Bertemu Di Tahun 1998

bab 17

Malam hari Niko sudah menunggu Carla di restoran biasa mereka bertemu.

Carla datang tapi telat 15 menit, saat Carla masuk Niko langsung memeluknya sambil mengelus kepala Carla, "Maaf ya,"

Carla yang semula cemberut langsung luluh dengan sikap lembutnya Niko.

Carla mengangguk, "Tapi lain kali menjauh dari anak kecil tadi," suara Carla terdengar lembut hingga membuat Niko semakin merasa bersalah.

"Iya pasti," Niko melepaskan pelukannya lalu memegang dagu Carla.

"Ayo makan malam, pasti lapar kan?” tanya Niko

Carla mengangguk tapi kembali memeluk Niko, "Aku seperti ini karena gak mau kehilangan kamu, biasanya pria akan lebih tertarik sama yang muda-muda," Carla membenamkan wajahnya di pundak Niko

Niko sedikit tersenyum, "Aku gak seperti itu,"

Diandra duduk di kamarnya dengan perasaan sedih bercampur senang karena akhirnya bisa bertemu Niko, Ia duduk di tempat tidur sambil menyandar memegang naskah.

Aku akan membuat kau mengingat semuanya Niko, walau itu mimpi atau nyata semoga kita memang ditakdirkan memiliki ikatan karena masa itu batin Diandra

Diandra melihat ke arah naskahnya dan kaget saat melihat adegan untuk besok, Ia langsung berbaring dan menutup wajahnya dengan bantal.

Kenapa waktu itu gak baca dengan teliti naskah ini batin Diandra

Mike lagi menyandar di sofa apartemennya ditemani asisten setianya, mereka minum kopi bersama.

Mike melihat ke arah naskah, Ia melihat adegan untuk besok bersama Diandra.

"Untuk adegan besok akan ada peran pengganti untukmu," kata Dito yang sudah mengerti sifat Mike yang setiap kali ada peran agak intim pasti menggunakan orang lain.

"Gak usah, aku akan melakukannya sendiri," ucap Mike yang sontak membuat Dito kaget bercampur bingung.

"Yakin?” tanya Dito

"Aku belum pernah mencoba sendiri, jadi aku ingin mencobanya," kata Mike santai tanpa memperlihatkan ekspresi.

"Baiklah," Dito masih sedikit bingung, Ia langsung bangkit mau pulang.

"Besok kita harus berangkat pagi, jadi aku pulang dulu," tambah Dito

Ia mulai melangkah pergi, saat sudah di depan pintu Dito menoleh sebentar ke arah Mike yang duduk dengan kedua tangan saling mengait menopang dagu hingga mengenai bibirnya.

Dito membuka pintu dan kembali menutupnya.

Tidak ada yang bisa menebak isi hatinya batin Dito yang terus melangkah pergi menuju lift.

Di sofa Mike masih terus melamun, entah apa yang sedang dilamunkannya hingga Ia larut dengan tatapan kosong.

Walau aku sudah pernah ciuman sama Niko saat aku berada di tahun 1998-1999 tapi itu belum tentu nyata, dan sekarang aku harus ciuman di dunia nyata walau ini cuma akting tapi aku benar-benar tidak tau caranya, ahhh...rasanya aku ingin menggali lubang untuk mengubur diri batin Diandra sambil menggerakkan kaki dan tangannya dengan frustasi.

Diandra kembali duduk dan melihat kembali naskahnya.

Tapi kalau gak salah Mike gak pernah menerima adegan ciuman, kalau ada adegan intim pasti digantikan sama peran pengganti, tapi peran pengganti juga seorang pria batin Diandra

Mike berjalan menuju kamar mandi dan langsung berada di bawah shower yang sudah keluar air, Ia membuka kaos putihnya dan celana selututnya, terlihat tubuh indahnya mulai basah.