Acara pertunangan

Semenjak meminum teh di cafe Mayang, pikiran Kendrick kini menjadi sedikit kacau, pria itu bahkan lebih banyak diam membuat David sang asisten merasa heran dengan perubahan yang terjadi pada atasannya itu bahkan dering ponselnya pun yang tertera jelas nama Veronica pun ia abaikan begitu saja

" Teh itu rasanya sama persis, apakah mungkin_?" tanya Ken dalam hati pikirannya menjadi melayang ke beberapa bulan yang lalu saat seorang gadis berkuncir dua membuatkan teh herbal yang rasanya masih sangat jelas terasa di ingatannya

" Tuan!" panggil David saat melihat atasannya itu terlihat melamun

" Ada apa?" tanya Ken yang tersentak dari lamunannya

" Ada undangan dari tuan Gery tuan" ucap David memberitahu

" Undangan apa?" tanya Ken

" Acara pertunangan tuan Gery dengan putri dari CEO Mahestra" terang David

" Putri CEO Mahestra?"

" Iya tuan"

Ken mencoba mengingat kembali sosok putri dari pemilik perusahaan Mahestra grup itu.

Malam hari di acara pesta pertunangan Bahri seorang anak dari pengusaha batu bara yang merupakan sahabat baik Ken, seorang gadis nampak sedikit sibuk membantu para pelayan dan juga para koki di dapur restoran yang ada di hotel tersebut.

Para tamu pun semakin banyak yang hadir membuat gadis itu semakin sibuk membantu menghidangkan makanan dan juga minuman

Acara berjalan begitu lancar dan juga cukup meriah, para tamu undangan pun merasa sangat puas dengan hidangan yang disajikan apalagi para penikmat teh yang memang khusus di sediakan oleh anak pemilik hotel tersebut sebagai jamuan penutup tamu VVIP

Nina yang dipercayakan sebagai penanggung jawab hidangan tersebut oleh sang atasan dengan langkah panjang menghampiri Freya

" Naya!" panggil Nina pada sahabatnya itu

" Iya Nin" sahut Freya

Nina memberikan paper bag pada Freya membuat gadis itu menatap bingung

" Ini apa?" tanya gadis itu polos

Nina menghela napas " itu gaun, ayok ikut aku ke ruang ganti" Nina menarik tangan Freya

" Tunggu dulu, aku mau ambil tas ku " Ucap Freya melepaskan tangan Nina

Setelah mengambil tasnya Freya pun mengikuti langkah Nina masuk ke dalam salah satu kamar yang memang khusus disediakan untuk mereka berdua

" Cepat ganti bajumu dengan gaun itu!" seru Nina saat melihat Freya tengah mengamati gaun yang tadi diberikan Nina

" Gaun ini bagus banget"

" Itu pemberian Mayang, dia ingin kita juga turut hadir di acara pertunangannya setelah hidangan semua tersaji dengan baik" tutur Nina menjelaskan

" Apakah aku harus memakai gaun ini ?"

"Tentu saja "

" Aku tidak terbiasa, lagipula gaun ini terlalu bagus untuk ku"

Nina memutar bola matanya malas " Apa kamu mau menghampiri Mayang dengan pakaian mu itu?" Nina menatap Freya dari ujung kaki sampai ujung kepala

" Aku tidak terbiasa datang ke acara besar seperti ini aku takut membuat Mayang malu" ucap Freya

" Kamu itu tidak sepolos itu Frey, aku tahu kemampuan kamu. Hanya untuk sekedar menghadiri pesta saja tidak akan membuat seorang Freya Kanaya menciut keberaniannya" tutur Nina

Freya menghela napas berat " Bukan begitu, entah kenapa aku merasa perasaan ku saat ini tidak enak"

Nina menatap serius Freya " Kamu sakit Frey?" tanya Nina yang menjadi khawatir dengan keadaan sahabatnya itu

Freya menggeleng " Tidak, aku baik-baik aja kok cuma enggak tahu kenapa perasaan aku aja yang enggak enak, aku takut terjadi sesuatu" ucap Freya mengutarakan apa yang dia rasakan

" Itu mungkin hanya perasaan kamu aja, udah jangan terlalu di pikirkan. sekarang cepat ganti baju sana!"

Setelah keduanya berganti baju dan sedikit memberikan polesan tipis di wajah mereka, dengan langkah anggun Freya dan Kanaya masuk ke dalam ballroom untuk memberikan selamat kepada atasan sekaligus sahabat mereka.

Nina dan Freya yang melihat Mayang tengah berbincang dengan tunangannya dan juga rekan bisnis tunangannya berjalan dengan anggun menghampiri ketiganya

" Mba Mayang selamat ya!" ucap Freya memberikan selamat kepada bos sekaligus orang yang sudah menganggap Freya seperti adiknya sendiri

" Terima kasih ya Freya, Nina!" ucap Mayang Setelah keduanya mengucapkan selamat

" Oiya, kenalkan Naya ini mas Gery tunangan aku dan mas Gery kenalkan ini Naya sahabat aku mas, kalau Nina aku rasa kamu sudah mengenalnya" Mayang memperkenalkan Freya pada tunangannya sedangkan Nina gadis itu jelas sudah cukup mengenal Gery karena selain tunangan Mayang, Gery juga sering wara wiri datang ke hotel tersebut setiap kali mengadakan pertemuan dengan rekan bisnisnya

Gery nampak terkesan berkenalan dengan gadis secantik Freya, apalagi yang dia tahu dari Mayang gadis itulah yang telah banyak membantu Mayang dalam mengembangkan cafenya sampai sebesar itu berkat teh herbal yang diraciknya

" Senang bisa berkenalan dengan mu Naya" ucap Gery

Freya tersenyum "Saya juga senang bisa berkenalan dengan orang sehabat pak Gery" ucap Freya " Dan selamat atas pertunangannya pak Gery" ucap Freya

" Kok pak sih, panggil saja mas biar lebih akrab" ucap Gery dan Freya yang merasa tidak enak langsung menoleh pada Mayang

" Iya Nay, panggil mas aja biar lebih akrab" Mayang pun tidak mempermasalahkan panggilan Freya kepada tunangannya itu

" Jangan seperti itu mba, rasanya kurang sopan saja panggil mas dengan tunangan atasan sendiri, apalagi pak Gery itukan pengusaha hebat " ucap Freya yang merasa risih sendiri memanggil tunangan atasannya dengan sebutan mas

" Itu tidak masalah Nay, lagipula kamu itukan bukan cuma pegawai aku tapi juga sahabat aku" ucap Mayang

" Sudahlah sayang tidak apa-apa, senyaman Naya aja mau memanggil aku apa, tidak usah membuatnya merasa tidak enak seperti itu" ucap Gery yang tidak ingin membuat Freya tidak enak hati padanya

Tanpa mereka sadari pria yang tengah berdiri di samping Gery sedari tadi terus saja menatap intens wajah cantik gadis yang tengah berbicara dengan rekan bisnisnya itu, senyum pun tersungging di bibirnya

Melihat cara pandang pria yang berdiri di samping Gery pada Freya dengan tatapan memuja membuat Nina yang sedari tadi memperhatikan keduanya pun menjadi risih sendiri, Nina yang dapat merasakan ketidaknyamanan Freya yang diperhatikan terus oleh laki-laki tersebut langsung mengajak Freya pergi dari hadapan mereka

" Mayang, pak Gery sekali lagi selamat ya atas pertunangan kalian, kami mohon undur diri dulu ya " Ucap Nina yang langsung menarik tangan Freya

Nina dan Freya kini tengah menikmati hidangan yang sudah di sajikan di atas meja

" Nin!" panggil Freya

" Apa?" sahut Nina seraya menikmati makanannya

" Kamu kenal enggak dengan pria yang berdiri di samping pak Gery ?" tanya Freya

" Kenapa memangnya kamu naksir?" tanya Nina yang langsung mendapatkan tepukan di lengannya dari Freya

.

" Kalau ngomong suka asal ih ngeselin" ketus Freya membuat Nina tergelak di buatnya

" Ya terus kalau enggak naksir ngapain nanya-nanya?" Nina menghentikan makannya dan menatap Freya

" Aku cuma nanya aja, karena aku risih dengan tatapan laparnya itu" jawab Freya

Nina tergelak " Dia naksir kali sama kamu" goda Nina membuat Freya bergidik ngeri

" Ih jangan sampai deh"

Nina semakin tergelak mendengar ucapan freya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!