Bab 4 : Kafe

Rasanya Alea ingin kabur aja saat ini. Gara-gara mbak Marinka. Masa-masa dimana dirinya harusnya merasa bebas kemanapun sambil menikmati uang peninggalan ke dua orang tuanya yang udah sangat ia hemat sejak SD, Alea malah harus terkurung dengan sosok bernama Arsenio Yudhistira.

Memang sih mas Arsen tak pernah main tangan atau mengatakan hal-hal seperti umpatan kepadanya. Namun sifat sok lebih tua itu—memang lebih tua—terlalu mendominasi dan Alea tak suka akan hal itu.

Semuanya memang gara-gara Diwa. Jika saja laki-laki itu tak minta sepeda, mas Arsen jelas tak akan marah seperti tadi.

Turun dari ojek online, Alea berjalan memasuki area kafe dimana mereka semua yang tak lain adalah Gita, Keke, Diwa, Saga dan dirinya berencana berkumpul untuk mengerjakan tugas bersama.

Begitu masuk, yang Alea lihat pertama kali adalah jejeran orang berjas rapih yang tengah duduk santai sambil berbincang satu sama lain. Terlihat sangat berwibawa dan begitu tenang. Saat tenang, tak seperti meja yang ada di sudut kafe ini yang terlihat sangat gaduh, terlebih saat Gita yang duduk disana memekik memanggil namanya hingga semua orang yang ada di kafe nampak menoleh sebentar.

Alea menunduk malu karena ulah Gita. Berjalan mendekati mereka kemudian mendaratkan satu pukulan maut di punggung Gita.

"Malu-maluin banget sumpah" omel Alea.

Gita menyengir tak merasa salah sama sekali. Lagi pula ini kafe, tempat untuk bersantai. Berteriak memanggil teman bukanlah kejahatan di sini.

"Lah, kata lo Git. Alea bakal mati, ini buktinya masih hidup"

Alea melotot ke arah Diwa yang baru saja bicara. Berbanding terbalik dengan ekspresi Alea yang nampak ditekuk karena diomelin oleh mas Arsen, wajah Diwa malah nampak berseri. Siapa juga yang tidak berseri saat mendapat sepeda dengan harga jutaan itu?.

Dilihat dari Diwa yang malah tersenyum, laki-laki itu jelas tengah menggodanya sekarang. Gita pasti bercerita tentang dirinya yang mungkin akan mati dan Diwa jelas tahu alasannya.

"Gue nyaris mati sih. Tapi kayanya Tuhan masih sayang sama gue biar bisa membalas" jawab Alea sambil menginjak kaki Diwa di bawah meja hingga laki-laki itu meringis kesakitan.

"Ini cuman kita berempat? Saga kemana?" Alea menoleh ke kanan dan ke kiri. Nggak mungkin kan laki-laki itu ngambek hanya karena tadi dirinya menolak untuk diajak pulang?.

"Nggak tahu. Macet kali, gue yakin dia pasti bawa mobil di jam so—, buset ganteng banget itu cowok. Calon penjaga hati gue kayanya" girang Gita tiba-tiba.

Tak seperti Keke dan Diwa yang mengikuti arah pandangan Gita, Alea hanya memutar bola matanya malas. Kebiasaan Gita saat di kafe adalah selalu memekik kegirangan saat melihat pria-pria tampan. Jiwa jomblo bocah itu selalu aja meronta-ronta.

"Al" bisik Diwa. Alea menampik tangan Diwa yang mencolek lengannya.

"Liat dulu siapa itu, hati lo pasti berbunga-bunga" bisik Diwa lagi.

Menurut. Alea menoleh ke arah yang Diwa tunjuk. Matanya membulat sempurna saat mas Arsen lah yang berjalan masuk ke dalam kafe sambil mengibaskan butiran-butiran air hujan dari baju laki-laki itu. Ngapain mas Arsen di sini hujan-hujan begini?.

Untuk sesaat pandangan keduanya bertemu, namun mas Arsen memutusnya karena laki-laki itu mengambil posisi duduk diantara para pria-pria berjas rapih itu. Dilihat dari mereka semua yang menyapa mas Arsen sangat ramah dan gaul, sudah dipastikan jika mereka semua adalah teman laki-laki itu.

Oke. Bukan hanya dirinya saja yang keluar sore ini, tapi mas Arsen juga iya. Ditempat yang sama lagi.

Suara alunan musik kini mulai terdengar. Cuaca yang hujan diluar sana menambah kesan romantis saat piano mulai dimainkan. Kafe ini terkenal dengan banyak kejutan. Alea bahkan pernah melihat ada sejoli yang melakukan lamaran di kafe ini. Ditengah-tengah para pengunjung kafe hingga membuat para jomblo seperti Gita dan Keke meronta-ronta hingga ikut menangis karena terharu. Mungkin, mungkin hari ini hal itu juga akan terjadi.

"Kayanya ada acara spesial lagi nih. Yang dilamar dan ditembak orang lain. Tapi gue ikut baper" ucap Gita sambil meremas-reman tangan Alea.

Alea hanya menghela napas. Dulu, iya juga sangat semangat jika ada hal seperti ini di kafe, membayangkan jika dirinya kelak juga akan diberi kejutan dan diperlakukan begitu manis oleh mas gebetan. Tapi sekarang, boro-boro, yang ada Alea hanya bisa mengelus dada karena mendapat suami seperti mas Arsen yang tak ada romantisanya sama sekali.

"Itu bukannya Saga ya?" kali ini Keke yang bicara. Gadis itu terkejut bukan main hingga menutup mulutnya sendiri.

Alea kembali menoleh ke arah yang Keke liat. Untuk sesaat ada umpatan yang tertahan saat matanya menangkap Saga tengah berjalan dengan sebuket bunga yang ada ditangan, tersenyum penuh arti ke arahnya yang sukses membuat Alea langsung melirik ke arah mas Arsen. Sial. Laki-laki itu juga tampak memperhatikan Saga.

"Hai Al"

Alea langsung menunduk pura-pura tak mendengar panggilan Saga yang sudah berdiri di belakangnya ini. Sungguh, jangan sekarang Ga. Dirinya benar-benar bisa dicincang habis oleh mas Arsen.

"Alea"

Menggerutu dalam hati, Alea menoleh ke belakang, bersamaan dengan itu dirinya juga melihat ekspresi mas Arsen yang kini hanya diam sambil menatap lurus ke arahnya. Kenapa dari banyaknya hari, harus sekarang yang ada mas Arsen juga?.

"Aku suka sama kamu. Mau jadi pacar aku?"

Jeder.

Tak ada ekspresi apapun yang ditunjukkan mas Arsen dikala para teman-temannya tersenyum. Laki-laki seolah tengah menonton drama percintaan para anak remaja dan dirinya menjadi sosok ayah yang menunggu jawaban putrinya.

"A.. Aku nggak bisa Ga. Aku nggak suka sama kamu. Aku suka sama orang" oke. Itu adalah jawaban paling aman sekarang. Menyambar tas miliknya, Alea langsung berjalan keluar dari kafe meninggalkan semua orang yang menatapnya dengan tatapan tak percaya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

OMG jangan bilang kalo bunga itu buat ngelamar Alea..🫣🫣

2024-08-26

0

Is Wanthi

Is Wanthi

Gita,tuh tuh yg terlihat bisa melindungi hati, punya temen Lo sendiri ya

2023-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menikah dengan Arsenio Yudhistira
2 Bab 2 : Takut Hantu di Rumah Baru
3 Bab 3 : Gara-gara Diwa
4 Bab 4 : Kafe
5 Bab 5 : Titah Mas Arsen
6 Bab 6 : Seperti Bapak-bapak Bawa Anak
7 Bab 7 : Satu Kamar
8 Bab 8 : Kado Pernikahan dari Diwa
9 Bab 9 : Keberadaan Wanita Lain
10 Bab 10 : Wanita Itu Bernama Dira
11 Bab 11 : Saran Diwa Nggak Mempan
12 Bab 12 : Arsenio Yudhistira
13 Bab 13 : Pemateri Itu Suami ku
14 Bab 14 : Si Merah Datang
15 Bab 15 : Kedatangan Wira
16 Bab 16 : Misi Pencarian Dira Dimulai
17 Bab 17 : Tidur Di Pelukan Mas Arsen
18 Bab 18 : Bukan Simpanan Sugar Daddy?
19 Bab 19 : Ngelabrak Luna
20 Bab 20 : Ajakan Honeymoon
21 Bab 21 : Liburan Ke Bali
22 Bab 23 : Kemunculan Dira Alisha
23 Bab 24 : Perasaan Itu Ternyata Ada
24 Bab 25 : Arsen vs Saga
25 Bab 26 : Dira Siapa Kamu Mas?
26 Bab 27 : Mantan?
27 Bab 28 : Bi Ina Kerasukan
28 Bab 29 : Rencana Berhasil
29 Bab 30 : Rencana Berhasil 2
30 Bab 31 : Aku Pemeran Pengganti Setelah Pemeran Pengganti
31 Bab 32 : Dibalik Kisah Arsen, Wira dan Dira
32 Bab 33 : Kertas Undangan
33 Bab 34 : Kertas Undangan 2
34 Bab 35 : Kalah Dengan Dekapan Mas Arsen
35 Bab 36 : Ketahuan Keke dan Gita
36 Bab 37 : Mas Azri
37 Bab 38 : Chat Penuh Kesabaran
38 Bab 39 : Pengakuan Diwa
39 Bab 40 : Maafin Aku Mas
40 Bab 41 : Wira dan Dira
41 Bab 42: Tamparan Keras
42 bab 43 : Sekakmat Arsen
43 bab 44 : Sindir
44 bab 45 : Tamparan Kakek
45 Bab 46 : Aku Ingin Kita Pisah
46 Bab 47 : Alasan Marinka
47 Bab 48 : Pelaku Utama
48 Bab 49 : Teka Teki
49 Bab 50 : Kisah Yang Sebenarnya
50 Bab 51 : Kisah Yang Sebenarnya 2
51 Bab 52 : Pertemuan Kembali
52 Bab 53 : Aku ingin mati, Mas
53 Bab 54 : Setengah Penjelasan
54 Bab 55 : Anyelir Merah
55 Bab 56 : Fakta Sebenarnya
56 Bab 57 : Surat Dari Ayah
57 Bab 58 : Ending
58 Promo Cerita Baru
59 Extra Part 1
60 Extra Part 2
61 S2 : Mimpi Yang Indah
62 S2 : Kabar Mengejutkan
63 S2 : Terjebak Diingatan Malam Itu
64 S2 : Kebohongan Kembali
65 S2 : Lonceng Tanda Bahaya
66 S2 : Pertanyaan Alea
67 S2 : Membawanya Kembali ke Rumah
68 S2 : Pipi Merah
69 S2 : Kejujuran Perceraian
70 S2 : Beri Jeda Untuk Bernapas
71 S2 : Hormon Ibu Hamil
72 S2 : Kakek
73 S2 : Diwa dan Cita-citanya
74 S2 : Fitting Gaun Pengantin
75 S2 : Tak Semudah Yang Dibayangkan
76 S2 : Azri dan Kenyataan Yang Ada
77 S2 : Kembalinya Ingatan
