Diandra yang memang sudah mempelajari pelajaran kelas 12 SMA langsung paham apa yang dijelaskan guru padahal kurikulumnya berbeda.
Niko saja yang sering dapat juara walau cuma juara 3 tetap lama pahamnya tapi Diandra dengan mudahnya mengerjakan semuanya di depan saat Guru memintanya maju.
Semua melihat aneh ke arah Diandra saat Guru takjub dengan jawaban Diandra di papan tulis.
Niko tersenyum dan mengacungkan jempol padanya.
Guru mempersilakan Diandra duduk, Diandra berjalan menuju bangku di samping Niko.
"Wow," ucap Niko
Diandra tersenyum ke arahnya lalu membuka buku yang memang masih kosong karena baru dibeli Niko kemarin.
Guru kembali melanjutkan pelajaran.
Sesekali Niko melihat ke arah tulisan Diandra yang sangat bagus.
Niko melihat tulisannya sendiri yang memang hancur atau bisa dibilang susah dimengerti.
*
Saat istirahat, seperti biasa hanya beberapa orang yang jajan ke kantin sekolah, semua pada duduk diam di dalam kelas.
"Hai," ucap salah satu teman Niko yang mengulurkan tangan pada Diandra
Diandra melihat ke arahnya sambil tersenyum dan menerima uluran tangan teman Niko.
"Aku Rio," ucap teman Niko
"Diandra," kata Diandra ramah
"Ayo ke kantin, aku yang bayar," ucap Rio pada Niko dan Diandra.
Diandra melihat ke arah Niko, "Kalian saja,"
"Aku juga gak ikut," kata Niko menolak
"Oh ya sudah, aku duluan ya, sampai ketemu nanti," ucap Rio
Diandra mengangguk.
*
Setelah istirahat usai, semua kembali duduk rapi.
"Sekarang jam pelajaran Bu Guru cantik yang masih muda banget," ucap Niko
Diandra hanya tersenyum mendengarnya.
Bu Guru cantik pun masuk.
"Selamat siang anak-anak," ucapnya
"Selamat siang Bu!" seru semuanya
Diandra langsung menoleh ke arah Bu Guru, betapa kagetnya Ia melihat Ibu itu sangat mirip dengan Mamanya.
"Apa nama Ibu itu Bu Runi?" tanya Diandra pelan
"Kok kamu bisa tau? kan aku belum bilang,” ucap Niko
Mata Diandra langsung berkaca-kaca tanpa menjawab Niko, Bu Runi langsung melihat ke arah Diandra, jantung Bu Runi langsung berdetak cepat merasakan ada ikatan dengan Diandra.
Bu Runi langsung menoleh ke arah lain dan langsung memulai pelajaran.
Diandra masih terus menatap ke arah Bu Runi yang sebenarnya adalah Ibu kandungnya dimasa depan.
Mama bernama Runi, guru pelajaran Sejarah dan sudah pasti Ibu Runi yang sekarang di depan adalah Mama batin Diandra
Diandra sedikitpun tidak mendengarkan Bu Runi mengajar, Ia terus menatap ke arah Bu Runi yang memang sangat dirindukannya.
Mama dan Papa sudah meninggal 4 tahun yang lalu, sewaktu di makam aku bilang merindukan Mama dan Papa ternyata Tuhan mengabulkannya dengan cara seperti ini batin Diandra
Bu Runi berjalan mendekati Diandra yang tidak memperdulikannya mengajar.
Bu Runi mengetuk meja dengan pulpen.
Diandra langsung tersadar, air matanya menetes satu tetesan.
Diandra langsung menoleh ke arah Bu Runi yang sudah di depannya.
"Maaf Bu," ucap Diandra
"Karena kamu murid baru jadi kali ini saya maafkan tapi lain kali jangan melamun dijam pelajaran saya," ucap Bu Runi
"Terima kasih Bu," ucap Diandra sedikit tersenyum.
Niko hanya menatap bingung ke arah Diandra.
Diandra tersenyum salah tingkah ke arah Niko.
Bu Runi kembali berjalan ke depan.
Mengapa anak itu sangat mirip denganku, dia sangat pantas jika menjadi adikku, batin Bu Runi
Bu Runi kembali menjelaskan di depan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
aku
kalo Dwi kapan up lagi ceritanya?
2020-06-14
3
Ronald Sumanti
lanjut thor, ceritanya keren!
2020-06-10
3
AINUN
lanjutt
2020-06-08
4