Pilihan Sulit

Di sebuah bangunan yang terbengkalai, seorang pria terlihat pingsan dengan tubuh yang terikat di kursi di ruangan gelap dengan cahaya minim.

Pria itu membuka matanya perlahan saat mendengar langkah kaki seseorang mendekatinya. Dia mendongakkan kepala melihat orang itu dan menatapnya tajam.

"Apa maumu?" tanya Kapten William.

"Sepertinya kau tidak terkejut dengan kedatanganku, kapten"

Kapten William berdecih pelan dan berkata, "Aku sudah tahu, Kau pasti akan melakukan hal ini untuk mendapatkan informasi tentang Sylvia, kan."seru kapten William

"Tepat sekali. Kau memang pintar, kapten." seru Anthony

"Sampai mati pun aku tidak akan memberikan informasi apapun mengenai Sylvia. Jadi percuma kau menangkap ku. Kau melakukan usaha yang sia-sia, Tuan Anthony."

"Begitu ya." Anthony memberi kode pada Daniel dan tidak berapa lama pria itu datang dengan laptop di tangannya.

"Apa kau merindukan keluargamu, kapten?" tanya Anthony

Daniel memutar sebuah video di mana keluarga Kapten William tengah bermain di taman. Dan sepertinya mereka diawasi oleh anak buah Anthony.

"Lihatlah!! betapa bahagianya keluarga kecilmu ini." lanjut Anthony

"Jangan macam-macam, sialan!! mereka tidak tahu apa-apa." teriak Kapten William

"Semua itu tergantung padamu, Kapten. Jika kau mau bekerjasama maka aku akan melepaskan mereka."

Kapten William menggeram pelan. Dia tidak menyangka jika Anthony akan menggunakan cara licik untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Tapi tetap saja, dia harus berhati-hati. Karena takut nyawa Sylvia terancam jika sampai Anthony tahu siapa wanita itu sebenarnya.

"Bukankah kau orang yang hebat, tuan Anthony. Aku yakin kau sudah menyelidiki tentang Sylvia sebelum kau menikahi nya." seru William

"Yah aku akui, aku sudah mendapatkan informasi tentang Sylvia." Anthony berjalan mengelilingi kapten William dan berhenti di belakang pria itu. "Tapi sayangnya aku masih kurang puas. Aku merasa ada yang disembunyikan oleh Sylvia. Dan kenapa kau memecatnya?"

Sesuai dugaan kapten William. Anthony penasaran dengan pemecatan Sylvia dari kepolisian. Tapi bukankah bagus jika Sylvia berhenti menjadi polisi? Kenapa Anthony sangat penasaran?

"Kenapa kau diam, kapten? Katakan padaku!! Kenapa kau memecatnya? Bukankah dia anggota terhebat di Tim mu?" tanya Anthony

"Seharusnya kau tahu alasan kenapa aku memecatnya. Dia menikah dengan mu yang seorang mafia, musuh polisi. Aku tidak ingin Sylvia di anggap pengkhianat negara. Untuk itu aku memecatnya." ucap kapten William

Anthony tertawa. Dia duduk di kursi tepat di hadapan kapten William. "Apa Kau pikir aku bodoh? Atasan mu saja takut padaku, jadi tidak mungkin kalian memecat Sylvia dengan alasan konyol itu. Kecuali kau mempunyai rencana agar Sylvia bergabung dengan pihak lain untuk melawanku."

Deg

Kapten William terkejut mendengar ucapan Anthony. Sungguh, dia tidak memikirkan hal itu. Yang ada di pikiran nya hanyalah, Sylvia bisa bergabung dengan pihak lain yang tingkatannya di atas mereka untuk mempermudah memecahkan kasus kematian kedua orangtuanya.

Selama ini dia curiga jika ada konspirasi antar penegak hukum yang iri dengan prestasi ayah Sylvia. Dan mereka bekerjasama dengan pelaku untuk melenyapkan keluarga Sylvia.

"Masih tidak mau berbicara? Baiklah." Anthony mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya, dia menghubungi anak buahnya yang tengah mengawasi keluarga Kapten William.

"Habisi mereka!!" titah Anthony pada anak buahnya.

"JANGAN!!!" Teriak Kapten William. "Aku mohon padamu!! Jangan bunuh mereka. Mereka tidak tahu apa-apa. Kau bisa membunuhku, tapi aku mohon, jangan keluargaku." kapten William terus memohon pada Anthony. Tapi dia tahu semua itu sia-sia karena pria di depannya ini dikenal sangat kejam.

Anthony mendekatkan wajahnya dan berkata, "Aku hanya ingin tahu alasanmu memecat Sylvia, itu saja. Apa hal itu sangat sulit untukmu? Jika benar kau melakukan hal itu untuk melawanku, maka aku tidak akan segan untuk menghabisi mu dan juga keluarga mu."

Deg

"Aku beri waktu 5 detik untuk berfikir."

"Satu....

"Dua...

Kapten William memejamkan matanya dan menghela nafas berat. Dia tidak mau karena keegoisan nya, keluarga nya yang tidak tahu menahu menjadi korban. Tapi jika dia memberitahu Anthony, bagaimana jika nyawa Sylvia terancam? Sudah bertahun-tahun dia melindungi wanita itu tapi kini dia di hadapkan dengan pilihan yang sulit.

"Empat....

"Lima

"Maafkan aku." batin kapten william

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***