Lambayan tangan gadis itu terlihat begitu berat, melepas kepergian seorang pria yang baru kemarin menyandang status sebagai suaminya.
" Jaga dirimu baik-baik" pesan Ken pada Freya saat hendak menaiki mobil bersama Iwan yang di pinta pak Angga untuk mengantarkan Ken pulang ke kota
" Iya mas, jangan lupa menghubungi ku setelah sampai"
" Iya, aku pamit "
" Iya mas, hati-hati ya" Freya meraih tangan Ken menyalami dengan takzim
Setelah berpamitan kepada Freya dan juga pak Angga, Ken memasuki mobil yang dikemudikan oleh Iwan dan mobil pun akhirnya melaju meninggalkan pekarangan rumah pak Angga
" Freya!" panggil Bu Seno tetangga dekat Freya
" Iya bu Seno ada apa?" tanya Freya
" Emm... apa suami kamu beneran akan pulang ke kota?" tanyanya
" Iya bu" jawab Freya dengan jujur
" Apa kamu tidak takut kalau suami kamu pergi begitu saja tanpa mengajak kamu pulang?"
" Takut apa Bu?"
" Ya takut suami kamu tidak kembali lagi"
Freya tersenyum " Bu jika mas Ken benar-benar jodoh saya, mau sejauh apapun dia pergi saya percaya dia pasti akan kembali pulang tapi jika memang mas Ken bukan jodoh saya, walaupun dia berada di dekat saya sekalipun kami bisa saja berpisah, jadi semuanya hanya bisa saya kembalikan lagi kepada Allah bu"
" Jodoh, maut itu adalah takdir yang sudah digariskan oleh Allah, kita tidak bisa memaksakan apa yang sudah menjadi ketentuannya" tutur Freya membuat bu Seno terdiam membenarkan ucapan Freya
Setelah berbicara panjang lebar akhirnya Freya pamit masuk ke dalam rumahnya
____
" Kenapa kamu tega meninggalkan Freya begitu saja setelah menikahinya?" ketus Iwan berbicara tanpa menoleh
" Ada banyak hal yang tidak bisa aku jelaskan padamu tapi yang jelas ini semua aku lakukan untuk kebaikan Freya sendiri" sahut Ken
" Dari mana kamu tahu kalau ini yang terbaik untuk Freya?"
Ken terdiam sejenak lalu menghembuskan nafasnya kasar
" Aku tidak perlu menjawab pertanyaan mu" sahut Ken membuat Iwan mendengus kesal
Setelah hampir 2 jam perjalanan tiba-tiba saja di pertengahan jalan mobil yang dikendarai Iwan dan Ken mogok
Ken memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya sementara Iwan berusaha untuk memperbaiki mobilnya
Saat hendak memberhentikan taksi Ken dikejutkan dengan mobil hitam yang tiba-tiba saja berhenti di depannya, Ken bernapas lega karena tahu siapa orang yang berada di balik kemudi mobil tersebut
" Tuan Ken akhirnya saya menemukan anda" ucap seorang pria yang kini sudah berada di hadapannya seraya membungkukkan badannya memberi hormat
David yang merupakan asisten pribadi Ken merasa begitu lega setelah beberapa bulan melakukan pencarian akhirnya membuahkan hasil
Ken kini sudah kembali ke jati dirinya yang asli terlihat tegas dan dingin
Sepanjang perjalanan Ken hanya diam tidak ada satu pun kata yang terucap dari bibirnya walaupun sebenarnya David begitu merasa penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada atasannya itu sampai menghilang tanpa kabar tapi laki-laki itu berusaha menahan diri untuk tidak bertanya
Kendrick memerintahkan David untuk mengantarkannya pulang ke Mension miliknya
Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya mobil yang membawa Kendrick pun sampai di kediamannya.
Langkah tegas Ken disambut oleh beberapa pelayan yang bekerja di Mension tersebut, David pun menyusul berjalan di belakangnya
" Ke ruang kerja ku sekarang!" tegas Ken membuat David mengekornya berjalan menuju ruang kerja yang berada di lantai bawah Mension tersebut
Setelah berada di dalam ruang kerjanya Kendrick pun langsung bertanya pada David tentang keadaan perusahaan selama dia tidak ada, dan dia juga tidak lupa menanyakan tentang kabar Sarah wanita yang menjadi calon tunangannya itu
David dengan lugas menjelaskan semua pertanyaan yang diberikan sang atasan, dia juga menceritakan sikap buruk Sarah selama ini
Kendrick tersenyum tipis merasa lega karena apa yang menjadi keputusannya tidaklah buruk, menikahi gadis desa yang begitu polos dan membuang wanita cantik tapi penuh dengan kepalsuan
" Kau boleh pulang!" titah Ken yang langsung beranjak pergi meninggalkan David begitu saja
Ken melangkah menuju kamarnya dan saat hendak menaiki anak tangga seorang pria paruh baya menyapanya
" Tuan" ucap seorang pria paruh baya membungkukkan badan memberi hormat kepada Ken
Kendrick menghentikan langkahnya dan menatap datar pria yang berdiri di hadapannya
" Ada apa pak Jul?"
" Apa tuan ingin saya siapkan makan malam?" tanya pak Jul yang bekerja sebagai kepala pelayan di Mension tersebut
" Ya" singkat Ken
" Baik tuan" Ken pun langsung melanjutkan langkahnya menuju kamar yang sudah beberapa hari ia tinggalkan.
