Jam menunjukkan pukul 3 dini hari tapi seorang pria di dalam sebuah kamar belum juga dapat memejamkan matanya, ia tengah menatap langit-langit kamar dengan pikirannya yang menerawang jauh entah kemana.
Pertanyaan yang begitu sulit untuk ia jawab terus terngiang-ngiang di telinganya, entah jawaban apa yang harus ia berikan kepada orang yang sudah begitu berjasa terhadapnya esok hari sebelum ia pulang kembali ke tempat asalnya
Jika bukan karena pertolongan orang itu mungkin sekarang dia sudah tidak lagi bernyawa, apakah ia harus membalas kebaikan orang tersebut dengan menikahi putrinya agar bisa membungkam mulut kotor pak Burhan yang selalu saja menghina keluarga tersebut. pertanyaan demi pertanyaan terus saja bermunculan di dalam pikirannya
Ken mendesah rasanya begitu sulit untuk menentukan jawabannya.
" Aku harus jawab apa?"
" Freya memang gadis yang baik, pintar dan juga sangat mandiri tapi aku sama sekali tidak tertarik dengannya, dia jauh sekali dari kriteria ku"
" Penampilannya sangat culun dan juga tidak memiliki daya tarik apapun jika dibandingkan dengan Sarah, ahh... dia sungguh jauh berbeda sekali bagaikan langit dan bumi"
" Sarah? duh .. kenapa aku jadi teringat lagi dengannya, ahh.... sial!"
" Aku tidak bisa menikah dengan Freya karena papa pasti akan memaksaku untuk tetap bertunangan dengan Sarah setelah aku kembali ke kota nanti, tapi_"
"akh..... aku bingung, kalau aku menolak permintaan pak Angga pasti aku akan mengecewakannya, pusing.. pusing...!" Ken mengacak-acak rambutnya sendiri dengan kasar lalu meraih bantal untuk menutupi wajahnya
Setelah berkecamuk dengan batinnya Ken pun yang merasa sudah mengantuk akhirnya terlelap juga
**
Sementara di kota lain, seorang wanita cantik nan seksi baru saja pulang dari sebuah tempat hiburan dengan penampilan yang sudah acak-acakan
" Kamu darimana saja baru pulang jam segini?"
" Jangan membuat malu mama dengan sikap kamu ini" geram seorang wanita paruh baya yang memergoki putrinya pulang tengah malam dalam keadaan yang sangat berantakan
" Sudahlah mah jangan ikut campur urusan ku, aku sudah dewasa bukan anak kecil lagi yang bisa mama atur seenaknya" marah wanita tersebut melewati mamanya begitu saja
" Sarah? sungguh keterlaluan kamu, mama bersikap seperti ini karena mama sayang sama kamu" Bentak Dina mamanya Sarah mencekal pergelangan tangan putrinya yang sudah bersikap tidak sopan dengannya
" Lepas!" Sarah menyentak tangannya hingga cekalan tangan Dina terlepas dengan kasar
" Kalau mama benar-benar sayang sama aku yaudah jangan ganggu kesenangan ku mah"
Dina mengeraskan rahangnya sungguh sikap putrinya semakin keterlaluan
" Sarah kamu ini akan segera bertunangan dengan tuan muda Kendrick, alangkah baiknya jika kamu menjaga sikap dan perilaku kamu nak, jangan membuat malu keluarga sayang" ucap Dina berusaha untuk bersikap lembut pads Putri keras kepalanya itu
" Bertunangan dengan tuan muda Kendrick? mah dia saja sudah menghilang bagaikan di telan bumi sekarang, dia pergi begitu saja mah tanpa adanya kabar berita, sudah hampir 2 bulan mah.. 2 bulan....dia sudah mencampakkan aku mah!" berang Sarah
" Tidak sayang, mama percaya tuan muda Kendrick bukan orang seperti itu, dia pasti pergi karena sibuk mengurus pekerjaannya nak"
Sarah tertawa getir " Mengurus pekerjaan kata mama, pekerjaan yang mana mah? bahkan David asisten pribadinya saja tidak mau memberitahu ku mah keberadaan atasannya itu, pasti ada sesuatu yang mereka sembunyikan dari ku mah, dia pasti sudah memiliki wanita lain mah dan mencampakkan ku!" tutur Sarah
Dina hanya tercengang mendengar penuturan putrinya, benarkah tuan muda mencampakkan putrinya, apakah karena kehilangan tuan muda Kendrick yang sudah membuat putrinya jadi suka pergi ke tempat hiburan malam dan bersikap seperti itu? Dina terus berkecamuk dengan pertanyaan-pertanyaan dalam benaknya yang membuatnya pusing sementara tanpa sadar Sarah sudah menghilang dari hadapannya
Sesampainya di dalam kamar Sarah melempar tubuhnya begitu saja ke atas kasur, kepalanya yang terasa begitu berat karena minuman yang ia teguk di tempat laknat itu membuatnya merasakan pusing yang teramat sangat hingga akhirnya ia pun terlelap begitu saja tanpa membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.
