Update hari ini bab 4, 5 dan 6
Merasa bersalah dengan apa yang dirinya lakukan semalam dengan keluar diam-diam padahal sudah punya suami, Alea memutuskan untuk bangun lebih cepat dan membantu bi Ami menyiapkan sarapan. Biarpun akan dianggap aneh oleh Arsen karena Alea bisa bangun sang, Alea tak peduli, asal suaminya itu tak lagi marah padanya.
Ekspresi terkejut terlihat jelas dari raut wajah bi Ami yang menemukan Alea di dapur subuh-subuh begini. Mungkin menjadi barang langka anak muda pada zaman sekarang yang bisa bangun pagi.
"Kita mau masak apa bi?" tanya Alea pada Bi Ami yang masih terpaku ditempatnya.
"Astaghfirullah mbak Alea? Saya kira setan mbak. Bibi sempet takut tadi"
Alea tersenyum sambil mengekor bi Ami yang berjalan menuju kulkas.
"Nggak usah bantuin mbak. Semalem habis pergi sama mas Arsen kan? Pasti capek. Istirahat aja, nanti bi Ami panggil kalau sarapannya sudah jadi"
Alea mengambil kol dari tangan bi Ami dan diletakan di meja pantry "Perginya habis diomelin bi. Makanya ini bangun pagi buat bikinin mas Arsen sarapan, biar nggak ngomel lagi dia.
Bi Ami tersenyum mendengarnya " Meski kadang cuek dan dingin, Mas Arsen baik kok mbak. Apalagi punya istri cantik dan masih muda kaya mbak. Pasti baik banget nanti mas Arsen"
"Semoga aja bi. Baik atau nggak nya bisa keliatan pagi ini. Kalau marah-marah sama aku berarti bibi boong" ucap Alea. Semalam jika Alea tidak langsung pergi ke kamar, mas Arsen pasti akan marah-marah panjang lebar seperti kemarin. Mungkin akan marah semalaman dengan Alea dan ujung-ujungnya akan disuruh tidur di kamar bawah.
Bermodal biasa menjadi juru masak baik di rumah maupun dia kontrakan Gita, hal seperti membuat sogokan berupa sarapan untuk mas Arsenal agar tak marah-marah lagi, adalah sesuatu yang mudah bagi Alea. Bahkan Gita pernah berkata jika Alea mungkin bisa membuat bumbu masakan apapun dengan mata tertutup. Ya, asalkan buatnya di kontrakan gadis itu.
Hanya butuh waktu sekitar 45 menit, makanan yang Alea buat kini tersaji di meja makan bersamaan dengan mas Arsen yang berjalan menuruni tangga dengan stelan kantor. Agar semakin mengubur emosi suaminya ini karena kejadian semalam, Alea langsung mengambil jas yang terslampir di lengan laki-laki itu lalu menarik kursi dan mempersilahkan Arsen duduk. Pandangan dengan dahi berkerut suaminya, Alea pura-pura tak lihat.
"Mau makan apa mas? Gulai ikan atau sambal goreng tempe?" tanya Alea dengan cengiran lebarnya.
Bi Ami yang hendak menyiapkan makanan untuk majikannya itu hanya bisa tersenyum kemudian melipir kembali ke dapur.
"Tumben banget udah bangun"
Mempertahankan senyumnya meski ingin sekali berdecak sebal, Alea mengambil piring Arsen dan meletakan nasi berserta dua lauk yang ia masak tadi "Mau jawaban jujur atau bohong nih?"
Arsen menggelengkan kepalanya, spek istri miliknya ini memang beda dengan yang lain.
"Jawaban bohong, biar jadi istri sholehah dan masuk surga. Kalau jawaban jujur, biar nggak ada yang marah-marah"
Mendapat tatapan tajam dari Arsen, Alea hanya bisa nyengir sambil ikut menyantap sarapannya "Jangan marah ya mas. Mau adek cantik ini suapin?"
Arsen hanya bisa menghela napasnya. Tingkah Alea benar-benar membuatnya tak bisa berkata apapun. "Jangan ulangi lagi hal semalam Alea. Nggak baik. Minta izin dulu"
Alea menganggukkan kepalanya. Ia mengambil satu ikan lagi dan diletakan di piring Arsen "Maaf ya mas"
"Hmm"
Setelahnya tak ada lagi pembahasan mengenai hal yang terjadi semalam. Alea menceritakan segala hal yang terjadi di kampus dan Arsen menanggapinya dengan deheman pendek. Bagi Alea itu lebih baik ketimbang suami tampannya ini diam dan tak bicara apapun.
"Pulang jam berapa?"
Kepala Alea mendongak saat Arsen mengajukan pertanyaan. Jangan bilang suaminya ini akan menjemputnya di kampus nanti, bisa-bisa menjadi bahan gosip satu bulan ke depan. Alea melirik ke arah suaminya dengan dahi berkerut dalam. Gea dan Keke bisa heboh jika tahu dirinya telah menikah. "Mas kenapa tanya? Mas takut aku kabur lagi?"
"Bunda nyuruh kita datang ke rumah. Ada tasyakuran kecil-kecilan" jawab Arsen.
"Tasyakuran pernikahan kita?"
Dahi Alea semakin berkerut saat Arsen menganggukkan kepalanya. Pernikahan mereka sudah berjalan lebih dari satu minggu, jadi untuk apa ada tasyakuran sekarang?. "Kan udah berjalan 1 minggu mas. Buat apa ada tasyakuran lagi?"
"Pulang jam berapa? Biar mas jemput"
"Jangan!!" pekik Alea. Kepalanya menggeleng tegas menolak ide suaminya ini. Perihal penolakannya untuk Saga saja pasti akan heboh hari ini, jika Arsen datang maka akan makin heboh saja.
