" Pak!" seorang gadis masuk menghampiri keduanya dengan senyum ramahnya
Pak Angga dan Ken menoleh ke sumber suara saat Freya berjalan menghampiri keduanya
" Cantik tapi cupu!" batin Ken
" Nak Ken perkenalkan ini putri bapak namanya Freya dan Freya kenalkan ini nak Kendrick " ucap pak Angga memperkenalkan putrinya
" Freya ini yang sudah membantu bapak mengobati luka nak Ken" lanjutnya
" Hai... terima kasih karena sudah mengobati ku" ucap Ken
" Iya sama-sama" Sahut Freya
" Bagaimana lukanya, apa masih terasa sangat sakit?" tanya Freya
" Hemm... rasanya sakit sekali dan aku tidak bisa bangun tubuhku terasa kaku!" Tutur Ken mengatakan apa yang dia rasakan
" Lukanya masih basah, jika terlalu banyak bergerak lukanya akan kembali terbuka"
" Sebaiknya sekarang kamu makan dulu setelah itu minum obatnya, aku akan membantumu meninggikan bantalnya agar kamu bisa sedikit bersandar, tahan sedikit ya!" ucap Freya dengan suara yang begitu lembut
Freya mendekat ke Ken, tangannya terulur untuk membantu Ken meninggikan sedikit bantalnya agar Ken bisa bersandar dan pak Angga pun dengan cekatan langsung membantu sang putri mengangkat sedikit tubuh Ken dengan sangat hati-hati
" Akh..." pekik Ken
" Maaf... maaf...." ucap Freya " Sakit banget ya?" Freya merasa bersalah
" Tidak... tidak apa-apa hanya sakit sedikit" sahut Ken
Freya pun menyuapi Ken dengan telaten, setelah selesai makan ia pun memberinya obat penghilang nyeri dan ramuan khusus yang ia buat sendiri
Setelah selesai mengobati dan membersihkan luka Ken, Freya pun keluar dari kamar tersebut karena pak Angga pun sudah pergi sedari tadi ke perkebunan miliknya jadi Freya pun merasa risih sendiri berada di dalam satu ruang dengan seorang laki-laki
"Aku akan keluar sebentar, apa kamu butuh sesuatu sebelum aku pergi?" tanya Freya sebelum pergi
" Tidak ada, aku mau istirahat saja"
" Baiklah kalau begitu"
Freya pun keluar rumah untuk pergi ke pasar, walaupun sedikit berat meninggalkan Ken sendirian tapi mau bagaimana lagi karena semua kebutuhan dapur sudah habis
" Freya!" panggil seseorang yang melihat Freya baru saja keluar dari pasar dan hendak menaiki mobil angkot
Freya yang merasa namanya di panggil pun menoleh
" Mas Guntur!" gumam Freya
Pria yang bernama Guntur pun setengah berlari menghampiri Freya
" Hai.. Freya apa kabari?" sapa Guntur setelah berada di dekat Freya
" Alhamdulillah baik mas, emmm... mas Guntur sendiri bagaimana kabarnya?" tanya Freya yang sedikit gugup berada di jarak yang cukup dekat dengan Guntur
" Kabar mas juga baik" jawab Guntur dengan terseyum tipis membuat Freya sedikit salah tingkah apalagi Guntur tak berhenti menatapnya
" Emmm.... mas Guntur sedang apa di pasar? enggak pergi kerja?" tanya Freya basa basi
" Kerja, tapi agak siangan karena mas harus mengontrol pekerja mas yang ada di pasar" jawab Guntur
" Pekerja mas?" Freya mengerutkan keningnya
" Iya, mas buka toko sembako di pasar ini dan sebelum berangkat kerja mas ingin melihat kondisi toko mas dulu" sahut Guntur
" Wah mas Guntur semakin hebat saja ya, selain punya pabrik konveksi mas Guntur juga punya toko sembako" puji Freya
" Ah... bisa saja kamu Freya, itu kan usah keluarga jadi tidak ada yang bisa di banggakan" ucap Guntur
" Ya sama saja mas, kalau mas tidak pandai mengelolanya semua tidak akan bisa sesukses ini, tapi berkat kehebatan dan kemampuan mas Guntur pabrik dan toko sembako mas semakin maju kan" tutur Freya
" Sudahlah Freya jangan bahas itu lagi, kamu membuat mas besar kepala saja nantinya di puji-puji terus seperti itu" gelak Guntur
" Bukan muji tapi itukan faktanya mas"
" Terserah kamu saja lah Freya, oiya kamu mau kemana? apa sudah mau pulang?" tanya Guntur mengalihkan pembicaraan
" Iya mas, aku mau pulang"
" Bagaimana kalau mas antar?"
