Diandra dan Niko kembali berjalan-jalan di daerah sekitar, Diandra semakin yakin kalau dia kembali ke masa sebelum Ia dilahirkan karena ada bangunan-bangunan yang sama dengan di dekat rumahnya.
Apa aku akan terjebak di masa ini, bagaimana dengan Nenek, batin Diandra
"Kak Dian ngapain bengong," ucap Niko
"Niko mungkin aku benar-benar tersesat," ucap Diandra sambil meneteskan air mata
Niko melepaskan sepedanya dan langsung memeluk Diandra.
"Jangan nangis, aku akan terus membantu Kak Dian," ucap Niko
"Aku gak mungkin bisa kembali Niko," ucap Diandra
"Kalau gak bisa kembali, tetaplah di sini dan hidup menjadi Kakakku karena Ibu juga sangat menyukai anak perempuan," ucap Niko
Diandra mengangguk dan melepaskan pelukan Niko.
"Ayo kita pergi," kata Niko
Diandra mengangguk dan langsung naik ke sepeda bersama Niko, Diandra memeluk erat pinggang Niko, sedikitpun Niko tidak risih dengannya.
Niko pun langsung melaju pergi membawa Diandra cari tempat menghibur hati.
Mereka berhenti di dekat danau yang tidak terlalu jauh dari rumah Niko, Niko menyimpan sepedanya lalu menarik Diandra menuju tepi danau.
Niko langsung duduk di tepi danau, Diandra ikut duduk.
"Apa besok mau cari lagi?" tanya Niko
Diandra menggeleng, "Semuanya tetap akan sama seperti hari ini tidak akan ada hasil,"
"Jangan patah semangat," ucap Niko
Diandra menatap ke arah Niko, "Jika aku gak bisa pulang, apa kamu dan Ibu mau menerima aku di rumah kalian?" tanya Diandra dengan wajah sedih.
Niko melihat ke arahnya dan terlihat kasihan.
"Iya jika Kak Dian gak bisa pulang maka aku dan Ibu akan menerima Kak Dian di rumah," ucap Niko
Diandra tersentuh mendengarnya.
Dari dulu aku ingin sekali punya saudara, mungkin ini jawaban Tuhan untukku batin Diandra
Niko dan Diandra menyandar di bawah pohon besar.
Daun terjatuh dan mengenai tangan Diandra, Diandra melihat ke atas, daun kembali jatuh.
Niko melihat ke arahnya.
Apa kau bidadari yang turun dari langit yang datang untuk menemani kami batin Niko
Setelah agak lama duduk tanpa bicara akhirnya Diandra bangkit, Niko mengangkat wajah melihat ke arah Diandra yang sudah tidak sedih lagi.
"Ayo pulang ini sudah sore," ucap Diandra yang mulai menjangkau tangan Niko supaya berdiri.
Niko tersenyum dan langsung berdiri, mereka berjalan menuju sepeda.
Niko naik ke sepeda begitu juga Diandra.
Niko mengayuh sepedanya dengan lambat.
"Niko bolehkah besok aku ikut kamu sekolah?" tanya Diandra
"Kak Dian ingin sekolah?" tanya Niko
"Iya, tapi aku hanya ingin belajar, gak perlu dapat raport, ijazah atau lainnya," kata Diandra
"Ya sudah besok aku nanya kepala sekolah dulu, nanti setelah dibolehin baru masuk," kata Niko
"Baiklah," ucap Diandra
Aku merindukan teman di sekolah, waktu itu pergi tanpa pamit, mereka pasti nyariin di sekolah batin Diandra
Mereka sampai di depan rumah, Diandra langsung turun, sedangkan Niko menyimpan sepedanya.
Diandra masih memegang kantong pakaiannya.
Niko melihat ke arah Diandra, "Cepat sana mandi, ganti tu pakaian,"
Diandra tersenyum melihat pakaian Niko yang masih dipakai.
"Ya," kata Diandra yang langsung berjalan membuka pintu.
Niko sengaja duduk di teras rumah sementara Diandra mandi.
Diandra berdiri di dekat kamar mandi, Ia membelai seragamnya yang sudah kering.
Aku gak mungkin terus jadi parasit di sini batin Diandra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
🕉 ìĺàĺàñģ 🕉
penasaran campur aduk dengan cerita nya thorr
2020-05-31
3