"Dad.. Aku sudah dewasa, jadi Daddy tidak perlu melarangku lagi." Kata Molki dengan sangat kesal saat dirinya hendak keluar ingin bertemu dengan temannya dan mendapatkan teguran dari Alex.
"Diam!" Bentak Alex pada sang anak. Dan dengan tatapan yang sangat dingin sehingga membuat Molki langsung terdiam, karena takut dengan Daddy nya.
"Sekarang masuk ke kamarmu. Dan ganti pakaiau." Titah Alex yang tidak ingin terbantahkan lagi. "Dan Daddy tungguh kamu di meja makan." Lanjutnya kemudian.
"Kau jahat dad. Kau jahat." Gumam Molki
Lalu Alex mengusap wajahnya sambil menghela nafas secara perlahan. Kemudian Alex berjalan menuju kamar putrinya. Putri kesayangannya.
"Daddy." Teriak Mora saat Alex langsung membuka pintu kamar Mora.
"Sayang..."
"Daddy, ingat sebelum masuk kamar, dad harus mengetuk pintu dulu" kata Mora.
"Maafkan daddy sayang." Ucap Alex dan tatapn Alex langsung tertuju pada pakaian yang Mora kenakan. "Apa itu? Kenapa kau berpakaian seperti itu?"
"Baguskan dad. Ini trand baru. Dan semua temanku sekarang memakai trand ini." Ucap Mora sambil memutar tubuhnya.
"No Mora. Kau masih kecil dan tidak boleh berpenampilan seperti itu. Cepat ganti pakaianmu."
"Dad." Mora sangat kesal sambil menyentakkan lakinya di lantai.
"Daddy tunggu kamu di meja makan." Kata Alex lalu keluar dari dalam kamar Mora dan berjalan menuju meja makan.
Lagi dan lagi Alex menggelengkan kepalanya, melihat tingkah kedua anaknya yang selalu membuat dirinya pusing. Namun Alex tetap tidak ingin menyerah dengan keadaan. Dia tetap terus mengurus kedua anaknya, tanpa bantuan siapapun. Alex tidak ingin, menikah lagi karena tidak ingin posisi Sahara di gantikan oleh siapapun. Dan tidak ingin jika anak-anak mereka memanggil perempuan baru dengan sebutan 'bunda'
Alex melirik jam di pergelangan tangannya. Sudah setengah jam lebih semenjak menyuruh kedua anaknya untuk kemeja makan melakukan makan malam bersama namun sampai saat ini baik Molki dan juga Mora belum menunjukkan batang hidung mereka.
"Panggil mereka berdua." Pinta Alex pada asisten rumah tangga yang bernama Ratih.
"Baik tuan."
Beberapa saat kemudian Ratih kembali datang menghampiri tuannya dan berkata.
"Nona Mora sedang berada di kamar tuan muda Molki. Dan mereka berkata tidak akan ikut makan malam ini."
"Biarkan saja." Kata Alex lalu melanjutkan makan malamnya.
•••••
"Kak, apa daddy tidak pernah menyetujui apapun pilihan kita?" Tanya Mora saat duduk di tepi tempat tidur kakanya.
"Karena menurut daddy ini adalah pilihan yang terbaik untuk kita."
"Untuk daddy, bukan untuk kita." Tolak Mora yang tidak setuju dengan penjelasan Molki. Karena Mora pun tahu, jika Molki juga sangat membenci apa yang daddy nya perintahkan kepada mereka. Tentang larangan-larangan yang bagi Mora tidak masuk akal.
Bagaimana tidak masuk akal, bayangkan saja. Kemanapun mereka pergi selalu saja ada pria yang berjas hitam mengikuti mereka. Bahkan ketika mereka berada di sekolah. Pria yang berjas hitam pun ikut, dan menunggu Mora ataupun Molki di depan pintu kelas. Sehingga membuat Mora sering di tertawai oleh teman-teman sekolahnya. Dan bukan hanya Mora, Molki pun demikian ia juga sering mendapatkan ejekan dari beberapa temannya tentang pria yang berjas hitam yang selalu mengikutinya kemanapun.
"Andai bunda masih ada." Gumam Mora sambil membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur Molki.
Molki yang berdiri di tepi jendela, dapat mendengar dengan jelas ucapan Mora. Molki menoleh dan melihat adiknya yang sudah memejamkan matanya.
"Bunda." Gumam Molki. Lalu melirik foto sang Bunda yang menjadi walpaper di layar ponselnya.
Dan tanpa Molki dan Mora sadari ternyata Alex mendengar kedua percakapan mereka. Alex kemudian menutup pintu yang sempat ia buka sedikit.
Alex berjalan menuju kamarnya, dan saat sudah sampai, Alex langsung mengambil foto Sahara sang istri tercinta yang terletak di atas nakas.
"Sayang. Andai kau ada di sini. Aku dan anak-anak kita pasti akan bahagia." Ucap Alex sambil menitihkan air matanya.
Alex pria yang dingin dan sangat sulit untuk di sentuh. Pria yang di kenal arogant dan sangat tegas. Namun jika berhadapan dengan istrinya maka sifat Alex akan berubah seribu derajat. Alex justru menjadi hangat, dan selalu memberikan kebahagiaan kepada istrinya. Namun saat sang istri meninggal, sifat Alex semakin bertambah parah. Semakin sangat susah dan sulit untuk di sentuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Aidah Djafar
posesif boleh2 aj lex pada ank2, mu tpi ya jngn berlebihan🤔 nanti mengganggu pola pikir ank2 mu lho 🤔🤦
2023-12-25
0
☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞Sarinande⒋ⷨ͢⚤
sikap posesif Alex ke ke2 anaknya hanya akan menciptakan jarak antara Alex & anak" nya
2023-03-06
1
Ai 𝕷𝖎𝖔𝖓🦁💙
posesif banget alex sama anak" nya, jngn marah sama daddy, daddy marah karena syng sm kalian.
2023-03-06
1