Main game

Sebelum membaca silahkan follow dan kasih bintang lima, supaya author lebih semangat berkarya dan menulis cerita ini, Terima kasih

----------

Tante Fany masih bergelayut di punggung Evan sambil menempelkan dagunya di pundak dan tangannya merangkul pundak Evan, sambil melihat game yang dimainkan oleh Evan

"Terus Van tembak" ucap manja Tante Fany sambil menempelkan pipinya dengan pipi milik Evan

"Waduh musuhnya lari lagi Tan" ucap Evan yang masih main game tersebut

"Kejar Van jangan sampai lolos" Tante Fany memberi semangat kepada Evan supaya menang dalam permainan tersebut "ngumpet di situ Van, ayo tembak" ucap Tante Fany sambil mencium pipi Evan

"Boyah" suara dari permainan tersebut menandakan kemenangan

"Hore menang Tan" ucap Evan lalu memeluk tubuh Tante Fany merasa senang karena misi berhasil dan menang dalam permainan tersebut

Lalu Tante Fany membalas pelukan hangat dari Evan "hebat kamu Van, keren permainan itu"  Tante Fany mencium pipi milik Evan dan terus memeluk tubuh Evan

"Tante makin cantik pakai baju ini" ucap Evan yang sedang menggoda

"Masa sih Van" Tante Fany pura-pura manja kepada Evan

"Iya Tan, beneran aku suka lihat Tante pakai baju ini kalau mau tidur" ucap Evan sambil membelai rambut milik Tante Fany lalu mengecup keningnya "cup"

"Idih ponakan ku sudah mulai nakal yah" Tante Fany berkata sambil tersenyum dan menjawil hidungnya Evan

"Iya Tante ku yang cantik, kan aku nakal yang ngajarin Tante, ya kan, ya kan" Evan berkata sambil menjawil pipinya Tante Fany

"Gombal" manja Tante Fany kepada Evan "Tante tidur di sini yah Van biar bisa peluk kamu"

"Boleh dong Tante cantik, aku senang ada yang nemenin tidur" lalu Evan mencium kedua pipi milik Tante Fany

"Makasih ciumannya sayang" ucap manja Tante Fany sambil memeluk tubuh Evan lalu Tante Fany melepas baju milik Evan dan melepaskan baju miliknya

"Kalau tidur kaya gini kan enak dan hangat, kamu suka gak sayang?" Tante Fany mencium bibir Evan dengan lembut

"Suka dong Tanteku Cantik" Evan membalas bibir manis milik Tante Fany dengan lidahnya, bibir mereka bertemu saling berbagi kehangatan dan kenikmatan

Tante Fany membelai kedua pipinya Evan "ayo tidur sayang, sini Tante peluk" lalu Evan menyandarkan kepalanya di dada Tante Fany sambil bermain gunung tersebut

"Geli Van" ucap manja Tante Fany karena Evan sedang bermain di gunungnya

"Abisnya gemesin banget gunung milik Tante" Evan berkata sambil tersenyum bermain di gunung tersebut

"Kamu suka gunung milik Tante Van?" Tante Fany menanyakan kepada Evan apa dia suka dengan gunung miliknya

"Suka Tan, kenyal dan hangat, boleh aku menciumi gunung itu Tan?" Tangan Evan masih bermain dengan gunung tersebut

"Boleh dong sayang" lalu Tante Fany menempalkan gunung miliknya ke bibir Evan dan tersenyum kecil sambil menahan kepala Evan supaya tidak lepas dari gunung miliknya

Evan dengan senang hati lalu menelusuri setiap inci dari gunung milik Tante Fany sambil menjulurkan lidahnya, menyapu gunung itu sampai bersih dengan bibirnya, bermain di gunung yang kenyal mencari sensasi yang berbeda sampai Evan kelelahan

Tante Fany sangat senang dan merasa menikmati sentuhan lembut dari bibir Evan yang terus berputar putar dan menyapu di gunung kembar miliknya sambil meremas rambut milik Evan

Malam semakin larut, mereka berdua tidur sambil berpelukan, mencari kehangatan satu sama lain

Esok hari Evan enggan untuk bangun karena merasakan kehangatan dari tubuh Tante Fany, mereka berdua masih saling berpelukan, sambil mencium bibir Evan, Tante Fany membangunkannya "ayo bangun sayang, sudah pagi, kamu harus siap-siap untuk berangkat ke kampus" ucap Tante Fany

"Bentar lagi Tan, masih betah berpelukan, rasanya tak ingin bangun dari tempat tidur" Evan mengeluh untuk bangun

"Idih kamu sekarang sudah ketagihan dengan pelukan Tante yah" Tante Fany tersenyum sambil menjawil hidungnya Evan

"Iya Tan, aku sudah kecanduan dengan pelukan Tante" ucap Evan yang masih memeluk tubuh Tante Fany

"Udah sana mandi nanti telat" Tante Fany menyuruh Evan untuk segera mandi supaya tidak telat ke kampusnya, lalu Evan dengan terpaksa bangkit dan berjalan menuju ke kamar mandi.

Setelah mereka selesai sarapan pagi lalu Evan pamit untuk berangkat ke kampus, sesampainya di depan kampus Evan dihadang oleh Yogi dan gengnya

"Hai lu turun" ucap Yogi lalu mendekati Evan yang sedang memarkirkan motornya di tepi jalan

"Ada apa lu hadang gue?" Evan menanyakan maksud Yogi menghadangnya

"Gue peringatkan sama lu, jangan pernah deketin Fitri, ngarti lu!!!!" Yogi berkata sambil menarik kerah baju Evan

"Sabar bro jangan tarik baju gue" ucap Evan sambil melepaskan tangan Yogi yang mencengkram kerah bajunya

"Awas lu, kalau masih berani deketin Fitri!!!" Yogi masih melototkan matanya ke arah Evan

"Lu bukan siapa-siapanya Fitri, jadi lu gak berhak ngatur gue, camkan itu!!!" Balas Evan sambil menunjuk kearah Yogi

"Udah hajar aja Yog, kelamaan" celetuk temannya Yogi yang mempengaruhi otaknya Yogi

"Iya Yog, hajar aja" celetuk teman yang lain

Yogi mulai terpengaruh oleh omongan temannya, lalu Yogi memukul Evan "wushh" lalu Evan refleks menghindari serangannya, lalu Yogi meloncat sambil memukul kearah Evan

"Hiatzz, wushhh, wushh" lalu Evan menangkis serangan dari Yogi " plak, plak, plak"

Yogi semakin geram terhadap Evan, yang selalu mematahkan serangannya, lalu Yogi meloncat sambil menendang kearah muka Evan "hiatzz, wushhh, wushh" lalu Evan salto ke belakang "wushhh, wushh, wushh" lalu Evan meloncat sambil menendang perut Yogi " hiatzz, wushhh, bughh, bughh, sreeet, plak, dugghhh" Yogi terkena tendangan dari Evan dan jatuh ke tanah "auwhhh, kurang ajar lu" lalu Yogi bangkit dan meloncat menendang ke arah Evan "hiatzz, wushhh, wushh"

Lalu Evan dengan cepat memegang kakinya Yogi dan memelintir kaki tersebut "sret, krekk, sreetts" lalu Yogi jatuh lagi sambil menahan rasa sakit pada kakinya

"Hebat juga lu, hah" Yogi masih belum menyerah lalu bangkit dan memukul dengan brutal ke arah Evan "wushhh, wushh, wushh, wushh, wushh"

Evan terus menangkis serangan dari Yogi "wushh, plakkk, plakkk, plakkk, plakkk"

"Ayo bantu gue" ucap Yogi Sambil menyuruh temannya untuk menghajar Evan, lalu temannya Yogi meloncat bersama "hiatzz, wushhh, wushh, wushh, wushh" pukulan itu hanya mengenai angin saja

Dengan cepat Evan memukul kearah temannya Yogi "wushh, wushh, bughh bughh, sreeet, plak, dugghhh, bughh bughh" Yogi yang tidak menyadari serangan dari Evan lalu jatuh tersungkur di tanah

"Hebat juga lu" ucap salah satu temannya Yogi sambil menahan rasa sakit di perut dan wajahnya

"Kalau kalian masih punya nyali, maju bersama sama" lalu mereka meloncat dan memukul serta ada yang menendang ke arah Evan yang sudah siap menerima serangan dari mereka

*Bersambung*

Terpopuler

Comments

hery sutanto

hery sutanto

maju sama2..kayak jagoan neon aja..ga sesuai realita kehidupan..cerita taek!!!!

2024-05-13

0

L u k e e

L u k e e

🆙

2023-01-02

2

lihat semua
Episodes
1 Menuju ke kota
2 Berangkat kuliah
3 Mengantar teman
4 Minta tolong
5 Dapat saingan
6 Di toko
7 Main game
8 Perhatian
9 Bekerja
10 Mengantar
11 Burung ku
12 Mencuci
13 Menjemput
14 Makan cilok
15 Romantis
16 Martabak
17 Masa kecil
18 Liburan
19 Di pantai
20 Ke pantai
21 Tugas
22 Ke candi
23 Pijat
24 Gantian di pijat
25 Penolong
26 Merawat
27 Membantu Fany
28 Bertemu
29 Tawaran kerja
30 Kumpul kebo
31 Mengantar Fitri
32 Menolong wanita
33 Di cafe
34 Sikap dingin
35 Hampir di perkosa
36 Murung
37 Di tangkap polisi
38 Tolong di bantu
39 Dikejar kelompok moge
40 Mengantar barang
41 Pulang bersama
42 Rencana bekerja
43 Wisuda
44 Rencana licik
45 Merayakan kemenangan
46 Buku kecil
47 Kejutan untuk Fitri
48 Pengumuman hasil seleksi
49 Kejutan untuk Lala
50 ojeg
51 Di kantor
52 Mual-mual
53 Hamil
54 Ungkapan Dimas
55 Pernikahan
56 Bukan malam pertama
57 Tidak bisa memasak
58 Patah hati
59 Belajar memasak
60 Penguntit
61 Ke rumah Tante Fany
62 Zaky menginap
63 Tingkah Desi
64 Membantu Zaky
65 Gunawan
66 Ingin ke puncak
67 Rencana usaha
68 Toko sembako
69 Mau liburan
70 Liburan ke puncak
71 Mampir ke rumah Lala
72 Kegiatan panas
73 Menolak dipijat
74 Diruangan Tante
75 Kerumah sakit
76 Melahirkan
77 Diatas sofa
78 Anakku menangis
79 Menunggu pulang
80 Godaan pelakor
81 Kedatangan sales
82 Kerumah Maya
83 Menghubungi
84 Bercanda
85 Gairah Fitri
86 Tidur di sofa
87 Kedatangan Maya
88 Zaky dan Desi
89 kERUMAH DESI
90 Nikmatnya lobang milik Desi
91 Mentimun membuat nikmat
92 Melabrak pelakor
93 Menjemput Lala
94 Kejar-kejaran
95 Barang kiriman
96 Ulah Maya
97 Mencari pekerjaan
98 Cleaning service
99 Menghadapi musuh
100 Membantu sang pacar
101 Bantuan datang
102 Menginap di rumah Fitri
103 Rencana pernikahan
104 Kedatangan besan
105 Menikah dadakan
106 Malam pertama
107 Rencana bulan madu
108 Evan pusing
109 Ke Bali
110 Desakan Maya
111 Rencana pulang liburan
112 Pulang liburan
113 Sampai di rumah
114 Kebangkrutan Evan
115 Sekolah
116 Makan malam
117 Di hotel
118 Bertemu Evan
119 Tidak suka parfum
120 Hamil
121 Susu bumil
122 Bertemu di restauran
123 Uang sewa
124 Lima puluh ribu
125 Nomor ponsel
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Menuju ke kota
2
Berangkat kuliah
3
Mengantar teman
4
Minta tolong
5
Dapat saingan
6
Di toko
7
Main game
8
Perhatian
9
Bekerja
10
Mengantar
11
Burung ku
12
Mencuci
13
Menjemput
14
Makan cilok
15
Romantis
16
Martabak
17
Masa kecil
18
Liburan
19
Di pantai
20
Ke pantai
21
Tugas
22
Ke candi
23
Pijat
24
Gantian di pijat
25
Penolong
26
Merawat
27
Membantu Fany
28
Bertemu
29
Tawaran kerja
30
Kumpul kebo
31
Mengantar Fitri
32
Menolong wanita
33
Di cafe
34
Sikap dingin
35
Hampir di perkosa
36
Murung
37
Di tangkap polisi
38
Tolong di bantu
39
Dikejar kelompok moge
40
Mengantar barang
41
Pulang bersama
42
Rencana bekerja
43
Wisuda
44
Rencana licik
45
Merayakan kemenangan
46
Buku kecil
47
Kejutan untuk Fitri
48
Pengumuman hasil seleksi
49
Kejutan untuk Lala
50
ojeg
51
Di kantor
52
Mual-mual
53
Hamil
54
Ungkapan Dimas
55
Pernikahan
56
Bukan malam pertama
57
Tidak bisa memasak
58
Patah hati
59
Belajar memasak
60
Penguntit
61
Ke rumah Tante Fany
62
Zaky menginap
63
Tingkah Desi
64
Membantu Zaky
65
Gunawan
66
Ingin ke puncak
67
Rencana usaha
68
Toko sembako
69
Mau liburan
70
Liburan ke puncak
71
Mampir ke rumah Lala
72
Kegiatan panas
73
Menolak dipijat
74
Diruangan Tante
75
Kerumah sakit
76
Melahirkan
77
Diatas sofa
78
Anakku menangis
79
Menunggu pulang
80
Godaan pelakor
81
Kedatangan sales
82
Kerumah Maya
83
Menghubungi
84
Bercanda
85
Gairah Fitri
86
Tidur di sofa
87
Kedatangan Maya
88
Zaky dan Desi
89
kERUMAH DESI
90
Nikmatnya lobang milik Desi
91
Mentimun membuat nikmat
92
Melabrak pelakor
93
Menjemput Lala
94
Kejar-kejaran
95
Barang kiriman
96
Ulah Maya
97
Mencari pekerjaan
98
Cleaning service
99
Menghadapi musuh
100
Membantu sang pacar
101
Bantuan datang
102
Menginap di rumah Fitri
103
Rencana pernikahan
104
Kedatangan besan
105
Menikah dadakan
106
Malam pertama
107
Rencana bulan madu
108
Evan pusing
109
Ke Bali
110
Desakan Maya
111
Rencana pulang liburan
112
Pulang liburan
113
Sampai di rumah
114
Kebangkrutan Evan
115
Sekolah
116
Makan malam
117
Di hotel
118
Bertemu Evan
119
Tidak suka parfum
120
Hamil
121
Susu bumil
122
Bertemu di restauran
123
Uang sewa
124
Lima puluh ribu
125
Nomor ponsel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!