Kendrick dan Freya sudah sah menjadi pasangan suami isteri, dan status pernikahan mereka pun sudah diketahui oleh warga desa setempat.
" Nak Ken!"panggil pak Angga saat Ken hendak masuk kedalam rumah setelah semua tamu yang datang meninggalkan kediaman pak Angga
"Iya pak" sahut Ken
" Duduk dulu bapak ingin bicara sebentar" ucap pak Angga
" Iya pak" Ken pun mendudukkan dirinya di kursi rotan yang berada di teras rumah
" Nak Ken, terima kasih karena Nak Ken sudah bersedia menikah dengan putri bapak" ucap pak Angga
" Tidak perlu berterima kasih pak, apa yang saya lakukan tidak sebanding dengan apa yang sudah bapak dan Freya lakukan kepada saya, sampai kapan pun saya tidak bisa membalas kebaikan bapak dan Freya" tutur Ken
Freya yang mendengar ucapan Ken memejamkan matanya, rasanya begitu sesak saat mendengar kata-kata yang Ken ucapkan yang secara tidak langsung menikahi dirinya hanya untuk balas budi.
" Freya kini sudah menjadi tanggung jawab nak Ken, bapak berharap nak Ken bisa menjaga dan melindungi Freya putri bapak satu-satunya" ucap pak Angga
"Tolong bahagiakan Freya dan jangan pernah menyakiti hatinya " lanjutnya
" Iya pak, saya tidak bisa berjanji tapi saya akan berusaha untuk membahagiakan Freya" ucap Ken
" Bapak percaya pada nak Ken, bapak yakin nak Ken pasti bisa memberi kebahagiaan kepada Freya"
" Saya akan berusaha pak"
" Jika suatu hari nanti nak Ken sudah tidak sanggup lagi, tolong kembalikan Freya dengan cara baik-baik nak Ken, jangan sakiti dia, jangan buang putri bapak, kembalikan saja pada bapak" ucap pak Angga membuat Freya yang mendengar ucapan pak Angga di balik pintu terhenyak
" Saya akan berusaha melakukan yang terbaik untuk Freya pak" ucap Angga meyakinkan
" Terima kasih nak Ken" ucap pak Angga dan Ken hanya menanggapi dengan tersenyum
"Pak, sebelumnya saya minta maaf, karena besok saya minta izin untuk pulang ke kota " ucap Ken
" Apa nak Ken akan mengajak Freya?" tanya pak Angga
" Maaf pak, saya belum bisa membawa Freya ke kota karena masih banyak hal yang harus saya urus terlebih dahulu di sana, saya takutnya jika Freya ikut sekarang nanti yang ada Freya akan merasa kesepian dan tidak nyaman tinggal di sana" tutur Ken
" Saya ingin mengurus pembatalan pertunangan saya terlebih dahulu pak dan membicarakan semuanya pada papa saya selain itu saya juga harus mengurus pekerjaan-pekerjaan saya yang sudah beberapa bulan ini saya tinggalkan"
" Jika Freya ikut nanti yang ada Freya bosan karena saya pasti akan sangat sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan saya pak" lanjutnya lagi
" Lalu? apa nak Ken akan meninggalkan Freya begitu saja?" pak Angga merasa kecewa karena Ken tidak ingin mengajak Freya pulang bersamanya walaupun Ken sudah panjang lebar menjelaskan tetap saja sebagai orang tua pria paruh baya itu takut putrinya di campakkan begitu saja
" Maafkan saya pak, setelah urusan di kota sudah beres, saya pasti akan kembali lagi untuk menjemput Freya" jawab Ken
" Berapa lama?"
