Bu Rahma mengajak Diandra masuk, Diandra dan Niko duduk di lantai, Diandra melihat ke sekeliling rumah.
Ternyata masih ada rumah seperti ini, kukira aku lah orang termiskin batin Diandra
"Hey," ucap Niko sambil menyenggol lengan Diandra hingga membuat Diandra berjingkat kaget.
"Apaan sih ngagetin aja," ucap Diandra
"Ini sudah tengah malam, cepat sana tidur sama Ibu," ucap Niko
"Iya ayo masuk ke kamar, ini sudah larut," kata Bu Rahma menarik tangan Diandra.
"Tapi Bu badan saya kotor banget, bisakah saya mandi dulu," kata Diandra
"Mandinya besok saja," ucap Bu Rahma
Aku gak pernah lo tidur dalam keadaan kotor begini batin Diandra
Diandra ikut masuk ke kamar dan melihat ke sekeliling kamar.
Matanya tertuju pada kalender di dinding.
"Bu Kok kalender lama masih dipajang sih?" tanya Diandra
"Kamu ngomong apa sih? itu kalender baru kan sekarang tahun 1998," ucap Bu Rahma
"Apa?" tanya Diandra shock
"Iya itu kalender tahun ini, kamu lupa ingatan ya?" tanya Bu Rahma bingung
Diandra menggeleng-geleng, "Gak mungkin, gak mungkin, ini pasti mimpi,"
Diandra memukul dirinya sendiri, "Tapi ini sakit jadi gak mungkin mimpi," ucapnya lagi
Niko masuk ke kamar Ibunya karena mendengar suara Diandra yang super berisik.
Bu Rahma hanya geleng-geleng melihat kelakuan Diandra.
"Niko ini teman baru kamu benar-benar gak waras deh," ucap Bu Rahma yang langsung berbaring tidak memperdulikan keduanya.
Niko melihat Diandra yang mulai nangis.
"Niko apa benar ini tahun 1998?" tanya Diandra saat menatap Niko yang berdiri di depan Diandra.
"Iya memangnya kenapa?" tanya Niko
Diandra hanya menggeleng karena jika Ia mengatakan yang sebenarnya maka Ia akan disangka gila beneran.
"Aku hanya kangen rumah," ucap Diandra mengalihkan pembicaraan.
"Ya sudah istirahatlah, besok setelah aku pulang sekolah kita cari rumah kamu lagi," ucap Niko saat memegang kedua pundak Diandra.
Diandra menatap mata tulus Niko, Diandra mengangguk sambil sedikit tersenyum.
Niko langsung membantu Diandra berbaring di samping Ibunya yang sudah mulai tidur tidak menghiraukan mereka.
Niko memakaikan kain pada Diandra.
"Terima kasih," ucap Diandra
Niko mengangguk dan langsung berjalan keluar kamar.
Diandra melihat kepergian Niko, setelah Niko tidak terlihat lagi, Diandra kembali melihat ke arah kalender itu.
Apa yang terjadi, seingatku aku menerima ijazah dan pergi ke makam Papa dan Mama lalu pulang naik taksi tapi kenapa aku bisa ada di sini, pasti Niko dan Ibunya tadi bercanda, itu pasti kalender lama, aku yakin batin Diandra yang terus berpikir menghibur hati.
Di kamar Niko, Niko juga sedang berpikir.
Ada apa dengannya, kenapa dia panik hanya karena kalender, anehnya lagi semua barang yang ada padanya kenapa berbeda dari barang yang ada saat ini, batin Niko
Wajahnya juga terlihat sangat cantik, uraian rambutnya juga sangat indah batin Niko
Niko tersadar dan langsung geleng-geleng, "Ngapain aku memikirkan wajahnya," gumamnya
Niko berguling ke kiri ke kanan supaya wajah Diandra hilang dari pikirannya.
Niko tidak bisa tidur hingga pukul 2 subuh, begitu juga Diandra yang memang tidak terbiasa tidur di tempat seperti itu, belum lagi badannya dalam keadaan kotor.
Diandra melihat tilam tempatnya tidur yang kalau di tempatnya sudah tidak layak pakai.
Aku mau pulang batinnya sambil menitikkan air mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
sun-rise🌻
Tadi k4n do4ny4 ppengen ketemu m4m4 p4p4
2022-11-04
1
Hadrita Khaerunnisa
masih bingung sbnrx
2021-02-13
3
🕉 ìĺàĺàñģ 🕉
masih penasaran
2020-05-31
4