Malam Pertama Yang Menegangkan

Acara masih berlanjut di rumah mewah milik Anthony. Mereka berpesta dengan menyewa wanita penghibur dan minum minuman beralkohol. Benar-benar mirip seperti Bar. Sylvia bisa menebak jika semua tamu yang ada di sini adalah anggota mafia sama seperti Anthony.

Sylvia menghela nafas panjang. Dia malas berlama-lama berada di tengah-tengah mereka. Melihat nya saja dia sudah merasa mual. Bahkan mereka tidak punya rasa malu bercumbu dan saling memberi belaian di depan yang lainnya. Sungguh menjijikan.

Karena merasa lelah dan tidak mau berlama-lama, akhirnya Sylvia memilih kembali ke kamar.

"Kau mau kemana?" tanya Anthony yang melihat Sylvia berdiri.

"Ke Kamar." Jawab Sylvia singkat. Dia pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Anthony. Dia masuk ke kamar yang dia gunakan sebelumnya.

Ya, setelah setuju menikah dengan dengan Anthony, Sylvia langsung tinggal di atap yang sama dengan Anthony. Hanya saja kamar mereka terpisah. Dia tidak mau tidur satu kamar dengan Anthony. Untuk itu setelah dia masuk, dia mengunci pintu kamar nya. Dia tidak mau di ganggu karena dia benar-benar lelah.

Seharian dia harus berdiri menerima ucapan selamat dari tamu undangan yang entah berapa banyak. Rasanya kedua kakinya mau patah karena terlalu lama berdiri. Belum lagi mereka mengadakan konferensi pers dan menjawab pertanyaan para awak media. Dan setelah itu, mereka kembali mengadakan pesta di rumah Anthony. Entah berapa banyak uang yang sudah pria itu keluarkan untuk acara pernikahan mereka. Sylvia hanya merasa itu adalah pemborosan yang sia-sia karena dia yakin jika cepat atau lambat mereka akan bercerai.

Sylvia membuka gaun pengantinnya dan memakai bathrobe. Dia juga melepas semua aksesoris yang dia pakai dan menghapus make up nya. Kini saat nya berendam dan menenangkan pikiran.

Sylvia mengisi bathtub dengan air hangat. Tidak lupa dia memasukkan bath bomb dan minyak aromaterapi ke dalam bathtub. Dia melepas bathrobe nya dan masuk untuk berendam.

"Ah... Nyamannya." Sylvia memejamkan matanya sejenak. Dia masih tidak percaya jika dia sudah menikah. Dan jangan lupa, dia menikah dengan seorang mafia.

Dia tahu siapa Anthony, setelah Anthony mengingatkannya pada kejadian 6 tahun yang lalu di bar Terra Blues. Dimana dia yang saat itu di tunjuk untuk ikut bergabung dalam penyergapan jual beli obat-obatan terlarang.

Dia dan rekan-rekan nya berhasil menggagalkan transaksi jual beli tersebut dan menangkap semua oknum yang terlibat. Tapi ada satu orang yang lolos dari hukum. Dan dia adalah Anthony.

Dia tidak terima Anthony di lepaskan begitu saja. Untuk itu dia mengikuti pria itu dan menangkapnya kembali. Tapi lagi-lagi pria itu di bebaskan. Dia merasa kecewa dengan atasannya. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Hal itu membuatnya penasaran kenapa Anthony mendapat perlakuan khusus. Bahkan atasan dan rekan-rekannya tidak mau berurusan dengan pria itu.

Dan ternyata, Anthony adalah mafia nomor satu di AS. Dia di kenal sangat kejam. Untuk itu para aparat penegak hukum segan pada pria itu. Menggelikan.

Tapi untungnya, Anthony tidak melarangnya untuk kembali bertugas sebagai penegak hukum jika cutinya usai nanti. Tapi walaupun begitu, ada rasa was-was jika nantinya dia di pecat karena status nya yang sudah berubah. Bukan karena dia yang sudah menikah, tapi dengan siapa dia menikah.

Atau mungkin, dia akan mendapatkan pangkat yang lebih tinggi setelah mereka tahu dengan siapa dia menikah? Hah.. Dia harap hal itu tidak terjadi. Dia ingin naik pangkat dengan prestasi yang dia raih, bukan karena dia istri dari orang yang paling di takuti.

Sylvia membuka matanya. Sudah cukup dia berendam. Dia menyelesaikan ritual mandinya dan memakai kembali Bathrobe nya. Setelah ini dia akan tidur karena dia sudah sangat mengantuk.

Sylvia keluar dari kamar mandi, tapi dia di kagetkan dengan Anthony yang sudah duduk di tepi tempat tidur.

"Kenapa kau bisa masuk kemari? Dan sejak kapan kau ada disini?" Sylvia merasa waspada. Bagaimanapun ini adalah malam pertama mereka. Dan dia tidak akan membiarkan pria itu mendapatkan nya.

"Ini rumah ku, tentu saja aku bisa masuk kesemua kamar yang ada di sini." Anthony berdiri dan mendekati Sylvia. "Kenapa kau ke kamar ini? Harusnya kau ke kamar ku karena sekarang kita sudah resmi menjadi suami istri, sayang." Anthony mengusap pelan wajah Sylvia, tapi wanita itu menepis tangannya dan memilih menjauh.

