"Nak kau sudah bangun" kata Naomi berjalan mendekati Maya sambil membawahkanya minuman jahe yang baru dibuatnya..
"I..ya Bu......" balas Maya sambil terbata bata mungkin karna canggung atau gugup pada orang yang baru Ia kenal.
"Nak silahkan diminum selagi hangat" ucap Naomi Sambil menyerahkan segelas air jahe yang ada di tanganya.
"Ba..aik dan trimah kasih. Maaf saya sudah banyak merepotkan anda" ujar Maya yang merasa tidak enak hati.
"Gak usah canggung NAk ! kita sesama manusia itu wajib saling menolong karna kita tidak tau kedepanya apa yang akan terjadi. Mungkin saja kamu yang akan menolong balik ibu nantinya "balas Naomi sambil mendudukkan bokongnya diatas kursi.
Maya hanya mengangguk ringan .
"Bu kenapa bisa Saya sampai di kediaman ibu! dan apa sebenarnya terjadi padaku" ucap Maya menatap Ke arah Naomi.
Sebelum menjawab Naomi menarik nafas dalam dalam dan menghempaskanya dengan pelan.
"kamu pingsang Nak! ibu menemukanMu di saat ibu pulang dari kondangan, dan membawahMu ke sini" ucap Naomi sambil memegangi tangan Maya
Mereka berdua saling memandang entah apa yang kini ada di benak mereka berdua.
"Nak sebenarnya apa yang terjadi padaMu?
ucap Naomi memecah keheningan saat itu.
Dengan berlinang air mata Maya pun menceritakan apa yang terjadi kepadanya
"Pergi Kau dari sini dan jangan kau menginjakkan kaki hinaMu lagi di rumah ini" lagi ucap Ryo dengan nada congkak mengusir Maya saat itu.
" Mas apa salah Aku? kenapa Mas tega mengusirku seperti ini! Mas tau sendiri aku sudah tak punya siapa, kecuali keluarga ini tolong Mas biarkan Aku tetap disini "ucap Maya terseduh seduh sembari memengang kuat kaki Ryo.
"Lepaskan ? Terserah kau mau kemana asal jangan memperlihatkan batang hidungmu lagi di depanku" ucap Ryo sambil menendang nendangkan kakinya ke tubuh Maya.
" Tidak Mas ! Aku mohon biar Aku tetap disini walau hanya sebagai Babumu" ucap Maya dengan linangan air mata.
"Haha ha jadi Babu kataMu ? bahkan kerjaan rendahan seperti itu saja sudah tak layak bagimu di tempat ini" balas Ryo dengan membentaknya.
Tiba tiba sebuah lemparan tas yang berisi baju mengenai wajah Maya, sehingga darah keluar dengan derasnya dari kedua lobang hidungnya.
"hay perempuan sialan, itu baju rongsokanMu dan pergilah jauh dari sini dan ingat jangan harap kamu akan mendapatkan sepeser pun harta dari keluarga kami " ucap Rita setelah melemparkan tas berisi pakaian ke arah wajah Maya.
"Dan ini surat cerainya cepat tanda tangan saya tidak mau punya menantu sial kayak kamu .."Lanjut Rita sambil menyerahkan selembar kertas lengkap dengan pulpen.
Tidak berhenti sampai situ Teos, Ayah dari Ryo menarik rambutn Maya dan menyeretnya keluar rumah.
Maya meringis kesakitan, teriakanya kini membelah seisi ruangan. Sakit dan hinaan yang dirasa sudah berbaur menjadi satu .
"Hay jangan coba coba kau datang lagi kerumah ini atau bangkaimu akan kuberikan kepada anjing peliharaanku"ucap Teos yang masih tetap menari kuat rambut Maya .
Tangisan dan kesakitan pun terdengar pilu di ruanga itu.
Para pelayan tidak berani berbuat apa apa. Mereka hanya menundukkan kepalanya sakit takutnya dengan keluarga Ryo.
"Oh Tuhan selamatkalah nyonya muda" mungkin itulah isi doa mereka yang tidak tega melihat penyiksaan Maya saat itu.
Sebenarnya pernikahan Maya dan Ryo adalah rencana dari nenek Amanda.
Nenek Amanda telah berjanji pada mendiang Ayah Maya untuk menjaga Maya setelah kepergianya. Tapi, naas Ryo dan keluarganya tak menyukai Maya sama sekali
Maya mencoba bangkit, di sapunya air matanya serta darah yang masih keluar dari lobang hidungnya.
"Baiklah, Aku akan pergi ! tapi ingat Aku akan kembali dan membuat perhitungan dengan kalian semua Ingat Itu!" Apa yang aku rasakan Malam ini akan kalian rasakan juga kelak"ucap Maya sembari melap Air mata dan darah yang keluar dari kedua lobang hidungnya.
"Apa ?" plack " suara Ryo yang keras diringi tamparan keras mengenai pipih Maya .
Tapi kali ini Maya tidak meringis kesakitan seperti sebelum sebelumnya. Maya malah tersenyum sinis memandang kearah Ryo.
"Cepat pergi atau bangkaimu akan ku berikan kepada anjing itu " ucap Ryo menggertak Maya sambil menunjuk kearah anjing peliharaanya .
Dengan berat hati Maya mengambil tasnya dan berjalan sempoyongan menuju pintu keluar.
Tanpa di duga Viona pacar Ryo merekam sembunyi sembunyi semua kejadian itu sambil tersenyum kemenangan.
Maya terus melangkah keluar dari halaman Mension menuju pintu gerbang. Maya berbalik sebentar menatapi Mension besar. Kenangan kenangan indah bersama Ayah dan Nenek Amanda masih tampak menari dari dalam lubuk hatiya.
kakinya kini melangkah ditengah malam. lolongan anjing dan dinginya malam sudah tidak di pedulikanya lagi.
Tiba tiba matanya berkunang kunang hingga Ia terjatuh dan tak sadarkan diri lagi.
👉 like , vote , favorite , coment , dan rate bintang limanya masih authot butuhkan ..makasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Al Ex
sedih kali
2023-09-25
1
Bu andere
seram
2023-07-19
0
Ari Hidayati
semua akan di tuai pada akhiry,
2022-09-02
0