Istri Kecil Arsen
Tak perlu menjelaskan bagaimana suasana di rumah pagi ini. Suara umpatan yang sebelumnya tertahan kini menggema seirama dengan detak jantung Alea yang berdetak cepat. Kepanikan tergambar jelas di semua wajah manusia yang berada di rumah ini. Alea yang baru saja keluar dari kamarnya dan bergabung di ruang tengah, hanya bisa diam tanpa berani mengatakan apapun. Hal buruk jelas akan datang padanya jika Marinka— sepupunya itu tak kunjung tiba juga setelah semalam pergi bersama teman-temannya.
Dan saat umpatan itu kembali terdengar diiringi sebuah tatapan penuh harap yang tertuju ke arahnya, Alea tahu masa-masa mudanya akan memiliki rintangan dengan segala hal yang mewajibkannya untuk meminta izin sebelum melakukan apapun.
"Kamu. Kamu yang akan menggantikan Marinka"
Seperti ada letupan kembang api, oh, bukan, letupan gunung berapi disertai erupsi, jantung Alea berdetak makin tak berirama saat Jordi—pamannya itu berkata demikian.
Alea menggelengkan kepalanya tegas "Alea nggak mau Om"
"Kalau kamu nggak mau. Maka om kamu akan masuk ke penjara" kali ini Amel—istri dari pamannya lah yang bicara.
Alea kembali menggelengkan kepalanya "Alea nggak mau om. Kita masih bisa cari kak Marinka"
"Mereka akan datang sebentar lagi Alea. Apa kamu nggak paham situasi macam apa yang tengah terjadi sekarang?!!" ucap Jordi sambil menggoyangkan bahu Alea kencang.
Paham. Alea jelas paham akan situasi macam apa yang terjadi sekarang. Paman yang mengasuhnya sejak Alea kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan baru saja mengalami kebangkrutan dengan hutang yang amat besar, terutama pada keluarga besar Yudhistira.
Keluarga yang kini meminta Jordi menikahkan salah satu putrinya jika tak mampu membayar hutang. Dan sial nya, Marinka— sepupunya itu kabur diwaktu yang sangat tepat.
Masalahnya, Alea tak tahu wujud laki-laki seperti apa yang akan dijodohkan kepadanya. Bagaimana jika itu adalah om-om berumur kepala 3 dengan perut buncitnya?. Alea jelas tak bersedia menghancurkan masa depannya dan menjadi sugar baby pria tua.
"Bukankah seharusnya kamu balas budi sekarang? Om dan bibi sudah merawat kamu sejak SMP. Jika nggak ada bibi dan om, sudah dipastikan kamu jadi gelandang. Dan asal kamu tahu, rumah ini juga sudah bibi jual pada keluarga Yudistira"
Seakan ada sebuah jarum besar yang menusuk hatinya. Alea menggertakan giginya menahan amarah. Hal yang paling ia benci untuk didengar kini kembali terlontar dari bibir bibinya. Rumah ini adalah rumah milik orang tuanya, Alea hidup hingga kuliah pun dari uang tabung yang dimiliki oleh kedua orang tuanya. Om dan tantenya hanya menjadi wali saja pada setiap urusan sekolah Alea. Lalu, dimana letak dirinya akan membalas budi sekarang? Untuk hal apa?.
"Pokoknya kamu harus menggantikan Marinka. Kamu akan menikah hari ini!!" ucap Jordi tegas.
***
Acara pernikahan berjalan sesuai dengan rencana awal. Bersifat tertutup dan hanya dihadiri oleh keluarga inti dan rekan-rekan bisnis penting dari pihak suaminya. Alea memberikan syarat untuk menyembunyikan pernikahan ini sejak awal. Dan ajaibnya baik calon suaminya ini maupun kedua calon mertuanya menyetujuinya tanpa banyak alasan.
Arsenio Yudhistira, bukanlah sosok pria dengan perut buncit dan brewok tebal. Wajahnya tergolong tampan dengan hidung yang mancung. Hanya saja sikap dingin laki-laki itu membuat siapa saja tak akan bertahan lama disisinya. Dan sekarang nasib Alea harus mendampingi pria itu yang umurnya 8 tahun lebih tua darinya.
Hanya dengan kalimat dalam satu tarikan nafas itu, Alea mahasiswi yang berusia 19 tahun ini sudah resmi menjadi menantu keluarga Yudhistira. Menggantikan Marinka yang kini keberadaanya masih belum juga diketahui.
Suara pintu yang diketuk membuat Alea yang tengah memeluk erat foto mendiang kedua orang tuanya menoleh ke arah pintu. Dari sana, Amel— wanita yang sudah menjadi ibu mertuanya itu berjalan mendekat dengan senyuman yang mengembang. Dia mengusap lembut punggung Alea dengan satu tangan, dan tangan lainnya digunakan untuk mengusap jejak air mata di pipi.
