani kasus kematian kedua orang tuanya.

Dia yakin jika terjadi konspirasi, karena ayahnya adalah kepala polisi yang jujur dan sangat di segani. Tidak hanya musuh yang menyimpan dendam pada ayahnya, tapi sylvia yakin banyak rekan ayahnya yang iri pada keberhasilan yang di capai ayahnya.

"Kau mau kan, Sylvia?"

"Mom, aku tidak bisa. Tapi aku akan mencari cara untuk melunasi hutang-hutang kita." seru Sylvia

"Bagaimana kau akan melunasi nya, Sylvia? Sekarang saja kau sedang cuti panjang. Gajimu juga tidak akan bisa menutup hutang kami walau hanya setengahnya. Dia sangat licik. Dia memberikan pinjaman dengan bunga yang kecil, tapi setelah kami berhutang banyak padanya, dia justru Menaikkan bunganya setiap kami tidak bisa membayarnya."

Sylvia mengusap wajahnya kasar. Dia tidak tahu jika semua itu terjadi pada mereka. Gajinya memang tidak seberapa, di tambah sekarang dia di beri cuti panjang oleh atasannya.

Dia menyetujui cuti yang di berikan atasannya karena dia ingin menenangkan dirinya setelah kehilangan salah satu rekan sesama anggota polisi yang tewas saat menjalankan tugas.

Dia adalah teman dekat Sylvia saat berada di akademi kepolisian. Karena itu, dia sangat dekat dengan rekannya tersebut. Dan saat melihat rekannya gugur, dia sangat sedih dan atasannya memberinya cuti panjang untuk menenangkan pikiran.

Tapi sekarang, tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba orangtuanya memintanya untuk menikah sebagai pelunas hutang ayahnya. Gila!!

Sepertinya dia harus segera mengambil keputusan untuk menerima pinangan salah satu badan intelijen yang menawarkan gaji yang lebih besar. Tapi sekali lagi dia tidak mau salah jalan.

"Sylvia, please!!! Bantu kami!! Kami sudah meminta kelonggaran waktu, tapi Dia hanya menginginkan mu untuk melunasi hutang kami. Dia ingin menikah dengan mu, nak."

"Aku tidak mau. Sekali tidak mau tetap tidak mau." tolak Sylvia tegas. Dia hanya akan menikah dengan orang yang dia cintai. Dan bukan karena paksaan apalagi sebagai pelunas hutang. Apa mereka sama sekali tidak memikirkan perasaannya? Huh... Andai kedua orangtuanya masih hidup, pasti semua ini tidak akan pernah terjadi.

"Jika kau menolak, itu artinya kau siap kehilangan kami, Sylvia. Maaf, sudah memaksamu melakukan hal yang tidak kau suka." Issac dan istrinya pergi setelah mendengar penolakan dari putrinya. Mungkin mereka terlihat seperti orang yang kejam, tapi mau bagaimana lagi. Tuan Anthony hanya menginginkan Sylvia. Sepertinya setelah ini, mereka harus menemui Tuan Anthony dan memohon untuk diberi waktu beberapa hari lagi.

"Maafkan Aku, mom, dad. Bukannya aku tidak menyayangi kalian, tapi aku tidak mau hidup dengan orang yang tidak aku cintai." gumam Sylvia yang melihat punggung Issac dan Debora menghilang dari balik pintu.

Terpopuler

Comments

Dewi Nurlela

Dewi Nurlela

disini aku agak bingung thor,katanya org tuanya Silvya udh meninggal thor yg menyuruhnya menikah dgn tuan Anthony org tuanya jg😏😏

2024-03-28

0

Engkau Mencintai Aku risa

Engkau Mencintai Aku risa

Silvya kamu di paksa menikah dengan pria sebagai pelunas hutang

2023-02-13

1

𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™

𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™

Aku baru tau mak,, g ada pemberitahuan sama sekali.. semangat!

2023-01-03

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!