" Mba Mayang !" seru seseorang yang tiba-tiba saja muncul membuat semua pandangan mata tertuju ke arahnya
Deg
Netra Ken langsung melesat pada sosok wanita cantik nan ayu yang ada di hadapannya, ia merasa begitu tidak asing dengan suara dan juga wajah gadis yang saat ini tengah berbicara dengan calon isteri dari sahabatnya itu walaupun dari segi penampilan sangat jauh berbeda
" Naya, kenapa kamu baru datang sekarang, sendirian lagi,di mana Nina?" tanya Mayang seraya celingak-celinguk mencari Nina
" Nina ke toilet sebentar" Jawab Freya dan tidak berapa lama Nina pun muncul
" Sorry, telat" ucap Nina seraya berdiri di samping Freya
" Iya, enggak apa-apa. ayo sini duduk!" ucap Mayang mempersilahkan duduk kepada kedua sahabatnya itu
Mayang menarik Freya untuk duduk di salah satu kursi yang masih kosong di sampingnya
" Oia, kenalkan semuanya ini Naya dan ini Nina, mereka ini adalah orang-orang yang termasuk berperan penting loh dibalik kesuksesan cafe Mayang dan juga Hotel Mahestra Ini" tutur Mayang memberitahu para sahabat calon suaminya dengan begitu bangganya
Dan hal itu tentu saja membuat Naya merasa sungkan dan malu dengan apa yang telah Mayang ucapkan tentang dirinya karena menurut Freya sendiri Mayang bisa sukses karena kemampuannya sendiri bukan karena dirinya
" Teman mu ini sangat cantik Mayang" Puji Martin
" Betul apa yang dikatakan Martin kau sangat cantik Naya, salam kenal aku Derry!" ucap Derry seraya tebar pesona
" Terima kasih, anda terlalu memuji" ucap Freya seraya tersenyum
Gery memutar matanya malas mendengar gombalan yang Martin dan Derry layangkan, dia tahu seberapa jauh sepak terjang sahabatnya itu dan tentu saja ia tidak mau kalau sampai Martin dan Derry mempermainkan Naya sahabat dari calon isterinya
" Jangan macam-macam kalian!" Ucap Gery memperingatkan Martin dan Derry
" Waww... segitu posesifnya kau Ger" Martin menatap Gery penuh selidik membuat yang ditatap mendengus kesal
" Jangan salah paham, aku hanya enggak mau kalian berbuat macam-macam dengan mereka karena kalau sampai terjadi sesuatu dengan mereka aku yang pasti kena imbasnya karena mereka itu sahabat baik calon isteri ku" terang Gery
Mayang tersenyum mendengar ucapan dari calon suaminya itu
Mayang pun lalu memperkenalkan Nina dan Naya kepada Veronica. Sikap Naya dan Nina yang supel membuat kedua gadis itupun mudah akrab begitu saja dengan Veronica
Mereka tengah asik mengobrol dan tanpa mereka sadari kalau sejak kedatangannya ada sepasang mata yang terus saja menatap ke arahnya, menatapnya penuh selidik
Apalagi setelah Mayang mengatakan kalau yang membuat teh herbal itu adalah Naya membuat pandangan Ken terus saja tertuju pada gadis tersebut
"Apa mungkin dia?" batin Ken
" Ken dari tadi aku perhatikan kau terus saja memandangi Veronica kenapa tidak langsung kau nikahi saja dari pada ditatap terus seperti itu!" ucap Derry membuat salah satu gadis yang mendengar ucapannya menoleh ke arahnya lalu melemparkan senyum sedangkan Ken sendiri terkesiap dari lamunannya
" Sepertinya Vero sudah sangat siap, bukan begitu Vero?" Derry beralih berbicara kepada Veronica
" Tentu saja" sahut Veronica tanpa malu-malu
sementara Ken sendiri memutar bola matanya malas mendengar omong kosong Derry dan juga Veronica
Sejak meminum teh herbal di cafe milik Mayang perasaan seorang Kendrick menjadi berantakan, ia bahkan seolah tidak mengenali dirinya sendiri.
Perasaan yang selama ini ia anggap sebagai cinta entah kenapa kini terasa hambar begitu saja apalagi setelah melihat sosok gadis yang ada di hadapannya saat ini, membuat ia kembali mengingat sosok gadis yang pernah ia nikahi
Deg
Jantung Ken seperti mau copot saat netranya tiba-tiba tanpa sengaja bersirobok dengan netra milik Naya gadis yang ia kenal sebagai sahabat baiknya Mayang
" Freya!" gumam Ken dalam hati
Bukan hanya Ken, gadis yang baru menyadari keberadaan Ken pun membulatkan matanya saat melihat sosok laki-laki yang sudah mengukir luka di hatinya
" Mas Ken " batin Freya
Freya dengan cepat memutuskan pandangannya dan berusaha untuk menetralkan perasaannya
" Oiya, Naya... Nina, kenalkan itu Ken dia itu calon suami aku, sebentar lagi kami akan menikah!" ucap Veronica dengan penuh rasa percaya dirinya
Jlep
Bagaikan belati langsung menancap ke hati, sakit itulah yang Freya rasakan. kekecewaannya semakin besar setelah mengetahui alasan kenapa laki-laki itu mencampakkan dirinya begitu saja
Ya wanita secantik dan berkelas seperti Veronica memang yang paling cocok bersanding dengan Ken dibandingkan dirinya yang hanya gadis desa yang miskin dan sungguh tidak sepadan dengannya
Freya dengan sekuat hati bersikap seolah Ken bukanlah siapa-siapa baginya. meskipun luka yang ia torehkan masih menganga sebisa mungkin Freya tidak ingin terlihat kalau dirinya sedang terluka
" Wahh selamat ya kalau begitu" ucap Freya dengan senyum indah yang menghiasi wajah cantiknya
" Terima kasih Naya" ucap Vero
Nina hanya diam, pandangan matanya terus menelisik wajah Freya yang menurutnya sedang menutupi sesuatu
Pandangan matanya kini beralih pada Ken yang rupanya tengah menatap Freya, gadis itu bisa dengan jelas kalau pandangan Ken bukan mengarah pada Veronica melainkan tertuju pada sahabatnya Freya
" Ken?" Gumam Nina dalam hati seraya mengingat-ingat nama yang tidak asing di telinganya
Beberapa detik kemudian Nina membulatkan matanya sempurna saat ingatannya kembali muncul tentang nama Ken yang sering ia dengar dari Iwan kakaknya dan juga nama itu yang sering di sebut oleh Freya sahabatnya
Dapat Nina lihat dengan jelas kalau saat ini Freya seperti sedang menahan air matanya, ia bisa pastikan kalau Ken yang ia lihat saat ini adalah Ken yang sama, laki-laki yang sudah membuat hidup Freya sahabat baiknya menderita
Freya sadar kalau saat ini laki-laki yang masih berstatus suaminya itu tengah menatap ke arahnya tapi dengan nama Naya gadis itu kini lebih memilih berpura-pura tidak mengenalnya
" Apa kau yang membuat teh herbal ini?" tanya Ken tiba-tiba bersuara membuat semua pandangan mata mengarah kepadanya termasuk Veronica
Dengan jantung yang berdetak tidak karuan dan terasa seperti di remas-remas, Freya pun berusaha untuk bersikap tenang dan biasa-biasa saja walaupun pada aslinya gadis itu tengah berusaha mengendalikan gejolak perasaannya dan bersikap seolah tidak mengenal sosok laki-laki bere****k yang ada dihadapannya saat ini
" Iya" Jawab Freya dengan lugas
Deg
Mendengar suara gadis yang ia kenal dengan nama Naya itu benar-benar telah mengingatkan dirinya kembali dengan sosok Freya dan entah kenapa hatinya pun begitu yakin jika gadis yang ada di hadapannya saat ini adalah Freya Kanaya gadis yang pernah ia nikahi dan hingga saat ini masih berstatus isterinya
" Apa selain dirimu ada lagi orang yang bisa meracik teh seperti mu, teh yang memiliki cita rasa yang berbeda dari biasanya?" tanya Ken dengan tatapan mata yang begitu lekat dan tajam
Derry dan Martin yang melihat tatapan tajam Ken terlihat seakan tidak terima kedua pria itu pun tidak segan menegur Ken yang memang terkenal bersikap dingin
" Ken bisa enggak bertanyanya itu biasa aja, enggak usah sedingin itu juga kali Ken" tegur Martin yang sejak pertama melihat Freya sudah terpesona dengan kecantikan naturalnya
Ken menoleh sekilas pada Martin dan menatapnya tidak suka
Martin mendengus kesal pria itu paham betul dengan sikap Ken yang paling tidak suka ditegur dan diperintah
David sendiri sang asisten semakin dibuat bingung dengan sikap Ken yang tiba-tiba mengacuhkan Veronica wanita yang setahu David masih sangat dicintai bosnya itu dan sekarang malah terlihat begitu antusias ingin mengenal sosok peracik dari teh herbal yang pernah ia minum saat berada di cafe Mayang
Freya tersenyum simpul " Kenapa anda bertanya seperti itu tuan Ken, apa teh herbal racikan aku itu mengingatkan anda dengan seseorang ?" bukan menjawab tapi Freya malah balik bertanya pada Ken
Deg
Ken tercekat, pertanyaan Freya benar-benar membuat pria itu langsung gelagapan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments