Makan cilok

Evan dan Fitri lalu jalan-jalan di taman kota, banyak pasangan muda-mudi sedang pacaran, lalu Evan mengajak duduk di kursi yang ada di sekitar taman tersebut sambil makan cemilan, mereka berdua mengobrol

"Kalau malam minggu disini cukup ramai ya Fit?" Evan basa basi bertanya kepada Fitri sambil merangkul pundak milik Fitri

"Namanya juga malam mingguan Van, waktu bagi mereka untuk berduaan dengan pasangannya, menikmati malam bersama" Fitri menjawab sambil tersenyum melirik ke wajah Evan

"Van beli cilok dong?" Fitri meminta dibelikan cilok kepada Evan

"Mana pedagang ciloknya Fit?" Evan menanyakan dimana ada pedagang cilok tersebut

"Itu sebelah sana" Fitri berkata sambil menjulurkan tangannya menunjuk kearah pedagang cilok tersebut

"Kamu tunggu disini dulu, aku mau kesana, mau pedas apa gak?" Evan menanyakan kesukaan Fitri yang pedas atau gak

"Pedas Van, kalau gak pedas gak enak" Fitri menjawab sambil tersenyum kearah Evan

"Oke" lalu Evan berjalan menuju ke pedagang cilok tersebut dan membeli dua bungkus cilok

Selesai membeli lalu Evan berjalan mendekati Fitri yang sedang menunggu dirinya dan Evan duduk di samping Fitri

"Ini Fit, ayo dimakan" Evan menyodorkan cilok tersebut kepada Fitri sambil tersenyum

"Makasih Van" Fitri menerima lalu memakan satu persatu cilok tersebut "wah, hah, hah," Fitri kepedasan "pedas Van"

"Katanya suka yang pedas hehehe" balas Evan sambil cengengesan menggoda Fitri yang masih kepedasan

"Mana minumannya?" Fitri mencari botol yang berisi minuman tersebut "yah tinggal sedikit Van" Fitri lalu menghabiskan minuman tersebut

"Gak papa, nanti beli lagi" jawab Evan sambil mengelus punggung milik Fitri

"Cepat beli Van, ini sudah habis" ucap manja Fitri sambil menunjukkan botol yang sudah kosong tersebut "ayo Van beli, aku masih kepedasan nih"

"Iya iya cantik" Evan bangkit dan berjalan untuk membeli minuman kemasan lagi, Evan membeli dua botol air mineral kemasan, lalu kembali dan duduk di samping Fitri

"Ini diminum lagi" Evan menyodorkan botol air mineral tersebut, Fitri langsung mengambil dari tangan Evan dan meminumnya

"Hah, hah, sudah gak panas mulutku ini" gumam Fitri yang baru saja meminum air tersebut

"Ciloknya mau dihabiskan tidak?" Lalu Evan mengambil cilok milik Fitri

"Eits jangan diambil Van, aku masih sanggup menghabiskan nya" Fitri menahan tangan Evan yang hendak mengambil cilok miliknya

"Beneran masih sanggup?" Evan bertanya apakah Fitri masih bisa menghabiskan cilok tersebut

"Yeh masih sanggup dong, Fitri gitu loh" ucap Fitri yang manja sambil tersenyum sendiri karena dirinya merasa masih sanggup untuk menghabiskan cilok tersebut, lalu Fitri memakan cilok tersebut lalu buru-buru menelannya "hah,hah,hah,hah" Fitri mengibaskan tangannya di depan mulutnya

Lalu Evan mengumpatkan botol minuman yang baru saja dibeli, untuk menjahili Fitri, sedangkan Fitri mencari-cari botol minuman tersebut

"Mana botolnya Van, pedas nih?" Fitri terus mencari-cari botol minuman tersebut

"Sudah diambil pengulung tadi, hahaha" ucap Evan menjahili Fitri yang sedang kepedasan

"Mana Van? Mulutku kepanasan nih?" Fitri terus mencari-cari botol minuman tersebut lalu memutari tubuh Evan

"Sini biar mulutmu gak kepanasan lagi" Evan memegang kedua pipinya Fitri lalu mendekatkan bibirnya "cup, cup, cup, srups, srups, srups, srups" lidah Evan menyapu bersih setiap sudut dari bibirnya Fitri