Ceklek
Ken merasa begitu merindukan kenyamanan tempat tidurnya " Rasanya nyaman sekali" gumam Ken mendaratkan bokongnya di tepi tempat tidur
Karena merasa tubuhnya lengket Ken pun beranjak dari tempat tidurnya dan langsung menuju kamar mandi
Setelah selesai mandi Ken langsung turun kelantai bawah untuk makan malam setelahnya baru ia kembali ke kamar untuk beristirahat.
Beberapa hari berlalu Kendrick pun sudah kembali mengurus perusahaannya dan ia kini tengah sibuk dengan pekerjaan yang beberapa hari ia tinggalkan
Kendrick pun sudah menghubungi papanya dan mengatakan kalau dia sudah membatalkan acara pertunangannya dengan Sarah, awalnya papanya menentang tapi setelah Ken memberikan alasannya tuan Pramudya pun langsung mencari tahu kebenarannya dan pria paruh baya itupun merasa kecewa dengan Sarah wanita yang ia jodohkan dengan putra satu-satunya itu
Sebulan berlalu
Freya masih belum mendapatkan kabar dari sang suami, hatinya dilanda keresahan tapi sebisanya gadis itu berusaha untuk bersikap tenang.
Karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya Ken benar-benar lupa memberi kabar kepada Freya, pikirannya hanya satu yaitu fokus ingin segera menyelesaikan pekerjaannya yang begitu menumpuk
Pak Angga sendiri merasa sangat bersalah pada sang putri, pria paruh baya itupun sungguh merutuki kebodohannya yang bisa-bisanya ia percaya begitu saja pada pria asing yang ditolongnya.
Walaupun Ken belum menyentuh putrinya tapi status Freya yang ditinggal pergi suaminya setelah sehari pernikahannya menjadi buah bibir di desa tersebut terutama pak Burhan yang tidak pernah suka dengan keluarga Freya
" Freya, apa tidak sebaiknya kamu susul saja suami kamu ke kota?" tanya pak Angga yang merasa sangat bersalah kepada putrinya karena telah menikahkan pada pria yang salah
Pak Angga merasa sedih karena laki-laki yang sudah menikahi putrinya dan berjanji akan kembali menjemput Freya hingga berbulan-bulan lamanya pria itu bahkan tidak sekalipun memberinya kabar berita, bak hilang di telan bumi
" Kota itu luas pak, Freya mau cari mas Ken kemana?" tanya Freya yang memang tidak tahu sama sekali tentang siapa suaminya dan dimana rumahnya
Freya bahkan sudah bertanya pada Iwan yang dulu mengantarkan Ken pulang ke kota tapi laki-laki itu pun tidak tahu alamat tinggal Ken karena ia hanya mengantarkannya sampai pertengahan jalan saja
Guntur yang juga sudah menikah dengan gadis yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya turut merasa prihatin dengan nasib wanita yang masih tersemat di dalam hatinya itu tapi tidak dengan papanya, pria paruh baya itu justru semakin menjadi memperolok dan mengejek pak Angga dan Freya
Karena merasa tertekan dengan gunjingan para tetangga yang hampir setiap mengatakan hal yang tidak-tidak tentang putrinya membuat pak Angga akhirnya jatuh sakit.
Kesedihan Freya ditinggalkan sang suami sebisanya masih dapat ia tahan tapi kepergian orang yang begitu sangat berarti di dalam hidupnya membuat gadis setegar dan sekuat Freya akhirnya rapuh
Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit pak Angga pun akhirnya menghembuskan napasnya yang terakhir dan hal itu tentu saja membuat Freya dilanda kesedihan yang teramat dalam
" Freya kamu yang sabar, ikhlaskan bapak " Ucap Iwan berusaha menguatkan Freya yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri
Setelah acara pemakaman pak Angga, Freya terlihat murung dan tentu saja membuat orang-orang yang cukup dekat dengannya merasa khawatir
" Freya, mungkin ini adalah yang terbaik untuk bapakmu, dia sudah tidak lagi merasakan sakit. kamu yang ikhlas Freya agar bapakmu bisa tenang disana" ucap Nina sahabat Freya yang baru pulang dari kota dan langsung datang ke rumah Freya setelah gadis itu mendapat kabar dari sang kakak jika bapaknya Freya sahabatnya meninggal dunia
" Aku udah enggak punya siapa-siapa lagi Nina" ucap Freya disela Isak tangisnya
" Siapa bilang, masih ada aku Freya, mas Iwan dan juga ibu sama bapak yang sayang sama kamu" ucap Nina berusaha menghibur sahabat satu-satunya yang ia miliki di desa itu
" Benar apa yang dikatakan Nina, kamu tidak sendirian Freya, masih ada kami. anggap saja kami ini orang tua kamu sendiri, hem!" ucap bu Nani orang tua Iwan dan Nina
Meskipun keluarga Nina menyambutnya dengan baik tapi tetap saja hati wanita itu begitu rapuh setelah mendapatkan cibiran dan hinaan dari nyinyiran para tetangga yang tidak menyukai dirinya.
kalau dulu ia masih tetap tersenyum menghadapi setiap hinaan dan omongan pedas terhadap dirinya karena ada pak Angga yang harus ia jaga hatinya dan tidak ingin terlihat rapuh dimata laki-laki yang teramat berharga didalam hidupnya itu tapi setelah bapaknya sudah tidak ada kekuatan yang ia miliki selama ini untuk tetap tegar seketika hilang begitu saja
Freya sangat terpuruk bahkan ia pun sudah tidak lagi memikirkan keberadaan Ken laki-laki yang sudah mencampakkan dirinya begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments