Dian membuka hijab panjang nya. Lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badan. Setelah dari pusat perbelanjaan, Ilyas kembali ke perusahaan sedangkan Dian menunggu di mansion.
Setelah membersihkan badan lalu memakai pakaian, Dian duduk di tepi ranjang. Menghembuskan nafas panjang, kehidupannya benar-benar berubah 180 derajat.
Tapi perubahan yang terjadi tentu mengarah ke yang lebih baik. Dimulai dari Dian yang tak perlu berjualan lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, rumahnya yang sekarang jauh lebih baik, serta orang-orang yang berlaku hormat kepadanya.
" Sebenarnya Ilyas siapa? " Mengangkat kedua bahu, entahlah ia tak ingin terlalu memikirkannya. Bisa dilihat seperti nya sang suami bukan orang biasa.
" Pasti Sarah sangat khawatir dengan kehilangan ku yang tiba-tiba." Lagi-lagi menghela nafas panjang.
Diliriknya paper bag yang tadi diberikan oleh sang suami. Diambilnya paper bag tersebut lalu segera dibuka.
Didalamnya ada sebuah kotak. Mata wanita itu membulat sempurna " Eh? Ini ponsel 'kan." Tentu ia sangat terkejut. Dengan cepat Dian membuka kotak yang bergambar ponsel canggih tersebut.
Sebuah benda persegi panjang yang selalu dilihat Dian dipakai setiap orang. Sangat berbeda dengan mantan ponselnya yang sudah jadi penghuni tempat sampah.
" Masya Allah, ponselnya bagus bangat." Membolak-balik benda pipih tersebut.
" Apa ini ganti dari ponsel jadulku yah." Terkikik geli lalu tersenyum. Lagi-lagi jantung Dian berdetak kencang mengingat suaminya yang seperti sangat perhatian padanya.
Dian mulai menyalakan ponsel canggih tersebut. Satu yang menjadi tujuan wanita cantik itu, apalagi kalau bukan kontak. Ia ingin melihat apakah semua kontak orang-orang yang ia kenal masih ada atau tidak.
" Alhamdulillah. Masih ada semua." Mengusap dada. Di scroll nya lagi Namun ia tak menemukan nama Malik disana. Lagi-lagi Dian tersenyum, apakah sang suami yang menghapus nomor Malik? Entahlah bisa jadi.
Jari lentik Dian berhenti disebuah nama yang benar-benar membuat nya merona, mengulum senyum " My Hubby." Gumam Dian membaca nama tersebut. Yang membuat nya membulatkan mata adalah gambar ❤️ yang ada disamping nama.
" Oh iya, aku harus menghubungi Sarah." Memenjet nama Sarah disana. Tak lama ponsel pun mulai berbunyi.
Tut..
" Dianra Akila Rahman...." Menjauhkan ponsel dari daun telinga. Suara Sarah benar-benar menggema, mana Dian meload speaker nya lagi.
" Assalamu'alaikum, Sarah."
" Huh! Wa'alaikum salam. Kemana ajah sih kamu Diannnnnn... Kamu gak apa-apa 'kan. Kamu baik-baik ajah 'kan? Aku khawatir tau sama kamu. Aku udah dengar rumornya dan aku percaya sama kamu. Sekarang kamu dimana? Biar aku jemput, kita pulang sama-sama yah." Sarah langsung mengatakan semua yang ingin ia katakan.
Dian tertawa kecil mendengar suara sahabatnya yang bagai motor tanpa rem. " Tarik nafas. Pelan-pelan ajah bicara nya, aku dengar kok."
" Isshhh nih orang. Aku khawatir juga." Terdengar cebikan dari seberang
" Maaf.. maaf.. aku gak apa-apa 'kan. Terima kasih yah udah khawatir dan percaya sama aku, tenang ajah aku benar-benar baik-baik ajah kok."
" Kamu yakin? Tapi bukannya kamu udah dinikahin paksa 'kan sama laki-laki yang entah siapa."
" Iya, syukurlah dia baik sama aku." Mending tidak perlu mengatakan bagaimana sifat suaminya yang menyeramkan namun perhatian.
" Huhhh Alhamdulillah kalau dia baik sama kamu. Para warga juga pengen minta maaf sama kamu karena udah nuduh kamu yang macam-macam." Perkataan Sarah tentu membuat Dian heran. Siapa yang memberitahu penjelasan nya kepada warga sekitar
" Gak papa kok. Aku udah maafin, lagipula sekarang aku juga baik-baik ajah."
" Kamu bahagia 'kan? " Lirih Sarah diseberang. Jika sampai sahabat nya itu tidak bahagia, Sarah pasti akan langsung menjemput sahabatnya pulang. Kalau bisa ia akan menikahinya langsung.
Dian terdiam. Jika ditanya bahagia, entahlah. Namun yang pasti " Aku nyaman disini Sarah. Jangan khawatir." Jawaban Dian membuat Sarah tersenyum haru diseberang.
Dia sangat khawatir dan ikut sedih saat melihat pernikahan sahabatnya hancur. Bagaimana sedih nya Dian waktu itu, membuat Sarah benar-benar ingin menjadi seorang pria agar bisa menikahi sahabatnya untuk membuat Dian bahagia. Semoga saja dengan pernikahan kedua Dian kali ini, sahabat nya akan bahagia.
" Jadi kapan kita ketemuan? Jelaskan padaku bagaimana bisa kamu menikah malam itu." Jiwa kepo Sarah pun keluar
Dian terkekeh " Kalau ada kesempatan."
" Ishhh tapi ceritain gimana kamu didapat kumpul kebo? "
" Bukan didapat, tapi disangka." Meralat ucapan Sarah. Dian tentu tak terima dituduh melakukan perbuatan zina.
" Iya.. iya.. ceritain dong."
Dian pun mulai menceritakan tentang malam itu. Semuanya tanpa ia tutup-tutupi. Lagipula Sarah adalah orang yang sangat ia percaya.
.........
Jam menunjukkan pukul 18.30. Kata bu Mega, Ilyas pulang dijami segini.
Setelah membuat makan malam dan membersihkan badan, Dian menunggu suaminya pulang di sofa ruang tengah. Ia sudah bertekad untuk bersungguh-sungguh dalam menjalani pernikahan ini.
Wanita itu sedang asik bermain dengan ponsel baru. Ia saling berbalas pesan dengan Sarah. Sampai suara deru mobil terdengar datang dari depan.
Dian menaruh ponselnya dan segera berdiri. Wanita cantik itu sudah bersiap didepan pintu untuk menyambut sang suami.
Pintu terbuka, terlihat seorang pria tampan masuk kedalam mansion. Pada pelayan menyambut pria tersebut. Dian tersenyum manis lalu menyambut suaminya.
" Assalamu'alaikum By." Menyambar tangan Kanan Ilyas lalu menciumi nya.
" Wa'alaikum salam." Balas Ilyas. Diam-diam pria Tersenyum. Sepertinya mereka berdua mempunyai niat yang sama untuk serius dalam pernikahan ini.
Dian dengan sigap mengambil tas serta jas sang suami " Aku udah siapin air hangat. Mandi dulu yah." Memerintah dengan nada yang lembut hingga tidak ada aura dominasi disana.
Tentu para pelayan dibuat menegang melihat Dian berani memerintah seorang Ilyas. Namun reaksi yang diberikan Ilyas sungguh diluar dugaan. Pria itu hanya mengangguk mengiyakan. Entahlah Ilyas sama sekali tidak kesal, malah ia sangat senang. Dirinya seperti mendapatkan perhatian khusus.
Kedua pasutri Tersebut masuk kedalam lift yang akan membawanya ke lantai paling atas.
" Hmm by, terima kasih untuk ponsel nya." Memperlihatkan ponsel tersebut sembari tersenyum manis
" Suka? "
Dian mengangguk " suka bangat. Akhirnya aku bisa beri kabar pada Sarah."
Ilyas tersenyum tipis, di usap pelan kepala istrinya yang berbalut hijab " Baguslah kalau kau suka. Asal kau bahagia aku juga ikut bahagia." Sekali lagi perkataan yang Ilyas keluarkan sungguh hanya perkataan polos yang jujur dan tanpa maksud apa-apa.
Blushh...
Dian memalingkan wajahnya yang memerah " Jangan mengatakan hal yang manis dengan wajah datar dong." Serunya
Ilyas menaikkan sebelah alis. Perkataan manis? Yang mana? Ia sama sekali tidak tahu.
" Jadi aku harus apa? "
Dian cengok " hah? Kok tanya sama aku sih. Mana ku tahu." Mengangkat kedua bahu membuat Ilyas gemas dengan tingkah wanita disampingnya ini.
Dian memonyongkan bibirnya. Kalau boleh jujur, Dian lebih nyaman dan tenang saat berinteraksi dengan Ilyas sekarang, dibanding saat bersama Malik yang bawaannya selalu malu. Berbeda dengan Ilyas, Entahlah mungkin karena Ilyas juga tak tahu malu dengannya.
Ilyas yang gemas menarik pinggang sang istri lalu melumaat bibir Dian yang monyong. Tentu Dian kaget, sontak tas dan jas yang ia pegang jatuh kelantai lift. Ilyas menarik tengkuk sang istri untuk memperdalam ciuman nya, Dian pun membalas ciuman panas tersebut.
Mereka terus berciuman, Ilyas melepas pelan-pelan pagutan bibir Tersebut. Di satukan kening nya dan juga kening istrinya. Lalu diusap bibir merah sang istri, saat ingin kembali dipagut tiba-tiba pintu lift terbuka.
Tak ingin menbuang waktu, Ilyas segera mengangkat tubuh istrinya ala bridal lalu membawanya ke dalam kamar.
" Kya.. by.."
" Husstt diamlah." Di baringkan diatas ranjang.
Pelan-pelan pria gagah nan tampan tersebut melepas hijab panjang istrinya dan terlihat rambut panjang yang indah istri nya.
Ilyas melabukan ciuman di kening Dian, dengan khidmat pria tersebut mencium nya. Dian memejamkan mata merasakan ciuman yang penuh kehangatan dan kasih sayang.
Ciuman Ilyas turun ke kedua pipi serta hidung istrinya, lalu turun ke bibir Dian. Dilumaat nya bibir Tersebut lalu kembali turun ke dagu serta leher sang istri.
Dian mendongakkan kepalanya saat ciuman suaminya semakin turun " By, mandi dulu."
" Nanti saja sayang, aku sudah tidak tahan." Melepas kemeja dan seluruh pakaiannya dan juga pakaian Istri nya.
Wajah Dian dibuat bersemu mendengar panggilan sang suami yang begitu mesra membuat hasrat Dian tiba-tiba naik. Ia jadi ingin juga. Wanita itu hanya diam saat sang suami membuka seluruh pakaiannya.
Ilyas memaki dalam hati 'sial! Dia terlalu seksi' kulit Dian yang putih sangat kontras saat wajah wanita itu memerah. Di lumaat nya kembali bibir ranum yang sudah menjadi candu baginya.
Ciuman Ilyas turun sampai ke leher serta kedua gundukan Dian. Saat wanita itu mendesaah membuat permainan mereka semakin panas, Ilyas kembali turun menciumi perut lalu semakin Turun ke inti tubuh Dian.
Di tekuknya kaki Dian lalu pelan-pelan membenamkan kepalanya disana membuat empunya mendesaah tak karuan, badannya menggeliat sana-sini bak cacing kepanasan.
Setelah mendapatkan pelepasan pertama, Ilyas menukar posisi tubuhnya. Ia membiarkan Dian berada diatas dan menduduki tubuhnya.
" Kau yang memimpin sayang." Wajah Dian semakin memerah. Untuk memenuhi permintaan sang suami serta hasrat nya yang Sudah memuncak, Dian dengan perlahan memasukkan rudal milik suaminya ke lembah basah milik nya.
" Ah..." Suara tersebut berhasil Keluar dari bibir kedua insan yang tengah memadu kasih.
Dian mulai menggerakkan pinggulnya. Maju mundur, serta turun naik. Awal yang lambat lama-lama menjadi cepat di bantu Ilyas yang mendorong dari bawah.
Melihat penampilan istrinya dari bawah membuat Ilyas bisa gila. Sangat seksi dan cantik, ini pertama kalinya ia melihat wanita seseksi dan secantik sang istri.
Jika memakai pakaian, Dian terlihat Sholehah. Namun berbeda jika diatas ranjang, istrinya terlihat menjadi sholehot.
.
.
TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Like komen dan votenya 😘 banyakin hadiah nya juga biar othor tambah semangat nulis nya ✌️
...Subscribe yah manteman😖...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Waahh akhirnya MP juga mereka..👏👏👍👍 Semoga Dia bisa hamil,dan bukan mandul..🤲🤲
2024-01-05
0
Dyah Shinta
lgbt dong
2023-05-21
0
Ester Yaru
solehot
2023-03-25
0