"Ayo turun nak. Arsen—suami kamu sudah menunggu dibawah" ucap Amel lembut.
Meletakan foto ayah dan ibunya di meja, Alea menerima uluran tangan Amel dan ikut berjalan turun ke lantain bawah. Semua orang menyambut kedatanganya dengan senyuman merekah dan begitu hangat. Arsen yang masih duduk di kursi tampak menoleh saat Alea duduk di sampingnya.
"Kenapa? Jatuh cinta liat istrimu yang masih muda dan super cantik ini?"
Dari perubahan ekspresi pada wajah Arsen, Alea yakin pria itu sedikit terkejut mendengar ucapan Alea barusan. Arsen pasti berpikir Alea akan nangis-nangis darah karena tak rela menjadi istri orang, namun kenyataannya yang terjadi adalah sebaliknya.
"Yang sopan. Saya suami kamu sekarang" bisik Arsen balik.
Alea hanya tersenyum tipis penuh ketidak niatan menanggapi ucapan Arsen. Dirinya bukan menjadi tokoh lemah dalam sebuah novel nikah paksa, Alea akan menjadi seperti dirinya sendiri di usia 19 tahunnya ini.
Setelah acara mendatangai berkas dan sebagainya. Alea diajak untuk menyapa satu persatu tamu yang datang. Tidak ada acara resepsi setelah ini, maka dari itu semua tamu datang di hari yang sama dengan akad nikah. Namun, Semakin Mengenal satu persatu orang yang ada di acara, Alea baru sadar jika semua yang ada di sini adalah anggota keluarga besar Yudhistira. Mulai dari kakek, nenek, pade, budhe, paman, bibi hingga para sepupu Arsen. Suaminya ini sepertinya mengurungkan niat untuk mengundang rekan bisnisnya.
"Kenapa? Kaget karena ternyata suaminya mu ini orang yang baik yang mentingin perasaan kamu ketimbang mengundang rekan bisnisnya?"
Alea mendengus sebal mendengar ucapan Arsen. Laki-laki itu membalas kalimatnya tadi dengan deretan kalimat yang sangat mirip. Namun meski begitu, ada rasa lega yang Alea rasakan. Pernikahan ini akan semakin tersembunyi tanpa ada orang lain yang tahu, semakin aman pula Alea tidak ketahuan oleh teman-temannya di kampus.
"Alea, kenalin. Ini bibi Jina, adiknya bunda"
Alea menyalami wanita yang diperkenalkan oleh Amel. Wanita yang terlihat ramah dan sedih di waktu bersamaan.
"Bibi senyum dong, selamatin pernikahan Alea ya bi" ucap Alea. Sikap ramah Alea membuat dirinya mampu beradaptasi cepat dengan keluarga Arsen. Bahkan dipertemuan yang notabenya dipenuhi oleh keluarga suaminya ini, Alea yang jauh lebih membaur dan banyak bicara. Arsen hanya diam dan sesekali tersenyum singkat mendengar candaan para sepupunya.
Buset dah. Nikah sama kulkas ini namanya. Batin Alea.
"Neng Alea umur berapa?" tanya Bibi Jani ramah.
"Umur 19 tahun bi. Ini baru masuk dunia kuliah bi" jawab Alea ramah. Tak ingin menjadi babu atau dikucilkan di keluarga suami nya, Alea harus selalu bersikap ramah.
"Masih muda ya. Semoga Arsen bisa kebawa sifat Alea yang ramah ya mbak" ucap Jani.
Amel mengamini dengan semangat ucapan Adiknya. Jika jadi Amel dan memiliki anak sedingin Arsen, Alea pasti akan susah payah menarik ke sana ke sini anaknya agar membaur dengan keluarga.
"Semoga kedatangan Alea di keluarga kita bisa buat Arsen dan Wira lebih ceria lagi ya mbak" ucap Jani lagi.
Wira. Itu pasti salah satu sepupu Arsen. Tak tahu apa yang terjadi, Alea hanya ikut mengamini ucapan Bibi Jani.
***
...***Tahun baru, bawa karya yang baru. doanya semoga di tahun ini, keinginan kita semua tercapai ya....
...Selamat Tahun Baru teman-teman...
...💥💥🎉🎉🎉💃🏻***...
...*******...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
stnk
mampir lagi Thor...ini novel ke 3 othor yg q baca dan semuanya saya baca marathon...salam kenal...😀😀😀
2024-11-26
0
Qaisaa Nazarudin
Nyimak,Mampir thor..
2024-08-26
0
Yani Cuhayanih
Alea yg sabar ya
2023-09-26
1