Ceklek
Pintu kamar Sarah dibuka dari luar, Dina menghela napasnya kasar melihat putrinya yang tertidur dengan bertelungkup di atas kasur tanpa membuka sepatu
" Dasar anak ini" Dina berjalan menghampirinya lalu dengan cekatan tangannya meraih sepatu yang masih bertengger di kaki putrinya
" Semoga saja tuan muda akan segera kembali sayang" gumam Dina lalu berjalan keluar kamar dan tidak lupa menutup kembali pintu kamar tersebut
Ditempat yang berbeda dan waktu yang sudah berbeda pula tuan muda Kendrick Nalendra Pramudya tengah duduk di hadapan seorang pria paruh baya dengan perasaan yang teramat tegang dan gugup, selama ini dia tidak pernah setegang itu tapi entah kenapa hari ini dia merasakan gugup yang teramat sangat.
Kata Sah kini sudah menggema di rumah kediaman Anggara , dan Kendrick pun sudah sah menjadi suami dari Freya Kanaya
Kilas balik
" Bagaimana nak Ken?" tanya pak Angga setelah mereka menyelesaikan sarapan paginya
Kendrick berusaha menelan salivanya yang terasa sangat sulit
Glek
Kendrick menarik napas dalam-dalam sebelum memberikan jawaban
Freya menundukkan wajahnya dan juga deg-degan tentunya menunggu jawaban yang akan Kendrick berikan
Setelah berpikir semalaman Kendrick pun kini sudah siap untuk memberikan jawabannya
" Baiklah pak Angga, saya bersedia menikah dengan putri bapak, Freya" sontak saja jawaban Kendrick membuat Freya yang tadinya menunduk langsung mendongak dan melihat ke arahnya
" Apa kamu yakin dengan jawaban mu itu nak Ken?" tanya pak Angga memastikan
Kendrick mengangguk pelan " Iya pak saya yakin dengan keputusan saya ini"
" Terima kasih nak Ken" Kendrick mengangguk lalu tersenyum
" Bagaimana dengan mu Freya?" kini pak Angga beralih bertanya kepada putrinya
Deg
Freya terdiam, ia nampak sedikit berpikir. Gadis itu masih bergeming bingung harus menjawab apa, Kendrick memang tampan dan juga sopan tapi dia belum begitu mengenal laki-laki yang berada di hadapannya saat ini, baru mengenal beberapa bulan dia masih merasa ragu dan belum mengenalnya lebih jauh, bagaimana jika di kota laki-laki itu sudah memiliki kekasih atau orang tuanya tidak menyukai dirinya seperti keluarga pak Burhan? sungguh perdebatan batin yang sulit Freya elakkan begitu saja
" Freya!" panggil pak Angga karena melihat putrinya yang masih diam saja
" Apa kamu masih mengharapkan nak Guntur?" tanya pak Angga lagi
Freya menggeleng pelan masih menundukkan wajahnya
" Lalu?"
Freya pun memberanikan diri untuk menatap pak Angga " Pak apakah Freya harus menikah dengan kak Ken?"
Pertanyaan yang sungguh mengejutkan pak Angga maupun Kendrick sendiri
Setelah pergulatan batin yang teramat sulit ia taklukkan kini sang gadis malah meragukannya
" Kenapa? apa kamu tidak menyukainya?" tanya pak Angga penuh selidik
" Apa kamu masih berharap nak Guntur yang menikah dengan mu?"
