Tugas seorang Istri

...~Duduklah bersamaku berbagi semua asa, kita jalani hari esok dan seterusnya---bersama~...

.........

Sayup-sayup Dian membuka mata. Jam masih menunjukkan pukul 3 lewat sedikit. Untunglah ia sempat bangun

" Gara-gara Sofanya sangat empuk aku hampir kebablasan gak sholat malam." Bangun dari sofa. Memperbaiki hijabnya yang sudah tak tentu arah.

Kamar sudah gelap, hanya terlihat lampu tidur yang temaram. Di liriknya kearah ranjang dan terlihat Ilyas yang sedang tertidur. Setelah merapikan Sofa, Dian kemudian masuk kedalam kamar mandi untuk langsung mandi. Ia memang suka mandi sebelum sholat seperempat malam.

" Astaga, aku lupa bawa baju ke kamar mandi." Menepuk jidat. Hanya handuk yang ada di dalam kamar mandi.

" Apa aku keluar ajah yah? " Mondar-mandir " Yaudah ah, keluar ajah. Lagipula tuan Ilyas masih tidur." Perlahan-lahan membuka pintu kamar mandi.

Di keluarkan kepala di balik pintu kamar mandi. Wanita itu celingak-celinguk melihat kamar yang temaram, tidak jelas dan dilihatnya tidak ada yang aneh.

Dengan hanya memakai handuk sebatas paha, Dian keluar dari dalam kamar mandi dengan rambut yang di kuncir karena memang ia tidak ikut memandikan rambutnya.

Tas yang berisi pakaian Dian berada tepat di samping sofa. Ia tidak tahu harus menaruh dimana tas beserta isinya. Ia juga tidak berani menaruh barang-barangnya di walk closet milik Ilyas.

Dengan santai, Dian melepas handuknya dan memakai piyama terusan selutut lengan pendek. Semakin seksi lah tubuh Dian.

Setelah itu, diambilnya mukenah dan mulai sholat malam. Hampir 15 menit Dian melaksanakan sholat, setelah itu ia kembali melepas mukenah dan melipat nya beserta sajadah.

Dian merapikan alat sholat dengan memunggungi ranjang. Tiba-tiba pergerakannya terhenti, entah mengapa ia merasa ada yang menatapnya tajam dari arah belakang.

Pelan-pelan wanita itu berbalik dan...

Deg..

" Tu.. tuan Ilyas? " Lirih Dianra melihat Ilyas yang terduduk sembari menatapnya tajam.

Wanita itu jadi salah tingkah. Ia langsung sadar akan pakaian pendek yang sekarang ia pakai. Entah mengapa ada rasa malu saat tubuhnya dilihat.

'eh? Tunggu? Sejak kapan tuan Ilyas bangun? Apa jangan-jangan..' menepis pikiran buruk dan kotornya.

Dian mencoba untuk bersikap santai. Bukannya mereka sudah menikah? Sudah hak Ilyas melihat rambut serta tubuh wanita itu. " Emm tuan, kenapa anda bangun? Apa ada yang bisa saya bantu? "

Sebenarnya sudah dari tadi Ilyas bangun. Sejak dimana ia mendengar guyuran air shower dari arah kamar mandi membangunkan Ilyas. Tidak mungkin ada orang yang mandi pagi-pagi buta, tapi dugaannya salah saat melihat tak ada orang di sofa dan disana sudah terlihat rapi.

Ia tidak bangun, hanya berbaring mendengarkan air shower yang mulai hilang lalu tak lama keluar Dian dari dalam kamar mandi dengan memakai handuk sebatas paha.

Tentu Ilyas langsung terduduk melihat seorang wanita seksi tiba-tiba ada di dalam kamarnya. Bagaimana bisa? Lewat mana wanita itu datang, saat akan angkat bicara ia dikejutkan saat wanita itu membuka tas Dian lalu menjatuhkan handuk nya dan memperlihatkan tubuh seksi wanita Tersebut.

'apa? Dia mantan janda yang baru sudah aku nikahi?' tentu saja ia terkejut. Body Dian saat memakai pakaian syariah dan saat membukanya sangat berbeda.

Kembali ke saat ini

Tak menjawab pria itu terdengar memaki lalu turun perlahan dari ranjang dengan mata yang menatap tajam kearah Dian. Tentu saja Dian yang sama sekali tidak mempunyai rasa curiga hanya diam di tempat.

Sungguh apakah Dian terlalu polos?

Tapi semakin dekat pria tampan tersebut mendekat, entah mengapa Dian menjadi takut. Ia merasa seperti mangsa empuk yang mengorbankan dirinya sendiri.

Hingga ia tidak sadar Ilyas sudah ada di depannya. Sontak wanita itu menunduk, jantung nya berdegup kencang saat merasakan tangan Ilyas yang mulai menyentuh tengkuknya membuat Dian meremang akibat tangan Ilyas yang dingin.

Dian hanya menutup mata, tak lama terasa rambut panjangnya terurai. Rambut yang panjangnya sepunggung itu dapat membuat tubuh Dian panas entah mengapa.

" Tu.. tuan..." Ia sedikit risih saat tangan besar pria tersebut mengelus tengkuk nya.

Berbeda dengan Ilyas, sesuatu di bawah sana yang sudah tertidur sangat lama akhirnya terbangun hanya dengan melihat tubuh polos Dian, apalagi melihat istrinya yang sangat seksi dibalik pakaian terusan.

Mengangkat dagu Dian untuk mendongak melihatnya. Ruangan yang temaram membuat mereka tidak dapat melihat wajah pasangannya dengan jelas, namum berbeda dengan Ilyas yang dapat dengan jelas melihat wajah Dian yang merona sekarang.

Tak dapat menahan diri, pria itu menempelkan bibirnya di bibir Dian. Sontak Dian terdiam, ia ingin menolak namun sadar, bukannya Ilyas memang mempunyai hak atas dirinya? Terpaksa wanita itu hanya diam.

Pelan-pelan Ilyas melumaat bibir ranum Dian, bibir yang bergelombang membuat bibir Dian semakin manis dirasa.

Tak mendapat balasan, Ilyas memperdalam ciuman nya. Di tarik nya pinggang Dian sehingga menempel ditubuh, di tekan tengkuk wanita Tersebut membuat Dian terhanyut. Tanpa sadar Dian melingkarkan tangan di leher Ilyas dan membalas ciuman liar pria tampan tersebut.

Jujur saja ini bukan ciuman pertama Dian, namun ia sangat rindu akan sensasi yang telah lama tidak dirasakannya.

Lama mereka berciuman, Dian yang sudah mahir berciuman di hadapkan dengan Ilyas yang juga jagonya berciuman membuat mereka tak kehabisan nafas. Hingga ciuman Ilyas semakin turun ke dagu Dian membuat wanita cantik tersebut mendongakkan kepala.

Ciuman membuai Ilyas turun ke leher jenjang Dian membuat satu lenguhan berhasil keluar dari mulut Dian saat merasakan lehernya seperti di gigit.

" Ah... Tu.. tuan.."

Tanpa persetujuan Dian, Ilyas mengangkat tubuh Dianra dan menghempaskan nya di atas ranjang.

" Tu.. tuan.." lirih Dian menatap Ilyas yang sekarang menatap nya dengan tatapan mendamba.

Ilyas tak menggubris, di kukung tubuh mungil Dian dan kembali membungkam mulut istrinya.

'apa aku harus melakukan nya? Tapi...' sungguh pikiran Dian tak tenang. Antara mau dan tidak.

" Ah..." Tangan besar Ilyas masuk kedalam piyama tidur Dian dan mengelus-elus bongkahan indah sang istri yang tanpa penghalang.

" Ah... Tu... Tuan..." Semakin mendesaahlah Dian saat merasakan sesuatu mengulum pucuk gunung nya.

Ia menggeliat, sesak rasanya. Hingga..

" Ahkk... Tuan.. apa yang ahh...." Ia menunduk melihat apa yang sedang dilakukan suaminya. Entah sejak kapan celana segitiga yang ia pakai terlepas di gantikan sebuah kepala disana.

Sesuatu yang basah dan kenyal menari-nari di bawah sana. Ini pertama kalinya ia merasakan hal ini, sensasi ini sampai tubuhnya mengejang dan cairan keluar dari dalam tubuh bagian bawah Dian.

" Ahhh.." sensasi yang benar-benar pertama kali dirasakan. Selama berhubungan dengan Malik, Malik sama sekali tak mau menyentuh itunya selain saat ingin memasukkan batang pendeknya.

Ilyas tersenyum puas melihat wajah istrinya yang memerah menahan hasrat karena baru sudah Keluar. Sama, dia juga tidak tahan. Semua pakaiannya masih utuh, bahkan Piyama Dian tidak ia lepas, entahlah mungkin seperti sebuah fetis, ia suka melihatnya.

Melepas celana piyama yang ia pakai, tanpa melepas bajunya. Dian semakin dibuat kalang kabut, namum gairahnya juga sudah terpancing. Ia tidak mungkin menghentikan nya sekarang.

Hasrat seorang wanita lebih susah ditahan dibandingkan dengan pria.

Nafas Dian ngos-ngosan yang mana semakin membuat wajahnya yang seksi, sekali lagi Ilyas memaki dalam hati melihat wajah Dian yang membuatnya gerah. Di dekatkan wajahnya di wajah Dian, lalu dikecup bibir Dian

" Sekarang kau istriku 'kan." Mengelus lembut pipi Dian. Wanita itu mengangguk

Senyum mengembang di balik wajah datar suaminya. Ilyas mengangkat paha Dian hingga tertekuk, membuat sesuatu mengenai pintu masuk dibawah sana, dan Dianra sangat mengenal itu.

Kembali mencium kedua pipi istrinya " Kalau begitu kau tau apa tugasmu sebagai istri 'kan? " Jantung Dian semakin dibuat berdetak cepat, dengan polos wanita itu mengangguk dengan wajah yang memerah.

Berbisik " Baguslah, ini akan cepat. Aku ingin mengambil hak ku." Dan tanpa aba-aba, pria itu melumaat bibir ranum Dian lalu pelan-pelan memasukkan batangnya.

" Emmppphhh." Layaknya gadis perawan, wanita itu menjerit kesakitan. What!! Apa-apaan ini, kenapa sangat sakit, bukannya dia sudah tidak perawan, pikir Dian dibalik lumataan yang diberikan Ilyas

Sama, Ilyas pun heran. Percobaan pertama gagal. Ia kira ini akan berjalan mulus sebab Dian sudah tidak perawa. Dilihatnya batang yang sudah mengeras itu hendak memasuki sarang nya, namun kenapa sangat sempit.

Di coba lagi, dan " Ah..." Kedua orang itu mendesaah nikmat saat batang bule memasuki sarang lokal.

Dengan perlahan-lahan, Ilyas mulai menggerakkan pinggulnya. 'Sial! Rasanya seperti perawan! Sangat sempit' mungkin karena selama ini, yang memasuki Dian hanya Malik dan itupun tidak bisa di bandingkan dengan belalai milik Ilyas yang besar.

" Ah.. tu.. an.. " mencengkram erat lengan Ilyas yang sedari tadi menggoyang pinggul. Awal yang lambat namun kelamaan semakin cepat.

.

.

TBC

Follow ig othor🤭😅🙏 \=> HimaSun_05

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Like komen dan votenya 😘 banyakin hadiah nya juga biar othor tambah semangat nulis nya ✌️

...Subscribe yah manteman😖...

Terpopuler

Comments

Zнҽχу

Zнҽχу

janda masih perawan. jackpot ilyas

2023-03-17

1

Rice Btamban

Rice Btamban

janda vtp msh 😁😁

2023-01-15

0

Siti Nurhamidah

Siti Nurhamidah

keren kan👍👍👍

2023-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Hari pertama
2 Keluar Kota
3 Hanya Diam
4 Seperti biasa
5 Perdebatan
6 Keputusan berat
7 Perpisahan
8 Pria Asing
9 Terlepas sudah status jandanya
10 Mas atau Abang
11 Rupanya Mereka
12 Nyonya rumah
13 Wanita memang merepotkan
14 Perhatian kecil
15 Tugas seorang Istri
16 Tidak Salah
17 Sesuai dugaan
18 Aura bahagia
19 Dibuang
20 Istri Sholehot
21 Melembut
22 Kemarahan Ilyas
23 Bunuh aku
24 Kotor
25 Tidak Menyesal
26 Tidak disangka
27 Istri polos
28 Kakek Arnold
29 Menekan Ego
30 Keluarga Sam
31 Konsultasi Sahabat
32 Agresif
33 Semua orang berhak hidup
34 Kepolosan Dian
35 Makan siang bersama
36 Ke Kantin
37 Penyesalan Malik
38 Jangan terlalu keras
39 Penghuni perusahaan
40 Pukulan Mike
41 Trauma Sarah
42 Aku milikmu Malam ini
43 Keinginan Dian
44 Sisi lain istriku
45 Di izinkan
46 Apa dia tidak malu?
47 Ujian
48 Melihat kampus
49 Menua bersama
50 Manisnya petaka
51 Tangisan pilu
52 Keluarga hangat
53 Hari pertama masuk kuliah
54 Cerita Cinta
55 Akhirnya Sadar
56 Ada yang salah!
57 Hanya Sementara
58 Kalau jodoh gak bakalan kemana
59 Cinta tidak memandang apapun
60 Dasar Posesif
61 Asisten Dosen
62 Dunia Milik mereka berdua
63 Diizinkan pulang
64 Sarah ketahuan
65 Pulang
66 Lamaran ala kadarnya
67 Malik kundang lagi
68 Ketegangan
69 Anggap saja ujian cinta
70 Hukuman untuk Malik
71 Kalah dari awal
72 Pernikahan Sarah & Ardo
73 Bahagia hanya dengan mu
74 Mencari tau sendiri
75 Itu lagi.. itu lagi..
76 Ide yang paling buruk
77 Tidak ada yang salah
78 Ilyas junior
79 Dua?
80 Sahabat Ilyas?
81 Laki-laki dan ??
82 Mereka akan menyempurnakan kebahagiaan ~End~
83 Ekstra part 1
84 Ekstra part 2
85 Ekstra part 3 [End]
86 Bukan yang kedua
87 Othor kembali
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Hari pertama
2
Keluar Kota
3
Hanya Diam
4
Seperti biasa
5
Perdebatan
6
Keputusan berat
7
Perpisahan
8
Pria Asing
9
Terlepas sudah status jandanya
10
Mas atau Abang
11
Rupanya Mereka
12
Nyonya rumah
13
Wanita memang merepotkan
14
Perhatian kecil
15
Tugas seorang Istri
16
Tidak Salah
17
Sesuai dugaan
18
Aura bahagia
19
Dibuang
20
Istri Sholehot
21
Melembut
22
Kemarahan Ilyas
23
Bunuh aku
24
Kotor
25
Tidak Menyesal
26
Tidak disangka
27
Istri polos
28
Kakek Arnold
29
Menekan Ego
30
Keluarga Sam
31
Konsultasi Sahabat
32
Agresif
33
Semua orang berhak hidup
34
Kepolosan Dian
35
Makan siang bersama
36
Ke Kantin
37
Penyesalan Malik
38
Jangan terlalu keras
39
Penghuni perusahaan
40
Pukulan Mike
41
Trauma Sarah
42
Aku milikmu Malam ini
43
Keinginan Dian
44
Sisi lain istriku
45
Di izinkan
46
Apa dia tidak malu?
47
Ujian
48
Melihat kampus
49
Menua bersama
50
Manisnya petaka
51
Tangisan pilu
52
Keluarga hangat
53
Hari pertama masuk kuliah
54
Cerita Cinta
55
Akhirnya Sadar
56
Ada yang salah!
57
Hanya Sementara
58
Kalau jodoh gak bakalan kemana
59
Cinta tidak memandang apapun
60
Dasar Posesif
61
Asisten Dosen
62
Dunia Milik mereka berdua
63
Diizinkan pulang
64
Sarah ketahuan
65
Pulang
66
Lamaran ala kadarnya
67
Malik kundang lagi
68
Ketegangan
69
Anggap saja ujian cinta
70
Hukuman untuk Malik
71
Kalah dari awal
72
Pernikahan Sarah & Ardo
73
Bahagia hanya dengan mu
74
Mencari tau sendiri
75
Itu lagi.. itu lagi..
76
Ide yang paling buruk
77
Tidak ada yang salah
78
Ilyas junior
79
Dua?
80
Sahabat Ilyas?
81
Laki-laki dan ??
82
Mereka akan menyempurnakan kebahagiaan ~End~
83
Ekstra part 1
84
Ekstra part 2
85
Ekstra part 3 [End]
86
Bukan yang kedua
87
Othor kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!