" Saya juga tidak tahu pastinya pak, tapi sebisanya saya akan usahakan secepatnya " jawab Ken
" Jangan biarkan putri bapak menunggu terlalu lama tanpa kepastian nak Ken" ucap pak Angga
" Saya usahakan secepatnya untuk menjemput Freya pak, setelah urusan saya selesai saya pasti akan menjemput Freya" ucap Ken meyakinkan
" Apa nak Ken akan pulang besok? tidak menunggu sampai beberapa hari dulu baru pulang ke kota?" tanya pak Angga yang merasa kasihan pada putrinya
" Saya rasa lebih cepat lebih baik pak, karena saya sudah terlalu lama meninggalkan pekerjaan saya" sahut Ken
" Tapi masa baru sehari menikah nak Ken sudah akan meninggalkan Freya begitu saja, apa kata tetangga nanti" ungkap kekecewaan pak Angga terhadap Ken
" Pak jangan bicara seperti itu, kita tidak boleh memaksa mas Ken, jangan memberatkan mas Ken, apa pun keputusan mas Ken mungkin itu memang keputusan yang terbaik pak" ucap Freya yang tiba-tiba muncul seraya membawakan dua cangkir teh herbal khusus buatan Freya
" Tapi bagaimana dengan kamu Freya?" tanya pak Angga menatap sendu putri kesayangannya itu
" Freya baik-baik saja pak, Freya tidak jadi masalah pak jika memang mas Ken harus pergi besok karena Freya yakin keputusan ini sudah dipikirkan matang-matang oleh mas Ken sebelumnya?" gadis itu tersenyum walaupun di dalam hatinya ada rasa nyeri yang menggerogoti
" Maafkan aku Freya!" ucap Ken merasa tidak enak hati pada gadis yang baru beberapa jam ia nikahi
Freya tersenyum " Tidak apa-apa mas, aku mengerti bagaimana posisi mas saat ini " ucap Freya yang sudah mengganti panggilannya pada Ken
Ken pun tersenyum tipis mendengar panggilan Freya terhadapnya dan ada rasa bangga dengan sikap dewasa Freya tapi dia tidak mungkin bisa membawa Freya ikut bersamanya begitu saja
" Aku akan usahakan secepatnya kembali" ucap Ken dan Freya mengangguk pelan
_____
Di dalam kamar keduanya kini terlihat canggung, terlebih lagi Freya.
" Maafkan aku Freya" ucap Ken yang tengah duduk di tepi tempat tidur
" Mas tidak perlu meminta maaf terus menerus seperti itu, aku sudah katakan bukan kalau aku mengerti dengan posisi mas Ken saat ini, jadi jangan lagi merasa bersalah, aku percaya mas Ken pasti akan kembali menjemput ku, dan aku akan menunggu sampai waktu itu tiba mas" tutur Freya
" Terima kasih karena sudah percaya pada ku "
" Sebagai seorang isteri aku harus percaya pada suamiku sendiri bukan?" ucap Freya membuat hati Ken tiba-tiba terasa menghangat
" Sudah malam sebaiknya mas Ken tidur"
" Iya, kamu juga sebaiknya istirahat"
" Hemm" jawab Freya seraya mengangguk pelan
" Besok berangkat ke kota jam berapa?" tanya Freya
" Besok aku pergi pagi-pagi, aku akan berangkat jam 6 " Freya mengangguk pelan
"Ya sudah kalau begitu sebaiknya mas tidur sekarang"serunya
" Jika aku tidur, apa kamu tidak akan merasa kecewa jika kita tidak melakukan emmm_" Ken tidak melanjutkan Kata-katanya, merasa grogi sendiri
Freya yang mengerti arah pembicaraan Ken sontak saja matanya membulat sempurna dan bersemu, ia menjadi salah tingkah karena malu membahas sesuatu yang masih awam baginya walaupun tidak munafik ia pun mengerti apa yang seharusnya mereka lakukan di malam pertama
Freya menutupi rasa groginya dengan tersenyum " Untuk saat ini aku tidak akan menuntut mas menjalani kewajiban mas sebagai suami, begitu pun mungkin sebaliknya, jadi mas tidak perlu merasa tidak enak hati karena akupun tahu batasan ku mas"Mendengar ucapan Freya, Ken merasa sedikit tertampar
" Kenapa kamu bicara seperti itu?"