"Walaupun kita sudah menikah, tapi aku tidak mau satu kamar dengan mu."

"Apa kau lupa jika nyawa ayahmu ada di tanganku?"

Sylvia menatap tajam Anthony. Dia melipat kedua tangannya di depan dada dan berkata, "Apa kau seorang laki-laki? Kenapa kau selalu mengancam wanita? Apa begitu caramu mendapatkan apa yang kau inginkan? Cih... Aku jadi ragu apa benar kau seorang mafia?" ejek Sylvia

Bukannya marah, Anthony justru tertawa keras. Dia mendekat dan menarik pinggang Sylvia hingga tubuh mereka merapat. "Itulah alasan kenapa aku menyukaimu dan ingin menikah dengan mu. Kau sangat berani, sayang. Tapi aku mengatakan yang sebenarnya. Saat ini ayah dan ibumu masih di rumah sakit. Itu artinya dia masih berada dalam pengawasan ku. Dan jika kau meragukan aku seorang laki-laki atau bukan, bagaimana jika kau sendiri yang membuktikan nya." Anthony mendekatkan wajahnya. Tapi dengan sigap Sylvia menginjak kaki Anthony hingga pria itu mengaduh dan melepas pelukannya.

"Aw..." Anthony mengusap kakinya. "Jadi kau mau bermain-main dengan ku, hah? Baiklah. Aku akan melayani mu. Kita lihat siapa yang akan kalah." Anthony berusaha menangkap Sylvia. Tapi wanita itu dengan gesit menghindar. Dia melirik pisau buah yang ada di meja. Dia berguling dan mengambil pisau tersebut dan melemparkannya kearah Anthony.

Syuuutt..

Anthony mendelik, dia memiringkan tubuhnya menghindari pisau tersebut. Tidak sampai disitu, Sylvia melempar buah-buahan kearah Anthony. Tapi tidak satupun yang berhasil mengenai pria itu.

"Baiklah.. Cukup main-mainnya." Anthony menyerang Sylvia tanpa berniat melukainya. Dia hanya menghindar dan menangkis serangan Sylvia. Bahkan dia mengambil kesempatan untuk mencium Sylvia saat wanita itu lengah.

Sylvia merasa geram. Dia melayang kan tendangan mautnya, tapi Anthony berhasil menangkap kaki Sylvia dan menariknya mendekat.

Cup

Satu kecupan Anthony dapatkan lagi.

Sylvia mengangkat satu kakinya yang lain dan menendang perut Anthony sehingga Anthony mundur beberapa langkah. Dia kembali berlari dan melompat memberi tendangan di dada Anthony.

BRAKH

Anthony tersungkur menabrak meja rias. "Uhuk uhuk uhuk.." Anthony mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Dia akui Sylvia memang hebat. Tapi ini tidak ada apa-apanya baginya. Dia kembali berdiri dan mendekat. Dia membiarkan Sylvia menyerang nya.

Sylvia melayangkan pukulan nya ke wajah Anthony. Tapi dengan sigap Anthony menangkap pukulan Sylvia dan memutarnya kebelakang mengunci pergerakan wanita itu.

Tidak mau kalah, Sylvia memukul perut Anthony dengan siku nya hingga lagi-lagi Sylvia terlepas dan melihat Anthony yang mengaduh memegang perut nya. Dia merasa jika Anthony hanya mengalah pada nya. Padahal jika Anthony mau, dia bisa membunuh Sylvia saat itu juga. Dia ingat, 6 tahun yang lalu, walaupun dia berhasil menangkapnya tapi dia mendapatkan luka yang cukup serius.

"Hanya seperti itu kah kemampuan mafia yang di hormati semua orang?" ledek Sylvia

Anthony menyeringai. Dia berlari dan menyerang Sylvia dengan begitu cepat. Bahkan hal itu membuat Sylvia Kewalahan menangkis serangan Anthony. Hingga Pria itu berhasil mengunci pergerakan Sylvia dan mengukungnya di atas tempat tidur.

"Aku memang tidak sehebat dirimu dalam hal bela diri, sayang. Tapi aku tidak akan kalah darimu." seru Anthony. Dia dapat melihat wajah cantik Sylvia. Apalagi nafas wanita itu yang memburu membuat nya ingin menerkamnya.

"Aku hanya ingin kita tidur di tempat yang sama agar bisa lebih dekat. Tenang saja, aku tidak akan menyentuh mu jika bukan kau sendiri yang menginginkannya." Anthony berdiri dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. "Aku tahu kau sangat membenciku saat ini. Tapi aku berjanji akan membuat mu jatuh cinta padaku. Malam ini jika kau ingin tidur di sini, silahkan!! Tapi besok kau harus tidur dengan ku." Anthony pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban ataupun protes dari Sylvia. Baginya bisa menikah dengan pujaan hatinya saja, dia sudah sangat bahagia. Dan sekarang yang harus dia lakukan adalah membuat wanita itu jatuh cinta pada nya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!