Setelah kepergian Ryo dan keluarganya, Abraham mendekati Arthur ..
Nak apa kamu baik baik saja " ucap Abraham memegangi bahu Arthur .
"Iya Tuan aku baik baik saja " Balas Arthur sambil membersikah sisa darah dari lobang hidungnya .
"Ayo kita kurumah sakit saya takut ada tulang retak di bagian hidungmu" ucap Abraham sambil membantu Arthur untuk berdiri .
"Iya ...trimah kasih sebelumnya" ucap Arthur sambil menganggukkan kepalanya
Mobil abraham melaju dengan kencang kearah rumah sakit, Abraham tidak lupa menghubungi sahabatnya terlebih dahulu untuk menghindari antrian .
Tidak lama kemudian mobil yang mereka tumpangi sudah berada di halaman rumah sakit.
" Hallo ...Ryan! sekarang kami sudah berada di parkiran bolehkah kami langsung menemuimu" ucap Abraham menelpon sahabatnya Dokter Ryan .
"Oh iya silahkan ini juga rumah sakit kepunyaanmu bukan! jadi jangan sungkan "ucap Ryan sambil terkekeh dan mematikan handponenya secara sepihak
Abraham dan Arthur melangkah menuju ke arah ruangan Dokter Ryan. Setelah tiba di sana tak lupa Abraham mengetuk pintu terlebih dulu.
Tock ...tock...tock....
"Silahkan masuk " ucap Doctor Ryan dari dalam ruang dan mempersilahkan mereka berdua untuk masuk.
Abraham dan Arthur melangkah masuk mendekar kearah Dokter Ryan yang sedang duduk di kursi depan meja kerjanya.
Doctor Ryan mempersilahkan Arthur berbaring sedangkan Abraham berdiri di samping tempat tidur.
Doctor Ryan mulai membersihkan luka Arthur sebelum memeriksanya.
Tidak makan waktu lama Ryan memanggil Abrahan untuk membicarakan sesuatu di meja kerjanya.
Sementara itu Arthur masih di biarkan berbaring di ranjang pasien.
"Kondisinya baik baik saja bagian hidungnya masih kokoh ..cuma bagian rahangnya agak bengkak sedikit tapi itu akan cepat sembuh bila dia meminum obat sesuai anjuran " ucap Dokter Ryan kepada Abraham setelah mereka berdua duduk dikursi.
"Trimah kasih banyak atas bantuanMu Ryan " ucap abraham .
Hening ........
"Sebenarnya apa yang terjadi pada anak itu kenapa sampai wajahnya babak belur seperti itu . " ucap Dokter Ryan sambil menatap kearah Abraham
"Panjang ceritanya ..intinya bosnya memukulnya karena masalah sepeleh" ucap Abraham datar mengingat Ryo memukuli Arthur secara bertubi tubi .
"Astaga sungguh keterlaluan hanya karna masalah sepeleh sampai harus separah itu! bos macam apa itu! " ucap Ryan yang kaget dengan ucapan Abraham
Tidak lama kemudian mereka berdua berpamitan kepada dokter Ryan .
Abraham membawah Arthur kerumahnya agar bisa istirahat untuk beberapa saat ..
Mobil tiba di depan rumah, pak satpam membuka pintu dan mempersilahkan Abraham untuk masuk.
Setelah memarkirkan mobilnya di garasi Abraham mengajak Arthur untuk masuk ke dalam rumah.
Abraham menarik gagang pintu dan mempersilahkan Arthur untuk masuk .
" Nak silahkan masuk " ucap Abraham setelah pintu terbuka .
" Trimah kasih Tuan .! " ucap Arthur .
Abraham membawah Arthur di sebuah bilik besar dalam rumah tersebut .
"Tunggu disini sebentar, biar Saya menyuruh bibi menyiapkan makan, setelah itu minumlah obat yang di beri docter Ryan tadi untuk meredahkan rasa sakitmu " ucap Abraham setelah mereka di dalam bilik .
Arthur cuman mengangguk pelan
Tak lama kemudia bibi mengetuk pintu dan menyuruh Arhur untuk ke luar makan bersama Abraham
" Nak silahkan duduk " ucap abraham ramah kepada Arthur .
"Trimah kasih banyak Tuan " ucap Arthur merasa canggung
"Makan yang banyak agar kondisimu cepat membaik dan jangan lupa habis makan kau harus meminum obat yang di berikan Dokter tadi kepadaMu " ucap Abraham mengingatkan Arthur.
Kembali Arthur cuma menganggukkan kepalanya .
Tidak lama kemudian Mereka berdua menyelesaikan makan malamnya.
"Pergilah ke kamar terlebih dahulu untuk membersihkan dirimu ! pakaian ganti sudah bibi siapkan untukmu ." ucap Abraham
Arthur mengangguk tanda setuju tidak lupa mengucapkan trimah kasih.
Hampir 30 menit Arthur melakukan ritual mandi, setelah berpakaian rapi Arthur beranjak keruang tamu untuk menemui Abraham.
"Malam Tuan " ucap Arthur yang menghampiri Abraham yang sedang duduk di ruang tamu.
" Malam nak ! apa masih terasa sakit ? ucap Abraham menanyakan keadaan Arthur .
"Sudah mendingan TUAN tapi memarnya masih sangat kentara " ucap Arthur menunjuk bagian wajahnya yang kebiru - biruan akibat pukulan dari Ryo.
"Tuan apa boleh saya menginap disini barang satu malam! Saya takut Ibu dan Nenek kuatir bila melihat kondisiKu seperti ini" ucap Arthur dengan harap Abraham mengizinkanya
bermalam untuk satu malam saja .
" Boleh saja tapi apa kamu sudah memberikan kabar ke pada mereka kalau kau mau meginap disini " balas Abraham.
" Astaga " Arthur langsung mengambil handponenya dari dalam saku celananya dan mencari nama Ibunya.
Kring ....kring ...kring....
" Hallo Nak kamu dimana " ucap Maya dari sana dengan nada kuatir
"Aku dirumah teman! ibu jangan kuatir Arthur baik baik saja kok ! Arthur banyak kerja jadi harus menginap untuk malam ini" ucap Arthur berbohong supaya ibunya tidak menguatirkanya.
"Baiklah kau jaga kesehatan, jangan terlalu memaksakan diri untuk bekerja dan Tidur jangan larut malam" ucap Maya dengan lembut .
" Iya ! Kalau begitu Arthur sudahi dulu ya salam sama Nenek ya bu " ucap Arthur menyudahi panggilanya .
Arthur menatap kearah Abraham setelah memutuskan panggilannya dengan ibunya
" Apa benar Tuan mengizinkan Arthur untuk tinggal semalam di rumah Tuan " ucap Arthur memastikan kembali
"Benar! tapi jangan panggil Tuan ya " ucap Abraham sambil senyum .
"Bolehkah Arthur memanggil Anda Ayah" ucap Arthur memandangi Abraham
Hening ........
Raut wajah Arthur mulai ketakutan kalau kalau Abraham marah akan permintaanya itu
Tiba-tiba Abraham tersenyum lebar ia terasa sangat bahagia baru kali ini ada anak yang berani memanggilnya Ayah.
" Kemarilah biar Ayah memelukmu " ucap Abraham sangat bahagia .
Arthur segera memeluk tubuh Abraham dan di sambut Abraham dengan memeluknya kembali.
"Biarkan begini dulu " ucap Arthur sambil mengeratkan pelukannya
Air matanya tiba tiba keluar dari kedua sudut matanya.
"Arthur sedari kecil belum perna merasa pelukan seorang Ayah ..wujutnya saja saya belum perna lihat apalah menyentuhnya" ucap Arthur dengan linangan air mata.
Buliran air matanya mulai membasahi baju milik Abraham! tapi dibiarkan begitu saja
Dalam hati Abraham mengerti apa yang di rasa Arthur saat ini.
Sudah hampir 15 menit Arthur memeluk Abraham hingga Abraham mulai merasa gelisah.
" Nak bolehkan melepaskan pelukanmu dari Ayah, badan Ayah mulai kesemutan" ucap Abraham mengelus elus bahu Arthur
tapi tidak ada jawaban darinya.
Abraham mengoyang goyangkan badan Arthur tapi belum juga ada respon..
" Ya tidur...pantasan gak dijawab" ucap Abrahan setelah menggeser sedikit tubuhnya dari tubuh Arthur .
Dengan penuh kasih sayang Abraham mengangkat Tubuh Arthur ke kamar dan meletakkanya dengan hati hati sekali diatas pembaringan.
Sebelum beranjak keluar bilik, Abraham memperhatikan wajah Arthur dan membelai lembutnya dengan rambut.
" Selamat malam Anak Ayah " ucap Abraham sambil berlalu dan menutup bilik pintu kamar .
👉 like ,vote nya di tunggu ya makasih .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Nartye Sikki Siradjang
sama...,mataku juga berair 🥺😢
2022-10-15
1
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
semoga Maya menjadi istrinya Abraham biar segera bisa melakukan serangan balasan kepada keluarga Ryo👍👍🧐😍😍💪💪💪
2022-04-27
0
Iba Shayra
moga abrahan brjodoh sm maya yg thor
2021-10-02
0