Bab. 13

"Mas, kamu sudah bangun?" ucap Alea yang melihat Alvan duduk bersandar di sandaran ranjangnya dan Alea baru saja masuk kedalam kamar Alvan dengan membawa sepiring nasi beserta sayur dan lauk nya. "Maaf mas, aku masuk kedalam kamar kamu." ucap Alea merasa tidak enak. Karena Alvan pernah memperingatkan dirinya untuk tidak masuk dalam kamarnya.

"Mmm. Tidak apa-apa." balas Alvan.

"Mas sarapan dulu ya.. setelah itu baru minum obatnya." Alea langsung duduk di kursi tepat di samping ranjang Alvan.

Alea pun menyuapi nasi ke dalam mulut Alvan. "Kamu harus banyak makan mas, biar tenaga kamu pulih lagi." Alvan menatap wajah cantik Alea yang sedang menyuapinya. Ia tidak menyangka Alea mau merawatnya dan mengurusnya yang sedang sakit. Padahal ia hanya demam biasa, tapi istrinya. Istri? ya Alea memang istrinya. Ia dengan begitu cekatan mengurusnya.

"Kok kamu belum berangkat kerja?" tanya Alvan. Karena biasanya jam segini Alea sudah berangkat kerja.

"Hari ini aku ijin tidak masuk." jawab Alea sembari tersenyum menatap Alvan.

"ijin? kenapa?" tanya Alvan penasaran.

"Aku gak mungkin ninggalin mas. Mas Alvan kan lagi sakit, entar kalau mas perlu sesuatu gimana? kondisi mas masih lemah." jawab Alea yang membuat hati Alvan yang mendengar menghangat. Ada rasa bahagia di hatinya karena Alea rela tidak masuk kerja hanya karena dirinya sakit. Dan apa ini? jantungnya berdetak dengan sangat kencang lagi saat berdekatan dengan Alea.

"Tapi aku sudah tidak apa-apa Alea.." celetuk nya. "kalau kamu ingin pergi kerja tidak apa-apa." tambah Alvan lagi sembari menormalkan perasaan dan jantungnya berdetak kencang.

"Iya, mas memang sudah tidak panas kayak kemaren malam, tapi kamu butuh banyak istirahat mas.. karena tubuh kamu masih lemah." balas Alea. Kemudian Alea memberikan obat pada Alvan dan Alvan menerinya lalu meminumnya.

"Mas sudah selesai sarapan dan minum obatnya. Sekarang mas istirahat lagi ya.. biar cepat pulih." ucap Alea sembari mengambil piring bekas sarapan Alvan untuk membawanya ke dapur. "Mas, kalau perlu apa-apa panggil aku ya? aku ada di luar." Alea pun langsung keluar dari kamar Alvan dengan membawa piring yang sudah kosong bekas sarapan Alvan tadi.

Setelah keluar dari kamar Alvan, Alea berjalan menuju dapur untuk mencuci piring kotor dan sisa peralatan memasaknya yang belum ia cuci.

Selesai mencuci, Alea berencana akan membuat kan Alvan brownies kesukaannya. Berharap Alvan akan senang. Saat asik membuat brownies coklat, terdengar suara bell Apartemen berbunyi. Membuat Alea menghentikan kegiatannya. Kemudian berjalan menuju pintu. Alea pun membuka pintu nya dan dilihat nya seorang Lelaki tampan berdiri di depan pintu Apartemen dengan tersenyum manis menatap nya.

"Cari siapa ya mas?" tanya Alea. Karena ia memang tidak mengenal dengan lelaki yang ada di hadapannya saat ini.

"Apa Alvan nya ada?" tanya lelaki itu.

"Ada mas, kalau boleh tahu mas siapa ya?" tanya Alea lagi.

"Oh hai. Aku Arya, asisten dan juga sepupunya Alvan." jawab Arya memperkenalkan diri.

"Oh maaf, saya tidak tahu. Kalau gitu silahkan masuk. Jangan berdiri di depan pintu aja." ucap Alea mempersilahkan lelaki itu masuk kedalam Apartemen. Arya pun masuk kedalam. "Sebentar mas, aku panggil dulu mas Alvan nya." Alea langsung berjalan menuju kamar Alvan.

Tak berapa lama Alea keluar lagi dari kamar, Alvan.

"Mas langsung aja masuk ke kamarnya." ucap Alea yang baru saja keluar dari kamar Alvan.

"Iya, terimakasih." Arya yang duduk di sofa langsung beranjak dari sofa berjalan menuju kamar Alvan. Kemudian masuk kedalam menemui sepupunya itu.

"Hei bro. Gimana keadaan Lo?" tanya Arya yang sudah duduk di sofa bersama Alvan.

"baik." jawab Alvan singkat.

"Gue gak nyangka ternyata dilihat dari dekat, istri Lo jauh lebih cantik.," Alvan langsung menunjukkan ekspresi tak suka mendengar Arya menyebut Alea cantik.

"Loh kesini mau minta tanda tangan gue, atau mau memuji istri gue, hah?!" tanya Alvan datar.

"Hahaha.. ya minta tanda tangan Lo. Tapi gak nyangka kalau gue bertemu dengan istri Lo di apartemen. Gue kira Lo sendiri disini, karena Lo bilang istri Lo kerja." jawabnya sembari tersenyum menatap Alvan. Di lihat dari raut wajah Alvan seperti nya ia tidak suka atau cemburu mungkin.

"Udah cepat! mana yang harus gue tanda tangani setelah itu Lo pergi!" ucapnya ketus.

"Hahaha.. baru juga nyampe ke apartemen lo. Uda Lo usir aja. Kasih minum kek gue kan haus." balas Arya santai.

Cgklek

Terdengar suara, ada yang membuka pintu kamar Alvan. Mereka berdua pun langsung menoleh bersamaan. Dan Alea yang membuka pintu. "Maaf mas kalau aku ganggu." Alea masuk kedalam dengan membawa dua cangkir kopi dan sepiring brownies coklat yang ada di atas nampan.

"Wah baru aku mau minta minum, eh sudah ada yang membawanya kesini. Terimakasih Alea.. wah ada brownies juga.. lihatlah Al, Alea membawa brownies kesukaan Lo bro." ucap Arya yang tersenyum senang kepada Alea.

"Silahkan di minum kopinya.."

"Terimakasih Alea.." Alea hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum dengan Arya. Sedangkan Alvan melihat Alea tersenyum manis pada Arya, membuatnya semakin kesal.

"ini kamu yang buat Alea?" tanyanya pada Alea saat akan kembali keluar.

"Iya mas. Kenapa? apa kurang enak?!" tanya Alea balik.

"Enak kok. Enak banget malah. Ini seperti brownies yang sering di bawa Alvan ke kantor. Alvan sering membelinya di tokonya Ghea, pasti kamu kenal dong? Aku dengar kamu sahabat dari Ghea.." Alea Hannya tersenyum menanggapi nya.

Lagi-lagi Alvan sangat kesal melihat Alea tersenyum dengan Arya. Ingin rasanya ia menendang Arya dan mengusirnya dari apartemen milik nya.

"Ya Uda dihabiskan mas, kalau gitu permisi mau kembali ke dapur." pamit Alea.

"Oke Alea.." balasnya.

"Uda sana, Lo pergi! Uda selesaikan makan brownies nya." usir Alvan lagi. Arya yang mendengar itu berdecak kesal pada Alvan.

"pelit banget sih Lo. Gue baru makan satu potong, lo udah ngusir gue. Bro tamu itu raja, jadi raja harus di hormati." ucap Arya yang masih asik memakan brownies coklat buatan Alea.

"Udah jangan di ambil lagi, ini Alea buat untuk gue." Alvan langsung menarik piring yang berisi brownies menjauhkannya dari jangkauan Arya.

"Pelit amat si Al jadi adik."

"Emang gue pikirin?!" ketusnya.

"Oke. kalau gitu gue kembali kekantor lagi dan makasih kopi sama brownis nya." Arya pun beranjak dari sofa. Pada saat berjalan satu langkah, Arya menghentikannya. Kemudian menoleh ke arah Alvan lagi. "Oh iya bro. Lo pernah bilang, kalau lo tidak menyukai Alea dan masih terus mengharapkan Tasya kan?" tanya Arya.

"Iya." jawab Alvan. "Terus memangnya kenapa?" giliran Alvan yang mengajukan pertanyaan.

"Kalau Lo, memang tidak mencintai atau menyukai Alea.. lebih baik lo lepaskan saja. Dan jika memang Lo sudah menemukan Tasya, secepatnya Lo ceraikan Alea. Karena gue mau menerimanya mau itu utuh ataupun tidak. Karena menurut gue susah mendapatkan wanita seperti Alea." celetuk Arya yang membuat Alvan mendengar itu mengepalkan tangannya, geram. Setelah itu Arya keluar dari kamar Alvan.

"Apa tadi katanya lepasin Alea? ceraikan Alea? siapa dia yang seenaknya memerintahkan gue. Alea istri gue dan gue suaminya jadi itu terserah gue mau mempertahankan atau kapan akan menceraikannya atau tidak sama sekali." gumam Alvan dalam hati.

Terpopuler

Comments

Sri Maftukah

Sri Maftukah

faan fan kari jujur wae kok kegeden gengsi

2023-10-30

3

Mustafa Aswadi

Mustafa Aswadi

ad yg sdh cantu cinta sama alie

2023-10-13

1

Neulis Saja

Neulis Saja

ada yg sdh fall in love 😀

2023-09-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 01
2 Bab. 02
3 Bab. 03
4 Bab. 04
5 Bab. 05 Visual
6 Bab. 06
7 Bab. 07
8 Bab. 08
9 Bab. 09
10 Bab 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16
17 Bab 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab. 98
99 Bab. 99
100 Bab. 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab. 01
2
Bab. 02
3
Bab. 03
4
Bab. 04
5
Bab. 05 Visual
6
Bab. 06
7
Bab. 07
8
Bab. 08
9
Bab. 09
10
Bab 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16
17
Bab 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab. 98
99
Bab. 99
100
Bab. 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!