Bab. 14

Keesokan harinya. Alvan sudah bersiap akan berangkat ke kantor, ya walaupun masih sedikit pusing tapi ia tidak bisa berlama-lama meninggalkan kantornya. Apalagi masih banyak desain yang harus ia selesaikan.

Saat keluar dari kamarnya, Alvan mencium harum masakan yang membuat Alvan seakan terhipnotis dengan aroma masakan tersebut. Ia pun berjalan mengikuti aroma masakan yang di masak oleh seorang sampai kedapur. Dan di lihatnya di dapur ada Alea yang sedang memasak sesuatu yang aromanya sampai membuat dirinya terhipnotis. Kemudian Alvan mendekat ke Alea dan berdiri tepat di belakang Alea.

"Ya Allah mas.. bikin kaget orang aja sih!" ucap Alea terkejut. Saat ia akan mengambil wadah, Alea terkejut tiba-tiba Alvan sudah ada berdiri di belakangnya.

"Kamu masak apa?" tanya Alvan tanpa merasa bersalah yang sudah membuat Alea sampai terkejut.

"Ini mas, semur ayam." jawab Alea sembari tersenyum menatap Alvan.

"Mas kok udah kerja? apa udah enakkan?" tanya Alea.

"Sudah." jawabnya singkat.

"Mas mau sarapan? biar aku siapkan sekarang." ucap Alea.

"Boleh! Apa kamu sudah siap masaknya?"

"Sudah mas, tinggal di sajikan saja." jawabnya sembari mengambil wadah untuk meletakkan semur ayam ke dalam wadah tersebut. "Mas, kok masih berdiri di situ aja? cepat duduk di ruang meja makan, aku akan siapin dulu nasinya." ucap Alea lagi.

Alvan pun menurut, ia langsung berjalan keruangan meja makan. Setelah selesai meletakkan nasi dan semur ayamnya di meja makan, Alea mengisi piring dengan nasi dan juga semur ayamnya.

"Ini mas dimakan sarapannya.." ucap Alea sembari meletakkan piring yang sudah ia isi tadi, di hadapan Alvan.

"Terimakasih." Alea pun tersenyum membalas ucapan terimakasih dari Alvan. "Kamu tidak ikut makan?!" tanya Alvan yang melihat Alea yang hanya diam sambil berdiri saja dan tidak mengisi piringnya dengan nasi.

"Entar aja. Mas duluan aja yang makan." jawab Alea.

"Kenapa? apa kamu tidak mau sarapan bersama dengan ku?!" tanya Alvan sembari menatap Alea bingung.

"Bukan gitu mas.. hanya saja_-"

"Hanya apa?!" potong Gio sambil mengunyah makanannya.

"Emm, bukannya mas ya yang selama ini tidak mau makan bareng aku..!" balas Alea dengan menundukkan kepalanya takut.

"oh ya..?! emang aku pernah berbicara seperti itu?!" "Emm_"

"Aku tidak mau dengar alasan! Cepat ambil nasinya dan kita sarapan bersama-sama." ucap Alvan yang memotong Alea yang ingin menjawab.

Alea langsung mengangkat kepalanya menatap Alvan, tak percaya. Alvan mau makan bersamanya dan di satu meja yang sama.

"Kenapa belum mengambil nasi nya?" tanya Alvan membuat Alea langsung tersadar.

"Eh, iya mas ini mau ambil nasinya." balas Alea yang langsung duduk dan mengambil sendok nasi, lalu mengisi piringnya.

Mereka berdua pun sarapan bersama. Alea duduk tepat di hadapan Alvan dengan perasaan yang sangat bahagia. Menurutnya ini suatu kemajuan selama hubungan mereka. Sedangkan Alvan terus menatap Alea sampai matanya tak berkedip, Alea terlihat sangat cantik membuatnya enggan berpaling.

"Kenapa?" tanya Alea yang memergokin Alvan terus menatapnya.

"Hah?" ucap Alvan terkejut.

"Mas kenapa terus menatap aku seperti itu? apa ada yang aneh di wajah ku, mas?" tanya Alea lagi.

"Ti-tidak ada apa-apa." jawab Alvan salah tingkah karena ketahuan tengah menatap Alea. "Oke. Aku sudah selesai. Terimakasih untuk sarapannya. Ini sungguh sangat enak."Ucap Alvan sembari beranjak dari kursi meja makan.

Mendengar pujian dari Alvan karena masakan nya enak, wajah Alea langsung bersemu merah. Ini baru pertama Alvan memujinya.

"Terimakasih, mas."

"Apa kamu tidak kerja Alea?" tanya Alvan saat akan berjalan meninggalkan meja makan.

"Kerja mas." jawab Alea singkat. "emangnya kenapa mas?" tanya Alea balik.

"Biar aku antar." tawar Alvan.

"Mas beneran mau antar Alea? takutnya mas nanti terlambat. Aku berangkat nya jam 9 pagi loh mas? Soalnya hari ini tidak ada pesanan." ucap Alea yang tidak mau hanya karena mengantarnya, suaminya terlambat ke kantor.

"Jam 9?"

"Hmm."

"Tidak masalah! aku bisa mengantar mu." ucap Alvan yang ingin tetap mengantar Alea.

Entahlah ia juga bingung dengan dirinya. Ia terus kepikiran dengan ucapan sepupunya kemaren, yang mau menerima Alea kalau ia sudah menceraikan Alea. Mengingat itu membuatnya sangat kesal. Ada rasa tidak rela jika Alea berdekatan dengan lelaki lain.

"Baiklah, kalau mas tetap ingin mengantarku." Alvan pun berjalan keluar meninggalkan ruangan meja makan. Kemudian ia masuk kedalam kamarnya untuk menelpon Arya kalau ia terlambat kekantor hari ini.

Terpopuler

Comments

Sri Maftukah

Sri Maftukah

gio sopoyo,kok gioo

2023-10-30

2

Nani Suarni

Nani Suarni

ko Alvan jadi gio🤦🤦🤦

2023-10-27

2

Nani Mardiani

Nani Mardiani

Alvan ya bukan Gio

2023-09-20

3

lihat semua
Episodes
1 Bab. 01
2 Bab. 02
3 Bab. 03
4 Bab. 04
5 Bab. 05 Visual
6 Bab. 06
7 Bab. 07
8 Bab. 08
9 Bab. 09
10 Bab 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16
17 Bab 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab. 98
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab. 01
2
Bab. 02
3
Bab. 03
4
Bab. 04
5
Bab. 05 Visual
6
Bab. 06
7
Bab. 07
8
Bab. 08
9
Bab. 09
10
Bab 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16
17
Bab 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab. 98
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!