"Nggak ada penolakan. Mas bisa tunggu kamu ditempat yang nggak kelihatan orang lain." tegas Arsen.
Tak berani untuk menjawab lagi karena suara Arsen yang tegas. Alea pasrah dan kembali makan sarapannya, masalah Gita dan Keke agar tak melihat Arsen, Alea akan memikirkannya di kampus nanti.
***
Seharusnya dipandang oleh orang setiap kali langkahnya memasuki area kampus bukanlah suatu hal baru bagi Alea. Tapi entah kenapa, hari ini Alea sedikit canggung membalas setiap salam yang tertuju padanya, baik dari mahasiswa atau mahasiswi lain. Seakan ada sesuatu hal kebaikan yang telah Alea lakukan hingga mereka menyapa dengan penuh kehalusan. Jika hanya mahasiswa saja Alea tak akan bingung. Namun hari ini para mahasiswi juga menyapa dengan senyuman super ramah, bahkan ada yang menghentikan Alea dan memberikan sebatang coklat padanya. Bahkan sejak pertama kali Alea datang hingga jam kuliahnya usai, mereka masih menyapa Alea begitu ramah setiap kali berpapasan.
"Ini buat lo Al"
Alea menatapnya Luna dari ujung kaki hingga ujung kepala. Fangirl garis keras Saga yang biasanya amat julid padanya kini memberikan coklat lalu berlalu pergi bersama para anteknya dengan senandung ria.
"Dari siapa?"
Alea bertingkat kaget saat ada suara dari arah belakangnya tiba-tiba. Diwa berjalan ke arahnya dengan sesekali melepaskan ciuman jarak jauh bagi para mahasiswi yang lewat sambil memanggil namanya. Alea menggelengkan kepalanya sambil menghadiahkan satu pukulan di kepala Diwa begitu laki-laki itu datang mendekat.
Plak.
"Gara-gara lo gue dimarahin mas Arsen" bisik Alea penuh dengan ketegasan.
"Jangan bisik-bisik Al. Nanti yang lain ngira gue yang lo suka" jawab Diwa yang diakhiri dengan tawa renyah laki-laki itu.
Plak. Satu pukulan kembali melayang di lengan Diwa. Gara-gara Diwa juga dirinya pergi ke pesta tanpa izin terlebih dahulu pada mas Arsen. Dan berakhir dengan ceramah suaminya itu pagi tadi.
"Jadi Diwa orang yang lo suka Al?"
Kepala Alea dan Diwa menoleh ke sumber suara. Gita berjalan mendekat dengan Keke yang berjalan bersisian dengan wanita itu. Ucapan Gita barusan yang lumayan keras, sontak membuat beberapa mahasiswi yang ada di sekitarnya menoleh ke arah mereka.
Alea langsung melambaikan tangannya sambil menggelengkan kepala ke arah mereka "Bukan. Serius bukan Diwa"
"Terus siapa?" tanya Keke begitu sampai di depannya.
Bingung sendiri, Alea hanya tersenyum lebar penuh dengan paksaan. Malam itu Alea hanya asal menjawab karena ada Arsen di sekitar mereka. Tak mungkinkan jika dirinya menerima Saga padahal ada suaminya yang menjadi penonton setia?.
"Rahasia" jawab Alea sambil menggandeng tangan kedua sahabatnya "Ayok. Cari makan di emperan aja, gue laper" ajaknya.
"Lo beneran nggak suka sama Diwa kan Al?" Keke—pengagum rahasia Diwa kembali bertanya. Alea pernah berniat untuk membuat acara kencan buta untuk Keke dan Diwa, namun wanita pengagum kalimat 'Cintai dalam diam' ini menolaknya. Keke hanya ingin mengagumi dalam diam sosok Diwa.
"Nggak Keke cantikku manisku" jawab Alea sambil menjawil dagu Keke.
"Sumpah ni mobil bagus banget" ucap Gita.
Bercanda dengan cara menjahili Keke, membuat Alea tak sadar ada sebuah mobil sedan bergerak kearah mereka. Langkah Alea sontak berhenti saat Gita berhenti berjalan. Mobil sedan yang baru saja dikagumi oleh Gita, berhenti tepat di samping mereka.
Ada umpatan tertahan di bibir Alea saat sosok pria jangkung dengan stelan rapih keluar dari mobil. Kenzo— sekretaris suaminya itu berdiri di depan pintu mobil sambil menatap ke arah Alea. Arsen benar-benar tak bercanda saat berkata ingin menjemputnya.
"Ya Allah. Gue lupa. Gue udah pesen mobil online tadi. Gue duluan ya" tak ingin menjelaskan panjang kali lebar pada Gita dan Keke yang masih terheran-heran dengan mobil online yang Alea pesan. Mana ada mobil online yang menggunakan sedan dengan supir super rapih serta tampan. Alea tahu itu adalah alasan paling tak masuk akal yang ia buat hari ini.
Ditambah lagi ekspresi wajah sekretaris suaminya yang masam karena dianggap sebagai supir, membuat ucapan Alea barusan semakin tak bisa dipercaya.
"Mas, antar saya sesuai tujuan ya" ucap Alea mengkode agar Kenta segera masuk. Saat mobil mulai melaju, Alea melambaikan tangannya ke arah kedua sahabatnya yang masih tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Is Wanthi
iiihhhh Alea jahat ☹️☹️☹️ bang Ken yg pake stelan jas di bilang supir online 🤦🤦🤦🤦
2023-01-03
1
El priva
kalau mobil online supirnya gituuuuu
gaaaasss pesen mobil online mulu
jadi males nyetir wkwkwkwkwk
2023-01-03
1