Freya tersenyum " Tidak usah mas, nanti hanya akan merepotkan mas Guntur saja apalagi mas Guntur juga kan harus berangkat ke pabrik" tolak Freya secara halus
" Tidak apa-apa, soal ke pabrik itu bisa diatur, lagi pula itu kan pabrik milik keluarga mas sendiri!" ucap Guntur seraya tersenyum
" Jangan seperti itu mas, tidak baik menyepelekan sebuah pekerjaan walaupun milik keluarga sendiri, jadilah contoh yang baik buat para karyawan mas" tutur Freya
" Iya.... iya... terima kasih sudah mengingatkan, Tapi bagaimana dengan kamu Freya?"
" Mas Guntur tenang saja, aku bisa pulang sendiri kok mas, tidak usah repot-repot mengantarkan aku pulang, aku sudah biasa pulang pergi sendiri "
Guntur tersenyum rasa kagumnya pada sosok wanita yang ada di hadapannya saat ini semakin besar saja
" Walaupun Freya selalu berpenampilan sederhana dan tidak pernah bersolek tapi banyak pemuda desa yang mengangumi kecantikan natural seorang Freya Kanaya
" Ya udah kalau begitu kamu hati-hati ya Frey"
" Iya mas"
Keduanya pun berpisah dan Freya pun sudah naik ke dalam mobil angkot yang sejak tadi di tunggunya
Sesampainya di rumah Freya melihat mobil milik bapaknya sudah ada di pekarangan.
" Assalamualaikum!" ucap Freya saat sampai di depan rumah
" Wa'alaikum salam" sahut Pak Angga yang tengah duduk di teras sambil meminum kopi
" Kamu baru pulang dari pasar Frey?" tanya Pak Angga
" Iya pak, stok makanan kita sudah habis jadi Freya pergi ke pasar " pak Angga mengangguk mengerti
" Freya masuk dulu ya pak" pamit Keyra yang di angguki oleh Pak Angga
Freya masuk ke dalam rumah dan membawa kantong belanjaannya ke dapur setelah itu ia memasukkan sebagian belanjaannya ke dalam kulkas dan sebagian lagi ia olah untuk dimasak
Setelah selesai dengan kegiatannya di dapur Freya masuk ke dalam kamarnya untuk bersih-bersih, setelah selesai ia pun kembali ke dapur untuk menyiapkan makan siang Ken
Tok
Tok
Tok
" Masuk!" teriak Ken dari dalam kamar
" Bagaimana keadaan mu sekarang?" tanya Freya seraya meletakkan nampan yang ia bawa ke atas nakas
" Alhamdulillah, sudah jauh lebih baik" sahut Ken
" Syukurlah kalau begitu, ini aku membawakan makan siang untuk mu setelah itu minum obatnya" tutur Freya
" Iya"
" Aku bisa makan sendiri" tolak Ken saat Freya ingin kembali menyuapinya
" Baiklah, jika sudah selesai jangan lupa minum obatnya"
" Iya"
" Aku keluar dulu, jika butuh apa-apa panggil saja aku ada di ruang sebelah"
" Iya, terima kasih"
" Sama-sama" Sahut Freya lalu keluar dari kamar tersebut
" Gadis itu baik dan pintar tapi sayang penampilannya sangat kampungan" gumam Ken menatap punggung Freya yang menghilang di balik pintu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments