15. ABRAHAM VERSUS RYO

Rio berbalik ingin memastikan siapa tangan yang berani menghalanginya di kantor ini .

"sial......! Kau....?" berani sekali kau menghalangiku untuk menghajarnya " ucap Ryo membentak Abraham

senyuman kecil nampak di bibir si empunya wajah .

" Iya saya kenapa ?" ucap Abraham dengan rada menentang.

" berani kau denganku ah? " balas Ryo menatap Abraham

"Tentu berani kalau tidak pasti saya sudah duduk di kursi lobi bagian paling pojok itu "ucap Abraham sambil menunjuk kursi di sudut lobi

Abraham menghempaskan tangan Ryo sehingga ember di genggamanya terjatuh dan terpintal jauh di sudut ruangan ..

" Apa hubunganmu dengan si anak setan itu?" ucap Ryo sambil menunjuk kearah Artur ...

Abraham tidak menjawabnya pandanganya hanya tertuju pada Arthur yang meringis kesakitan.

Abraham melangkah kakinya menuju ke arah Arthur Ia mengangkat tubuh anak itu dan membawahnya ke sofa yang berada di ujung ruangan.

"Nak apa kamu baik- baik saja?" ucap Abraham sambil memegangi tangan Arthur dan menatapnya dengan sangat lekat.

Artur mengangguk pelan walau dilihat dia tak mungkin baik baik saja dengan darah hampir memenuhi wajahnya

"Woy apa kamu budak Abraham ..apa hubungan mu denganya sehingga kau dengan senang hati menolongnya" ucap Ryo membentak Abraham.

Wajah Abrahan mendongak kearah Ryo..

"Ha.. ha...ha jenis manusia apa sebenarnya kau ini Ryo! Apa harus ada hibungan dulu baru saya akan menolong manusia lain ah? ucap Abrahan membentak balik kearah Ryo

"Sungguh berani kau menantangku Abraham Apa kau tidak takut apa yang telah kulakukan pada perusahan kakekmu di masa lalu "ucap Ryo tidak kalah emosi .

"ha ha ha ..ryo ..ryo ..kasihan betul dirimu! keluargamu hanya menindas perusahaan perusahan kecil saja, Dan ingat! itu perusahaan kakekku bukan perusahanku.

coba saja mengusik sedikit pun perusahanku maka kujadikan dirimu ikan curut curut di lautan luas "ucap Abraha sambil melipat tanganya di depan dada.

Viona dan Azura hanya diam melihat aduh mulut antara Abraham dan Ryo

"Ingat Ryo ..kutantang kau untuk mengusik atau menghancurkan perusahaanku, karena orang kayak dirimu ini tidak ada apa-apanya bagiku selagi pun saya bangkrut saya bisa berdiri lagi kau lihat sendiri bukan perusahan saya itu mulai dari nol jadi saya sudah biasa tidak seperti dirimu yang hanya menumpang di nama besar nenekmu AMANDA" ucap Abraham sambil memberi senyum mengejek ke arah Ryo.

"Berani benar kau menantangku ! hanya karena membela pekerja rendahan itu! apa kau tidak tau perusahaanmu itu masih di bawah AMANDA grup " ucap Ryo sambil menekan kata AMANDA grup sebagai senjatanya.

plack...plack..plack .......

Tepuk tangan Abraham memantul ke segala penjuru ruangan itu

" AMANDA grup ..ha...ha ..perusahan yang MILIK nenek AMANDA itu ya? " ucap Abraham Sambil menekan kata milik.

Ingat Ryo perusahan lain yang selevel AMANDA grup saja tidak mau mengusik perusahanku yang nyatanya para CEO sangat berpengalaman dan sangat di takuti di manapun sedangkan AMANDA grup punya CEO sepertimu ..ha..ha ha.. seujung kukupun aku gak gentar" ujar Abraham yang dengan

nada mengejek.

kata- kata Abraham membuat Ryo makin kesal dan mendaratkan pukulan di wajah Abraham tapi dengan mudah Abrahan menangkis dan mendorang Ryo kebelakang dan hampir jatuh .

Melihat itu Viona melerai mereka berdua

" Sudah sudah apa kalian tidak malu

orang kaya seperti kalian dapat tontonan gratis dari karyawan kelas rendahan seperti mereka "ucap Viona sambil menunjukkan jarinya ke parah karyawan yang sedang berada disitu

"Chiii.. istri dan suami sama sombongnya " ucap Abraham yang merasa jijik dengan kesombongan kedua orang yang ada di depanya itu

"Terus apa tujuanmu datang ke perusahan besarku ini ? Apa hanya untuk menolong budak hina ini! " ucap Ryo menunjuk ke arah Arthur

Arthur yang dikatai seperti itu merasa sangat sedih kini dendamnya kepada Ryo sudah tidak termaafkan lagi

"Kau masih bertanya juga! ingat Ryo sahamku ada 5% di perusahaan ini jadi aku bebas keluar masuk ke perusahaan ini tanpa ada yang melarangku" ujar Abraham menatapi Ryo.