Freya tersenyum getir " Mas Ken, aku tahu mas Ken menikahi ku hanya karena mas Ken merasa kasihan dan merasa hutang budi kan?"
Jlep
Ken terhenyak mendengar pertanyaan Freya yang sampai memiliki pikiran sejauh itu, walaupun tidak menapik apa yang dikatakan Freya tidak sepenuhnya salah. Karena tidak ingin berhutang budi Ken terpaksa menikahi Freya yang tidak ingin melihat keluarga itu terus menerus menjadi bahan hinaan keluarga pak Burhan tanpa ia pikirkan bagaimana nasib Freya kedepannya
" Freya aku_" kata-kata Ken menggantung
" Mas Ken tidak usah khawatirkan hal itu, aku cukup tahu diri mas. jika mas masih belum bisa menerima kehadiran ku jangan campakkan aku mas cukup kembalikan aku kepada bapak" tutur Freya membuat hati Ken tersentil
" Kenapa kamu bicara seperti itu?"
Freya tersenyum getir menatap laki-laki yang kini sudah sah menjadi suaminya
" Sudah malam sebaiknya mas tidur agar besok tidak kesiangan" Ucap Freya mengalihkan pembicaraan
" Kamu belum menjawab pertanyaan ku" Ken mencekal pergelangan tangan Freya yang hendak beranjak dari tempat tidur
Freya lagi-lagi tersenyum " Jangan terlalu di pikirkan mas, aku doa kan semoga urusan mas dikota cepat selesai dan tidak lupa menjemput isteri mu ini" selorohnya
" Itu pasti, aku pasti akan menjemput mu dan membawa mu tinggal bersama ku" ucap Ken
" Iya mas, aku akan menunggu mu"'
" Hemm"
" Emmm.... apa tidak apa-apa jika kita tidur dalam satu ranjang?" tanya Ken membuat Freya menautkan kedua alisnya
" Kenapa mas bertanya seperti itu? apa mas Ken merasa keberatan tidur satu ranjang dengan ku?" tanya Freya seraya menaikkan satu alisnya
" Bukan, bukan begitu maksudku Freya, aku takutnya kamu masih belum terbiasa dengan kehadiran ku dan merasa tidak nyaman jika kita tidur satu tempat tidur" Tutur Ken
" Kita sudah menikah mas, walaupun memang belum terbiasa bukankah harus dibiasakan"
" Iya kamu benar, tapi_?"
" Tapi apa mas?"
" Apa kamu tidak takut jika aku khilaf?" tanya Ken seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
Freya kembali tersenyum getir " Kenapa takut khilaf mas, bahkan aku sudah halal jika mas memang menginginkannya bukan?" pertanyaan Freya lagi-lagi menampar hati Ken
Ken terdiam dan Freya memutar bola matanya malas melihat sikap laki-laki yang kini sudah sah menjadi suaminya itu
" Sudahlah mas, sebaiknya mas tidur saja aku yakin mas Ken tidak akan khilaf karena aku yakin aku bukanlah tipe wanita yang mas suka kan?"
" Freya kenapa kamu bicara seperti itu? kamu isteriku sekarang segala kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki aku sudah menerimanya" tutur Ken
" Syukurlah kalau begitu, semoga saja ya mas setelah pulang ke kota kamu tidak berubah"
" Kamu meragukan ku?" Freya menggeleng
" Tidak mas"
" Lalu?"
" Tidak ada, sudahlah mas aku mau keluar dulu sebentar. aku mau mencuci muka dulu" pamit Freya
" Hemm" jawab Ken dengan deheman
Freya pun keluar dari dalam kamarnya meninggalkan Ken yang masih bergeming duduk di tepi tempat tidur
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Reni Fitrianty
bagus ceritanya Thor
2023-02-15
0