Di toko

Sebelum membaca silahkan follow dan kasih bintang lima, supaya author lebih semangat berkarya dan menulis cerita ini, Terima kasih

----------

Setelah Evan pulang mengantarkan Fitri kerumahnya lalu Evan mampir ke toko pakaian milik tantenya, sesampainya Evan di toko pakaian, Desi menyambut Evan yang baru saja masuk

"Silahkan mas, pilih baju yang di sukai" ucap ramah Desi kepada Evan, karena Desi menganggapnya sebagai pelanggan toko pakaian tersebut

"Maaf mbak, saya mau ketemu sama Tanteku" ucap Evan menjelaskan maksud kedatangannya ke toko pakaian tersebut

"Maksudnya? Mas mau bertemu dengan Bu Fany?" Desi masih penasaran dengan Evan

"Ya betul banget" ucap Evan sambil tersenyum meledek Desi

"Kamu siapanya Bu Fany?" Desi masih menanyakan siapa Evan sebenarnya

"Gue ponakannya Bu Fany, dimana ruangannya?" Evan membalas dan menanyakan ruang kerja tantenya

"Jangan bohong kamu" ucap Desi yang masih penasaran terhadap Evan

"Kalau lu gak percaya, silahkan panggil Tante Fany kesini" Evan mulai geram dengan sikap Desi yang tak mempercayai dirinya

"Oke, aku akan panggil Bu Fany kesini, siapa nama kamu?" Desi lalu menanyakan siapa nama laki-laki itu

"Bilang aja kalau Evan mencarinya" ucap Evan kepada Desi lalu duduk di kursi yang ada di dalam toko pakaian tersebut

"Oke aku panggil sekarang" lalu Desi berjalan menuju ke ruangan Bu Fany "tok, tok, tok permisi" ucap Desi setelah mengetok pintu

"Masuk" suara Tante Fany dari dalam ruangan yang menyuruh Desi untuk masuk, lalu Desi membuka pintu dan masuk ke dalam

"Ada apa Des?" Tante Fany bertanya kepada Desi

"Ada yang cari Ibu, pemuda ganteng yang mengaku keponakan dari Ibu, namanya Evan" Desi mengatakan kalau Evan mencarinya

"Oh Evan, dia keponakan saya, suruh dia masuk" ucap Tante Fany menyuruh Desi untuk memanggil Evan

"Jadi pemuda ganteng itu ponakannya ya Bu? Kenalin dong Bu, kali aja jodoh hehehe" ucap Desi sambil cengengesan menggoda Bu Fany

"Udah sana suruh dia masuk" Tante Fany menyuruh Desi untuk segera memanggil Evan

"Siap Bu" lalu Desi berjalan meninggalkan ruangan tersebut dan menuju dimana Evan sedang duduk

"Mas Evan, di suruh masuk kedalam, mari saya antar" ucap Desi ramah berharap mendapat perhatian dari Evan

Lalu Evan berjalan menuju ke ruangan tantenya diantar oleh Desi "makasih sudah mengantar, kamu lanjutkan pekerjaannya" ucapan terima kasih dari Evan kepada Desi,

Desi lalu meninggalkan mereka berdua dan melanjutkan pekerjaannya

"Masuk Van, ayo duduk" Tante Fany menggandeng tangan Evan dan duduk di sofa yang ada di dalam ruangan tersebut "kalau mau minum ambil sendiri di kulkas"

"Iya Tan makasih, nanti kalau haus ambil sendiri" ucap Evan sambil tersenyum

"Ada apa sampai kamu datang ke sini Van? Jangan bilang kalau kamu pengin di peluk" ucap Tante Fany yang menggoda Evan

"Gak usah Tan, tapi kalau Tante mau boleh aja hehehe" balas Evan menggoda Tantenya

"Emang kamu mau kalau Tante peluk?" Tante Fany bertanya sambil menjawil dagu Evan

"Ya mau dong Tan" balas Evan sambil tersenyum melirik ke arah Tante Fany

"Bilang aja apa tujuan kamu kemari? Kalau pelukan nanti malam aja biar hangat" Tante Fany bertanya kembali apa tujuan Evan datang ke toko pakaian miliknya

"Tan apa aku boleh kerja di sini paruh waktu, setelah pulang dari kampus?" Evan bertanya kalau dirinya pengin kerja paruh waktu untuk mengisi kekosongan dirinya

"Boleh aja, besok juga boleh langsung kerja di sini" ucap Tante Fany sambil membelai rambut milik Evan

"Jadi boleh Tan aku kerja di sini, makasih Tan" dengan refleks Evan langsung memeluk tubuh Tante Fany karena dirinya merasa senang di terima kerja paruh waktu

"Jadi udah pengin di peluk nih" ucap Tante Fany yang menggoda Evan sambil membalas pelukan darinya dan menarik kepala Evan ke buah dadanya

Evan menelan ludahnya karena melihat belahan dari bukit kembar milik Tante Fany "makasih ya Tan" ucap Evan sambil pura-pura mendekatkan bibirnya ke buah dada milik Tante Fany

"Iya Van kamu besok sudah boleh kerja di sini" ucap Tante Fany sambil membelai rambut milik Evan dan terus mendekatkan kepala Evan ke buah dadanya

"Tan, besar" ucap lirih Evan sambil terus memeluk tubuh Tante Fany

"Apa yang besar Van?" Tante Fany pura-pura bertanya kepada Evan

" Ini Tan" ucap Evan sambil memberanikan diri untuk menyentuh buah dada milik Tante Fany dengan tangannya

"Kalau mau pegang, jangan malu-malu, pegang aja gak papa Van" ucap Tante Fany memberi kode kepada Evan untuk memegang buah dada miliknya

"Emang boleh Tan?" Evan bertanya kepada Tante Fany apakah dirinya boleh memegang kedua bukit kembar itu

"Boleh dong sayang" ucap Tante Fany yang menggoda Evan dan membuka kancing atas bajunya

Evan melihatnya menelan ludahnya terus menerus lalu berlahan tangan Evan mulai menyentuh bukit kembar itu

"Kenyal dan masih kencang Tan" ucap Evan memberanikan diri sambil mengelus bukit kembar itu

"Kamu suka Van ?" Tante Fany bertanya kepada Evan, apa dia menyukai yang kencang

Setelah sore hari menjelang malam lalu toko pakaian tersebut di tutup, lalu Evan dan Tante Fany pulang ke rumah, diperjalanan, Tante Fany membeli makanan untuk mereka berdua setelah itu lalu mereka pulang ke rumah

Sesampainya di rumah, lalu Evan bergegas masuk kedalam dan melanjutkan untuk mandi, sedangkan Tante Fany masuk ke kamar lalu keluar untuk mempersiapkan makanan untuk mereka berdua, lalu Evan datang sudah berpakaian rapi

"Sudah mandi Van?" Tanya Tante Fany yang melihat Evan mendekati dirinya

"Udah Tan" lalu Evan duduk dan mereka berdua mulai menyantap hidangan tersebut sambil mengobrol

Mereka berdua selesai makan, lalu Tante Fany berjalan menuju ke kamar mandi, Evan mencuci piring yang sudah kotor tersebut, setelah selesai mencuci piring, lalu Evan berjalan menuju ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil main game

Setelah Tante Fany mandi lalu memakai pakaian yang tipis dan rok mini yang sedikit terbuka, kebiasaan Tante Fany kalau sudah malam dan berada di rumahnya, bagi laki-laki yang melihatnya pasti gak tahan dong

Lalu Tante Fany berjalan menuju ke kamarnya Evan dan masuk kedalam menemani Evan yang sedang bermain game

"Sedang main game apa Van?" Tanya Tante Fany kepada Evan lalu merebahkan tubuhnya di samping Evan

"Main game tembak-tembakan Tan" ucap Evan sambil melirik ke arah Tante Fany yang berbaring di sampingnya

"Lihat dong" lalu Tante Fany merapatkan tubuhnya dengan tubuh Evan sambil bergelayut di punggung Evan

"Lihat Tan, musuh tinggal dua, bentar lagi mau menang" ucap Evan sambil menunjukkan game tersebut

*Bersambung*

Episodes
1 Menuju ke kota
2 Berangkat kuliah
3 Mengantar teman
4 Minta tolong
5 Dapat saingan
6 Di toko
7 Main game
8 Perhatian
9 Bekerja
10 Mengantar
11 Burung ku
12 Mencuci
13 Menjemput
14 Makan cilok
15 Romantis
16 Martabak
17 Masa kecil
18 Liburan
19 Di pantai
20 Ke pantai
21 Tugas
22 Ke candi
23 Pijat
24 Gantian di pijat
25 Penolong
26 Merawat
27 Membantu Fany
28 Bertemu
29 Tawaran kerja
30 Kumpul kebo
31 Mengantar Fitri
32 Menolong wanita
33 Di cafe
34 Sikap dingin
35 Hampir di perkosa
36 Murung
37 Di tangkap polisi
38 Tolong di bantu
39 Dikejar kelompok moge
40 Mengantar barang
41 Pulang bersama
42 Rencana bekerja
43 Wisuda
44 Rencana licik
45 Merayakan kemenangan
46 Buku kecil
47 Kejutan untuk Fitri
48 Pengumuman hasil seleksi
49 Kejutan untuk Lala
50 ojeg
51 Di kantor
52 Mual-mual
53 Hamil
54 Ungkapan Dimas
55 Pernikahan
56 Bukan malam pertama
57 Tidak bisa memasak
58 Patah hati
59 Belajar memasak
60 Penguntit
61 Ke rumah Tante Fany
62 Zaky menginap
63 Tingkah Desi
64 Membantu Zaky
65 Gunawan
66 Ingin ke puncak
67 Rencana usaha
68 Toko sembako
69 Mau liburan
70 Liburan ke puncak
71 Mampir ke rumah Lala
72 Kegiatan panas
73 Menolak dipijat
74 Diruangan Tante
75 Kerumah sakit
76 Melahirkan
77 Diatas sofa
78 Anakku menangis
79 Menunggu pulang
80 Godaan pelakor
81 Kedatangan sales
82 Kerumah Maya
83 Menghubungi
84 Bercanda
85 Gairah Fitri
86 Tidur di sofa
87 Kedatangan Maya
88 Zaky dan Desi
89 kERUMAH DESI
90 Nikmatnya lobang milik Desi
91 Mentimun membuat nikmat
92 Melabrak pelakor
93 Menjemput Lala
94 Kejar-kejaran
95 Barang kiriman
96 Ulah Maya
97 Mencari pekerjaan
98 Cleaning service
99 Menghadapi musuh
100 Membantu sang pacar
101 Bantuan datang
102 Menginap di rumah Fitri
103 Rencana pernikahan
104 Kedatangan besan
105 Menikah dadakan
106 Malam pertama
107 Rencana bulan madu
108 Evan pusing
109 Ke Bali
110 Desakan Maya
111 Rencana pulang liburan
112 Pulang liburan
113 Sampai di rumah
114 Kebangkrutan Evan
115 Sekolah
116 Makan malam
117 Di hotel
118 Bertemu Evan
119 Tidak suka parfum
120 Hamil
121 Susu bumil
122 Bertemu di restauran
123 Uang sewa
124 Lima puluh ribu
125 Nomor ponsel
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Menuju ke kota
2
Berangkat kuliah
3
Mengantar teman
4
Minta tolong
5
Dapat saingan
6
Di toko
7
Main game
8
Perhatian
9
Bekerja
10
Mengantar
11
Burung ku
12
Mencuci
13
Menjemput
14
Makan cilok
15
Romantis
16
Martabak
17
Masa kecil
18
Liburan
19
Di pantai
20
Ke pantai
21
Tugas
22
Ke candi
23
Pijat
24
Gantian di pijat
25
Penolong
26
Merawat
27
Membantu Fany
28
Bertemu
29
Tawaran kerja
30
Kumpul kebo
31
Mengantar Fitri
32
Menolong wanita
33
Di cafe
34
Sikap dingin
35
Hampir di perkosa
36
Murung
37
Di tangkap polisi
38
Tolong di bantu
39
Dikejar kelompok moge
40
Mengantar barang
41
Pulang bersama
42
Rencana bekerja
43
Wisuda
44
Rencana licik
45
Merayakan kemenangan
46
Buku kecil
47
Kejutan untuk Fitri
48
Pengumuman hasil seleksi
49
Kejutan untuk Lala
50
ojeg
51
Di kantor
52
Mual-mual
53
Hamil
54
Ungkapan Dimas
55
Pernikahan
56
Bukan malam pertama
57
Tidak bisa memasak
58
Patah hati
59
Belajar memasak
60
Penguntit
61
Ke rumah Tante Fany
62
Zaky menginap
63
Tingkah Desi
64
Membantu Zaky
65
Gunawan
66
Ingin ke puncak
67
Rencana usaha
68
Toko sembako
69
Mau liburan
70
Liburan ke puncak
71
Mampir ke rumah Lala
72
Kegiatan panas
73
Menolak dipijat
74
Diruangan Tante
75
Kerumah sakit
76
Melahirkan
77
Diatas sofa
78
Anakku menangis
79
Menunggu pulang
80
Godaan pelakor
81
Kedatangan sales
82
Kerumah Maya
83
Menghubungi
84
Bercanda
85
Gairah Fitri
86
Tidur di sofa
87
Kedatangan Maya
88
Zaky dan Desi
89
kERUMAH DESI
90
Nikmatnya lobang milik Desi
91
Mentimun membuat nikmat
92
Melabrak pelakor
93
Menjemput Lala
94
Kejar-kejaran
95
Barang kiriman
96
Ulah Maya
97
Mencari pekerjaan
98
Cleaning service
99
Menghadapi musuh
100
Membantu sang pacar
101
Bantuan datang
102
Menginap di rumah Fitri
103
Rencana pernikahan
104
Kedatangan besan
105
Menikah dadakan
106
Malam pertama
107
Rencana bulan madu
108
Evan pusing
109
Ke Bali
110
Desakan Maya
111
Rencana pulang liburan
112
Pulang liburan
113
Sampai di rumah
114
Kebangkrutan Evan
115
Sekolah
116
Makan malam
117
Di hotel
118
Bertemu Evan
119
Tidak suka parfum
120
Hamil
121
Susu bumil
122
Bertemu di restauran
123
Uang sewa
124
Lima puluh ribu
125
Nomor ponsel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!