78 S2 : Keputusan Ada di Kamu Alea
79 S2 : End
80 Karya Baru
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 : Menikah dengan Arsenio Yudhistira
2
Bab 2 : Takut Hantu di Rumah Baru
3
Bab 3 : Gara-gara Diwa
4
Bab 4 : Kafe
5
Bab 5 : Titah Mas Arsen
6
Bab 6 : Seperti Bapak-bapak Bawa Anak
7
Bab 7 : Satu Kamar
8
Bab 8 : Kado Pernikahan dari Diwa
9
Bab 9 : Keberadaan Wanita Lain
10
Bab 10 : Wanita Itu Bernama Dira
11
Bab 11 : Saran Diwa Nggak Mempan
12
Bab 12 : Arsenio Yudhistira
13
Bab 13 : Pemateri Itu Suami ku
14
Bab 14 : Si Merah Datang
15
Bab 15 : Kedatangan Wira
16
Bab 16 : Misi Pencarian Dira Dimulai
17
Bab 17 : Tidur Di Pelukan Mas Arsen
18
Bab 18 : Bukan Simpanan Sugar Daddy?
19
Bab 19 : Ngelabrak Luna
20
Bab 20 : Ajakan Honeymoon
21
Bab 21 : Liburan Ke Bali
22
Bab 23 : Kemunculan Dira Alisha
23
Bab 24 : Perasaan Itu Ternyata Ada
24
Bab 25 : Arsen vs Saga
25
Bab 26 : Dira Siapa Kamu Mas?
26
Bab 27 : Mantan?
27
Bab 28 : Bi Ina Kerasukan
28
Bab 29 : Rencana Berhasil
29
Bab 30 : Rencana Berhasil 2
30
Bab 31 : Aku Pemeran Pengganti Setelah Pemeran Pengganti
31
Bab 32 : Dibalik Kisah Arsen, Wira dan Dira
32
Bab 33 : Kertas Undangan
33
Bab 34 : Kertas Undangan 2
34
Bab 35 : Kalah Dengan Dekapan Mas Arsen
35
Bab 36 : Ketahuan Keke dan Gita
36
Bab 37 : Mas Azri
37
Bab 38 : Chat Penuh Kesabaran
38
Bab 39 : Pengakuan Diwa
39
Bab 40 : Maafin Aku Mas
40
Bab 41 : Wira dan Dira
41
Bab 42: Tamparan Keras
42
bab 43 : Sekakmat Arsen
43
bab 44 : Sindir
44
bab 45 : Tamparan Kakek
45
Bab 46 : Aku Ingin Kita Pisah
46
Bab 47 : Alasan Marinka
47
Bab 48 : Pelaku Utama
48
Bab 49 : Teka Teki
49
Bab 50 : Kisah Yang Sebenarnya
50
Bab 51 : Kisah Yang Sebenarnya 2
51
Bab 52 : Pertemuan Kembali
52
Bab 53 : Aku ingin mati, Mas
53
Bab 54 : Setengah Penjelasan
54
Bab 55 : Anyelir Merah
55
Bab 56 : Fakta Sebenarnya
56
Bab 57 : Surat Dari Ayah
57
Bab 58 : Ending
58
Promo Cerita Baru
59
Extra Part 1
60
Extra Part 2
61
S2 : Mimpi Yang Indah
62
S2 : Kabar Mengejutkan
63
S2 : Terjebak Diingatan Malam Itu
64
S2 : Kebohongan Kembali
65
S2 : Lonceng Tanda Bahaya
66
S2 : Pertanyaan Alea
67
S2 : Membawanya Kembali ke Rumah
68
S2 : Pipi Merah
69
S2 : Kejujuran Perceraian
70
S2 : Beri Jeda Untuk Bernapas
71
S2 : Hormon Ibu Hamil
72
S2 : Kakek
73
S2 : Diwa dan Cita-citanya
74
S2 : Fitting Gaun Pengantin
75
S2 : Tak Semudah Yang Dibayangkan
76
S2 : Azri dan Kenyataan Yang Ada
77
S2 : Kembalinya Ingatan
78
S2 : Keputusan Ada di Kamu Alea
79
S2 : End
80
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!