Freya mendesah menghela nafas kasar " Bukan seperti itu pak, Freya merasa belum begitu mengenal kak Ken, takutnya kak Ken merasa terpaksa menikahi Freya padahal di kota bisa saja kak Ken sudah punya calon isteri" jawaban Freya sungguh menampar hati Ken
Jlep
Ken membulatkan matanya, entah kenapa Freya bisa berpikir ke arah sana padahal dirinya saja berusaha untuk melupakan keinginan papanya yang memintanya untuk bertunangan dengan putri dari sahabatnya itu.
" Nak Ken?" Pak Angga menoleh ke arah Kendrick meminta penjelasan
" Jujur saya belum menikah dan tidak memiliki kekasih, saya pernah di jodohkan oleh orang tua saya tapi sebelum kejadian kecelakaan itu terjadi saya dengan calon tunangan saya namanya sarah bertengkar hebat alasannya karena apa, maaf saya tidak bisa mengatakannya karena terlalu privasi tapi yang pasti setelah pulang nanti saya akan meminta papa saya untuk membatalkannya"
" Jadi nak Ken sudah memiliki tunangan?" tanya pak Angga memastikan
" Bukan tunangan pak tapi calon tunangan dan sebelum saya datang ke desa ini kami mengalami pertengkaran hebat dan saya sudah memutuskan pertunangan itu hanya saja saya memang belum membahas hal ini dengan papa saya yang masih berada di luar negeri!" sahut Ken
Freya diam saja hanya menyimak pembicaraan pak Angga dengan Kendrick, hatinya masih meragu akan menerima atau menolaknya
" Lalu bagaimana keputusan nak Ken sekarang dan apa yang akan nak Ken lakukan?" tanya pak Angga
" Saya tidak dapat memutuskannya sendiri pak, semua saya serahkan kepada bapak dan juga Freya" jawab Ken
" Freya?" pak Angga kembali mencari jawaban dari putrinya
" Apakah kak Ken tidak memiliki hubungan dengan wanita manapun sekarang?" tanya Freya
" Tidak ada" jawab Ken
" Bagaimana kalau papanya kak Ken tidak menyetujui pernikahan kita seperti pak Burhan ?" tanya Freya
Ken menghela napasnya berat sebelum memberikan jawaban " Aku akan meyakinkannya, papa ku memang keras tapi aku yakin dia bisa menerima apapun keputusan ku" jawab Ken meyakinkan
" Aku sudah berkata jujur dan tidak ada yang aku tutup-tutupi, baik tentang keluarga ku maupun tentang wanita yang menjadi calon tunangan ku"
" Belum" ucap Freya membuat kening Ken mengkerut
" Kak Ken belum memberitahu alasan kak Ken memutuskan pertunangan kak Ken dengan wanita yang bernama Sarah itu, aku tidak mau kalau nantinya malah terjadi kesalahpahaman dan dituduh menjadi perusak hubungan orang" terang Freya
" Aku sebenarnya enggan menceritakan ini tapi baiklah apa boleh buat jika kau ingin tahu aku akan mengatakannya"
Kendrick terdiam sesaat lalu mulai menceritakan alasan yang membuat Ken memutuskan membatalkan pertunangannya
" Bagaimana?" tanya Ken pada Freya " Apa kau sudah mengerti sekarang?" Freya mengangguk
" Lalu apa keputusan mu sekarang?"
" Aku serahkan semuanya pada bapak, jika menurut bapak memang ini yang terbaik aku hanya bisa mengikut saja?"
" Jadi kamu bersedia nak menikah dengan nak Ken?" tanya pak Angga
"Iya pak, Freya percaya dengan pilihan bapak!" ucap Freya
" Terima kasih sayang, semoga kalian bahagia selalu ya nak" doa pak Angga
" Amin!" jawab Freya dan Ken bersamaan
Kilas balik selesai
Acara pernikahan yang digelar cukup sederhana itu berjalan dengan khidmat.
Guntur yang datang ke rumah pak Angga pun sempat terkejut dengan acara pernikahan Freya dan Kendrick yang digelar secara dadakan itu.
Awalnya Guntur tidak percaya mendengar kabar tentang pernikahan Freya, karena merasa penasaran ia pun memberanikan diri untuk datang ke rumah pak Angga dan betapa sakitnya hati Guntur yang menyaksikan sendiri gadis yang selama ini bertahta di hatinya kini sudah menjadi milik orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments